Mantan pembunuh bayaran jadi pengasuh 4 anak mafia?
Selena Dakota, mantan pembunuh bayaran, mencoba mengubur masa lalunya dengan bekerja sebagai babysitter. Tapi pekerjaan barunya justru membawanya ke mansion Charlie Bellucci — mafia bengis yang disegani, sekaligus ayah angkat dari empat anak dengan luka masa lalu yang kelam.
Di balik peran barunya sebagai pengasuh, Selena harus berjuang menyembunyikan identitasnya. Namun semakin lama ia tinggal, semakin kuat tarikan gelap yang menyeretnya: intrik mafia, rahasia berdarah, hingga hubungan berbahaya dengan Charlie sendiri. Selena terjebak dalam dunia di mana cinta bisa sama mematikannya dengan peluru.
Bisakah Selena melindungi anak-anak itu tanpa mengorbankan dirinya… atau ia justru akan tenggelam dalam romansa terlarang dan permainan maut yang bisa menghancurkan mereka semua?
“Lakukan apa saja di sini, tapi jangan libatkan polisi.” Tegas Charlie Bellucci.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMF — BAB 23
JEBAKAN YANG PANAS!
Selena berkerut alis mencoba mengingat sesuatu yang membuatnya menjadi seperti saat ini. Namun dia tak bisa mengingat dengan baik di saat terpengaruh obat.
“Aku merasa panas di sini Mr. Charlie! Mungkin AC mu mati.” Kata Selena yang hendak menyentuh pakaiannya, namun dia mulai sadar saat ia menatap tubuhnya sendiri yang ternyata hanya mengenakan pakaian dalam.
Tentu, Charlie hanya diam menatap balik dengan mata hijau tajamnya itu. Sedangkan Selena bingung harus apa, dia benar-benar kepanasan dan yakin Damian sudah memberinya obat yang tidak benar. Kini napasnya memburu menatap Charlie si tampan yang menggoda.
“Maafkan aku.... Bisa kau keluar sebentar dan tutupi dada bidang mu yang menggoda itu. Aku butuh kesendirian di saat seperti ini. Aku tidak bisa mengendalikan diriku... Aku tidak tahu...” racau Selena yang mulai hilang akal.
Dia mencoba tetap tenang namun tak bisa. Rasanya begitu panas dan ingin disentuh.
Tentu saja Charlie tak ingin tahu, dia sebisa mungkin menahan diri agar tidak melewati batasnya hingga dia memilih pergi ke kamar mandi dan meninggalkan Selena tetap di area ranjang. “Mr. Charlie...” panggil Selena yang diabaikan oleh Charlie.
Tak tinggal diam, Selena bergegas mengikuti bosnya dan masuk ke kamar mandi. Dengan tergesa-gesa dia menyalakan shower dan membasahi tubuhnya, berharap rasa panas itu hilang.
“Kau tidak akan bisa menghilangkan efek nya dengan semua itu.”
“Kalau begitu bantu aku!” kata Selena dengan ketus.
Saat dia asik menggosok tubuhnya dengan air dingin. Charlie langsung mematikan air itu dan mendorong Selena ke tembok lalu mencium bibir wanita itu dengan menggebu. Tentu, di saat seperti ini, Selena membalas ciumannya dengan jelas dan tergesa-gesa. Rasanya luar biasa bagi seseorang yang terkena efek perangsang.
Tangan nakal Selena bangun dan sibuk membuka kancing kemeja Charlie. Dan Charlie sendiri tak ingin membuang kesempatan itu setelah membunuh seorang wanita tentunya. Pria itu menekan tengkuk leher Selena dan memperdalam ciuman mereka hingga ciuman mereka terlepas dan Charlie yang sudah bertelanjang dada, ia langsung menggendong Selena bak koala dan membawanya keluar, membanting ringan ke ranjang empuknya.
Mereka kembali bergelut. Ciuman, lumatan dan jilatan tentu dirasakan oleh Selena yang kini menikmatinya hingga memejamkan matanya dan mendesah. Dia tidak menyangka akan melakukan nya dengan si Bellucci alias bosnya sendiri.
“Aahhh~ ”
Pria itu menggigit pundak Selena, mencium lehernya dan merusak pakaian dalam Selena hingga wanita itu benar-benar bertelanjang bulat. Charlie mencicipi keseluruhan tubuhnya hingga dia kembali menatap wajah cantik Selena yang masih menikmati sisa-sisa ciuman tadi dan tangan nakal Charlie yang mulai bermain-main di area sensitifnya.
“Kau akan menyesali hal ini, Nona Dakota.” kata Charlie yang hanya dibalas oleh desahan nikmat hingga Selena bergerak mencumbui Charlie yang didorong hingga terlentang.
“Aku akan menyesalinya besok.” ucapnya yang duduk di atas tubuh Charlie saat dia mencium bibir pria itu dan leher serta dada bidangnya. Oh, shit! Selena terlihat begitu aktif dan nakal, namun perlu diingat bahwa ia tak pernah bermain intens seperti ini dengan seorang pria.
Ia merambat ke bawah, namun Charlie menjambak rambutnya sehingga kontak mata mereka saling bertemu. Dengan senyum nakal, Selena memaksa untuk memanjakan sesuatu yang ada di bawah sana. Dan saat itulah, Charlie langsung memejamkan matanya dan menekan kepala Selena hingga benar-benar dalam.
Kenikmatan yang luar biasa. pria itu langsung menariknya dan membuatnya terlentang. Mencumbui tubuh Selena sejenak sebelum akhirnya dia memulai permainan yang lebih dalam dan jelas. Dia sering dipuaskan oleh wanita-wanita cantik, namun untuk kali pertamanya, Charlie akan bermain lebih dalam dengan seorang wanita.
“Ahhhh~ sshhh~ ” desah Selena yang mencengkram kuat bantal disana tatkala ia merasa seperti dirobek paksa. Kasur mewah yang kini terlihat berantakan dan bergerak seiring pergerakan Charlie. Kedua tangan Selena memeluk erat tubuh kekar Charlie dan memberikan garukan di punggung itu saat dia merasakan hal yang luar biasa.
Suara desahan dan erangan memenuhi ruangan di sana. Permainan yang cukup kasar, Charlie memutar tubuh Selena hanya sekali gerakan saja hingga wanita itu tengkurap tanpa melepaskan penyatuan mereka.
Kecupan diberikan oleh Charlie ke punggung polos Selena hingga ke tengkuknya. Pria itu meremas kuat pantat Selena hingga ke bola kembar wanita itu. “Ohh~ ssshh~ ” tak bisa berbuat apa-apa, Selena mulai menyesal karena harus bermain dengan Charlie.
Pria itu sangat aktif dan pandai sekali dalam urusan seks sehingga Selena merasa kewalahan namun juga nikmat.
Sementara di luar ruangan, lebih tepatnya hendak menuju kamar. Damian menyeringai kecil membayangkan bagaimana Selena akan menggoda Charlie.
“Kau belum tidur? Sepertinya ada sesuatu yang menarik.” Kata Han yang baru saja ingin menemui bosnya.
Damian menatap tajam ke Han, namun juga waspada. Ia melewati Han begitu saja dan pergi, sementara pria berkaos hitam itu sama sekali tidak menghentikan nya walaupun dia yakin ada sesuatu kesenangan yang baru saja Damian lakukan.
“Di mana Tuan Charlie?” tanya Han yang baru tiba di ruangan Charlie.
“Ada di dalam.” Jawab salah satu penjaga yang ada di sekitar sana. Han langsung saja masuk ke ruangan bosnya, namun tidak menemukan keberadaan nya.
Mendengar sesuatu yang tidak asing membuat Han berkernyit kening. “Salah waktu.” gumam Han menghela napas panjang dan melangkah pergi. Dia tak mungkin mengganggu bosnya yang sedang bersenang-senang.
Saat berjalan ke luar, langkah Han terhenti ketika menatap Isabelle yang bersandar di mobilnya seraya menyeringai kecil. “Salah waktu?!”
Han tersenyum tipis hampir tak terlihat dan berjalan ke arah Isabelle.
“Ini waktu bersantai. Ayo minum! Aku yakin Mr. Charlie tidak akan marah.” Kata Isabelle yang mengajak Han untuk istirahat sejenak dan minum bersamanya di sebuah PUB milik Belluci yang sudah tutup.
“Ada sesuatu yang harus aku sampaikan ke tuan Charlie.” Kata Han Dnegan serius. pria itu selalu serius dan Isabelle mencoba memahami nya.
“Soal apa?”
“Nikolai Draven! Dia bersangkutan dengan Seda.” Kata Han yang membuat Isabelle berkernyit kening.
Sementara di kamar, Charlie dan Selena sedang menikmati keintiman mereka yang semakin panas hingga mencapai puncak kenikmatan yang membuat keduanya merasa melayang seperti di awan.
Tentu saja Selena langsung ambruk ke ranjang, dan Charlie berbaring di sampingnya menatap Selena yang memejamkan mata dan hampir pingsan. Dan benar saja, beberapa detik kemudian Selena sudah tidak sadarkan diri.
Sementara Charlie segera bangkit, mengenakan bathrobe hitam dan masuk ke dalam kamar mandi. Tentu, dia harus segera membersihkan diri dan segera pergi untuk bisnis nya, namun di bawah shower, rasa nikmat dari permainan tadi membuatnya candu hingga menyeringai kecil.