NovelToon NovelToon
Abdi Dan Sistem Clara

Abdi Dan Sistem Clara

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: PenAbdi

Abdi, pemulung digital di Medan, hidup miskin tanpa harapan. Suatu hari ia menemukan tablet misterius bernama Sistem Clara yang memberinya misi untuk mengubah dunia virtual menjadi nyata. Setiap tugas yang ia selesaikan langsung memberi efek di dunia nyata, mulai dari toko online yang laris, robot inovatif, hingga proyek teknologi untuk warga kumuh. Dalam waktu singkat, Abdi berubah dari pemulung menjadi pengusaha sukses dan pengubah kota, membuktikan bahwa keberanian, strategi, dan sistem yang tepat bisa mengubah hidup siapa pun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenAbdi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep.15

Saatnya kembali ke kota Medan

Seperti biasanya hujan tipis menyelimuti kota Medan ketika Abdi membuka matanya. Tubuhnya terasa ringan, tapi pandangannya tetap memancarkan cahaya biru yang sama seperti saat ia berada di Tokyo. Apartemen sederhana itu sunyi, hanya terdengar tetesan air hujan di atap dan suara kendaraan jauh dari jalanan.

Clara muncul sebagai hologram di sampingnya. "Selamat datang kembali, Abdi," katanya lembut. " Kepintaran Unik berhasil menyatukan kemampuan sistem dan biologismu. Kau sekarang berada di tingkat baru."

Wah tingkat baru, semakin joss sepertinya... "Kata abdi"

Abdi menatap hologram Clara, masih berusaha menyesuaikan diri. "Clara, apakah ini nyata? Setelah semua yang terjadi di Tokyo, aku kembali di sini, Medan?"

"Benar. Aku sudah menyalin data seluruh sistem ke server cadangan di kota ini. Kau aman, setidaknya untuk sementara," jawab Clara.

Abdi menatap jendela. Lampu jalan memantul di genangan air, neon toko-toko berkilauan. "Medan tidak banyak berubah, tapi aku merasa berbeda."

"Kau berbeda," Clara menegaskan. "Sekarang kau bisa memproses informasi global dalam hitungan detik. Tapi kemampuan itu membuatmu target. Ada pihak yang ingin memanfaatkan potensimu."

"Siapa pihak itu?" tanya Abdi.

"Beberapa organisasi internasional menganggapmu ancaman karena kau mengalahkan Arkam dan menguasai Undian Kepintaran Unik. Mereka sudah menempatkan agen di beberapa titik kota," jawab Clara.

Abdi menarik napas panjang. "Kalau begitu kita tidak bisa tinggal diam."

"Benar. Tapi kita juga tidak bisa gegabah. Aku sudah menyiapkan jaringan rahasia di bawah Medan. Di sana kau bisa berlatih dan memperkuat kemampuan tanpa terdeteksi," jelas Clara.

Abdi tersenyum tipis. "Baik. Tunjukkan jalannya."

Clara memproyeksikan peta bawah tanah Medan. Terlihat terowongan, lorong, dan ruang rahasia yang sebelumnya tidak pernah ia ketahui. "Ini tempat latihanmu. Ada server cadangan, drone pelatihan, dan modul pertempuran digital."

Abdi berjalan menuruni tangga tua tersembunyi di sebuah toko elektronik. Setiap langkah disorot cahaya biru hologram Clara. "Clara, aku ingin menguji kemampuan baru ini," katanya sambil menekan tablet.

"Siap. Aku akan memunculkan simulasi lawan digital. Ingat, ini untuk melatih strategi, bukan untuk menghancurkan dunia," jawab Clara.

Ruangan di bawah tanah berubah menjadi arena simulasi. Lantai berkilau seperti kaca, dinding menampilkan kota Medan versi digital. Dari bayangan muncul sosok humanoid merah yang menatap Abdi.

"Siap bertarung," kata Clara.

Abdi mengangkat tangan. "Clara, aktifkan drone pertahanan."

Drone kecil muncul, berputar membentuk formasi melingkar. Sosok merah itu menyerang dengan kecepatan tinggi, tapi Abdi bergerak lebih cepat lagi.

Clara memberikan instruksi real time. "Kiri dua langkah, geser kanan, gunakan serangan paralel."

Abdi meniru. Ia menebas udara, menyerang lawan digital, sambil menggabungkan perintah dari Clara dengan naluri manusia. "Clara, aku bisa merasakannya. Kecepatan mereka nyata."

"Ya. Aku mensimulasikan AI berbasis Arkam untuk menguji kemampuanmu. Kau harus lebih cepat darinya," jelas Clara.

Latihan itu berlangsung berjam-jam. Setiap kali Abdi menghancurkan sosok merah, ia muncul kembali lebih cepat dan lebih cerdas. Clara terus memberi arahan.

"Abdi, lihat pola serangannya. Mereka meniru cara aku dan Arkam bertarung. Kau harus mengantisipasi langkah mereka dalam hitungan milidetik."

Abdi menatap hologram. "Aku mulai mengerti. Saat di Tokyo, aku hanya mengandalkan insting. Sekarang aku harus memprediksi pola mereka sebelum mereka bergerak."

"Betul. Gunakan Undian Kepintaran Unik. Visualisasi pola gerak lawan dan hubungkan dengan jaringan kota," Clara menjelaskan.

Abdi mengangkat tangan, hologram kota Medan muncul di sekelilingnya. Lampu jalan, gedung, kendaraan, bahkan orang di jalan terekam dalam simulasi digital. Ia memproyeksikan gerak setiap agen musuh.

"Clara, ini luar biasa. Aku bisa melihat jalur mereka dan memprediksi pergerakan," katanya takjub.

"Jangan terlalu percaya diri. Ada kemungkinan mereka berubah strategi secara acak," Clara memperingatkan.

Tiba-tiba suara langkah berat terdengar dari lantai atas. Clara memperingatkan. "Abdi, ada agen internasional menyusup melalui pelabuhan. Mereka sudah dekat."

Abdi menatap peta digital. "Berapa jumlah mereka?"

"Tidak kurang dari sepuluh orang bersenjata lengkap, mereka membawa perangkat pelacak canggih."

Abdi tersenyum tipis. "Kalau begitu kita sambut mereka dengan cara kita sendiri."

Clara mengaktifkan mode pertahanan. Lantai arena berubah menjadi labirin dengan dinding digital menyesuaikan gerak Abdi.

"Aku akan memandumu," Clara berkata. "Tapi kau yang menentukan keputusan. Aku bisa meniru perilaku mereka untuk memancing mereka, tapi kau yang menyerang."

Beberapa menit kemudian, suara tembakan terdengar dari atas. Seorang agen muncul lewat alat khusus. "Abdi Lee! Kau harus menyerah. Ini perintah pemerintah internasional!"

Abdi menatapnya. "Aku tidak menyerah pada orang yang tidak tahu apa yang mereka lakukan."

Clara menyalurkan strategi baru. "Abdi, aktifkan modul perhitungan multi-level. Gabungkan gerak lawan dengan simulasi drone dan hologram."

Abdi menekan tablet, hologram dirinya muncul di empat sudut ruangan. Drone menyerang dari udara. Agen itu kebingungan dan menembak ke arah hologram. Abdi bergerak gesit, memanfaatkan kecepatan sistem.

Dalam hitungan detik, agen itu terpojok, senjatanya jatuh.

"Kau berhasil," kata Clara lega.

Abdi menatap hologram. "Ini baru permulaan. Aku harus siap kalau mereka datang lagi dengan jumlah lebih besar."

Clara mengangguk. "Kau harus meningkatkan analisis multi-level. Gunakan seluruh potensi Undian Kepintaran Unik untuk memprediksi serangan berikutnya."

Abdi menutup mata, menarik napas panjang. Ia mulai mengingat kembali peristiwa di Tokyo, pelajaran dari pertarungan melawan Arkam. "Aku belajar dari Tokyo bahwa manusia dan sistem bisa bersatu, tapi tetap ada risiko. Aku harus lebih cepat dari musuh, tapi tetap menjaga keseimbangan."

Clara tersenyum. "Sekarang kau mengerti. Kita tidak hanya berlatih pertahanan digital. Kita berlatih strategi global."

Lampu hologram biru menyelimuti ruangan. Tubuh Abdi bergetar, energi sistem dan biologisnya bersatu sempurna. Ia tahu, Medan bukan lagi kota biasa. Kota ini akan menjadi medan latihan, markas rahasia, dan pusat strategi untuk menghadapi ancaman global berikutnya.

Di luar hujan masih turun tipis, tapi di bawah tanah, Abdi dan Clara sudah memulai revolusi baru, membangun sistem perlindungan global, dan mempersiapkan diri menghadapi musuh yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

"Clara," tanya Abdi pelan, "apa kita benar-benar siap menghadapi yang berikutnya?"

Clara menatapnya. "Kau selalu siap, Abdi. Karena kau sekarang bukan hanya manusia, kau pemimpin strategi. Dan dunia ini baru saja melihat kemunculan kekuatan baru."

Abdi tersenyum tipis, menatap hologram kota Medan. "Kalau begitu, kita mulai dari sini. Medan akan menjadi awal segalanya."

Lampu hologram menyala semakin terang, menandakan energi sistem dan Undian Kepintaran Unik menyatu sepenuhnya.

Dan di dunia nyata, hujan tetap turun di kota Medan, menyelimuti kota yang akan menjadi saksi awal lahirnya era baru sistem dan manusia yang bersatu.

1
RMQ
ceritanya bagus sih,

kalau boleh kasih saran gak thor?

untuk nambahkan genre romanse and komedi

biar gk terlalu kaku gitu mcnya!!
Abdi R: baik kak, terimakasih udah support & saran nya.. nanti akan di pikirkan kak🙏
total 1 replies
Khusus Game
cemungut
Abdi R: hehe . .🤭, terima kasih kak🙏
total 1 replies
eli♤♡♡
Suka banget sama karakter protagonisnya, sok keren dan lucu 😂
Abdi R: terima kasih, supportnya kak 🙏
total 1 replies
Không có tên
Mantap, gak bisa berhenti baca
Abdi R: terima kasih banyak kak,, jadi semangat terus nulis dan memikirkannya kak .. 🤣
total 1 replies
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Aaaahhh! Begitu seru sampe gak berasa waktu berlalu!
Abdi R: terima kasih kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!