NovelToon NovelToon
HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:129.5k
Nilai: 5
Nama Author: zarin.violetta

Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Aman?

Devon membuka jendela mobil dan melemparkan chips kecil itu sekuat tenaga, melesat jauh ke dalam semak-semak yang mengelilingi mereka.

Benda itu akhirnya hilang. Jejak digital Ava telah diputus.

Tapi yang tersisa adalah jejak fisiknya. Darah mengalir perlahan dari sayatan di pinggangnya, membasahi kulitnya

“Tunggu, sabarlah,” bisik Devon, suaranya tiba-tiba menjadi sangat lembut, sangat berbeda dengan kekasaran yang ditunjukkannya beberapa saat lalu.

Dia dengan cepat melepas kemejanya, hanya menyisakan kaos dalam putih yang menempel di tubuhnya.

Dengan gerakan cepat, Devon merobek lengan kemejanya menjadi beberapa helai kain yang panjang dan kuat.

“Ini akan perih dan nyeri,” dia memperingatkan lagi sebelum menekan sepotong kain yang dilipat tebal ke atas luka di pinggang.

Ava mendesis kesakitan, tubuhnya kaku dan mengencang. Devon dengan cepat membalut pinggangnya dengan potongan kain lainnya, mengikatnya dengan kencang untuk menahan tekanan dan menghentikan pendarahan.

Sentuhannya begitu hati-hati, sedikit ada rasa penyesalan atas rasa sakit yang harus dia timbulkan di tubuh Ava.

“Sorry,” bisik Devon. “Aku harus melakukannya.”

Setelah simpul terakhir diikat, dia membalikkan tubuh Ava dengan lembut. Wanita itu terlihat pucat pasi, wajahnya basah oleh air mata, bibirnya gemetar.

Tapi di balik rasa sakit itu, ada sebuah kelegaan yang luar biasa di matanya.

“Sudah selesai,” bisik Devon, menatapnya. “Dia tidak akan pernah menemukanmu lagi. Aku janji, mataku tak akan lepas darimu sedetik pun. Dia tak akan bisa mengendalikanmu lagi.”

Devon mengusap air mata di pipi Ava dengan jempolnya, lalu membantunya memakai kembali sisa-sisa blusnya yang robek, mengikatkan bagian depannya agar tetap tertutup.

Devon kembali menghidupkan mesin mobil. Mobil itu meluncur kembali ke jalan raya, meninggalkan tempat pemberhentian singkat yang penuh trauma bagi Ava.

Di kursinya, Ava perlahan-lahan mulai bernapas lega, meskipun masih meninggalkan sedikit rasa perih di pinggangnya.

Mereka berkendara dalam suasana hening.

Namun setidaknya bukan keheningan yang tegang seperti tadi, tapi keheningan dua orang yang telah melalui badai bersama.

Devon sesekali meletakkan tangannya di atas lutut Ava, sebuah sentuhan penenang yang mengatakan lebih dari kata-kata.

‘Aku akan menjagamu.’

*

*

Beberapa jam kemudian, lampu-lampu sebuah rumah besar yang megah dan tinggi terlihat di kejauhan, berdiri gagah di balik pagar tinggi dan gerbang besi.

Ketika Devon mendekat, dua orang penjaga bersenjata muncul dari pos penjagaan. Setelah mengenali wajah Devon, mereka membukakan gerbang.

Mobil itu melintas masuk, melewati halaman yang luas yang dijaga oleh lebih banyak orang.

Keamanan di mansion milik orang tua Devon terasa lebih meyakinkan karena terjaga sempurna. Ini adalah benteng yang tidak akan bisa ditembus oleh Vittorio.

Devon memarkir mobil di depan pintu masuk utama. Dia mematikan mesin dan dia akhirnya bisa menarik napas dalam-dalam yang sesungguhnya.

“Kita sudah sampai,” katanya, menatap rumah yang sekarang menjadi tempat perlindungan mereka sementara. “Kita aman.”

Dia melihat ke arah Ava. Wanita itu telah tertidur, kelelahan oleh rasa sakit, ketakutan, dan kelegaan. Wajahnya yang masih basah oleh air mata sekarang terlihat lebih tenang.

Dengan sangat hati-hati, Devon mengangkatnya dari kursi. Ava mengerang pelan dalam tidurnya tapi tidak terbangun.

Devon merasakan tubuh Ava yang mulai dingin dan suara napasnya yang teratur.

Dia membawanya keluar dari mobil, mendekapnya lebih erat agar tubuh Ava menjadi lebih hangat karena udara semakin dingin dikala malam menjelang.

Chips itu sudah hilang. Masa lalu Ava yang gelap telah dipotong dan dibuang oleh Devon.

1
Matthew Keane
kok digital banget ya Thor update isi bab nya... lagi Thor semangat 😁
Matthew Keane
batal deh hahaha
Una_awa
yahhh Gatot(gagal total)😅🤭
HR_junior
mng km hanya tau Devon polisi ya va..trs orang kaya doang..kaya raya 10 turunan lebih kekayaan kakek buyutnya gak bakalan habis habis
HR_junior
haaaaaaaaaaa gagal ya von...makane matiin hp km dah tau km orng sibuk Lo ya...gagal kan dah di ujung tanduk padhl Lo ya
HR_junior: duh kasihan banget ya devonnnnn
total 1 replies
isni afif
perjalanan cinta....perlu ujian...
isni afif
lanjut....
isni afif
next.....
isni afif
mengganggu......kesenangan.......🤪🤪🤪🤪🤭🤭🤭😛
Lia siti marlia
demi sebuah tanggung jawab dan kewajiban cinta pun harus bersabar
Lia siti marlia
hahaha gatot gatot sabar yah babang devon suruh junior mu buat tenang nanti kalau sudah waktunya pasti akan masuk goa juga 😁😁😁
enur 🍀⚘
sabar Dev ,, alam.semesta belum mengizin kan mu untuk m3nc4bik2 Ava sekarang ,, nanti juga ada giliran ny 😂
Nonie Hlm
gw jg bakal sabar nunggu update lg ,
Nonie Hlm
sabar berbuah manis
diah nursanti
tenang ava,,,semoga misi Devon cepat selesai dan kalian akan bertemu lagi
diah nursanti
😄😄 gagal mau unboxing ,sabar Dev nanti bisa dilanjut
happy oktavia
ujian Devon ga kaleng2
mery harwati
Jangan sampai pesawat itu dibajak oleh musuh² Devon hingga Ava tidak bisa bertemu Alex 🥹
happy oktavia
gagal komendàaaannggg
zara74
duuhh. kentang deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!