NovelToon NovelToon
Sweet Blood : Takdir Dua Dunia

Sweet Blood : Takdir Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Vampir / Manusia Serigala / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

Arunika terjebak di dalam dunia novel yang seharusnya berakhir tragis.

Ia harus menikahi seorang Dewa yang tinggal di antara vampir, memperbaiki alur cerita, dan mencari jalan pulang ke dunia nyata.

Tapi... ketika perasaan mulai tumbuh, mana yang harus ia pilih—dunia nyata atau kisah yang berubah menjadi nyata?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. 7 Pangeran Sandyakala

...****************...

Jonathan terdiam sejenak, matanya menunduk seolah menahan sesuatu. Pangeran Jessen menatap tajam adik bungsunya itu, sementara Pangeran Joshua dan Pangeran Hars saling bertukar pandang dengan penuh keraguan.

"Jonathan… jawab pertanyaan kami." desak Pangeran Joshua dengan suara yang berat.

Pangeran Jonathan mengangkat kepalanya perlahan, tatapannya dingin namun terkesan penuh beban. "Aku... aku berada di medan perang... di garis belakang," jawabnya pelan, suaranya nyaris seperti bisikan, tetapi cukup untuk didengar oleh semua yang ada di ruangan itu.

Pangeran Mark mempersempit matanya, mengamati Jonathan dengan tatapan penuh analisis. "Garis belakang? Di mana tepatnya?" tanyanya tegas.

Jonathan terdiam lagi, seolah ragu harus menjawab atau tidak. Pangeran Jessen maju satu langkah mendekat dan berkata dengan suara keras, "Jonathan, kau tahu betapa pentingnya Putri Arunika dan darah manis itu. Jika kau menyembunyikan sesuatu, maka kau akan menjadi musuh kerajaan ini!"

Suasana menjadi tegang. Pangeran Hars mengatupkan rahangnya, sedang Joshua mengepalkan tangan. Semua sorot mata mereka kini tertuju pada Jonathan, yang akhirnya menghela napas panjang.

"Aku... aku tidak bisa mengatakan di mana aku berada... karena aku juga tidak yakin," ucapnya dengan nada yang penuh misteri.

"Jonathan, ini bukan waktunya untuk bicara penuh teka-teki!" bentak Mark dengan suara berat, menggema di dalam ruangan.

Jonathan menunduk, menutupi matanya dengan tangannya. Dalam hatinya, ia tahu bahwa dirinyalah yang membawa Arunika dan anak-anak mereka pergi, namun ia terikat sumpah dan janji yang tak bisa ia langgar. Ia hanya berkata pelan, hampir tak terdengar:

Apa sebenarnya yang disembunyikan oleh Jonathan? Apakah benar dialah yang disebutkan dalam ramalan? Apa yang akan dilakukan oleh kakak-kakaknya jika mereka mengetahui kebenarannya?

"Kakak kalian tau kalau aku adalah vampir yang paling lemah diantara kalian jika aku yang maju maka semua akan hancur." jawab Pangeran Jonathan akhirnya.

Mendengar ucapan itu, suasana di ruangan semakin mencekam. Pangeran Joshua dan Pangeran Hars terdiam, hanya terdengar desahan napas mereka yang mulai berat. Pangeran Jessen mengernyit, menatap Jonathan dengan tajam. Sementara Pangeran Mark, sang kakak pertama, menatap Jonathan dengan sorot mata yang dalam, seolah mencoba membaca apa yang tersembunyi di balik kata-katanya.

"Vampir paling lemah?" gumam Pangeran Hars, matanya menyipit penuh curiga. "Tapi kau masih bagian dari darah kerajaan kita, Jonathan. Kau bukan sembarang vampir biasa."

Jonathan mendongak, tatapannya tajam meski sorot matanya penuh luka. "Benar, aku bukan sembarang vampir. Tapi aku... aku bukan siapa-siapa di antara kalian semua. Kekuatanku hanya setetes dibandingkan kekuatan kalian. Jika aku yang maju ke medan perang, aku hanya akan menjadi beban. Itulah alasanku."

Pangeran Jessen mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. "Kau punya alasan untuk tidak berada di medan perang, tetapi kau tidak punya alasan untuk tidak memberi tahu kami apa yang kau ketahui tentang keberadaan Arunika dan anak-anaknya!"

Jonathan terdiam, menatap satu per satu kakak-kakaknya dengan sorot mata yang penuh makna. Dia tahu, tetapi dia tidak bisa—belum saatnya. Ia hanya berkata lirih, hampir tak terdengar, "Percayalah, aku hanya ingin melindungi mereka semua..."

Pangeran Mark memandang Jonathan lama, lalu mendekat dengan langkah berat. Sorot matanya dingin, tajam, dan penuh tekanan. "Kalau kau benar-benar ingin melindungi mereka, Jonathan, maka kau harus berkata jujur. Karena jika kau berbohong, aku sendiri yang akan mencabut kepalamu."

Jonathan terdiam, tubuhnya gemetar, bukan karena takut, tapi karena tekanan perasaan yang menghimpit. Dalam hatinya, ia berkata, Aku hanya ingin melindungi mereka semua...

Pangeran Jonathan mengangkat tangan, menolak tatapan tajam dari kakak-kakaknya. "Kenapa aku?" suaranya meninggi, penuh kepanikan. "Aku tak ada hubungannya dengan mereka! Aku...aku bahkan tidak tahu mereka di mana?"

Nafasnya terengah-engah, tangannya gemetar. Dia berusaha keras menyembunyikan kegelisahan yang menyeruak dari dalam hatinya. Namun, sorot mata Pangeran Mark dan yang lainnya semakin mengeras, menatap Jonathan seperti ingin membongkar kebohongan yang dia sembunyikan.

"Kau yakin, Jonathan?" tanya Pangeran Joshua dengan nada datar, menatap lurus ke arah adik bungsunya. "Apa kau benar-benar tak tahu?"

"Aku... aku tidak tahu!" teriak Jonathan, tapi suaranya terdengar seperti teriakan seseorang yang mencoba membenarkan dirinya sendiri, bukan suara seseorang yang tulus.

Pangeran Hars mendecak, tatapannya menyipit. "Bukan cuma aku yang merasakan ini, kan? Ada yang aneh denganmu, Jonathan. Gerak-gerikmu, caramu bicara, bahkan aura gelapmu semakin kuat sejak peperangan terakhir."

Jonathan menelan ludah, rasa takut dan cemas mengendap di wajahnya. Namun, jauh di dalam hatinya, dia hanya ingin menjaga rahasia itu, demi keselamatan mereka semua. Aku tidak bisa... Aku tidak boleh... Jika mereka tahu...

Di tengah-tengah ketegangan yang mencekam itu, Pangeran Jessen menatap Jonathan tajam dan berkata dengan nada tegas, "Jika kau memang tak ada hubungannya, mengapa kau begitu defensif? Kau sembunyikan sesuatu dari kami, Jonathan."

Jonathan terdiam, tubuhnya semakin gemetar. Hatinya terasa berat, seolah membawa beban rahasia yang terlalu besar untuk ditanggung. Namun dia tetap memilih diam, karena satu kata saja, bisa menjadi kehancuran bagi orang-orang yang ingin dia lindungi.

Pangeran Mark menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan suasana yang semakin memanas. "Sudahlah, kita tidak bisa seperti ini... di saat ayah baru saja kembali," katanya dengan tegas, matanya menyapu wajah adik-adiknya satu per satu.

"Tapi, kakak...," protes Pangeran Jessen, sorot matanya masih penuh curiga pada Jonathan.

"Sudahlah, Jessen," potong Pangeran Rush, berdiri di antara mereka sebagai penengah. "Kita juga tahu, ada yang aneh dari ayah. Sejak ia kembali... ada sesuatu yang berbeda dari kekuatannya. Dan... juga, kakak pertama." Ucapannya membuat semua terdiam sejenak, suasana menjadi lebih berat, seolah awan kelabu menggantung di atas mereka.

"Kau benar," sahut Pangeran Crish pelan, seolah baru menyadari sesuatu. "Dulu, sebelum ayah menghilang... bahkan, dia yang memimpin pernikahan kakak pertama."

Semua mata kini tertuju pada Mark, yang tetap diam tanpa ekspresi, tapi sorot matanya tajam, penuh beban masa lalu yang belum terpecahkan. Sejenak, keheningan menyelimuti ruangan itu, seakan semua tengah memikirkan satu pertanyaan yang sama—apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu?

Pangeran Mark akhirnya berkata dengan suara rendah, namun penuh makna, "Kita akan mencari kebenarannya. Tentang ayah... tentang ramalan itu... dan tentang siapa yang membawa Arunika dan anak-anak kita pergi."

Semua menunduk, menyadari bahwa jalan mereka masih panjang. Ada misteri besar yang harus dipecahkan, dan mungkin... rahasia itu lebih dekat dari yang mereka bayangkan.

Pangeran Mark terdiam mendengar kata-kata itu, pikirannya mulai diselimuti tanda tanya besar. "Kita hampir lupa kalau kemarin ada Raja Renjana?" tanyanya, berusaha mengingat dengan pasti.

Pangeran Hars mengerutkan keningnya. "Oh, tentu saja, kakak... Tetapi aku tidak tahu kemana ia pergi setelah itu."

Pangeran Rush, yang dikenal paling sering membaca kitab-kitab kuno di perpustakaan kerajaan, menyela dengan nada serius. "Menurut ramalan... banyak yang mengatakan kalau Raja Renjana adalah seorang serigala putih, keturunan terakhir dari garis darah kuno. Jika benar... maka kekuatannya akan bangkit ketika waktunya tiba."

Pangeran Jessen menambahkan dengan mata berbinar penuh kekaguman, "Jika kekuatan itu bangkit... maka dia akan menjadi seekor serigala putih. Bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga pertanda perubahan besar akan datang. Kekuatannya akan menjadi sangat dahsyat."

Pangeran Jonathan, yang sedari tadi diam, mencuri pandang dengan cemas ke arah kakak-kakaknya. Ia tahu ada sesuatu yang lebih besar lagi yang sedang terjadi, tetapi tetap memilih bungkam. Sementara itu, Pangeran Mark menghela napas dalam-dalam, tatapannya menatap jauh seolah menembus waktu.

"Apa yang sebenarnya sedang terjadi...?" bisiknya lirih.

Ruangan itu kembali sunyi, hanya suara gemuruh dari angin malam yang terdengar menggema, seakan membawa pesan bahwa peristiwa besar akan segera datang.

"Ada yang salah dari kita semua..." ucap Pangeran Joshua dengan nada rendah, matanya menyipit penuh kecurigaan, senyuman culas terukir di bibirnya. Ia mulai berjalan mengitari semua saudaranya, langkahnya perlahan namun penuh tekanan, seolah menilai satu per satu wajah mereka.

...****************...

Ruangan itu ruang pertemuan kerajaan tempat mereka biasanya berkumpul untuk menyusun strategi, kini dipenuhi aura tegang dan gelap. Tak ada yang berani memecah keheningan, hanya terdengar desiran langkah kaki Joshua di lantai batu yang dingin.

"Kalian semua... menyembunyikan sesuatu, bukan?" lanjut Joshua dengan nada tajam, matanya menyapu Mark, Hars, Jessen, Rush, Crish, dan akhirnya berhenti di depan Jonathan yang menundukkan pandangannya, wajahnya tampak gelisah.

"Entah sejak kapan kita menjadi keluarga yang penuh rahasia..." gumam Joshua pelan, senyumnya semakin lebar, membuat suasana semakin mencekam.

Pangeran Rush mengepalkan tangannya, tatapannya menajam, "Joshua... jangan membuat suasana makin rumit."

Joshua terkekeh kecil, lalu mendekat ke Jonathan, membisikkan dengan nada penuh sindiran, "Kau... sepertinya paling banyak menyimpan rahasia, adik bungsu kita yang lemah..."

Jonathan menggertakkan giginya, namun tak mampu menjawab, hanya menahan amarah dan rasa bersalah yang berkecamuk di dadanya.

Di sudut ruangan, Mark memperhatikan semuanya dengan tatapan penuh beban. Dalam hatinya, ia tahu, ada yang benar-benar salah dalam keluarga mereka... dan sesuatu yang lebih besar sedang menunggu untuk terungkap.

"Rahasia kita... akan menghancurkan kita semua," pikir Mark dalam hati, sementara bayangan masa lalu dan ramalan mulai terjalin menjadi satu.

...****************...

Di cerita aslinya tak di sangka raja Sakha kembali tetapi dengan sifat yang berbeda dari sebelumnya. Ia menjadi pemarah dan juga kejam bahkan para rakyat yang melakukan kesalahan apapun akan di hukum olehnya, semuanya tunduk termasuk para pangeran Sandyakala itu dan Mark yang dulunya di banggakan dan mendapatkan kasih sayang yang sama dengan para adik-adiknya kini berbeda, Mark akan di bunuh apabila ia tak menemukan Arunika dan anak-anaknya. Di cerita aslinya Putri Arunika dan anak satu-satunya di sembunyikan oleh seseorang misterius dan tak di temukan oleh siapapun dan Karena sekarang Arunika memiliki 5 anak sekaligus jadi, Seseorang yang misterius itu dan ikut dengannyam konon katanya yang menyembunyikan Arunika dan anak-anaknya itu adalah salah satu orang dari kerajaan.

1
Bayu Bayu
aku mampir author/Smile/semangat berkarya/Determined//Determined//Smile/janganlupa mampir juga yahh
Bayu Bayu
semangat kak
🌀Jïñğğä Ñõõř💞
bagus ... semangat ya dek
Lilly
transmigrasi ke novel kh?
j_ryuka: iyaa beb
total 1 replies
The first child
Aku hadir kembali kak..
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
lanjut /Scream/
iqiww
keren kak
iqiww
tetap semangat kak
iqiww
sudah mampir kak
iqbal nasution
oke..lanjutkan
ꪻ꛰͜⃟ዛ༉❤️⃟Wᵃf•ʙͨᴜͥɴͨɴͥʏ⍣⃟❍¹⁸➢‮
ini ceritanya transmigrasi ke novel?
j_ryuka: iya bener kak😅
total 1 replies
The first child
lanjut thor, suka banget sama ceritanya
Bulanbintang
Nama tokohnya puitis, Kak.
Ceritanya juga keren, semangat terus ya. 😉
🔵❤️⃟Wᵃf§𝆺𝅥⃝©⧗⃟ᷢʷ₭Ⱡ₳Ɽ₳🍇
semoga arunika bisa menjalani takdirnya
Anyelir
Kak, aku suka gambarnya. Gambarnya bagus 👍
Dimas Saputra
lanjut thor saling suport trus
Nurhani ❤️
Lanjut tour /Kiss//Kiss//Kiss/
Nurhani ❤️
aru dapet pangeran, aku dapet apah /Sob//Sob//Sob//Sob/
Nurhani ❤️
aku mampir tour /Kiss//Kiss/ semangat terus yah, jangn lupa mampir juga yah /NosePick//NosePick//NosePick/
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
Jangan lupa berkunjung di karya aku juga yaa/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!