Sweet Blood : Takdir Dua Dunia
Suara bising tiba-tiba mengusik tidurnya, gadis ini mendengar suara pria dan beberapa wanita juga. Ia membuka matanya perlahan dan terkaget dengan keadaan sekitarnya yang ramai, di luar perkiraannya ini bukan dirumahnya. Ia memperhatikan sekelilingnya dan beberapa orang disana yang tidak ia kenal.
Gadis itu terdiam sejenak, mencoba mencerna situasinya. Jantungnya berdegup kencang ketika ia mulai menyadari bahwa dunia di sekelilingnya sangat mirip dengan novel yang ia baca sebelum tertidur.
Matanya tertuju pada seorang yang berkharisma, pria paruh baya dengan jubah emas yang memancarkan kewibawaan, namun sorot matanya dipenuhi kekhawatiran yang dalam. Sekarang ia tau kalau pria itu adalah seorang Raja.
"Putriku, kau tidak apa-apa?" tanya seorang pria yang bermahkota dengan dihiasi permata bersinar dan membuatnya lebih berwibawa, kali ini suaranya lebih lembut, seakan takut akan membuatnya lebih bingung. Arunika bangun dari tempat tidurnya, sepertinya pria paruh baya ini adalah rajanya. Ia tak sanggup menjawab pertanyaan pria yang berwibawa ini.
Dia menunduk dan menyadari bahwa gaun merah muda yang ia kenakan tidak seperti pakaian tidurnya yang biasa. Gaunnya terlihat mewah dan penuh hiasan indah, sangat kontras dengan kehidupannya sebelumnya. Seorang pelayan yang mengenakan serba putih mendekat, membawa nampan dan mangkuk kecil berisi sesuatu yang beraroma harum. Gadis itu menelan ludah, merasa semuanya terlalu nyata untuk menjadi mimpi.
"Ini pasti mimpi ... Aku harusnya di kamar," pikirnya, mencoba menenangkan diri. Namun, setiap detil dari ruangan besar itu, ornamen-ornamen mewah, serta kehadiran Raja dan para pelayan yang berbincang dan membiarkannya terlarut dalam pikirannya,ini terasa begitu nyata.
Saat ia merenung, potongan cerita dari novel yang baru saja ia baca berkelebat di pikirannya. Novel itu bercerita tentang kerajaan Swastamita, di mana manusia hampir punah, dan para makhluk yang menguasai kerajaan besar adalah vampire dan serigala. Dan sekarang, ia ada di tubuh sang putri, satu-satunya manusia terakhir, putri semata wayang Raja Amertha.
"Aku pindah dunia?" gumamnya, nyaris tidak terdengar.
Sang Raja tampak lebih khawatir dengan kebingungannya, mendekatkan diri dan menggenggam tangannya dengan lembut.
"Tenanglah, putriku. Kau baru saja pingsan. Kami semua khawatir."
Gadis itu menarik napas dalam-dalam. Jika ini benar-benar dunia dari novel yang ia baca, maka dia berada dalam bahaya besar, terutama karena posisinya sebagai satu-satunya keturunan manusia di antara makhluk-makhluk yang kuat.
"Terus sekarang apa?"
Gadis itu mencoba mengingat kembali setiap detail dari novel yang ia baca. Nama-nama yang disebutkan mulai terasa familiar-Raja Amertha, Pangeran Renjana, serta misteri tentang ibunya yang merupakan selir dari kalangan vampire atau serigala. Sekarang, ia benar-benar berada dalam tubuh Putri Arunika, putri yang menjadi pusat dari konflik di kerajaan Swastamita.
Saat tabib berlalu, membawa serta obat herbal yang disiapkan untuknya, ia menyadari betapa penting perannya dalam kerajaan ini. Raja Amertha, yang sangat dekat dengan Raja Vampire, memegang taktik untuk menundukkan para vampire, makhluk yang memegang kekuasaan tertinggi di negeri itu. Tapi yang paling mengejutkan adalah legenda tentang Dewa yang diasingkan ke bumi, yang katanya tinggal di kerajaan besar ini. Itu adalah bagian dari kisah yang tak sempat ia baca sepenuhnya sebelum terjebak dalam tubuh sang putri.
****
Pangeran Renjana, yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk, menatapnya dengan penuh perhatian. Meskipun wajahnya tampan dan ramah, ada aura misteri disekelilingnya-seakan ada banyak rahasia yang tersimpan di balik senyum lembutnya. Gadis itu mencoba membaca ekspresi Pangeran, bertanya-tanya apakah dia benar-benar sekadar kakaknya.
"Aku... tidak sakit," jawab gadis itu pelan, suaranya terdengar kaku, karena masih mencoba menyesuaikan diri dengan identitas barunya.
"Tapi aku merasa... bingung." Ia menunduk, melihat tangannya yang kurus namun elegan, bukan miliknya tapi milik Putri Arunika.
Pangeran Renjana mendekat, duduk di tepi ranjang. "Kau pingsan tiba-tiba, itu sangat mengkhawatirkan," katanya dengan lembut.
"Kau pasti kelelahan. Banyak yang terjadi di sekitar kita. Terutama dengan kedatangan tamu penting dari kerajaan vampire."
Gadis itu tertegun. Tamu dari kerajaan vampire? Ia tahu dari novel bahwa hubungan antara kerajaan Swastamita dan kerajaan vampire sangat rapuh, dan sekarang ia harus menghadapi situasi yang jauh lebih kompleks daripada yang ia bayangkan.
Dan di balik semua ini, ia tahu bahwa perannya sebagai manusia terakhir akan sangat menentukan.
"Tamu dari kerajaan vampire?" tanya gadis itu perlahan, mencoba mencari tahu lebih banyak.
Pangeran Renjana mengangguk. "Ya, mereka datang untuk memperkuat aliansi. Tapi kita harus tetap waspada. Mereka adalah makhluk yang kuat dan licik. Ayah sudah memiliki rencana, dan kita akan mengalahkan mereka dengan cara yang tidak mereka duga."
Gadis itu masih merasa bimbang antara realitas yang ia kenal dan dunia asing ini. Pangeran Renjana pamit dan keluar dari kamar Putri Arunika.
Dengan tergesa-gesa ia melihat dirinya di cermin dengan wajahnya yang mulus, hidung mancung kulit putih dan rambutnya bergelombang coklat itu sangat indah. Ini memang dirinya, tapi ini adalah Putri Arunika. Bukan Arunika di dunia nyata, wajahnya mirip tapi lebih cantik dirinya di dunia novel ini.
......................
Dengan langkah yang terasa berat, ia mengikuti Raja Amertha menuju aula kerajaan. Di sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi kebingungan. Bagaimana bisa ia, seorang gadis biasa yang sedang bekerja di perpustakaan, tiba-tiba terbangun sebagai Putri Arunika?
Apakah ini sebuah mimpi aneh yang tak kunjung selesai, ataukah ia benar-benar berpindah zaman dan tubuh?
Sesampainya di aula kerajaan, suasana megah menyambutnya. Para prajurit dan pelayan kerajaan berdiri berjajar dengan disiplin, sementara banyak masyarakat berkumpul di sekitar aula, tampak antusias menunggu pengumuman besar yang akan disampaikan hari itu.
Ia bisa merasakan tatapan mereka tertuju padanya dan sang Raja, seolah-olah mereka tahu apa yang akan terjadi.
Dalam novel yang ia baca, pernikahan ini adalah bagian dari aliansi politik yang penting antara kerajaan Swastamita dan kerajaan vampire. Namun, dalam cerita itu, Putri Arunika tidak pernah setuju dengan perjodohan ini, yang menempatkannya dalam posisi sulit karena perasaannya yang bertentangan dengan kehendak politik.
Sang Raja berhenti di tengah aula, sementara semua mata tertuju pada mereka. Suasana semakin hening saat Raja Amertha mengangkat tangannya, memberi isyarat bahwa ia akan berbicara.
"Rakyat Swastamita yang terhormat," kata sang Raja dengan suara berwibawa, "hari ini, aku datang untuk mengumumkan sesuatu yang akan mengukuhkan perdamaian dan kekuatan antara kerajaan kita dan kerajaan vampire."
Gadis itu menelan ludah, merasakan kecemasan yang semakin menumpuk di dadanya. Ia tahu ke mana arah pembicaraan ini.
"Putri Arunika, putri semata wayangku, akan menikah dengan Putra Pertama dari Raja Sakha dari kerajaan vampire," lanjut Raja Amertha.
Tiba-tiba, kalimat terakhir yang ia pikirkan menghantam dirinya dengan keras-pernikahan Putri Arunika.
Ruangan seketika dipenuhi suara bisikan dan desas-desus. Gadis itu terkejut, meskipun ia sudah menduga sebelumnya. Tapi mendengar pengumuman ini secara langsung, dan menyadari bahwa ia adalah Putri Arunika yang dijodohkan, membuatnya merasa semakin terperangkap.
"Vampire?
Raja Sakha, penguasa di kerajaan vampire, adalah karakter yang sangat kuat dan misterius dalam cerita. Ia dikenal kejam namun cerdas, dan penuh tipu daya pernikahan ini adalah bagian dari rencana besar yang penuh dengan intrik politik. Gadis itu berdiri di sana, tersenyum kikuk dan bingung, bertanya-tanya bagaimana ia bisa melewati situasi ini tanpa membuat dirinya dan kerajaan dalam bahaya.
Saat mendengar pengumuman Raja Amertha yang menggema di aula kerajaan, gadis itu-yang kini terjebak dalam tubuh Putri Arunika-merasakan gelombang keterkejutan yang luar biasa.
Nama pangeran yang akan menjadi suaminya tetap tidak disebutkan, persis seperti yang tertulis dalam novel. Menurut cerita, identitas sang pangeran adalah salah satu misteri yang akan terungkap setelah malam pernikahan. Tepuk tangan meriah dari rakyatnya tidak membuat kegelisahannya berkurang, melainkan semakin menambah perasaan tidak nyamannya.
...****************...
Setelah pengumuman besar itu, Raja Amertha menggiringnya keluar dari aula, melewati lorong-lorong megah istana hingga tiba di perpustakaan pribadi raja, sebuah ruangan yang luas dan dipenuhi buku-buku kuno. Di sana, sudah menunggu penasihat kerajaan dan salah satu panglima terkuat Swastamita. Suasana berubah menjadi lebih serius dan tegang.
Arunika, atau tubuh ini yang kini berperan sebagai dirinya, tahu bahwa inilah momen di mana rencana pernikahan dan penyerangan terhadap kerajaan vampire akan dibahas. Dalam novel, pernikahan ini memang dirancang sebagai perangkap untuk menjatuhkan Raja Sakha dan kekuatan vampire, dan kini ia berada di tengah-tengah intrik berbahaya ini.
Raja Amertha, dengan wajah penuh kewibawaan, memulai pembicaraan. "Putriku, pernikahan ini bukan hanya sekedar upacara penyatuan dua kerajaan. Ini adalah bagian dari strategi kita untuk melemahkan kerajaan Sandyakala dan Raja Sakha. Dengan kau di sisi pangeran mereka, kita akan memiliki akses ke dalam istana vampire. Dan dari sana, kita akan mengatur serangan."
Panglima yang duduk di sebelah penasihat mengangguk setuju, sementara penasihat kerajaan membuka gulungan peta besar yang menunjukkan wilayah kekuasaan kerajaan vampire. "Kita akan memanfaatkan momen pernikahan sebagai kesempatan terbaik untuk menyerang dari dalam," katanya sambil menunjuk titik strategis pada peta.
Arunika sangat kaget, ia yang masih kebingungan dengan situasinya, mencoba mengingat lebih banyak detail dari novel. Dalam cerita, pernikahan ini adalah bagian penting dari plot, namun ada juga banyak bahaya yang mengintai. Terutama, ada rahasia besar tentang pangeran pertama dari Raja Sakha yang tidak pernah terungkap hingga terlambat.
"Bagaimana jika rencana ini gagal?" tanya gadis itu, suaranya bergetar. "Bagaimana jika mereka mengetahui niat kita?"
Raja Amertha menatapnya dalam-dalam, lalu menjawab dengan tegas, "Itulah mengapa kita harus sangat hati-hati, Arunika. Kau harus memainkan peranmu dengan sempurna. Kami akan mendukungmu dari belakang. Jangan khawatir, kita akan menang."
Jauh dalam hatinya, gadis itu merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar dan lebih gelap dari apa yang mereka perkirakan. Dan ia harus menemukan cara untuk bertahan hidup dalam intrik politik yang berbahaya ini, sambil mencari tahu siapa sebenarnya pangeran misterius itu.
Dalam cerita novel yang ia baca Sang Putri hanya menurut saja dengan keputusan ayahnya, kini dirinya disini dan membuat cerita ini berbeda mengubah takdir Putri Arunika.
Arunika menatap tajam ke arah ayahnya dan bangkit dari tempat duduknya, Raja Amertha merasa marah dan bingung. Pernikahan ini bukanlah keputusan yang ia buat sendiri, melainkan bagian dari rencana besar yang dirancang oleh kerajaan untuk menguasai kerajaan besar Sandyakala. Menjadi mata-mata di tengah para vampire dan terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap mereka adalah sesuatu yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan. Arunika sadar kalau ia sebagai tokoh utama.
"Ayah, kenapa kau menjadikan aku alat dalam perang ini? Aku bukan bidak yang bisa dipindahkan semaumu!" Arunika protes dengan nada lirih. "Aku sadar kalau kalian ingin menggunakan pernikahan ini untuk memata-matai mereka dan akhirnya menguasai kerajaan besar itu."
Raja Amertha tetap tenang, meskipun ketegangan terlihat di wajahnya. "Arunika, ini bukan soal kekuasaan. Ini tentang kelangsungan hidup kita. Kau tahu bahwa para vampire semakin kuat, dan jika kita tidak bertindak, mereka akan menghancurkan kita. Kau adalah kunci dalam rencana ini."
Sebelum Raja bisa melanjutkan penjelasannya, tiba-tiba terdengar suara lain yang menyebut nama Arunika dengan keras.
"Arunika!" Pangeran Renjana muncul dari balik pintu, wajahnya tampak cemas dan sedikit marah. Dia segera menghampiri gadis itu, namun tetap memberi salam penuh hormat kepada Raja Amertha.
Renjana mendekati Arunika, lalu menatapnya dengan tatapan khawatir,"Apa yang kau katakan barusan? Apa kau benar-benar berpikir bahwa ayah akan mengorbankanmu begitu saja? Ini lebih rumit dari yang kau kira."
"Apa bedanya?" tanya Arunika, merasa frustasi dan meneteskan air mata.
"Aku tetap dijadikan alat untuk menghancurkan mereka. Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan seseorang yang ayah rencanakan untuk kubunuh?"
"Tidak. Orang yang akan dimusnahkan adalah Raja Vampir. Kau akan menikah dengan seorang Dewa. ... " Renjana menatap dalam-dalam ke mata Arunika, mencoba menenangkan kegelisahannya.
Pangeran Renjana sebagai kakak tertuanya, mencoba untuk menenangkan adiknya,"Kau tidak sendirian. Aku juga terlibat. Kita semua terlibat. Tapi ini bukan tentang menggunakanmu sebagai alat, ini tentang melindungi kerajaan kita dari kehancuran."
Arunika merasa hatinya semakin terpecah. Dia tahu bahwa keluarganya, terutama Pangeran Renjana, adalah kakaknya yang paling dekat. Namun, menjadi pion dalam permainan kekuasaan yang melibatkan pernikahan dengan pangeran vampire adalah sesuatu yang tidak bisa ia terima begitu saja.
Pangeran Renjana melanjutkan, "Kau harus percaya padaku, Arunika. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu. Aku bersumpah."
Gadis itu terdiam, masih diliputi oleh rasa marah dan kebingungan, tapi ada sesuatu dalam tatapan Pangeran Renjana yang membuatnya ragu untuk melawan lebih jauh.
Raja Amertha menatap putrinya dengan tajam, menghela napas berat sebelum berbicara. "Arunika, ini bukan tentang tempat tinggalmu nanti. Ini tentang masa depan umat manusia di dunia ini. Kau benar, tidak ada persahabatan sejati antara kita dan para vampire. Ini adalah persaingan untuk bertahan hidup. Jika mereka berkuasa, manusia akan punah atau dijadikan budak selamanya. Karena itulah, kau harus menemukan Dewa itu."
Arunika tertegun mendengar penjelasan ayahnya. Fakta bahwa pangeran pertama dari kerajaan Sandyakala sebenarnya adalah Dewa yang dihukum dan dibuang ke bumi mengubah semua perspektifnya.
"Kalau dia adalah seorang Dewa," Arunika berkata pelan, merenung, "apakah itu berarti aku akan dibawa ke khayangan bersamanya jika dia kembali ke tempat asalnya?"
Raja Amertha menggelengkan kepalanya dengan wajah serius. "Belum tentu, Arunika. Sebagai Dewa yang dihukum, dia tidak bisa kembali ke khayangan dengan mudah. Ada syarat yang harus dipenuhi, dan itulah yang menjadi kunci dari rencana kita. Kau harus menemukan apa syarat itu, dan memastikan bahwa Dewa itu tidak kembali sebelum kita menguasai kekuatan besar yang dia miliki."
Pangeran Renjana, yang berdiri di samping Arunika, mencoba menenangkan adiknya. "Ini bukan tugas yang mudah, tapi kau tidak sendirian, Arunika. Kita semua akan mendukungmu. Aku tahu ini terdengar tidak adil, tapi inilah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kerajaan kita dan umat manusia tetap berkuasa."
Arunika, meskipun marah dan bingung, menyadari betapa pentingnya peran yang akan ia mainkan dalam perang yang lebih besar ini. Namun, ia juga tahu bahwa di balik strategi ini ada banyak rahasia yang belum terungkap, dan dirinya terjebak di tengah-tengah semua itu.
"Tapi bagaimana kalau aku gagal?" bisiknya, nyaris tak terdengar.
Raja Amertha menatapnya dengan penuh kewibawaan, meski ada sedikit kelembutan dalam suaranya. "Kau tidak akan gagal, Arunika. Kau adalah putriku. Aku percaya pada kemampuanmu. Dan ingatlah, masa depan manusia bergantung padamu."
Kata-kata itu membebani hati Arunika, rasa sesak memenuhi dadanya. Ia sadar bahwa tidak ada jalan kembali. Entah bagaimana, ia harus menemukan cara untuk memenangkan permainan berbahaya ini-permainan di mana takdir manusia dan para Dewa dipertaruhkan.
Masalahnya ia datang dari dunia nyata bukan dunia novel ini, dan sekarang tak seharusnya ia ada disini. Ia bukan Putri Arunika yang kuat itu, namun tubuh inilah yang akan membawanya dan mengikuti alurnya. Arunika hanya menjalani kehidupannya yang membanting alur ceritanya yang ia baca sebelumnya.
Arunika mengingat kembali semua yang terjadi sebelum ia terbangun di dunia asing ini. Ingatannya tentang dunia lamanya terasa begitu jauh, tetapi masih jelas.
Mark, sahabatnya yang selalu antusias dengan sejarah dan mitos, selalu berusaha meyakinkannya bahwa semua legenda yang dia baca bukan hanya sekadar cerita fiksi.
Sebenarnya Arunika tidak pernah benar-benar mempercayai omong kosong itu. Bagaimana mungkin ada dunia yang dipenuhi vampire, manusia serigala, dan Dewa?
Tapi sekarang, di dunia ini, ia tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa semuanya nyata. Ia benar-benar berada di tengah-tengah cerita yang selama ini ia pikir hanyalah khayalan.
Bayangan Mark tersenyum samar dari kejauhan saat buku itu jatuh dan halaman-halamannya terbuka dengan sendirinya. Saat itu, angin aneh berhembus, seolah-olah memanggilnya untuk membaca lebih jauh. Dan sekarang, di sini ia berada, bukan lagi sebagai Arunika dari dunia yang ia kenal, tetapi sebagai Putri Arunika, pewaris kerajaan manusia di tengah para vampire dan serigala.
"Mark... kau benar," gumamnya pelan, merasa campuran antara marah, bingung, dan takdir yang tak bisa dihindari.
...****************...
Saat Arunika tersadar dari lamunannya, ia kembali menatap ayahnya dan Pangeran Renjana. Rencana besar ini lebih dari sekadar strategi politik. Ini adalah kisah yang sudah tertulis, sebuah takdir yang diatur oleh kekuatan yang lebih besar. Dan entah bagaimana, Mark mungkin sudah mengetahuinya sebelum semua ini terjadi.
Apakah ia benar-benar hanya sebuah bidak dalam permainan besar ini, atau ada sesuatu yang lebih besar yang menunggunya di balik semua rencana ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Nick [ HIATUS ]
/Scare/bagaimana dia bisa masuk ke dalam novel nya
2025-05-14
1
ꪻ꛰͜⃟ዛ༉❤️⃟Wᵃf•ʙͨᴜͥɴͨɴͥʏ⍣⃟❍¹⁸➢
ini ceritanya transmigrasi ke novel?
2025-06-03
1
Lilly
transmigrasi ke novel kh?
2025-06-19
1