Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Awal Kesengsaraan

Bianca Mith. Seorang pewaris terkenal dari Keluarga Mith. Seorang doktor muda arogan yang selalu mencari masalah setiap harinya. Doktor yang seharusnya merawat dengan penuh kasih sayang setiap pasiennya. Doktor yang seharusnya bersikap ramah di hadapan pasiennya. Jika biasanya doktor melakukan itu semua, maka Bianca tidak melakukan itu.

Bianca adalah perempuan yang arogan dan dominan. Kazuki Mith sebagai ayah sekaligus pemimpin Keluarga Mith pun sudah tidak bisa menahan atau bertanggungjawab atas segala kelakuan buruk Bianca. Maka dari itu, Kazuki mengundang seorang dosen muda yang bekerja di salah satu universitas yang ia bangun untuk makan malam bersama mereka. Aether Beatrice.

Hanya ada mereka bertiga di restoran itu. Kazuki menggunakan sebagian uangnya untuk mengosongkan restoran itu dan menyisakan pelayan yang akan menyiapkan pesanan mereka.

"Maaf jika memanggilmu secara tiba-tiba," ujar Kazuki menatap seorang laki-laki muda yang duduk di hadapannya.

"Tidak masalah, Tuan Kazuki. Anda sudah membantu saya selama ini. Menghadiri acara makan malam yang Anda adakan adalah hal terhormat untuk saya," balas Aether menggelengkan kepalanya.

Bianca yang duduk di samping Kazuki berdecih melihat respon Aether. Ini adalah pertemuan pertama mereka. Dan Bianca merasa bahwa Aether adalah penjilat yang hebat. Membuat Bianca merasa wajar jika orang sepertinya bisa menjadi dosen di Universitas Mith yang didirikan oleh Keluarganya.

"Ini mungkin akan mengagetkanmu. Tapi sepertinya tidak baik juga jika aku mengulur waktu mengingat tugasmu sebagai dosen juga cukup banyak," ujar Kazuki membulatkan tekad.

"Aku ingin menjodohkan mu dengan anakku," lanjut Kazuki dengan wajah serius.

Tatapan Bianca dan Aether bertemu. Bianca sudah mengetahui rencana busuk Kazuki. Namun Bianca tidak memiliki pilihan lain, selain mengikuti kemauan Kazuki. Bianca tidak ingin hidup miskin. Sedangkan Aether tentu saja tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan perempuan yang tidak ia cintai.

Terlebih lagi, Aether sudah mendengar seluruh berita buruk tentang perempuan itu. Membuat Aether merasa sungkan jika harus disatukan dalam hubungan suami-istri dengan perempuan arogan itu.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Kazuki dengan penuh harapan.

"Bukankah ini cukup mendadak? Saya bahkan belum bertemu dan berbicara dengan anak Anda sebelum ini. Jika Anda berniat untuk menjodohkan atau menikahkan kami, saya rasa itu akan berakibat buruk pada beberapa tahun yang akan datang," jelas Aether.

"Lalu juga, sepertinya anak Anda tidak akan menyukai rencana Anda," ujar Aether membelokkan arah pembicaraan.

"Jangan pikirkan aku. Aku datang untuk makan malam. Tentang rencana perjodohan atau apalah itu, aku tidak akan ikut campur. Kalian putusan saja sendiri. Dan aku akan mengikutinya," jawab Bianca dengan santai.

"Inilah yang aku takutkan darinya. Dia selalu bersikap seenaknya selama ini. Aku tidak bisa mengontrolnya karena pekerjaanku yang sangat sibuk. Dan dia selalu mencari masalah di rumah sakit," keluh Kazuki menatap Bianca.

"Lalu mengapa saya yang Anda pilih?" tanya Aether.

"Kamu adalah dosen termuda di universitas. Aku mengakui kemampuan akademikmu. Dan setelah aku mencari tau tentang latar belakangmu, kamu selalu berhasil mendapatkan posisi pertama dari semua kompetisi yang kamu ikuti. Kamu bukan berasal dari keluarga kriminal. Lalu juga aku mendengar sedikit cerita tentang masa lalumu yang membuatku sedikit terharu," jelas Kazuki.

Aether menghela nafas. Kazuki berniat melepaskan tanggungjawabnya dari Bianca. Melarikan diri dan melemparkan segala kesalahan yang ada pada Aether. Itu adalah hal yang berat. Namun sepertinya Aether tidak akan bisa hidup dengan tenang jika Aether mengatakan kalimat, 'tidak'.

Bianca menatap Aether. Perjodohan dan pernikahan itu pasti akan terjadi karena itu adalah kemauan Kazuki. Mereka berdua tidak memiliki kemampuan atau hak untuk menolak itu.

Menurut Bianca, Aether memiliki paras yang cukup tampan. Laki-laki itu lebih muda darinya. Beberapa kali lompat kelas, sehingga laki-laki itu bisa sampai di titik ini dengan kondisi lebih muda dari orang-orang yang seharusnya.

"Saya berniat melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan gelas doktor di Jepang beberapa tahun setelah ini. Bukankah itu akan bertentangan dengan rencana Anda?" tanya Aether mencoba melakukan sedikit perlawanan.

"Aku akan membantumu untuk itu. Kamu bisa masuk ke universitas yang kamu inginkan dengan mudah. Dan tentang pernikahan kalian, aku rasa itu tidak akan menjadi masalah bukan? Karena sejak awal, aku tidak terlalu ingin dia menjadi dokter. Aku ingin dia meneruskan seluruh perusahaan ku. Dan dia bisa melakukan pekerjaan itu dengan jarak jauh," jelas Kazuki.

"Apa maksud Ayah, aku harus berhenti menjadi dokter dan mengurus seluruh perusahaan Ayah?" tanya Bianca menatap kesal Kazuki.

"Kita sudah membicarakan ini beribu-ribu kali," balas Kazuki bosan.

"Tapi aku tidak menginginkan itu. Tidak bisakah Ayah mengikuti sedikit saja kemauanku. Aku ingin menjadi dokter. Itu cita-citaku dari kecil. Lalu Ayah ingin aku berhenti begitu saja? Apa Ayah tidak memikirkan usahaku selama ini?" tanya Bianca dengan ekspresi penuh amarah.

"Kalau begitu, ayo bikin kesepakatan. Menikahlah dengannya. Lahirkan seorang anak. Dan Ayah tidak akan memintamu untuk berhenti menjadi seorang dokter," tawar Kazuki menatap manik mata Bianca.

"Benar-benar menjijikan," gerutu Bianca menyadarkan punggungnya pada kursi.

"Jika anak Anda melanjutkan karirnya sebagai dokter, bagaimana dengan perusahaan Anda?" sahut Aether.

"Hmm, bukankah sudah jelas kamu yang akan melanjutkannya? Kamu akan kembali bersekolah mengambil jurusan bisnis dan mulai belajar secara langsung di perusahaan ku," balas Kazuki dengan wajah polos.

"Berarti saya harus berhenti menjadi dosen?" tanya Aether khawatir.

"Tentu saja. Aku beritahu kamu satu hal. Dosen itu pekerjaan yang mulia. Mengajarkan ilmu pada banyak orang dan membimbing mereka ke masa depan yang lebih cerah. Itu bagus. Namun kamu tidak akan mendapatkan uang dalam jumlah besar dari pekerjaan itu. Masa depanmu tidak akan terjamin dengan uang yang sedikit seperti sekarang. Menjadi seorang pebisnis dan memimpin perusahaan lebih menghasilkan uang. Lalu itu juga akan mengubah masa depanmu menjadi lebih baik. Sebelum kamu ingin mengubah masa depan muridmu menjadi lebih baik, bukankah alangkah baiknya jika kamu mengubah masa depanmu lebih dulu?" jelas Kazuki panjang lebar.

Karir Aether dan Bianca sama-sama dipertaruhkan saat ini. Pernikahan sudah pasti terjadi. Dan salah satu dari mereka harus melepaskan pekerjaan yang selama ini mereka cita-citakan. Ini membuat mereka benar-benar tidak menginginkan pernikahan itu.

Mereka sama-sama ingin pergi dari sana secepatnya. Namun kaki mereka terasa diikat kuat hingga mereka tidak bisa menggerakkan kaki mereka sejengkal pun dari lantai yang mereka injak sekarang.

"Oi, Dosen. Aku lebih tua darimu. Jadi kamu yang akan memimpin seluruh perusahaan jika memang kita menikah. Aku tidak mau mengorbankan cita-citaku hanya untuk ide konyolnya," kesal Bianca melirik Aether dan Kazuki secara bergantian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!