Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh tiga
Sementara itu, Kenzo kembali ke kamarnya. Ia menghempaskan tubuhnya diatas ranjang dengan perasaan yang kesal bercampur hampa.
Ia tidak mengerti mengapa Adhist begitu cepat menghilang bagaikan ditelan bumi.
Tatapannya begitu nanar menatap langit-langit kamarnya.
"Kamu kemana? Mengapa pergi begitu saja?" gumamnya dalam kegundahan hati yang nelangsa. Ruang hatinya kosong bagaikan tak berpenghuni, ia berharap jika sang gadis akan datang menemuinya, meskipun hanya dalam mimpi.
"Kau membuatku terjerat dalam bayang dirimu, namun kau tak ingin mengobatinya. Hadirlah, aku menginginkanmu, aku tak pernah merasakan rindu sedalam ini," gumamnya dalam kegalauan.
Perlahan ia memiringkan tubuhmya. Lalu menarik guling disampingnya dan mendekapnya dengan erat, berharap jika itu adalah gadis yang sedang dirundukannya. Lalu memasukkan kakinya ke dalam selimut, dan bersiap berkhayal bertemu sang pujaan hati.
Namun semua itu terkacaukan saat ia merasakan sesuatu yang dingin diujung kakinya.ia terdiam sesaat. Lalu dengan perlahan menyingkap selimut, dan mendapati seekor ular kobra sedang melingkar dibawah kakinya.
"Hah! Kau! Kenzo terlonjak dari kasurnya. Lalu bergegas turun dengan wajah yang masih penuh keterkejutan.
"Apa yang kau lakukan? Kau datang dan pergi sesukamu! Lalu tiba-tiba melingkar dikasurku! Pergilah! Aku saat ini sedang tidak ingin diganggu, dan kau sudah mengacaukan hariku," gerutu pemuda itu itu dengan keringat dingin.
Ular itu menegakkan kepalanya, lalu menatap Kenzo dengan tatapan dingin. Ia seperti mengenali tatapan itu.
"Hey, kenapa kau marah? Ini kamarku, kalau kau mau tidur dibalkon belakang saja. Aku akan mengambilkan sebuah boks untukmu, dan disana mungkin ada tikus, kau bisa memangsanya." Kenzo berjalan menuju lemari pakaiannya, lalu mengambil sebuak boks berbahan plastik dengan ukuran cukup besar. Iaengeluarkan isi barangnya, lalu membawanya menghampiri sang ular beserta tutupnya.
"Masuklah, kau akan nyaman disini, jangan mengganggu khayalanku, Ok!" ia membuka tutup itu sedikit dan berharap jika ular itu mau menuruti ucapannya.
Ular kobra itu akhirnya menurut, lalu masuk kedalam boks dan hal itu membuat Kenzo merasa lega.
Pemuda itu membawa boks tersebut ke balkon kamar belakang, dan meletakkan dekat toren air yang sedikit sejuk karena ada pohon mangga mini didekatnya.
"Kau disini saja. Jangan coba ke kamarku, aku ingin mengkhayal dahulu," omelnya. Lalu beranjak pergi meninggalkan ular tersebut.
Ia kembali ke kamar, berbaring miring diranjang dan memulai dengan khayalannya yang tertunda.
Saat pemuda itu telah mengunci pintu kamar bagian balkon, tiba-tiba saja Adhisti merasakan sesuatu yang berbahaya.
Ia dapat mengendus aroma yang begitu tak asing. Kedua matanya terbuka.
Sssssssssstttsss
Ia mendengar suara desisan ular, dan dengan cepat ia keluar dari dalam boks, lalu menyelinap dibalik toren air, sebab ia meyakini jika ada seseorang yang mengintainya.
Adhisti mengendus aroma amis hewan melata itu semakin kuat dan pastinya keberadaannya juga sangat dekat, dan benar saja, sosok ular raksasa bersisik hitam memasuki halaman balkon dan ia tahu siapa makhluk tersebut.
Adhisti melihat makhluk melata itu mendesis dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruang balkon, dan sepertinya ia ingin mencari celah untuk dapat masuk ke dalam kamar Kenzo.
"Umbra, apa yang dilakukannya disini? Mengapa sampai berada ditempat ini?" gumamnya dalam hati.
Ia sangat kesal karena sosok itu terlalu ikut campur dengan urusannya dan selalu memantaunya.
Sesaat sosok ular bersisik hitam itu berusaha ingin masuk ke dalam kamar Kenzo melalui celah jendela yang terbuka. Maka dengan cepat ia menyerangnya menggunakan cakaran pada kukunya yang meruncing.
Kraaaaas...
Sebuah cakaran mendarat dipunggung sosok Siluman Ular yang memiliki wajah sangat menyeramkan tersebut.
Sssssstttsss....
Siluman Ular itu mendesis dan melibaskan ekornya pada tubuh Adhisti yang kini berusaha menghindar, tetapi semua sia-sia sebab ekor Siluman Ular itu berhasil membuatnya terpental, lalu membentur toren air yang ada disisi kirinya.
Ssssssttss....
Sosok itu kembali mendesis dengan wajah yang sangat penuh amarah.
Ia merayap menghampiri Adhisti yang saat ini merubah wujud menjadi seorang manusia dan berusaha untuk berdiri.
"Sial.... mengapa kau bercinta dengan pemuda lemah itu? Kau adalah milikku, dan seharusnya aku yang merasakan madu pertamamu, bukan dia!" ucap Siluman Ular itu dengan geram. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Adhisti.
Adhitii tersenyum mencibir, ia merasa jika apa yang dikatakan sosok tersebut terdengar begitu menjijikkan baginya. "Sumpah telah diucapkan, dan aku telah melaksanakannya, sebentar lagi aku akan mendapatkan wujudku yang sempurna." Adhisti berusaha untuk bangkit.
"Itu tidak akan terjadi selama mustika itu belum kau temukan dan kau akan tetap setengah siluman. Bisa kau bayangkan bagaimana reaksi pemuda itu saat melihatmu? Dia akan mencampakkanmu, lihatlah, kau diletakkannya dibelakang dengan kondisi sangat hina," cibir sosok yang bernama Umbra itu.
"Ini masih permulaan, dan aku yakin ia dapat menerimaku dengan tulus," Adhisti menatap tajam sosok dihadapannya.
"Kau hanya milikku, aku lebih perkasa dibanding dirinya!" Umbra semakin marah.
"Cuuuuuih.... siapa yang sudi menjadi pasanganmu, dan jangan pernah bermimpi aku akan memilihmu," ucap Adhistii dengan tatapan sinis.
Ia sangat tidak menyukai sosok tersebut, sebab Umbra berasal dari klan yang telah ikut membinasakan kedua orang tuanya dan ia tak sudi bersanding dengan sosok yang merupakan musuhnya dalam perebutan batu mustika.
Ssssattsss....
Umbra mendekati Adhisti, hingga tak ada jarak diantara keduanya.
"Kau adalah milikku, dan siapapun yang berani mendekatimu, maka kematian yang akan ia alami," ucap Umbra dengan nada penuh ancaman.
Adhisti mmebolakan kedua matanya, dan ia mengerti siapa yang dimaksudkan oleh sososk tersebut, ia sedang mengatakan jika itu adalah Kenzo.
Dengan cepat Adhisti memberinan cakaran Umbra hingga membuat luka cukup besar pada tubuh Siluman Ular itu. Namun Umbra juga memblas cakaran untuk sang gadis.
Mendapati tubuhnya terluka, Adhisti segera memberikan tendangan hingga membuat Umbra terpental.
Setelah melihat sosok itu menjauh darinya. Adhisti mengambil sesuatu berupa bubuk bawang putih dan kapur barus, dan menaburkannya disekitar dinding belakang kamar Kenzo, lalu ia melesat masuk ke dalam kamar sang pemuda melalui jendela dan menutupnya dengan segera.
"Dasar Kau!" maki sosok itu dengan kesal saat melihat Adhisti telah mengelabuinya. Aroma bubuk bawang putih bercampur kapur barus itu membuatnya merasa sangat terganggu dan ia tak menyukainya.
Rasa pusing akan aroma itu membuat ia memilih menyingkir dan akan mencari cara untuk mendapatkan sang pujaan hatinya.
Sementara itu, Adhisti berjalan menghampiri Kenzo yang saat ini sedang memejamkan matanya untuk mengkhayalkan gadis yang sudah membuatnya tergila-gila.
Kenzo tak menyadari kehadiran sosok yang kini berjarak begitu dekatnya dengannya. Ia masih sibuk dengan khayalannya dan Adhisti mera-ba luka yang ada ditubuh bagian dadanya, terasa perih dan juga sakit.
aku kedeeeer baca nya 😭 😭
ada kn nya flash back , akak ❓🙏
tp knp yg di bantai adalah keluarga adisti yg g berslaah
oadahl g semua ular itu jahat ada yg baik juga itu adisti baik mau nolong warga
hadeh kennn oiyeee tooo
tp klo bukan yg membantai kelgr nya mgkin akan di biarkan para warga ala g malu ya 1 keluarga di bantai bhkan di bakar hidup2 krn keegoisan seseorang
benar2 menghibur.. mksh up nya thor 🙏
parah nya lg ular nya Kenzo mlh gak di sarungin lg setelah dapat sarang nya dan mlh jd tontonan gratis 🤣🤣🤣
skrg dh ketahuan dach klu Ki Sobo mmg manusia iblis