Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Rumit
Gea melihat Maharani tersenyum merasa bahagia ingin memberitahu sesuatu takutnya di sangka ikut campur urusan rumah tangga mereka memilih diam .
Saat istirahat Maharani dan Gea pergi ke perpustakaan . " Hani apakah kamu baik-baik saja ?" tanya Gea berbisik . Maharani menatap Gea dengan santai ."Katakan saja kalau mau bicara ,“ kata Maharani sambil belajar .
Dengan hati-hati dan pelan-pelan Gea berbisik . "Hani , kemaren aku melihat Deni pergi sama cewek sepertinya dia selingkuh deh ,“ Gea berbisik di telinga Maharani membuatnya geli sambil menjauhkan kepalanya dari Gea .
“Ada yang lebih penting gak dari pada membahas orang itu ?" tanya Maharani santai meskipun dalam hati sakit . “ Aku serius Hani , apakah kamu tidak curiga sama suamimu ,aku saja yang bukan istrinya merasa benci banget eh kamu istrinya malah santai heran deh aku sama kamu ,Han ,“ kata Gea melihat Hani merasa kasihan .
“Sudah ngomongnya ?" tanya Maharani berdiri melihat Gea membalas melihatnya lalu berdiri . " Sudah , eh belum eh anu ,,, Hani tunggu ,“ Gea mengejar Maharani yang mengabaikan perkataannya berjalan dengan cepat .
Mereka menuju kantin dan memasan makanan dan minuman , setelah pesenan datang mereka menyantap dengan lahap .
"Kasihan sekali baru nikah sudah di tinggal selingkuh emang benar ya kalau gak cinta tapi di paksa tetap saja tidak ,“ ucap seseorang dari belakang Maharani dengan begitu lancar terdengar jelas di telinga Maharani namun ia bersikap cuek .
“Kalau aku diselingkuhi ya aku balas selingkuh biar tahu rasa gimana rasanya diselingkuhi ," katanya sambil melirik ke belakang menunjuk Maharani .
"Lagi pula kok mau di jodohin hari gini gitu loh , kalau aku sih ya ogah lebih baik cari sendiri masa depan milik kita benar gak teman ?" Leni dengan sinis . Maharani berdiri lalu berbalik menatap satu per satu orang di depannya saat ini .
"Sudah selesai ngomongin orang ?" tanya Maharani kepada mereka . "Memangnya kenapa kamu merasa tersindir dengan omonganku tadi , baguslah berarti kamu peka orangnya jangan-jangan hatimu sedang sakit mendengar omonganku tadi , kasihan sekali ,“ perkataan Leni membuat Maharani tidak bisa menahan lebih lama ia menangkup dagu Leni agar berdiri dan berhadapan dengannya .
"Kamu akan menyesal dengan ucapanmu itu sekali lagi aku katakan padamu jangan ikut campur urusan orang lain atau kamu akan menerima akibatnya ,“ ancam Maharani melepaskan tangannya lalu mengusap dengan tisu dan membuang di depan muka Leni .
Maharani berjalan pergi dari kantin bersama Gea , Leni dan temannya melihat kepergian Maharani dengan perasaan marah . "Awas saja kamu macam-macam sama aku , akan kubalas dengan yang lebih menyakitkan ," gumam Leni penuh dendam .
"Sudah kubilang berkali-kali sama kamu tapi kamu ngeyel ,“ kata Yesi teman Leni . "Aku benci sama orang sombong seperti dia ," Leni berjalan pergi dari kantin .
Di dalam kelas Maharani duduk dengan santai sementara Gea menatap tajam sambil duduk di meja . "Katakan dengan jujur kamu punya masalah apa sama Deni , jika memang kamu tidak bisa mempertahankan hubungan pernikahan kenapa tidak putus saja selesai kan urusannya ,“ Gea merasa geram dengan Maharani yang super cuek ,
"Tidak semudah itu Gea , aku malas bahas bikin pusing ," balas Maharani kesal . “Andai saja kamu mau berbagi masalahmu denganku pasti aku siap membantumu ,“ kata Gea duduk di kursi .Di ambang pintu Deni sedang memperhatikan Maharani .