NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:292.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketiduran

"Sudahlah kita juga tau jodoh gak kemana" Sambung gilang.

"Ya kalau kemana_mana tandanya gak jodoh, hahaha" Sahut Romi tertawa ngakak.

Dirga tidak menjawab apa_apa, ia memilih untuk memejamkan matanya karena menghadapi ketiga temannya. Sama saja seperti latihan basket seharian, yang artinya sangat menguras tenaga.

Sedangkan saat ini Zara sedang menatap Ar, sambil mengernyitkan keningnya. "Terimakasih untuk apa Kak" Tanya Zara bingung.

"Udah bantu gue" Jawab Ar kemudian ia memejamkan matanya, karena terasa sangat pusing.

"Iya sama_sama kak" Ucap Zara yang sudah selsai melepaskan sepatu Ar, namun Zara terkejut begitu melihat pergelangan kaki Ar yang terlihat bengkak dan memar.

Zara menyentuh pergelangan kaki Ar menggunakan telunjuknya, "Awww" Ringis Ar setelah Zara menyentuh luka memarnya.

"Kak ini kenapa?" Tanya Zara dengan raut wajah kawatir, dan Ar bisa melihat dengan jelas raut kekhawatiran diwajah Zara.

"Jatuh" Jawab Ar singkat.

"Kenapa Kakak gak bilang dari tadi" Ucap Zara yang langsung buru_buru keluar kamar, dengan setengah berlari.

"Seneng bangen lari_larian" Umpat Ar yang melihat Zara sudah menghilang, dari hadapannya.

Tak lama Zara sudah kembali sambil membawa kompres dingin untuk Ar. "Mau ngapain?" Tanya Ar yang saat ini kepalanya sudah berdenyut.

"Zara mau kompres pergelangan kaki Kak Ar, ini kalau di biarkan bisa bahaya lo Kak. Bahkan Kak Ar bisa demam" Ucap Zara.

"Sok tau kayak dokter" Ucap Ar.

"Kan emang calon dokter" Jawab Zara enteng.

"Lah iya juga ya, dia kan ngambil jurusan kedokteran" gumam Ar dalam hati.

"Tahan ya Kak ini akan terasa sedikit sakit" Ucap Zara yang kemudian menempelkan kompres dipergelangan kaki Ar.

"Awww" Ringis Ar saat merasakan nyeri luar biasa.

Setelah 20 menit Zara dengan sabar dan telaten, mengompres kaki Ar. Sekarang Zara mulai membalut, pergelangan kaki Ar dengan perban elastis.

"Bismillah.. semoga cepat membaik ya Kak" Ucap Zara setelah selsai membalut perban.

"Oh iya lupa" Ujar Zara.

"Apa lagi? Ucap Ar sambil memijat pelipisnya, karena kali ini benar_benar pusing.

"Ini minum dulu Kak" Ucap Zara.

"Ini apa? Tanya Ar

"Obat pereda nyeri Kak" Jawab Zara.

"Yasudah Zara turun kebawah ya Kak, mau makan dulu" Ucap Zara yang diangguki oleh Ar.

Setelah hampir 20 menit Zara selsai makan, dan ia juga sempet membereskan apartemen dibagian bawah. Zara memutuskan untuk naik keatas, karena sekarang sudah memasuki waktu maghrib.

Sesampainya di kamar Ar, Zara melihat Ar sudah tertidur. Zara pun memutuskan untuk bersiap_siap sholat magrhib, dan seperti biasa ia akan lanjut mengaji sampai waktu isya datang.

Zara melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah 8 malam, Zara langsung melepas mukenah dan melipat sajadahnya. Setelah itu ia memutuskan untuk memasak dulu, karena ia dan Ar memang belum makan malam.

Baru saja Zara hendak keluar dari kamar, tapi tiba_tiba Ar memanggilnya. "Zara" Panggil Ar.

"Loh Kakak sudah bangun? Tanya Zara kemudian menghampiri Ar, tapi setelah itu ia jadi bingung sendiri. Pasalnya saat ini Ar, masih terpejam.

"Za"... Lirih Ar yang sepertinya mengigau, dan Zara tidak menyadari itu.

"Kakak laper ya, Zara masak dulu ya" Ucap Zara.

Ar langsung menarik tangan Zara, sehingga Zara jatuh tepat disamping Ar. Setelah itu Ar langsung memeluk Zara, dengan mata yang masih terpejam.

DEG

Jantung Zara berdetak sangat kencang, pertama kalinya ia dipeluk laki_laki. Zara terus bertanya_tanya di dalam hatinya, mengapa Ar malah memeluknya seperti ini. Bahkan Zara masih ingat tentang perkataan Ar, yang melarang Zara untuk menyentuh tempat tidurnya.

Dan apa sekarang? ia dan Ar malah satu ranjang.

Ar terbangun tengah malam karena lapar, tapi ia bingung karena saat ini merasakan seperti ada seseorang yang mendengkur halus disampingnya.

Ar langsung menoleh ke samping, dan betapa terkejutnya ketika Ar melihat Zara sedang tertidur tepat disampingnya.

Ar yang hendak marah pun menjadi tidak tega, ketika melihat Zara yang tidur begitu nyenyak. Ia jadi teringat ketika tadi Zara mengurusnya, begitu sabar dan telaten bahkan kaki Ar saat ini sudah tidak terasa sakit seperti tadi.

Ar mencoba turun dari tempat tidurnya, karena ia berpikir bahwa ia sudah 100% tapi tiba_tiba.

Buugghh

Ar terjatuh karena masih belum bisa berdiri dengan sempurna, ternyata jika ia menapakan kakinya rasa sakitnya masih ada. Dan mungkin Ar bisa berjalan jika dipaksakan, tapi dengan keadaan kaki yang pincang.

"Kak Ar" Ucap Zara langsung terjingkat, karena mendengar suara benda jatuh.

Dan ternyata itu adalah suaminya, "Kakak ngapain sih, kan bisa bangunin Zara" omel Zara.

"Heh berani ngomel ya lo" Sahut Ar.

"Ih bukannya gitu, tapi Kakak mau ngapain? kan kakinya masih sakit? Ucap Zara.

"Laper" Jawab Ar singkat.

"Yasudah Kakak tunggu disini aja, nanti Zara masakin. Kakak mau makan apa? tanya Zara.

"Mie instant aja biar cepat" Jawab Ar.

"Yasudah tunggu sebentar Kak" Sahut Zara kemudian ia membantu Ar, untuk kembali ke atas tempat tidur.

Zara langsung turun kebawah, untuk masak mie instant sesuai dengan permintaan Ar.

Sementara Ar langsung menghidupkan TV di kamarnya, dan entahlah dia mau menonton apa di tengah malam seperti ini.

Ar hendak mengambil air diatas nakas, karena ia merasa haus. Tapi matanya langsung tertuju ke ponsel Zara, yang terletak di samping bantal. Dan kebetulan layar ponsel Zara, menyala karena ada notif chat masuk.

Ar mencoba mengintip dan ia sedikit terkejut, ketika melihat nama temannya terpampang di layar ponsel Zara.

Kak Dirga: "Hey, jam segini pasti bidadari lagi tidur ya"

Ar langsung mengepalkan tangannya setelah membaca chat dari dirga, Ar semakin penasaran dengan siapa aja Zara bertukar pesan. Ar kemudian berniat membuka ponsel Zara, "Loh kenapa ponselnya gak di kunci" Tanya Ar dalam hati.

Ar kemudian membuka aplikasi hijau, dan disana ia melihat Zara hanya menerima pesan dari 5 orang saja. Yaitu Abah Fais, Mama Elena, Mira, Dirga dan juga Rully.

Ar mengklik nama dirga kemudian ia mulai membaca pesan dari temannya itu, yang dikirimkan kepada Zara. Seketika Ar mengernyitkan dahinya, karena tidak ada satupun balasan dari Zara.

Rasa penasaran Ar semakin dalam, kemudian ia beralih ke kontak Rully. Tapi baru saja ia hendak mengklik nama Rully, tiba_tiba Zara membuka pintu kamarnya sambil membawa nampan.

"Kak ngapain?.. Tanya Zara, yang melihat Ar baru saja meletakan hp miliknya.

"Hp lo ketindihan gue, lain kali simpan diatas nakas kan bisa" Ucap Ar beralasan, udah bohong pake acara ngomel lagi.

"Iya Kak maaf" Sahut Zara kemudian ia meletakan nampan berisi 2 mangkuk mie instant, lengkap dengan toping tambahan seperti sayur, telur, sosis dan bakso.

"Ayo Kak makan dulu" Ucap Zara membantu Ar pindah ke sofa, dan Ar menurut saja.

Ar mengernyitkan dahinya ketika melihat isi di dalam mangkuknya, berbeda dengan mangkok milik Zara. "Kenapa Kak" Tanya Zara bingung.

"Ngakunya calon dokter, tapi gak bisa jaga kesehatan" Sarkas Ar, ketika melihat Zara memasukan cabe rawit di mangkoknya.

"Hehe jarang kok Kak kayak gini, sebulan sekali juga belum tentu" Ucap Zara yang hendak menuangkan saos ke dalam mangkoknya.

"Kalau pake saos gak usah pake cabe lagi Za, nanti perut lo sakit" Cegah Ar.

"Ih mana enak kak, justru kalau mie instant itu harus pake saos" Jawab Zara terkekeh.

"Batu banget di bilangin suami" Celetuk Ar tanpa sadar.

"Hah, apa Kak" Tanya Zara terkejut.

"Tadi ada kecoa lewat" Ucap Ar asal.

"Mana kecoanya? Teriak Zara lalu melompat ke pangkuan Ar.

"Astagfirullah Za, lo kenapa sih? Tanya Ar heran, karena ternyata Zara sepolos ini.

"Zara geli sama kecoa" Jawab Zara menatap Ar. dan sekarang posisinya Zara sedang berada diatas pangkuannya Ar, sambil mengalungkannya tangannya di lehet Ar.

"Ternyata indah banget matanya" Gumam Ar dalam hati, sambil menatap lekat mata Zara.

"Aku baru sadar ternyata Kak Ar setampan ini, eh gak dosa kan mandangin suami sendiri?" Tanya Zara dalam hati, kemudian ia senyum_senyum sendiri dibalik cadarnya.

"Mau sampai subuh lo kayak gini? Ucap Ar tiba_tiba dan Zara langsung buru_buru turun dari pangkuan Ar.

"Maaf Kak"

____Tbc___

1
Dila Dilabeladila
kaget, w kirain romi beneran mati liat dari judulnya.hufhhhh
Maria Lina
gini ni kadang malas baca lgi seru hbs gk bisa ap double up tu
biby
selamat jalan pak bondan.....
Widya Herida
lanjutkan Thor seru
Niken Dwi Handayani
pasti Hanif deh pacarnya Mira.
Jogrok Dewi Winarwan
lanjut thor seru nih
Raja Ponsel
very good
Hany
anya bgsat
Mar lina
untung aja di panggil Inayah
kalau gak, sudah tiada dech....
lanjut thor ceritanya
Raja Ponsel
lanjut
Buna
maaf Thor kok makin ke sini cerita nya mirip dengan Novel yang saya baca di Aplikasi Lain! judul nya agak beda tapi jalan ceritanya sama.penulis nya juga beda.
Atik R@hma
ayo ka, bangunkan romi🤲🤣
ada si Inayah tuch😍😍😍
Alby Raziq
yg sll d tunggu up nya.terima kasih Thor 🙏🏻
Hany
makasih min motivasi nya☺
Alby Raziq
bacanya deg-degan ikut tegang Thor
Mar lina
bener" pertemanan yg solid
kira " di dunia nyata ada gak?
Jogrok Dewi Winarwan
lanjut thor
Hany
hanif lo gila banget sih
Isma Isma
kasian banget Romi /Sob//Sob/
Hany
akhirnya yang di tunggu² 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!