Asih gadis berparas cantik yang merupakan salah satu kembang desa, banyak laki-laki yang mengejar cintanya tak hanya pemuda desa, duda dan laki-laki beristri pun mengejar cinta Asih. Namun kemalangan menimpa nya Asih ditemukan seorang warga tergeletak tak bernyawa disalah satu kebun warga. Siapakah orang yang tega berbuat keji terhadap Asih?
Yuk baca terus kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arztha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Rama berbaring di ranjang kamar Asih, selama ia berada di rumah mbok Inah Rama menempati kamar Asih. Rama memandangi langit langit kamar Asih, ia terus memikirkan seseorang yang berkirim pesan dengan Asih sehingga Asih menemuinya.
Mata Rama pun memindai kamar Asih di setiap penjuru nya. Ia berharap menemukan petunjuk di kamar sang kekasih untuk mengungkap misteri kematian Asih.
Rama pun bangkit dari tidurnya dan menuju meja rias Asih ia pun duduk di bangku yang Asih biasa gunakan untuk merias wajahnya. Rama pun membuka laci laci meja rias itu namun nihil disana tidak ada apa apa. Rama pun membuang nafas kasar.
"Sulit sekali menemukan petunjuk kematian mu sih. " Rama terdiam, namun ia mengingat sesuatu.
"Handphone Asih!!! iya handphone Asih kan bisa melacak di handphone itu. Tapi siapa ya orang yang bisa melacak nomor Asih? "
Rama berfikir lalu ia teringat dengan sekertaris nya, ia ingin bertanya dengan sekertaris nya semoga punya kenalan yang bisa melacak nomor seseorang.
Rama pun segera mengambil handphone nya ia ingin segera menghubungi Bunga sekertaris dikantor nya.
Namun belum sempat ia mendial nomor Bunga, Rama dikejutkan kemunculan Asih yang tiba tiba. Asih tersenyum memperhatikan Rama.
"Asih."
"Mas Rama. "
Setelah mengucapkan nama Rama Asih kembali menghilang.
Rama pun kembali menghubungi nomor Bunga. Tidak menunggu lama panggilan pun tersambung. "Halo Assalamu'alaikum Bunga. "
"Wa'alaikumussalam pak Rama. Ada yang bisa saya bantu pak? " ucap Bunga dengan formal dikarenakan hari ini masih jam bekerja.
"Jadi gini Bunga, apa kamu punya kenalan yang bisa melacak handphone seseorang? "
"Wah tidak punya pak, tapi saya coba tanyakan kepada teman saya dulu pak. "
"Baik bunga kalau sudah ada tolong hubungi saya segera ya. " pesan Rama.
"Baik Pak nanti saya segera hubungi bapak. "
"Terimakasih Bunga. "
"Sama sama pak. "
Percakapan mereka pun berakhir Rama sangat berharap akan ada orang yang bisa membantunya.
"Apa aku meminta bantuan ke kepolisian saja ya? tapi kan kasus ini dari awal tidak melibatkan polisi. Apa tidak apa apa ya? "
Rama terus bertanya tanya sendiri. Hingga suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya.
Tok tok tok!!!!
"Nak Rama. " panggil mbok Inah di depan pintu.
"Iya mbok. " Rama pun berjalan untuk membuka pintu kamar Asih.
"Ada apa mbok? " tanya Rama penasaran.
"Nak Rama sibuk nggak? " tanya si mbok takun mengganggu Rama.
"Nggak ko mbok, kenapa mbok? "
"Anterin mbok yuk nak Rama, ke rumah teman mbok di desa sebelah. " ucap mbok Inah.
"Boleh mbok, kapan mau kesana? "
"Besok pagi saja, biar tidak terlalu sore pulangnya. "
"Baik mbok."
"Kamu sedang apa? "
"Tiduran saja mbok, sambil memperhatikan kamar Asih. " ucap Rama sambil senyum.
"Oh yasudah , mbok tinggal ya le kamu lanjut istirahat saja, maaf kalau mbok sudah mengganggu. "
"Ya ampun mbok, nggak apa apa loh. "
Mbok Inah pun berlalu, Rama melanjutkan istirahat nya kembali.
🦇🦇🦇
Andre mengendarai motor sport keluaran terbaru yang ia punya. Ia melajukan motor nya dengan kecepatan sedang sambil menikmati suasana desanya yang belakangan ini di gemparkan kemunculan kuntilanak Asih.
"Udah lama ternyata gue nggak keliling desa gini. Banyak yang berubah ternyata. "
Andre memelankan laju motornya saat melihat warung mbok Ijem. Tempat kenangan waktu ia masih kecil dulu.
"Assalamu'alaikum mbok. "
Mbok Ijem terkejut atas kedatangan anak dari juragan Karta yang terkenal di desa Rengas. "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh wah ternyata si aden , ada angin apa ini ya tumben tumbenan aden kesini? " ledek mbok Ijem.
"Iya mbok, kangen aku sama si mbok. "
"Den Andre nya sih sombong nggak pernah nengokin mbok di sini. Kirain mbok aden udah lupa tempat ini. " mbok Ijem pura pura merajuk.
"Ini Andre nengokin mbok loh, jangan ngambek gitu ah. " bujuk Andre sambil ketawa.
"Aden mau pesan apa? "
"Aku mau pesan kopi susu mbok sama nasi uduk nya satu. Ada kan? "
"Ada dong buat aden mah sepesial, sebentar mbok buatin. "
Andre pun menunggu pesanannya sambil menikmati rokoknya. Ia melihat lihat sekitar warung mbok Ijem. Namun di sudut warung Andre merasa di perhatikan seseorang. Andre melihat kembali ke arah tadi namun tidak ada apa apa.
"Ini den pesanan nya. "
Suara mbok Ijem mengalihkan pandangan nya.
"Oh iya mbok, terimakasih ya. "
"Ia den, selamat menikmati. "
Andre sangat menikmati nasi uduk nya, ia makan dengan lahapnya rasa nasi uduk mbok Ijem memang juara. Namun saat tengah asik menikmati tiba-tiba nasi uduk itu berubah menjadi beratusan ekor belatung.
"Astaghfirullah." Andre sangat terkejut ia pun dengan reflek membuang piring itu sehingga nasi nasi berceceran, ia pun berlari kesamping warung mbok Ijem lalu memuntahkan nasi yang sudah ia makan.
"Ada apa den." tanya mbok Ijem panik.
Orang orang di sana pun sama terlihat panik saat melihat Andre yang teriak.
Wajah Andre yang tadi terlihat segar berubah jadi pucat. Bapak bapak yang berada di sana langsung membantu Andre untuk duduk di bangku panjang mbok Ijem.