FORGOTTEN LOVE On The Train

JANGAN DI VOTE DULU YA GENGS!! KALAU MAU NGEVOTE AKU DI 'OOH DIANA' AJA YA! BIAR VOTE DISANA AJA, JADI AKU GAK TAKUT UP! KALO NOVEL INI DI VOTE, AKU TAKUT UP!

YANG SUKA VOTE DISINI MOHON VOTE KE 'OOH DIANA' SAJA YAA.. 👇👇👇👇👇

BACA GA BACA, 'OOH DIANA'.. VOTE DAN HADIAH DISANA AJA YA.. DISINI CUKUP LIKE AMA KOMEN AJA! KARENA NOVEL INI BELUM KONTRAK, KALAU SUDAH KONTRAK BOLEH VOTE DISINI.

JADI, NOVEL 'FORGOTTEN LOVE ON THE TRAIN' JANGAN DI VOTE DULU KARENA NOVEL INI BELOM KONTRAK DAN SEWAKTU WAKTU BISA ILANG. MOHON VOTE KE 'OOH DIANA' DISINI HANYA LIKE DAN KOMEN SAJA.

...*****...

...-...

...-...

...-...

...-...

...-...

Masih di kehangatan perapian dengan udara dingin yang mengepung sekeliling mereka. Hati penuh debaran tapi apakah debaran bisa di artikan cinta? Cinta harus lebih dari itu, menurut wanita yang mengedepankan perasaannya dan berpikir dengan hatinya. Sementara para lelaki berpikir dengan logikanya. Baginya debaran, kenyamanan, tidak bisa lepas satu sama lain itu lebih dari cukup untuk menjalani sisa hidup mereka bersama wanitanya.

"Mengapa Ley-- Valentino menyentuh ujung dagu Leyka dengan jari telunjuknya --mengapa tidak boleh jatuh cinta?"

"Karena cinta--

"Butuh sesuatu yang lebih besar kan?" potong Valentino. Leyka pun tertunduk menghindar pancaran mata itu yang menusuk jantungnya.

"Dan kau bilang saat itu. Kita--

"Kita hanya orang asing dan kita akan saling melupakan, bukan?" Valentino kembali memotong perkataan Leyka yang tengah tertunduk lesu.

"Val, ini hubungan singkat tanpa perasaan cinta, ini hanya perasaan nyaman karena kita terbawa suasana di negeri ini. Kekasih sesaat, teman tidur sesaat, semua sesaat Val"

"Lihat aku, Leyka Paquito"

"Val sudahlah-- Aku lapar" Leyka mendorong perlahan tubuh Valentino dan berjalan dengan lututnya ke arah trolley makanan. Valentinopun mengikutinya berdiri tegak dengan lututnya dibelakang Leyka lalu melingkarkan tangannya dengan kedua tangan Valentino yang memenuhi perut Leyka.

Valentinopun menyandarkan dagunya di pundak Leyka yang bergerak lembut karena tangannya sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Valentino hanya menggelengkan kepalanya saat Leyka menyodorkan makan ke mulutnya.

"Ley, aku sangat bodoh kan, karena itu kau tidak mau aku jatuh cinta padamu" Leyka terdiam dan menghentikan makannya dan tertegun mengamati makanan. Pikirannya terbang pada kejadian di homestay yang barusan mereka alami. Leyka sadar itu menggores hati Valentino, juga harga diri kelelakiannya. Betapa ia mudah dibodohi layaknya pec*undang, layaknya kerbau bodoh yang dicucuk hidungnya.

"Aku pecundang Ley, aku bodoh. Wajar saja kau tidak ingin, aku jatuh cinta padamu. Kau benar Ley, aku sangat menyedihkan. Berbeda denganmu, kau pintar kau cerdas. Kau tidak membiarkan dirimu dilukai, kau membentengi hatimu dengan sangat kuat sampai aku tidak punya celah untuk memasukinya, kau yang membuatku mengerti bahwa aku bodoh, selama ini aku dibodohi Ley, aku sangat dungu. Apa yang aku pikirkan selama ini?--

"Val" Leyka meletakkan sendok dan meneguk strawberry squash yang dipesankan untuknya.

"Aku hanya bekerja dan bekerja, kenapa hanya kesuksesan yang ada di kepalaku, sehingga aku melupakan bahwa wanita adalah makhluk yang begitu indah sekaligus membahayakan. Ada yang bisa meremukkan hatiku dan ada juga yang menggores harga diriku" Valentino menekan wajahnya dan mengeratkan pelukannya, matanya terpejam seolah ia tawanan perang yang menyerah pada musuhnya.

"Val-- Leyka membalikkan tubuhnya dan mengajak Valentino duduk tepat dimana mereka berdiri dengan lutut mereka di samping trolley makanan.

"Kau sangat pintar membuka kedok mereka sekaligus menunjukkan betapa bodohnya diriku, kau membuatku sadar bahwa aku sangat bodoh dan aku berterima kasih untuk itu. Kau membuat aku mengerti bahwa dunia wanita penuh tipu daya dan wanita punya sisi berbahaya-- Aku berterima kasih aku bertemu denganmu, Sosok wanita liar yang penuh kehangatan. Kau terlihat tidak punya hati. Tapi sebenarnya hatimu sangat rapuh dan kau membentuk cangkang keras untuk melindunginya" Valentino menekuk kakinya dan menarik perlahan tubuh Leyka agar duduk dipahanya, tangannya membelai lembut pipi Leyka perlahan dan menatap wajah itu dengan penuh perasaan. Hati Leyka kembali berantakan dibuatnya.

"Dan aku tidak mau seseorang, yang tidak aku kenal dengan baik memasukinya kemudian meremukkannya dari dalam. Karena sejatinya, semua hati manusia itu rapuh, Val" kata Leyka tercekat melihat mata abu abu kebiruan milik Valentino begitu memikatnya. Leyka tidak bisa menguasai dirinya lalu perlahan mengecup mata itu sambil mengusapkan jemari tangannya menyunggar rambut Valentino ke belakang.

"Aku tidak pantas untukmu kan Ley, karena aku sangat bodoh dan rapuh-- Kau benar aku lemah" Valentino justru tersenyum tipis dan membuat Leyka semakin berdebar.

"Kau bisa memperbaiki kebodohanmu, kau bisa membentuk cangkang keras untuk hatimu Val. Kau bisa melindungi hatimu kemudian kau bisa menggunakan kepekaanmu melihat ke dalam hati wanita, apakah menyenangkan ataukah membahayakan" tak kalah manis senyuman Leyka malam itu, tak kalah tajam bola mata Leyka menusuk hingga relung hati Valentino. Seakan hatinya terpaku pada hati wanita asing yang telah mengisi harinya. Perlahan di dalam hatinya membentuk cangkang yang kian mengeras dan menguat yang melindungi hatinya

Hanya dirimu Ley, selain dirimu aku tidak akan bisa.. ikutlah bersamaku Ley.. Bagaimana caranya membujukmu..

"Leyka-- Valentino menyambar strawberry yang ada di potongan cake red velvet sebagai topping dan Valentino menyuapkan ke mulut Leyka --Ajari aku Ley.. Ajari aku" bisik Valentino lirih.

"Apakah ini permohonan?" tanya Leyka melu*mat strawbery diiringi jemari Valentino. Berdebar dan menghela nafasnya, hanya itu yang Valentino lakukan. Di tambah Leyka menghi*sap lembut ibu jarinya.

"Ini Cinta Leyka"

"Cinta sesaat, Val-- Ini hanya sesa-- Sebelum menyelesaikan perkataannya Valentino membungkam mulut Leyka dengan mulutnya. Valentino mencium kasar bibir Leyka, tangannya berpencar mencengkeram punggung dan tengkuk Leyka lalu memberi pijatan dengan mere*masnya.

Keduanya memejamkan matanya, merasakan hangatnya perapian yang memanaskan ruangan itu. Meresapi setiap luma*tan demi luma*tan yang mereka lakukan. Leyka menyusupkan tangannya ke punggung Valentino, dengan goresan kukunya Leyka membuat Valentino menggeliat.

Jemari Valentino mengurai ikatan piyama Leyka dan setelah terbuka tangannya menelusup ke pinggang dan menaiki punggung Leyka lalu melepas pengait penutup dadanya. Valentino melucuti semuanya dan melepas pagu*tan bibirmya.

Dihangatnya perapian.. Aku ingin melupakan ini. Tapi apakah aku bisa Val.. Bagaimana bila aku sendiri yang jatuh cinta padamu, Val?

Valentinopun menarik tubuh Leyka dari belakang kearah bantal besar dan dekat dengan perapian. Kemudian Valentino menciumi leher belakang Leyka dan menggesekkan dagunya hingga pundaknya.

"Ley, bagaimana bila bukan orang lain yang menghancurkan hati, tapi diri kita sendiri yang menghancurkan dari dalam dan meretakkan cangkang itu" bisik Valentino sambil merayapi punggung Leyka dengan jemarinya.

Shit! Aku baru saja berpikir begitu, Val..

"Aku tinggal menunggu seseorang menyempurnakan hatiku, walaupun yang tersisa hanya puing puing, tapi aku berusaha keras untuk menutupnya dan biarkan semuanya membatu Val! Aku tidak tertarik dengan apa yang namanya CINTA karena sama saja aku mendekati LUKA" Valentino terdiam, dan mengagumi punggung itu, tangannya menjalari ke pinggang dan naik hingga dada Leyka.

"Val-- percayalah, kita hanya orang asing yang melakukan hal yang sia sia, kita hanya bersenang senang, tidak ada hubungannya dengan kebodohan kebodohan kita" lanjut Leyka dengan menahan setiap sentuhan sentuhan ajaib yang membakar gairahnya.

"Shit Leyka! Susah sekali membuatmu mengerti, aku berjanji hanya mencintai--

"Jangan pernah berjanji Val! Kau tidak pernah bisa menepatinya! Berjanjilah bahwa kau tidak mudah di bodohi wanita, berjanjilah pada dirimu"

"Aku berjanji Leyka!" Valentinopun mendekap erat buah dada Leyka dari belakang dan menghi*sap lembut punggung Leyka dan meninggalkan tanda kemerahan disana.

"Good Man!"

Kecuali wanita itu dirimu Leyka Paquito, hanya dirimu yang bisa membodohiku, karena aku rela asalkan aku bisa meretakkan cangkang hatimu dan masuk menguasai hatimu, dasar wanita asing.. Kau membuatku gilaaa..

Valentinopun merebahkan tubuhnya, Leyka ingin memutar tubuhnya dan Valentino menahannya.

"Val"

"Naiklah Ley"

"Val"

"Merangkaklah mundur, diatas tubuhku" kata Valentino dengan tatapan tajam, jemarinya membelai punggung Leyka dari atas hingga ke bawah dengan menggoreskan kukunya.

Valentinopun menarik kedua paha Leyka dan menekan tubuh Leyka hingga wajah Leyka berhadapan dengan 'Jagung Bakar Afrika Selatan' yang telah menantang. Leyka membelalakan matanya. Pahanya telah membentang di wajah Valentino, kedua lututnya telah menumpu di bantal, disisi kiri dan kanan kepala Valentino. 6*9!! Pekik Leyka dalam hatinya.

"Aaaa...aaaaa..aaahh Valll! Shit! Apa yang kau aahhh kau lakukan.. Aaaarrgh!" jeritan Leyka terdengar parau saat Valentino tanpa aba aba menyergap buah Peach miliknya. Valentino melu*matnya dengan menahan pinggul Leyka. Valentinopun mengarahkan tangan Leyka ke senjata miliknya. Dengan meliuk liuk Leyka menggenggam milik Valentino dan melesakkan ke dalam mulutnya. Leyka harus membuka mulutnya sangat lebar untuk mengulumnya.

Jemari tangannya tidak bisa mencakup semua milik Valentino, mulutnya tidak bisa mencakup seluruhnya, hanya setengahnya terbenam di mulut Leyka. Valentino melu*mat milik Leyka dengan mendesah parau.

"Ngghh.. Uhhbbmm.. Ooh Leyka.. Ubbmm.. Peach.. I love it, Ley" bisik Valentino lirih disela luma*tannya. Lidahnya terus menji*lat buah mungil yang tersembunyi, Valentino merentangkan irisan buah peach itu dengan ibu jari dan jari telunjuknya lalu menghi*sap lembut buah mungil itu.

"Aaaa.. Aaa.. Val.. Uughhmm.. Uhhmm.. Aaa..Aahh Val" Leykapun semakin liar menjalari milik Valentino yang menegang, lidahnya menjulur dari atas hingga puncaknya dan meng*ulumnya. Leyka menjilat dua buah yang berada dipangkal 'jagung bakar Afrika Selatan'. Leyka tau itu sangat sensitif, Leyka memperlakukannya dengan penuh kelembutan.

"Oohh Leyka! Aaa..aagrrhh, il mio amore!"

Valentinopun memundurkan tubuhnya dan bangun dari rebahannya. Nafas Valentino terengah engah begitupun Leyka. Valentino melempar bantal besar itu ke arah berlawanan dan mendekati trolley makanan. Valentinopun mendorong tubuh Leyka dan menindihnya.

"Kau-- Valentino mengambil strawberry dan digigitnya lalu mencelupkannya dilapisan cream cake paling atas lalu mengoleskannya di bibir Leyka yang sensual dan Valentino memasukkan sisa gigitannya ke mulut Leyka --Nona Asing, kau juga TIDAK BOLEH JATUH CINTA PADAKU!" perlahan Leyka mengunyahnya, ada rasa tertikam didalam hatinya.

"Aku tidak akan jatuh cinta padamu, Pria Asing! Kita akan melupakannya, aku berjanji aku---

"Jangan membuat janji apapun! Karena aku tidak mempercayai janji! Aku hanya percaya Cinta akan membawa kebahagiaan bukan Luka" tanpa mengizinkan Leyka bernafas terlebih dahulu Valentono membenamkan bibirnya. Mema*gut dan menggigit lalu menghisap bibir Leyka secara bergantian. Aroma strawberry menyeruak.

"Ley, bernafaslah dengan mulutmu" bisik Valentino dengan membenamkan hidungnya di bibir Leyka, menggesekkannya perlahan dan menghirup nafas Leyka yang beraroma strawberry. Tangannya mere*mas buah dada Leyka yang membuatnya terus memohon.

"Bernafaslah Ley"

"Ahh Val"

"Barnafaslah.. Aku tidak ingin kehilangan aroma ini.. Ley, bernafaslah.."

"Aahhh Vaall" Dengan mata terpejam Leyka, mendesah menikmati rema*san Valentino, tubuhnya menggeliat meliuk dengan menghembuskan nafasnya lewat mulutnya dan puncak hidung Valentino masih bersarang di bibir Leyka menghirup aroma itu dengan memejamkan matanya.

Valentinopun melesakkan miliknya tanpa Leyka sadari.

"Aaargh Vaaall"

"Oooh Ley.. Aku suka aroma nafas strawberrymu, Uhmm.. Ley.. il mio amore.. Dolcezza mia (cintaku, manisku; italy)" Valentinopun melu*mat bibir Leyka sambil memompa perlahan, dan memacu miliknya yang menghujam milik Leyka yang ketat namun basah.

"Vall...Aahh.. Oohh.." jemari Leykapun merayapi punggung kekar Valentino. Kakinya membentang akhirnya ditautkan di pinggang Valentino.

"Oohh Leyka.. Aaargh.. Sshh.. Aahh.. Kenapa masih sempit saja, Hmm? Aaahh il mio amore"

"Aaa.. aaah.. Mi carino.. Mi amor, Val.. Aaa..aahh"

(sayangku, cintaku; spanyol)

Valentinopun menggulingkan tubuhnya dan semakin mendekati perapian sehingga tubuh Leyka berada atas tubuh Valentino.

"Aahh Val.. Mi piace questa (Aku menyukai ini; italy)" Leyka menahan tubuhnya dengan menumpukan kedua telapak tangannya di dada Valentino, lalu mencondongkan tubuhnya dan mulai menggoyangkan pinggulnya.

"Aahh Leyka tapi jarang laki laki bisa menahannya.. Aaahh il mio Amore.. Aaahh Sshhh.. Oohh Leykaaa"

"Aaa..aahh.. Awas kalau tidak menungguku.. Aahh.. Val" Valentino tersenyum dengan menggigit bibirnya, Valentino menyingkirkan tangan Leyka di dadanya dan Valentino menghampiri dada Leyka yang berguncang guncang seakan menari seiring tubuh Leyka yang meliuk liuk. Valentino melu*mat ujung buah dada Leyka yang masih belum nampak pu*tingnya.

"Aa..Aa..aah Val.. Ssshh.. Uuhhmm"

"Oohh Ley.. Bagaimana aku bisa melupakan ini? Aahh.. My Love.. Bisakah? Aarghh.. Bisakah kau Ley?" nafas yang memburu disertai ji*latan yang membuat Leyka terus melayang tinggi. Leyka memejamkan matanya dan menggoyangkan pinggulnya dengan cepat.

"Aa..Aahh.. VAL.. entahlah.. Aaahh.. Val.. Hisaplah...Oohh.. Yeahh Val.. Aaahhh.. Mi Carino"

Leykapun menegang dan Valentino merasakan buah peach Leyka menjepitnya dengan sangat kuat diiringi goyangan pinggul Leyka naik turun dan itu membuat Valentino tidak bisa menahannya.

"Leyka.. Aahh.. Baby.. Il mio amore--- Ssgghh.. Aaarrgh Leykaa!" Valentinopun menarik tubuh Leyka "Ooohh.. Aarrgh.. Aaarrghh Ley!" Dan dipeluknya erat. Valentino meledakkan hasratnya dengan mengerang di dada Leyka. Valentino mengisi penuh mulutnya menghisap lembut hingga kemerahan kemudian.

"Aaa...aaa...aaa..hhh.. Mi carino (sayangku; spanyol)" satu gigitan manis di leher Valentino dan Leyka menghisapnya sangat kuat. Getaran milik Valentino seakan mengalirkan hasratnya, mendorongnya kuat hingga ketinggian.

Valentinopun menggulingkan tubuh Leyka kesamping dan mereka saling berhadapan mengatur nafasnya.

"Leyka" Valentinopun mengecup kening Leyka dengan mata terpejam. Kecupan yang tidak biasanya, begitu lama dan dalam.

"Valentino" bisik Leyka saat Valentino melepaskan kecupannya. Mereka saling memandang sambil memainkan buliran keringat diwajah mereka.

"Ley? Bolehkah aku membuatmu jatuh cinta dan setelah ku dapatkan, aku akan menjaga cinta itu, melindunginya hingga tidak ada siapapun yang bisa mengusiknya"

"Boleh, tapi jauhkan cinta itu dari rasa Luka"

Valentinopun memeluk erat dan kembali meniti tubuh Leyka seiring malam yang kian meniti pagi.

...***...

...6 Days Left...

Gallardiev, Bank Swiss dibekukan dalam waktu 40 hari dan kau harus verifikasi lagi.. Kau harus mengganti kartumu,.. Mereka tidak bisa menggunakan uangmu bahkan kau sendiri tidak bisa.. Dan satu lagi. Karena kau ada di Afrika tolong kau cek sebuah lahan di pinggiran Pretoria, kita dapat proyek pembangunan Hotel disana. Bertha Rafaello akan menemuimu disana. Perusahaannya tertarik dengan salah satu gedung pencakar langit rancangan terakhirmu.. Hubungi aku secepatnya.. ~ Jared