Seorang perempuan belia yang baru tamat sekolah bernama Anastasya debora cerdas dan cantik hanya saja ia berasal dari keluarga yang tidak mampu , untuk melanjutkan kuliah saja ia harus rela membanting tulang bekerja sebagai baby sitter
Sang kakak yang iba melihat adiknya berinisiatif menerima perjodohan yang ditawarkan oleh kolega bisnisnya
Ia dinikahkan secara mendadak dengan anak tunggal pengusaha kaya yang sama sekali tidak ia ketahui
ia harus merelakan banyak impian dan masa mudanya
Ternyata lelaki yang akan menjadi suaminya adalah lelaki angkuh yang ia kenal dikampusnya .
benci dan marah bercampur aduk setelah proses ijab qabul terjadi ia baru mengetahui
bahwa suaminya adalah Aditya kusuma bratawijaya
konflik bermunculan saat seorang perempuan dari masalalu Aditya kembali dari kanada ,sedangkan cinta sudah mulai tumbuh diantara mereka
Ana pun tak sendiri sahabat baik Aditya
diam - diam menaruh hati padanya
Cerita ini menyuguhkan jalan cerita berbeda dengan banyak unsur komedi dan konflik ringan seputaran rumah tangga mereka
Silahkan mampir
jangan lupa like , komen dan vote
Novel perdanaku , masih banyak kurang dan terus belajar,
silahkan yang ingin promo langsung saja dikolom komentar
terimakasih dan semoga terhibur
UPDATE tiap hari pantengin aja teros ya..
kita fokus satu novel sampe tamat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandi Hasan 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bermalam diarea Gunung
Aditya melajukan mobilnya dengan sangat kencang,
Karena hari sudah mulai agak gelap, Sedangkan perjalanan mereka masih jauh.
Mereka menyusuri hutan - hutan belantara,
Karena letak pantai tersebut emang terpencil jauh dari rumah penduduk,
Tibalah mereka memasuki Area pegunungan
"Dingin sekali ucap Ana ...
Ia pun langsung memakai jaket merah muda yang diberikan Aditya kepadanya .
Ana asyik menikmati pemandangan itu
Diam - diam Aditya mencuri pandang Kearah Ana yang tampak begitu bahagia,
"Cantik sekali !" ucap Aditya.
"Apaaa??
Ana bertanya,
"Pemandangannya cantik !
Tidak kah kau dengar?
Ana langsung melotot !"
Lalu kembali melihat kearah pegunungan disepanjang jalan itu.
Tiba - tiba
Mobil yang mereka kendarai berhenti mendadak,
Syiiittttttt....!!!
Bensinnya habis !"
"Apa? jadi bagaimana ini?! Ana tampak cemas,
"Kita terpaksa menginap disini !"
"Disini!!!! Dipinggir jalan ini???
"Iya... ****** !!!!
Hmm, menghela nafas panjang ia tak habis pikir, perempuan ini polos atau bodoh,
"Ya tidak mungkin lah disini,
Apa kamu sudah gila?
Kita akan berjalan sampai menemukan Rumah penduduk untuk bermalam disana,
Mereka berdua pun berjalan tampak Ana begitu kelelahan,
Setelah lebih kurang 1 KM
akhirnya merekapun menemukan salah satu rumah penduduk,
Yang letaknya tepat dibawah pegunungan,
Pemandangan yang indah dikelilingi hamparan padi yang begitu luas,
Aditya menghampiri rumah tersebut Lalu mengetuk pintu ,
Pemilik rumah tersebut menyambut Aditya dengan sangat ramah,
Aditya puh menjelaskan bahwa mereka berdua adalah sepasang suami istri ,
Lalu menjelaskan apa yang terjadi ,
Penduduk setempat memang terkenal dengan keramahannya kepada wisatawan,
Tentu saja ia sangat senang dengan kedatangan mereka dirumahnya,
Ia pun menyerahkan kunci untuk menginap disebuah pondok yang terbentuk dari Atap daun nipah tersebut
Benar - benar unik dan didesain sangat cantik,
Pemilik rumah menyebutkan bahwa rumah tersebut, sangat cocok untuk pasangan pengantin baru seperti Mereka,
Ana langsung berdehem,
Memaksa Aditya untuk melihat kearahnya,
"Baiklah mari saya antar !"
Mereka berdua mengikuti pemilik rumah tersebut dari belakang,
"Ini tempatnya,,"semoga kalian nyaman ya bermalam disini,
"Mana mungkin aku bisa nyaman bila ia bersamaku !'
Ana bergerutu,
"Nanti kalau mau makan malam kalian berdua kerumah saya saja ya, kebetulan tadi istri saya berbelanja sangat banyak,
"Terimakasih banyak pak !"
Ucap Aditya
Mereka langsung masuk kedalam kamar tersebut
Pemandangannya sungguh menakjubkan
Hamparan padi yang luas ,
Dan gunung yang berada tepat didepan kamar mereka,
"Sempurna !, ucap Aditya
Ia langsung terbaring ditempat tidur,
Kasurnya berukuran sangat minimalis sedangkan lantainya terbuat dari kayu.
Hawa pegunungan yang sejuk mulai merasuki tubuh mereka satu persatu,
Ana sudah tak tahan untuk mandi karena begitu gerah,
Sedangkan Aditya masih berbaring diatas tempat tidur,
Hawa dipegunungan semakin malam semakin dingin saja,
Sedangkan dikamar itu hanya ada satu selimut yang tipis,
Sebelumnya,mereka pun keluar untuk makan malam bersama pemilik rumah
Lalu mereka pun berpamitan untuk beristirahat,
Aditya tampak tertidur pulas,
Ana yang masih marah dengan Aditya memutuskan untuk tidur dibawah,
Malam itu udara pegunungan benar - benar sangat dingin ditambah lagi sedang turun hujan,
Ana begitu kedinginan, sehingga suara bibirnya yang gemetaran membangunkan Aditya yang sedang tertidur,
"Anaaa !" Aditya terlihat panik
"Cepat naik ke atas,,
Ia merangkul Ana
Ana menuruti saja karena benar - benar sangat dingin,
Ia lupa membawa jaketnya karena tertinggal di mobil tadi,
Aditya tampak cemas , ia takut Ana terkena Hiportemia
" Ana lihat aku ?" menepuk - nepuk pipi Ana yang sudah mulai pucat,
Sedangkan ia tak bisa keluar dari kamar ini hujan begitu deras diluar sana.
"Ana maafkan aku ,aku harus melakukan ini dari pada kamu mati konyol !"
Ana terlihat begitu pasrah dengan ucapan Aditya,
Tubuhnya begitu lemah,
"Inilah saat yang tepat ucap Aditya dengan licik,
"Malam ini kau milikku,
Ana yang tak berdaya hanya pasrah saat Aditya membuka seluruh pakaiannya satu persatu,
"Apa - apaan ini apa yang akan ia lakukan padaku !
"Tidak.. tidak jangan sekarang aku belum siap...
"Aku mohon Aditya kasihani lah aku,
Ana hanya bisa berucap dalam hatinya
karena bibirnya sudah tidak mampu lagi bergerak
Aditya pun membuka pakaiannya,
Mereka berdua pun sudah dalam keadaan tak memakai sehelai benang .
Aditya mulai memeluk Ana dengan liar dan penuh hasrat,
Lalu terjadilah apa yang seharusnya terjadi dimalam itu,
Tubuh Ana pun kembali hangat,
Sedangkan Aditya merasa sangat puas, Karena telah mengambil apa yang telah menjadi miliknya,
Ana tampak kelelahan, ia tertidur disamping Aditya, mungkin karena Aditya melakukannya dengan berkali - kali,
Hingga tampak noda Darah di tempat tidur tersebut.
*******
Ana mengucek matanya ia masih tak begitu sadar,
Lalu ia melihat Aditya berdiri disampingnya dengan muka yang begitu puas sedang membawakan ia sarapan pagi,
Ana langsung mengingat apa yang sudah dilakukan Aditya padanya.
"Keterlaluan seenaknya saja memperlakukan ku, seperti sebuah mainan saja yang bisa ia perlakukan sesuka hati !"
Tetapi dia akan mengadu kepada siapa?
karena itu merupakan Hak Aditya.
Ana pun berdiri menuju kamar mandi
Dengan langkah gontai dan area kewanitaaan
yang masih sangat perih
Ia berjalan dengan lambat
Sedangkan Aditya ia seperti manusia tanpa dosa,
"Kenapa malam pertama ku harus bersamanya ?!
Dengan cara yang buruk pula !"
Sambil mengguyurkan air dikepalanya,
Selesai mandi, Ana langsung keluar memakai Rok selutut,
Padahal sebenarnya ia akan menggunakan jeans saja hari ini,
Tetapi karena kjadian yang terjadi malam tadi
maka ia memutuskan untuk memakai rok saja,
Aditya sebenarnya juga deg - deggan,
Ia berusaha bersikap santai ,
ia melihat paha Ana membuat sesuatu kembali berdiri !"
wkwkkwkw apa itu ya ?
"Eh.. kamu lihat apa?!"
Dengan muka yang sangat jutek,
"Nggak usah sombong, !" aku juga udah lihat semuanya,
Aditya tersenyum - senyum.
Ana yang mendengar kata - kata Aditya langsung menunduk dengan muka yang sangat merah,
"Kenapa?? Mau lagi?
Kamu ketagihan kan?!
Bilang aja nggak usah malu - malu !"
Ia sengaja menggoda Ana.
Padahal itu adalah keinginanya ,ditambah
Udara pegunungan begitu sejuk.
"Jangan jutek - jutek , mau pulang nggak?
Ana masih duduk terdiam dengan kesal,malu, semua rasa bercampur aduk menjadi satu,
"Ya udah kalau nggak mau pulang ,
Berarti kamu tinggal disini !"
Berdiri meninggalkan Ana.
Dengan kesal Ana berdiri mengikuti Aditya dari belakang
Mereka pun berpamitan kepada pemilik rumah,
Ana melihat mobil jeep yang disewa Aditya sudah ada didepan rumah , mereka pun langsung berangkat,
"Kamu kenapa mukanya gitu?
Ana masih terdiam, dengan membuang mukanya,
"gimana aku nggak diam kamu sudah mencabik - cabik seluruh tubuhku
malam tadi !"
"Kenapa nggak jawab?
ya udah kalau begitu, biar aku hubungin ayah ibu aja, biar mereka tau anaknya belum bisa jadi istri yang baik !"
Aditya sengaja bermain - main dengan Ana.
"Maksud kamu apa sih?!"
Mau ngadu sama Ayah ibu segala !"
kamu sudah gila !!
"Habis kamu diam aja, nggak ada komentar dari tadi,
"Terus aku harus ngomong apa?
terimakasih atau apa lah,gitu ?!
itu yang kamu mau kan !!!!
Ana membentak - bentak Aditya.
"Aditya langsung membentak balik Ana
ia sengaja melakukan itu agar Ana berhenti marah - marah.
"Jadi kamu marah ?! kamu nggak suka?!
kalau malam tadi nyawa kamu nggak selamat gimna?
Terus aku harus ngomong apa sama keluarga kita ,
Bukannya terimakasih aku sudah nyelamatin kamu,
Malah kamu bersikap kurang ajar sama Aku ,
Kalo kamu nggak suka ,
Ya udah, kamu gantian gituin aku balik ,
Biar Impas!!
Aditya berusaha menahan tertawa
karena ia memang sangat senang hari ini.
"Brengsek ! Dia yang jelas salah,
seolah - olah aku yang salah,
Lagi- lagi aku kalah dengan lelaki tengil ini !"
Seeenaknya saja dia menyuruhku melakukan Hal yang sama menang banyak dia,