Menjadi ibu tunggal bukanlah hal yang mudah bagi Aluna, karena terlalu percaya dengan bujuk rayuan sang kekasih Aluna menyerahkan mahkotanya pada Abizar lelaki yang baru 6 bulan menjalin hubungan dengannya. Akibat perbuatan itu Aluna positif hamil di usianya yang masih 17 tahun, Aluna meminta pertanggung jawaban dari kekasihnya Abizar tapi bukan kabar baik yang Aluna dapatkan, Abizar malah tidak mau bertanggung jawab dan berkata bahwa dia belum siap jadi seorang ayah. Aluna yang sedang bingung dan kalut memutuskan untuk kembali ke rumahnya tapi sayang saat masuk ke dalam rumah Aluna malah disambut oleh tamparan dari sang ayah. Ayahnya yang murka langsung mengusir Aluna saat itu juga tapi nasib sial masih setia mengikuti Aluna diusir dari rumah, selalu berpindah tempat tinggal karena ketahuan hamil diluar nikah, belum lagi cacian dan hinaan dari masyarakat sekitar yang mengetahui Aluna hamil sebelum menikah.
Bagaimana nasib Aluna selanjutnya?
Yang penasaran terus pantengin dan baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Mengikuti Aluna
" Aluna. " panggil Abizar pelan
Aluna yang tadinya sedang melamun langsung tersadar dan melihat ke depan yang lagi lagi wajah laki laki itu yang ada di hadapannya
" ada yang bisa saya bantu pak Abizar! " tanya Aluna yang langsung bangkit dari duduknya dan masih bersikap sopan selayaknya karyawan kepada atasannya
" Aluna bisakah kau memaafkanku, aku sangat menyesal Aluna, aku ingin menebus semua kesalahanku di masa lalu! " pinta Abizar yang sudah berlutut di hadapan Aluna
" apa yang anda lakukan pak, sebaiknya anda berdiri saya tidak mau jadi bahan omongan karyawan yang lainnya karena bapak bersikap seperti ini pada saya! "
" aku tidak akan berdiri sebelum kamu mau memaafkanku Aluna! " pinta Abizar lagi yang masih berusaha mendapatkan maaf dari Aluna
" anda bicara apa pak? apa yang harus saya maafkan sementara saya tidak mengenal anda dan kita baru hari ini bertemu! " jawab Aluna yang masih berpura pura tidak mengenal Abizar
" aku tau kamu hanya berpura pura tidak mengenalku Aluna, aku mohon maafkan aku dan izinkan aku bertemu dengan anakku! " pinta Abizar dengan wajah yang sangat memohon
" anak maksud bapak apa? saya tidak mengerti, saya permisi pak Abizar waktu istirahat makan siang saya sudah selesai! " sambung Aluna yang langsung meninggalkan Abizar di taman kantor sendirian
Aluna langsung berlari menuju ke toilet karyawan dan masuk ke salah satu bilik lalu berdiri sambil bersandar di balik pintu
" kenapa Abi baru muncul sekarang, kenapa Abi baru mau bertanggung jawab sekarang, kenapa tidak dari awal Abi bertanggung jawab, setelah semua yang Aluna lalui sekarang Abi dengan mudahnya berkata ingin bertanggung jawab! " batin Aluna sambil menangis
" Aluna ayo Aluna kamu kuat jangan lemah dan jangan mudah luluh! " ucap Aluna yang memberi semangat pada dirinya sendiri
setelah jauh lebih tenang Aluna langsung keluar dari bilik toilet menuju wastafel untuk mencuci muka, setelah itu Aluna menaiki lift karyawan menuju lantai teratas untuk melanjutkan pekerjaannya
sedangkan Abizar yang di tinggal Aluna lagi lagi hanya bisa menatap dengan sendu wanita pemilik hatinya pergi meninggalkannya
setelah Aluna hilang dari pandangan mata, Abizar segera menyusul Baizan yang sedang makan di cafe depan kantor
" Bagaimana Abi apa Aluna mau memaafkanmu? " tanya Baizan saat Abizar sudah duduk di hadapannya
" dia masih saja berpura pura tidak mengenalku kak! " jawab Abizar sedih
" kamu harus sabar, pasti tidak mudah bagi Aluna untuk memaafkan kamu, setelah kamu pergi dan tidak mau bertanggung jawab sekarang kamu malah muncul lalu minta maaf dan berkata ingin bertanggung jawab, itu kedengaran konyol Abi! "
" Aluna pun butuh waktu untuk mengobati luka hati yang sudah kamu torehkan Abi! " ucap Baizan lagi
" tapi aku ingin bertemu dengan anakku kak! "
" sabar Abizar kamu harus melakukannya satu persatu, untuk sekarang kamu harus bisa mendapatkan maaf dari Aluna dulu! "
" oh begitu ya kak, ya sudah aku akan lebih berusaha lagi untuk bisa mendapatkan maaf dari Aluna! " tekad Abizar
" sekarang lebih baik kamu pesan makanan karena sebentar lagi kita harus meeting! " sahut Baizan mengingatkan jadwal Abizar
selesai makan siang Abizar dan Baizan kembali ke kantornya tapi setelah keluar dari lift Abizar melihat Aluna yang sedang membersihkan kaca dengan wajah yang penuh dengan keringat, ingin sekali rasanya Abizar berlari menghampiri Aluna lalu menghapus keringat wanita yang di cintainya dengan tangannya sendiri tapi sayang Abizar tidak memiliki cukup keberanian untuk melakukan hal itu mengingat Aluna yang masih membencinya dan masih berpura pura tidak mengenalnya
" ayo Abi, berikan dia waktu untuk sendiri kamu bisa mengajaknya bicara lagi besok! " ucap Baizan sambil menepuk pelan bahu milik Abizar
" iya kak! " jawab Abizar lemah sambil melanjutkan langkahnya menuju ke ruangannya
sore harinya
selesai bekerja Aluna bersama bu Ira langsung pulang dengan menaiki angkutan umum 20 menit kemudian mereka sudah tiba di depan rumah kontakan Aluna
" mampir dulu bu Ira! " tawar Aluna sekedar berbasa basi
" terimakasih Aluna tapi ibu mau langsung pulang saja ibu capek sekali! " tolak bu Ira
" kalau begitu ibu pulang dulu ya Aluna! " pamit bu Ira lalu segera melanjutkan langkahnya menuju ke rumahnya yang letaknya tidak terlalu jauh dari kontrakan milik Aluna
setelah bu Ira pergi Aluna segera masuk ke dalam rumah kontrakannya, tanpa Aluna tau ternyata Abizar mengikutinya dengan mengendarai mobil mewahnya
" ternyata kamu tinggal di sini Aluna! " ucap Abizar pelan sambil terus memperhatikan rumah kontrakan milik Aluna
15 menit menunggu ternyata Aluna keluar lagi dari dalam kontrakannya
" itu Aluna mau kemana ya? " ucap Abizar pelan
segera saja Abizar membuka jas miliknya dan menggantinya dengan jaket hoodie yang selalu Abizar bawa di dalam mobilnya, Abizar pun langsung memakai masker lalu menaikkan penutup hoodienya di kepala agar Aluna tidak menyadari bahwa dia sudah mengikuti Aluna
setelah di rasa aman Abizar segera keluar dari dalam mobilnya dan mulai mengikuti Aluna dengan jarak yang aman
" ngapain Aluna ke rumah sakit, apa dia sedang sakit? " ucap Abizar khawatir tapi tetap mengikuti Aluna sampai Aluna berhenti di depan ruang ICU dan bertemu dengan seorang wanita lalu masuk ke dalam ruang ICU tersebut
Abizar terus mengintai Aluna dari balik tembok, tidak lama kemudian Aluna keluar lagi dari ruang ICU dengan wajah yang penuh air mata
Abizar semakin penasaran siapa yang Aluna jenguk di ICU dan kenapa Aluna sampai menangis setelah keluar dari sana
Tidak lama seorang suster keluar dari ruang ICU dan berjalan ke arah Abizar yang sedang bersembunyi
" suster! " panggil Abizar pelan
" anda memanggil saya? " tanya suster yang bernama Ana
" iya sus kesini sebentar! " panggil Abizar yang langsung menurunkan maskernya
" ada yang bisa saya bantu? " tanya suster Ana
" saya mau tanya suster kenal sama wanita yang sedang menangis di depan ruang ICU itu? " tanya Abizar sambil menunjuk ke arah Aluna
" oh itu mbak Aluna, emangnya ada apa ya mas? "
" saya mau tanya dia tadi ke dalam menjenguk siapa sus? " tanya Abizar penasaran
" mbak Aluna ke dalam menjenguk putrinya mas! "
" puterinya! " beo Abizar
" iya mas putrinya mbak Aluna namanya Kiara dia cantik sekali mas dan saya perhatikan wajahnya mirip dengan masnya deh, tapi sayang sekarang Kiara sedang koma mas" jawab suster Ana sedih
" apa Sus koma! " sahut Abizar setengah berteriak
" iya mas Kiara mengalami kecelakaan dan kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan saat di bawa kesini pun Kiara sudah dalam keadaan koma! " papar suster Ana
" Astaghfirullah anakku! " ucap Abizar kaget dan tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang
" masnya tidak apa apa? " tanya suster Ana
" saya tidak apa apa suster, terimakasih atas informasinya! " sahut Abizar sambil menyerahkan beberapa lembar uang pada suster Ana
" jangan bilang pada Aluna kalau saya ada kesini ya Sus! " pinta Abizar
" siap mas, kalau begitu saya permisi! " pamit suster Ana dengan senyum bahagia karena baru saja mendapatkan rezeki nomplok