Pemuda yang yang sedang mengawasi saudara yang sejak bayi berpisah dengannya lantaran kedua orang tua mereka berpisah, saudaranya itu tergoda oleh rayuan dari Ibu kos dan temannya sehingga ia melakukan hubungan terlarang dan menjadi candu untuk dirinya.
Apakah sang kakak aka berhasil membuat adiknya bertobat dan menyayangi anak istrinya? ikuti kisahnya dalam cerita ''Godaan teman dan ibu kos''
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pijat
21+ Sebelum membaca cerita ini, follow dulu yah dan kasih bintang lima, Terimakasih
Setelah mereka beristirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan menelusuri candi yang lainnya, masih didampingi oleh Pak Ali yang senantiasa memberikan penjelasan mengenai sejarah dan berdirinya candi tersebut, Evan dan teman-teman pun menyimak dengan seksama dari penjelasan Pak Ali.
Sampai sore hari mereka baru selesai, lalu mereka kembali menuju ke rumah masing-masing, Evan mengantarkan Fitri kerumahnya, sesampainya dirumah Fitri Evan langsung pamit untuk pulang karena hari sudah mulai gelap.
Setelah Evan membersihkan badannya lalu melangkah ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya karena merasa capek seharian keliling menelusuri candi tersebut
"Van kamu gak makan dulu" ucap Tante Fany menyuruh Evan untuk makan malam
"Belum laper Tan, capek banget badanku" balas Evan sambil bermain ponsel di dalam kamar tersebut
Tante Fany lalu berjalan menuju ke kamarnya Evan dan masuk menemani Evan yang sudah berbaring di atas ranjang
"Tante pijit yah badan kamu biar gak capek" Tante Fany langsung memijat punggung milik Evan
"Terus Tan, enak banget" balas Evan yang merasakan pijatan tangan Tante Fany
"Iya tenang aja, nanti setelah dipijat Tante minta imbalan dong" Tante Fany berkata sambil tersenyum dan terus memijat punggung milik Evan
"Nanti tak kasih dua ronde, ya gak Tan" balas Evan yang sedang menikmati pijatan tangan Tante Fany
"Emangnya kamu kuat dua ronde Van, kemarin aja satu ronde kamu sudah lemas" ucap Tante Fany sambil menggoda Evan
"Bisa dong Tan, malam satu ronde, paginya satu ronde lagi hehehe" balas Evan sambil tersenyum cengengesan menggoda Tante Fany
"Bisa aja kamu Van, coba nanti buktikan, biar Tante puas gitu loh" ucap Tante Fany yang masih menggoda Evan sambil mengelus punggung milik evan
"Tapi aku lupa beli alat pengaman itu Tan" Evan mengingat alat pengaman itu
"Yah kamu gimana sih Van, pokoknya nanti kalau kamu sudah merasa mau finis kamu keluarin di luar yah" Tante Fany menyuruh Evan untuk mengeluarkan amunisi senjatanya diluar.
"Oke Tanteku yang cantik" balas Evan sambil tersenyum melirik ke arah Tante Fany yang sedang menggosok punggung miliknya.
Tante Fany terus memijat punggung milik Evan, jari-jarinya menekan dan memutar membuat otot-otot punggung kembali kendur, Evan pun merasakan punggungnya semakin ringan dan enak gak tegang lagi.
Lalu Evan menyuruh Tante Fany untuk memijat kakinya karena merasa ototnya tegang dan merasa kakinya berat, Tante Fany lalu mengurut kaki Evan dari bawah ke atas sampai mentok ke sarang burung milik Evan
"Geli Tan, kok sampai mentok sih" Evan merasa geli ketika tangan Tante Fany menyentuh daging sarang burungnya
"Tapi enakkan Van, tadi malam aja kamu suka" Tante Fany berkata sambil tersenyum menggoda Evan
"Suka sih Tan, apalagi saat ada didalam mulut Tante rasanya gimana gitu, enak banget" jawab Evan sambil membayangkan kejadian tadi malam bersama Tante Fany
"Mau lagi gak?" Tanya Tante Fany menggoda Evan sambil terus mengurut kaki milik Evan
"Mau dong Tanteku yang cantik" Evan balas menggoda Tante Fany sambil tersenyum
"Nanti sehabis ini sayang, Tante akan genjot kamu sampai lemas hehehe..." Tante Fany terus menggoda Evan sambil tersenyum sendiri.
"Siap Tan, gas pol" balas Evan yang sedang menikmati pijatan tangan Tante Fany
"Awas kalau kamu tak sanggup sampai dua ronde" Tante Fany lalu mencubit pinggang milik Evan.
----------
Lanjuuuutkan Thoooooorr....👍👍😍😍💪💪🔥🔥