NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Ditukar

Pengantin Yang Ditukar

Status: tamat
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya / Romansa / Tamat
Popularitas:583.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Linka tidak menyangka jika pernikahannya dengan kekasihnya Dilan yang awalnya sudah direncanakan matang harus berakhir dengan kepedihan. Ia terima harus terima nasibnya untuk menikah dengan pria tua karena menggantikan sepupunya Tiara yang menolak perjodohan itu.



Yang lebih menyakitkan lagi yaitu sepupunya memaksa ibunya untuk menikahinya dengan mempelai pengantin pria yang merupakan calon suaminya Linka.


"Aku tidak akan menikahi pria tua yang ayah jodohkan padaku," tolak Tiara.


"Tapi, pria itu adalah lelaki kaya yang akan membuat hidupmu bahagia. Lagipula ia tidak akan hidup lama dan kau hanya mengambil semua warisan yang ditinggalkannya," ucap nyonya Widia.



"Bagaimana kelanjutan cerita ini. Apakah Linka harus menerima pengantin pria yang merupakan calon suami sepupunya ataukah ia harus kabur dari pernikahan itu?"


"Ikuti ceritanya sampai habis...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Siasat Licik

Disebuah restoran yang cukup jauh dari keramaian kota yang dipilih oleh nyonya Widia untuk mencapai tujuannya. Restoran yang dipinggir pantai Ancol yang mereka pilih untuk melakukan pertemuan rahasia.

Perjanjian pranikah antara dokter Dilan dan nyonya Widia yang mewakili putrinya. Sesuai dengan kesepakatan keduanya akhirnya mereka menandatangani perjanjian tersebut.

"Jika dalam waktu tiga bulan Tante tidak memenuhi janji Tante maka saya akan menceraikan putri Tante yaitu Tiara...!" ancaman halus itu dilayangkan oleh dokter Dilan pada calon mertuanya usai menandatangani surat perjanjian tersebut.

"Cih...! Ternyata selama ini Linka telah salah memilih calon suami sepertimu. Jika bukan karena putriku yang tergila-gila padamu, aku pasti akan melarang Linka untuk menikah denganmu," batin nyonya Widia saat mengetahui dokter Dilan adalah pria serakah.

"Kamu bisa pegang kata-kataku. Dan Tante harap kamu tidak akan mengecewakan putri Tante dan tunaikan kewajibanmu sebagai suaminya. Baik itu nafkah lahir maupun batin.

Jika salah satunya kamu abaikan, aku tidak akan segan meminta putriku untuk menggugat cerai dirimu dan apapun yang pernah aku berikan padamu maka akan aku tarik kembali," ancam nyonya Widia tidak kalah liciknya.

"Baiklah Tante. Kita deal. Sekarang bagaimana caranya aku akan menikah dengan putrimu di saat ini Linka juga menginginkan hal yang sama dariku?" tanya dokter Dilan belum tahu rencana mereka berikutnya.

"Pengantinmu adalah putriku. Aku akan menghalangi Linka untuk menemuimu. Kau tenang saja biar aku yang atur semuanya agar Linka tidak curiga pada kita," ucap nyonya Widia yang sudah mengatur segalanya untuk menggagalkan pernikahan keponakan suaminya itu.

"Baik Tante. Kalau begitu aku permisi dulu mau kembali ke rumah sakit. Semoga rencana kita berhasil," ucap dokter Dilan tanpa banyak basa-basi karena tujuannya sudah tercapai.

Keduanya berpisah dengan membawa mobil mereka masing-masing. Sepanjang perjalanan, lagi-lagi hati Dilan diterpa rasa sesal. Namun ia tidak bisa berhenti karena semuanya sudah terlanjur.

Menjadi pria kaya dan sukses adalah impiannya sejak lama. Namun wajah cantik Linka terus menghantuinya.

"Aku yakin dengan keputusanku. Dan aku berharap Linka akan bahagia dengan pria pilihan pamannya. Sudah saatnya ia harus membalas jasa pamannya yang telah membesarkannya selama ini," lirih dokter Dilan menghibur dirinya sendiri.

Menjelang sehari sebelum pernikahan Linka, gadis ini mempersiapkan dirinya dengan matang. Gaun pengantin dan kebayanya yang ia rancang sendiri jika di rupiahkan harganya sekitar 5 miliar.

Bukan hanya gaunnya saja tapi beskap dan jas putih untuk calon suaminya juga ia rancang sendiri. Saat ini Linka sedang dipingit. Ia tidak diperbolehkan bertemu dengan Dilan sampai menjelang hari pernikahan mereka.

Nyonya Widia dan putrinya Tiara bersikap seperti biasa di depan Linka seolah mereka turut menyukseskan acara pernikahan Linka.

"Tante. Nanti kalau aku sudah menikah kami akan tinggal di apartemen milik Linka. Jadi, Linka tidak lagi tinggal dengan paman dan Tante.

Linka minta maaf kalau selama ini ada perbuatannya Linka yang menyakiti hati kalian," ucap Linka sendu sebelum berlangsungnya acara pengajian.

"Linka sayang. Ini adalah rumah peninggalan ayahmu untuk kamu. Kenapa tidak tinggal di sini saja, hmm?" ucap nyonya Widia penuh sandiwara. Ia justru ingin menyingkirkan Linka agar mansion mewah itu menjadi miliknya.

"Tidak apa Tante. Aku ingin Tante yang merawat rumah ini seumur hidup Tante. Aku ingin punya rumah sendiri sesuai dengan impianku," ucap Linka makin membuat nyonya Widia besar kepala.

"Pergilah sejauh mungkin bersama tuan Aslan karena dia yang akan memberikan apapun yang kamu butuhkan," batin nyonya Widia yang mulai muncul sifat serakahnya.

Tok....tok....

"Permisi nyonya. Para tamu undangan sudah datang. Ustazahnya juga sudah ada. Sebentar lagi pengajian akan dimulai," ucap pelayan.

"Terimakasih Eka. Sebentar lagi kami akan turun," ucap nyonya Widia.

"Baik nyonya."

"Ayo sayang kita ke bawah...!" ajak nyonya Widia dan Linka mengikuti langkah Tantenya.

"Tante. Di mana Tiara?" tanya Linka saat tidak melihat kakak sepupunya di sekitar mereka.

"Dia sedang melakukan perawatan pedicure menicure untuk menyambut hari pernikahanmu sayang karena ia yang akan mendampingi kamu nanti saat kamu duduk bersanding dengan dokter Dilan," sahut nyonya Widia.

Linka hanya mengangguk. Ia kemudian bergabung dengan tim stafnya yang datang juga untuk melakukan pengajian bersama dengannya sore itu.

"Wah...! Nona Linka cantik sekali," puji stafnya begitu melihat Linka.

"Terimakasih," ucap Linka seraya menyalami para staffnya itu.

Linka yang saat ini sedang mengenakan busana muslimah berwarna coklat tampak sangat anggun dan elegan. Ia hanya mengenakan kerudung coklat muda untuk mempermanis penampilan. Ia belum bisa mengenakan jilbab yang sempurna. Acara pengajian akhirnya dibuka oleh MC.

Di tempat yang berbeda, Tiara yang sedang melakukan fitting kebaya pengantin nampak gugup karena dia datang ke butik itu di temani oleh dokter Dilan. Tiara akhirnya bisa mendapatkan pria idamannya yang tidak lain adalah calon suami saudara sepupunya sendiri.

Tirai ruang ganti dibuka. Tampaklah Tiara yang terlihat cantik dengan balutan kebaya putih yang sangat cocok dengan tubuhnya yang sintal.

"Harusnya aku mengenakan kebaya milik Linka. Tapi gadis sialan itu tidak mau merancang kebaya pengantinku," sungut Tiara.

Dokter Dilan yang melihat penampilan Tiara tidak tersentuh hatinya sama sekali. Tapi demi menutupi perasaannya, ia akhirnya bersandiwara dengan memuji Tiara setinggi langit.

Yang dipuji seakan sedang melambung tinggi hingga terlihat malu-malu kucing di depan calon suaminya.

"Cantik sekali kamu, sayang. Aku jadi tidak sabar menunggu hari esok untuk menikah denganmu," sandiwara Dilan terdengar garing namun Tiara tidak merasakan itu. Ia terus tersenyum sambil mengerjapkan matanya malu-malu.

"Apakah kamu suka Dilan?" tanya Tiara memastikan lagi keinginan suaminya.

"Lebih suka lagi kalau kamu tidak memakai apapun," bisik mesum Dilan makin membuat hati Tiara seakan sedang disiram kelopak bunga dari langit.

"Tuan. Apakah kalian sudah siap mau melakukan foto prewedding?" tanya seorang fotografer yang ada di butik itu.

"Iya. Tunggu sebentar." Keduanya berjalan bergandengan tangan menuju studio foto.

Keesokan harinya, Linka yang sedang di rias oleh MUA di kediamannya merasa sangat gelisah. Mereka akan menikah di salah satu mesjid yang sudah disewa oleh Linka untuk melakukan prosesi sakral yaitu ijab qobul sekitar pukul 10 pagi dan langsung berangkat ke gedung resepsi pernikahan yang sudah di hias oleh salah satu wedding organizer ternama di Jakarta.

Setelah mengenakan semua aksesoris yang dibutuhkannya untuk melengkapi penampilannya kini Linka hanya menunggu Tante dan kakak sepupunya Tiara yang akan menjemputnya.

Sementara pamannya sudah lebih dulu berangkat ke mesjid tempat berlangsungnya pernikahan. Linka yang merasa bosan sendirian di dalam kamar mengambil ponselnya untuk menghubungi calon suaminya.

Ketika membuka laci meja nakas di sebelah tempat tidurnya, ponselnya tidak ditemukan.

"Perasaan semalam ada di sini deh. Kenapa bisa hilang?" lirih Linka masih mau mencari di semua tempat yang ada di sekitar kamarnya karena ia takut lupa meletakkan ponselnya itu di sembarang tempat karena terlalu fokus dengan pernikahannya.

Rupanya ponselnya sudah diamankan oleh nyonya Widia saat Linka didandani oleh MUA. Saat ini dirinya dan putrinya sedang menuju mesjid di mana akan berlangsungnya pernikahan.

Linka yang panik saat melihat jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan waktu pukul sembilan pagi. Ia berinisiatif turun sendiri karena mungkin saja tantenya lupa menjemputnya di kamarnya.

Linka membuka kenop pintu kamarnya dan ternyata dikunci dari luar. Semuanya sudah diatur oleh nyonya Widia untuk menahan Linka sampai pernikahan putrinya dan dokter Dilan selesai. Seluruh pelayan yang ada di mansion itu juga sudah berangkat ke mesjid untuk menyaksikan prosesi pernikahan Tiara dan dokter Dilan.

Jadilah skenario yang di susun rapi oleh nyonya Widia berjalan mulus sesuai keinginannya. Hanya saja penjaga keamanan mansionnya yang tetap berjaga di tempat mereka yang mengira di dalam mansion itu sudah tidak ada orang.

"Hei....! Apakah ada orang di sana?" tanya Linka sambil berteriak dan memukul-mukul daun pintu kamarnya.

"Ya Allah. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Linka mulai menangis sambil mencari kunci duplikat yang tidak bisa ia temukan.

"Kenapa kunci duplikat pintu kamarku juga ikutan hilang? Ada apa ini ya Allah?" Linka berjalan menuju pintu balkon hendak melihat orang di bawah sana yang mungkin bisa menolongnya namun pintu balkon kamarnya juga sudah dikunci oleh nyonya Widia.

Linka mulai putus asa dan menangis seorang diri di kamarnya. Ia belum berpikir jahat tentang perbuatan tantenya yang selama ini ia sangat cintai seperti ibu kandungnya sendiri.

"Ya Allah. Apa yang terjadi? Tolong beri aku petunjuk..!" pinta Linka dengan dada terasa sesak menahan sedih dan amarah menyatu di dadanya.

1
kalea rizuky
tolol kabeh Edgar ya bodok
kalea rizuky
sukurin lu aslan
💞DARRA💞💖
suka bangetz sama ceritanya
Saya Sayekti
Luar biasa
Saya Sayekti
coba tes DNA pak Alfiansyah sama anaknya,kyk meragukan. watak nya setan banget
Saya Sayekti
enak aja!... makanya jangan sok keren
Juan Sastra
udah baca tapi lupa alurnya kisahnya ..
Juan Sastra
begitulah memang benar kata orang jodoh cerminan diri,, itu terjadi pada dilan dan linka,, dilan sama tiara dan linka sama aslan
Juan Sastra
ternyata aku sdh baca malah letemu sama koemnt ku sendiri.
Juan Sastra
kenapa visualnya ggak berhijab aja thorr,,
ParyaTi Cnil
yaaaahh aslannn
Uba Muhammad Al-varo
si Aslan pintar nya kebelingger,masa kebenaran Linka sama Edgar nggak di selidiki dulu benar apa nggaknya,lah malah langsung ngambil keputusan sendiri.
Uba Muhammad Al-varo
kisah hidup cintanya Linka yang sangat menyedihkan.
Ririn Nursisminingsih
rasain aslan edger laki2 sejati..
Ririn Nursisminingsih
syukurin aslan
Ririn Nursisminingsih
mkanya jg terburu2 ngambik keputusan mnyesal kan aslan
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
sebenarnya dia tdk berubah tpi mmg itulah sejatinya,dia mmg sebenarnya manipulatif kerna dari awal mmg udah sakit ..
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
klu itu Aslan fiks dia bkn lagi gila tapi sakit di banding linka Edgar jls lebih penting kerna adik kandung nya klu ada kk yg mm tega bunuh adiknya sendiri udh pasti sakit parah, parah sih mempermalukan status seorang kakak yg harusnya melindungi adik
Juna Dong
luar biasa
Nabila Ramadhani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!