Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 (Alchemist Tower)
Dimalam hari Julian memilih pergi keluar dari penginapan untuk menghirup udara yang segera meninggalkan Orza untuk beristirahat dikamarnya. Duduk dikursi taman menikmati udara malam yang dingin.
Julian masih memikirkan kejadian yang sebelumnya. "Kesadaran ku dipaksa masuk kedalam alam itu" Gumam Julian mengusap daerah diantara kedua matanya.
"Voin.." Julian memanggil Voidbringer yang mungkin sudah melihat semuanya sedari tadi.
'Iya' Voidbringer menyaut setelah dipanggil oleh Julian.
"Apa kau melihatnya tadi?" Julian bertanya kepada Voidbringer tentang kejadian tadi.
'Aku melihatnya semua' Voidbringer mengatakan bahwa dia melihat kejadian saat itu.
"Apa kejadian ini juga ada hubungannya dengan Hollow King?" Julian penasaran bertanya kepada Voidbringer.
'Bisa dibilang iya, kekuatan Hollow King yang ada didalam dirimu memiliki hubungan yang kuat dengan Sephiroth Tree..' Ucap Voidbringer memberitahukan kepada Julian.
'..Hollow King sebagai Guardian dari Sephiroth Tree' Ucap Voidbringer. Julian yang mendengar ini mengetahui sebagai mana pernah dia katakan oleh Voidbringer bahwa Hollow King dahulu berperang dengan para makhluk atas yang mencoba untuk mengambil alih kekuatan dari Sephiroth Tree.
"Jadi dengan kata lain aku memiliki koneksi secara khusus dengan Sephiroth Tree?" Julian bertanya kepada Voidbringer.
'Aku juga tidak tahu mengenai hal itu.." Voidbringer berkata kalau dirinya tidak bisa memastikan hal tersebut, bisa saja apa yang terjadi barusan adalah kebetulan semata.
'...Namun melihat kejadian sebelumnya, Sephiroth Tree tidak bergerak karena atas dasar keberuntungan, pasti ada kondisi khusus yang membuatmu terlempar kedalam sana.." Voidbringer pun menebak kondisi Julian sebelumnya.
"Kondisi khusus?.." Julian terdiam sebentar berpikir dibawah bintang malam yang bertebaran.
"..Benar juga!" Julian mengingat sesuatu.
Sewaktu Julian menatap kearah Orza, tatapannya bukan melihat kearah Orza melainkan tekad didalamnya.
"Apakah tekad dari Orza yang menggerakkan Sephiroth Tree melalui tubuhku?" Julian mengatakan hal tersebut setelah menyadari beberapa hal.
"Terlebih lagi, Sephiroth Tree memberikan kunci sempurna dari Strength Route Stage 10 Forged Body" Gumam Julian mengingat kembali dikepalanya semua hal yang berkaitan dengan Strength Route untuk Stage 10.
Julian mengangkat tangannya keatas, membuka telapak tangannya Julian mencoba menggapai bintang dilangit. "Sebenarnya apa yang Sephiroth Tree inginkan?" Gumam Julian berusaha menggabungkan semua pemikirannya dan menghubungkan seperti kepingan puzzle.
Memberikan kunci sempurna dari Strength Route Stage 10 pasti memiliki harga yang mahal. Tidak mungkin Sephiroth Tree mau memberikan kunci itu dengan cuma-cuma.
'Ada dua kemungkinan selama ini, hubungan dengan ku atau hubungan dengan Hollow King..' Julian berpikir sejenak.
'..Apa dengan cara ini Sephirot Tree membalas budi kepada Hollow King melalui diriku?' Julian bertanya kepada dirinya sendiri memikirkan hal itu.
"Ahhh!!" Julian mengusap rambutnya berkali-kali ketika pikirannya tidak mau berhenti untuk memikirkan kejadian sebelumnya.
"..Terserahlah" Julian sudah menyerah menghela nafas panjang.
"Besok aku harus pergi menemui Master Tower dari Alchemist Tower" Gumam Julian bangkit dari duduknya memutuskan untuk kembali ke penginapan.
...
Esok hari Julian, Sylvia dan Orza berjalan menuju Alchemist Tower.
Julian mengenakan kemeja berwarna hitam mengenakan dashi merah sembari menggunakan celana bahan berwarna coklat. Pakaian formal kali ini ia kenakan atas permintaan dari Sylvia.
Sylvia sementara itu, berdandan dengan cantik mengenakan dress yang anggun, berwarna cream dan putih memperlihatkan warna yang menenangkan. Wajahnya yang dingin berubah menjadi bunga es yang indah melalui sorot matanya yang dingin.
Sementara Orza mengenakan baju Julian, walaupun pada awalnya ia menolak untuk menggunakannya namun Julian memaksa Orza untuk menggunakan baju yang formal.
Rambut berwarna merah dan matanya berwarna hijau. Wajahnya tampan setelah dibersihkan dari debu dan kotoran sebelumnya, hidungnya mancung dan bibir yang tipis. Tubuhnya ramping tidak berotot diganti dengan tubuhnya yang tinggi.
Beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai didepan Alchemist Tower yang sangat tinggi dan mewah. Berbeda dengan Support Tower, Alchemist Tower memiliki area khusus dimana tidak hanya ada Tower melainkan beberapa bangunan disekitarnya juga dimiliki atas nama Alchemist Tower. Hal ini kemudian memperlihatkan seberapa kaya sebenarnya dari Alchemist Tower.
"Karena ini, Master Renon merasa tidak senang.." Gumam Julian sembari tersenyum kecil melihat menara didepannya yang mewah.
Sylvia yang berjalan dipaling depan mengetuk pintu menara yang tinggi itu dengan tangannya yang ramping dan cantik.
Tok tok tok.
Sylvia mengetuk tiga kali pintu itu. Tak lama setelah Sylvia mengetuk pintu, seseorang datang dari arah sebaliknya membuka pintu dengan hari-hari. Suara engsel pintu terbuka memperlihatkan seorang pria culun mengenakan kacamata membuka pintu Alchemist Tower.
"..." Bukannya menyambut mereka, Pria itu terdiam melihat kecantikan Sylvia.
"Ekhem.." Sylvia yang melihat ini seketika langsung menyadarkan pria didepannya.
"Ahh iya maafkan aku.." Pria itu langsung memerah wajahnya tersipu malu.
"..Ada perlu apa kalian kesini?" Tanya pria itu tidak berani menatap wajah Sylvia.
"..??" Julian yang melihat ini mengangkat alisnya.
"Aku kesini atas perintah Guild Master Haenma sebagai utusan dari Wolfhunt Guild untuk bertemu dengan Master Tower dari Alchemist Tower.." Sylvia kemudian memberitahukan kepada pria didepannya bahwa mereka ada urusan dengan Master Tower.
"Jadi kalian adalah utusan dari Wolfhunt Guild..." Pria itu segera tersadar dan mempersilahkan mereka bertiga untuk masuk kedalam.
"..Silahkan masuk Master Tower sudah menunggu" Ucap Pria itu mempersilahkan mereka bertiga untuk masuk kedalam.
Mendengar hal ini mereka bertiga segera masuk kedalam setelah dipersilahkan oleh Pria itu.
"Ikuti aku" Pria itu mengajak mereka bertiga untuk naik keatas tower.
Mata Julian seketika terpana. Semua sisi bangunan terdapat kemewahan didalamnya, segala macam lukisan mewah, emas yang dijadikan sebagai hiasan dan makin banyak kemewahan yang membuat Julian akan menangis meratapi Support Towernya yang sangat miskin.
Mereka segera naik kelantai atas dipandu oleh pria yang menyambut mereka. Ketika berjalan Julian juga melihat bahwa ada banyak ruangan yang selalu ramai penuh dengan orang-orang menandakan banyak orang memilih Alchemist Route.
'..Mereka memilih Alchemist Route apa karena gaji mereka yang besar?' Pikir Julian melihat jumlah Router dengan Alchemist Route sangat banyak.
Setelah mereka berjalan beberapa saat, Julian kemudian menatap kearah pintu bangunan yang terbuat dari kayu kokoh dengan plat nama bertuliskan Master Tower.
Pria itu mengetuk pintu "Master, perwakilan dari Wolfhunt Guild sudah datang" Segera ia memberitahukannya kepada Master Tower.
"..Masuk" Terdengar dari arah balik pintu, suara yang agak serak seperti suara kakek-kakek.
"Baik Master" Pria itu menjawab ucapan masternya dan segera membukakan pintu untuk Sylvia. Namun ketika Sylvia sudah masuk, pria itu segera melepaskan pegangannya membuat kaki Julian menabrak pintu yang tiba-tiba tertutup.
"???" Matanya segera melirik kearah pria itu yang sedang menatap sinis Julian. Julian yang melihat ini sangat kesal mengerutkan dahinya. Julian menahan emosinya sebisa mungkin karena dirinya tidak ingin pertemuan ini menjadi pertemuan yang kacau.
Ia segera masuk kedalam diikuti oleh Orza dibelakangnya.
Mata Julian seketika terkejut setelah melihat ruangan dari Master Tower terlihat sangat berbeda. "!!!" Julian menatap ruangan itu seperti surga.