vino salvatrucha
adalah ketua mafia paling kejam dalam dunia gelap, vino adalah pemimpin yang tak mengenal ampun saat melawan musuhnya, bahkan disaat ada yang menghalangi bisnisnya vino tidak akan segan untuk membunuh dan membuang jasadnya ketengah laut sebagai santapan hiu
vira lauren
adalah gadis bercadar yang sangat cantik dalam balutan pakaian panjangnya, vira dikenal sebagai gadis yang ceria dan ramah sehingga disegani oleh orang orang terdekatnya, meski menggunakan cadar vira sangat ahli dalam bela diri, menembak, memanah dan masih banyak lagi hal istimewa dalam diri vira,, meski lahir dari orang tua yang berbeda keyakinan kehidupan vira sangat bahagia karena mereka tidak menyangkut pautkan agama dalam berinteraksi.. ayah vira menganut agama Kristen sedangkan ibunya menganut agama islam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
setelah sore hari Vira pulang kerumah dan masuk kedalam, dia tidak melihat vino sedang menunggu nya untuk sidang diruang tamu hari ini.
huhh
Vira menghela nafas lega lalu masuk kedalam kamarnya dan surprise!!! Vira sudah mendapat tatapan mematikan dan sang pemilik mata elang
"eh Vino kenapa duduk disana,"
"bagus bagus pulang sore sedangkan jadwal asli sampai siang," ucap vino dengan sangat halus namun mematikan.
"em hehe tadi keasikan berbicara aku juga sudah minta izin pada mu," ujar Vira membela dirinya.
"aku tidak bilang sampai sore," kata vino tak mau kalah.
"dan aku juga tidak bilang sampai kapan tadi"
"melawan suami?" tanya vino.
"mana berani," jawab Vira mendekati vino lalu meraih tangannya dan bersalaman namun kali ini tangan pria itu dengan bibir Vira bersentuhan secara langsung tanpa alas kain penutup.
"oh jadi cara merayu suami seperti ini?" tanya vino masih kesal.
"bukan merayu memang l aturannya sudah seperti itu, namanya juga sopan santun kepada suami agar suami juga merasa dihormati," ucap Vira
vino tersentak mendengar pernyataan Vira, bagaimana bisa dia mengetahui perasaan Vino bahwa penghormatan Vira lah yang paling berharga dimatanya.
"oh"
hanya kata oh yang terlintas dibibir Vino agar dia tidak terlihat bodoh.
"sudah makan siang?" tanya vino lembut.
"sudah tadi dengan zoya" jawab Vira
"oh"
"oh lagi? kau tidak bertanya siapa Zoya"
"Zoya adalah pewaris tunggal dari perusahaan diamond grup, Zoya memiliki tinggi 165 cm dia lulusan sekolah terbaik di london dengan predikat pertama selama tiga tahun berturut-turut. Zoya juga memiliki prestasi yang cukup banyak dia mengenal mu karena kau menabrak nya dan sekarang Zoya adalah teman kelas mu, tempat duduknya tepat disebelah kiri mu" tutur vino panjang lebar.
prok,,,,,prok,,,,,prok
Vira terheran heran mendengar penuturan Vino yang sangat lengkap tanpa cacah.
"bagaimana kau bisa tau sedetail itu bahkan aku saja tidak tau seluk beluknya" ucap Vira masih tidak percaya
"apa gunanya pengawal mu jika informasi kecil seperti ini saja tidak aku ketahui,"
"luar biasa jadi pengawal itu tidak hanya menunggu ku pulang kuliah tapi dia juga mengawasi ku dan mencari tau semua informasi orang orang terdekat ku,"
wajahnya sedikit kesal karena benar benar tidak ada kebebasan dari sang mafia tersebut.
"bahkan seluruh teman kelas mu," tambah Vino
"luar biasa," ucap Vira lalu berjalan keluar setelah mengambil kain penutup wajahnya.
"mau kemana?"
"aku ingin mencairkan isi otak ku saat ini otak ku terasa terbakar mendengar mu jangan bicara pada ku," jawab gadis itu lalu keluar.
vino menggelengkan kepala tersenyum tipis melihat tingkah istrinya dia sudah tau jika Vira akan kesal padanya, Vino berinisiatif untuk untuk mengikuti Vira ke dapur.
didapur Vira mengambil air botol dalam kulkas lalu meneguknya kasar.
"pelan-pelan Vira," ucap vino dari belakang.
Vira menengok lalu kembali meneguk air tanpa mempedulikan Vino.
"mau apa kau tidur saja dikamar mu" ujar Vira ketus.
"jangan marah aku hanya melakukan nya untuk kebaikan mu sendiri," ucap vino sembari memegang kepala Vira lalu mengelusnya dengan lembut.
"tapi..."
"sudahlah Vira aku hanya melakukan ini murni untuk kebaikanmu sendiri bukan untuk hal lain,"
Vino berusaha lembut agar Vira bisa menerima itu karena diluar sana tidak ada satupun orang yang bisa ia percaya, Vino hanya menganggap mereka musuh.
Vira diam sejenak mencerna perkataan Vino lalu mengangguk setelah mengerti maksud tujuan suaminya.
🌿🌿🌿
keluarga somplak