Menikah Dengan Pria Arogan

Brak.

Astaga! Aw....! siapa yang berani menyerempet sepedaku sepertinya aku kenal dengan mobil itu, tapi.

"Bapak tidak apa-apa?," tanya seseorang yang sedang melintas

"Iya buk tidak apa-apa hanya luka kecil saja." Jawab nya Rendra sambil menunduk melihat lutut yang terluka.

Rendra pun kembali tak melanjutkannya karena menahan perih luka di lututnya, sepedanya pun mengalami kerusakan, hari yang benar-benar soal buat Rendra, tiba di rumah Rendra harus mengurus anaknya di depan mata anaknya menangis, Tania sedang asik baca majalah di halaman rumahnya.

"Tania, anak kamu nangis kamu malah asik sendiri, sebenarnya kamu perduli nggak sih sama anak kamu?." ucap Rendra sambil mengangkat anaknya dari troli bayi.

"Kamu lupa kalau kamu juga sibuk dengan wanita lain di luar sana!." jawab Tania

Tania..., mungkin aku banyak salah wajar kalau kamu hukum aku, tapi aku harap kamu tidak menghukum anak kita, dia tidak pernah tau masalah orang tuanya. batin Rendra

Maafin aku Mas, aku lakukan ini agar kamu sedikit menghargai ku, kalau pun kamu belum bisa mencintaiku setidaknya kamu bisa mencintai anakmu Mas. batin Tania

Tomi melihat dari kejauhan kemudian Tomi mencegat Tania." Tania Dady tidak suka cara kamu menghukum Rendra itu salah, Andhra itu tidak tau apa-apa Dady sering perhatikan kamu, yang selalu mengandalkan suster untuk merawat Andhra." Tomi baru kali ini menegur Tania

Tomi menegur Tania kerena Tomi melihat sendiri kalau Tania begitu cuek sama anaknya, Tomi sekarang sudah pasrah kalau pun Tania menggugat cerai Rendra, tapi Tomi pastikan Andhra hak asuh Andhra akan jatuh di tangan Rendra.

Maafin Tania Dady, Tania hanya ingin memberi sedikit pelajaran saja untuk Mas Rendra, batin Tania

Apa Tania begitu terluka atas semua perlakuan Rendra?, jawabannya iya. Tapi Rendra pun masih memegang komitmen selama pernikahan nya dengan Tania tak pernah lagi bersama wanita mana pun, karena Rendra tahu dia sudah berjanji kalau dia akan menghentikan kebiasaan dengan teman-temannya. Ke salah pahaman menghancurkan hubungannya dengan istrinya.

"Kaki kamu kenapa.?" tanya Tomi pada Rendra

"Hanya luka kecil saja Dady, nanti juga sembuh."

"Suster." panggil Tomi

"Saya tuan besar," datang suster menghampiri Tomi

"Ambil Andhra, kasihan Rendra sedang terluka." kata Tomi.

Tomi mengobati luka yang ada di lutut Rendra terlihat meringis kepedihan, Tania mengintip dari balik dinding pembatas antara kamar dan ruang keluarga.

"Tahan sedikit, lagi pula kamu kenapa sih, kok bisa jatuh?." tanya Tomi

"Tadi ada mobil ugal-ugalan dan hampir menabrak kalau aku tidak menghindar mungkin aku sudah terserempet mobil itu, jadi aku mengindari mobil itu, jadi aku terbentur pembatas jalan," ungkap Rendra kejadian tadi pagi.

Tapi sepertinya itu mobil intan tapi aku tidak ingin menuduh, kebetulan aku sudah catat nomor plat seri mobil tadi yang hampir menabrak ku. gumam Rendra

"Ya sudah Daday aku mandi dulu, masih keringatan." kata Rendra

"Rendra.., tunggu, kamu tidak usah ke kantor dulu sampai kamu benar-benar sembuh kaki kamu, tidak mungkin kan kamu kekantor jalan pincang gitu." Ujar Tomi

"Iya Dady." Jawab Rendra sambil melangkah pergi menuju kamarnya.

Tania segera duduk seolah-olah tidak mendengar percakapan Rendra dan Dady nya.

Rendra masuk ke dalam dengan langkah pincang, tapi Tania mengabaikan Rendra begitu seakan tidak perduli dengan keadaan suaminya, dia begitu cuek tak perduli keadaan suaminya.

Rendra masuk ke dalam kamar mandi, Rendra pun sedikit kesal. Apa dia tidak ingin tahu kenapa aku seperti ini atau kenapa aku terluka, apa mungkin dia sudah tidak perduli dengan pernikahan nya?, gumam.

Tania asik membersihkan kuku nya selesai membersihkan kuku Tania mengganti pakaiannya, Rendra keluar Tania sudah rapi sepatu haihels Tania meraih tas ia langkah mengontai berlenggak-lenggok keluar kamar. Rendra heran melihat Tania yang sudah rapi.

Mau kemana Tania?. gumam

Rendra segera pakaian lalu mengejar Tania keluar.

"Tania" panggil Rendra

Tania menengok ke belakang. "Ada apa Mas?" tanya Tania

"Kamu mau kemana?, kok rapi gitu?." Tanya lagi Rendra

"Aku mau hangout bareng teman-teman kuliah ku, kenapa nggak boleh Mas?, aku juga pergi ajak Andhra, dan suster tidak sendirian kok?." jawab Tania

Rendra menarik nafasnya ia tidak bisa melarang Tania pergi."Ya sudah aku juga akan pergi ke rumah Romi." balas Rendra

"Oh!, ya sudah!." Jawab simpel Tania tidak banyak komentar lagi.

Kemudian Tania pergi bersama suster mengendarai mobilnya, diam-diam Rendra membuntuti mobil Tania.

Merasa tidak dihargai Tania bertindak tegas terhadap Rendra, Ia tahu rumah tangga nya tidak ingin berakhir dengan penyesalan di kemudian hari, Tania hanya ingin memberi sedikit pelajaran, agar suaminya tidak bertindak sesuka hatinya.

Tania tiba di kafe xx di sana sudah ada Maya dan Santi juga Iqbal, Tania menghampiri mereka di meja nomor 10, seperti biasa Tania cpaka-cepiki, Rendra menyamar memakai topi memantau Tania dari meja yang tak di lihat oleh Tania.

"Beb suami lu, nggak marah lu pergi sama kita?." Tanya Maya.

"Gue bosan di rumah, gue kangen sama kalian, masa nggak boleh sih?." kata Tania

"Boleh dong, tapi lu kan tidak singel lagi seperti kita ya nggak guys?," ujar Santi.

"Betul tuh Tania?, anak lu taman sekali." balas Maya.

"Ya lah secara bapaknya itu tampan tajir pula." kata Santi.

Istri awal yang baik dan tak banyak menuntut suaminya, saat itu harapan yang ada semua pudar kerena si suami tak lagi memberi kenyamanan saat itu pula istri bisa berubah kapan saja, lelah iya itu sudah pasti. Menjadi alasan utama mengapa Tania berubah bukan berarti istri tak perduli, tapi hanya sebatas mengukur tingkat kesetiaan suami setelah tidak lagi mendapatkan perhatian dari istri, mungkin sebagai seorang suami menilai bahwa istri hanya sebatas hiasan di rumah, tapi apa suami akan paham, pekerjaan istri lebih banyak..,Then will your husband still underestimate?.

"Tania lu kenapa melamun?, kalau ada masalah lu boleh kok cerita sama kita, ya guys?." kata Maya

Mereka menganggukkan kepalanya," Betul Tania jangan lu pendam sendiri." balas Santi

"Sebenarnya gue lagi ada sedikit masalah sama suami gue, dia tidak pernah puas dengan satu wanita, kalian ada ide nggak buat suamiku sedikit jera." Kata Tania

Sedikit sentilan tidak menjadi alasan untuk Tania melanjutkan rencananya pergi dari kehidupannya Rendra Ia berpikir kalau Great woman bisa hidup tanpa suami, pendidikan tinggi hanya diam rumah oh! No!, bukan Tania kalau dia tidak bisa masuk perusahaan lain tanpa harus bekerja di perusahaan milik keluarga.

"Jadi lu mau kerja di satu perusahaan sama gue?." kata Maya

"Gue yakin perusahaan kita pasti terima lu Tania secara lu itu cerdas lulusan universitas terbaik." ujar Santi

"Oke, ini CV gue, nanti lu kabarin aja gue nggak bisa lama-lama gue pamit ya guys." Tania pamit undur diri mendorong troli bayi di ikuti oleh suster.

Cs Tania begitu saling mendukung dalam karir tanpa harus tahu apa masalah yang sedang Tania hadapi.

Sesampainya di rumah Rendra duduk di selonjor di atas tempat tidur, pura-pura membaca majalah. Tania mendorong pintu.

"Jadi kamu mau kerja?."

Sontak Tania, kenapa Rendra harus tahu mengenai aku akan kerja di perusahaan lain.

"Kenapa mas?, apa aku tidak boleh meringankan sedikit beban kamu?." ucap Tania

"Aku tidak melarang kamu kerja, apa tidak sebaiknya kamu kerja di perusahaan Dady atau ayah?." Ujar Rendra

Tania membuka pakaian di depan mata suaminya, Rendra mengerutkan keningnya Tania mengambil pakaian tidur lingerie. Tania duduk di samping Rendra.

Kadang hati dan mulut tak sesuai kenyataan nyatanya, Tania sampai detik ini masih tidak ingin kehilangan suaminya, Tania berusaha menjadi yang terbaik, untuk suaminya Ia sadar sudah beberapa hari ini tak melayani suaminya.

Tania menggelayut di bahu Rendra, sedikit menggoda tubuh ideal putih mulus tanpa celah body gitar spanyol, Tania mulai menyentuh wajah Rendra yang di tumbuhi bulu-bulu di wajahnya.

Kenapa jantungku berdebar biasanya tidak seperti ini. batin Rendra

Rendra menahan tangan Tania." Tidak usah merayu untuk minta ijin kamu kerja, aku akan ijinkan tapi dengan satu syarat." Kata Rendra

"Aku mau tak bersyarat, apaan itu syarat tidak berlaku." kata Tania

Rendra membalik tubuh Tania, kini Tania berada di Kungkungan Rendra." Aku hanya ingin kamu tetap berada di sampingku jadi kamu hanya bisa menjadi sekertaris pribadi suami mu saja." Ucap Renda berbisik.

"Boleh, asal aku mendapat gaji yang sesuai, bagaimana pak Rendra?."

"Siapa takut, nyonya Rendra Wiratama yang terhormat, Tania Putri Sapto tapi harus ikut aturan Presdir tampan ini Nona." Ucap Rendra mencium bibir Tania.

"Tawaran yang menarik, jadi kapan aku mulai bekerja?." suara merayu Tania begitu menggoda tubuh yang indah itu melilit tubuhnya dengan sempurna.

Oh...No ini gila!, sejak kapan Tania pandai merayu, tubuh yang sempurna, dia benar-benar menggoda, selama ini gue tidak pernah tahu jelas tubuh istriku, dia selalu bersembunyi dalam selimut.

Ini kan Mas yang kamu mau istri yang penuh dengan gairah,, batin Tania.

Sit! Dia menggoda ku, Aaau!.

"Kenapa mas?, lutut aku sakit...,"

"Ish menyebalkan selalu merusak momen." kesal Tania

Rendra tertawa, terbahak-bahak melihat wajah Tania. Rendra memeluk tubuh Tania." Mencintai mu, jangan pernah berpikir untuk pergi sekarang kita sudah ada Andhra."

Tania membalas pelukan suaminya, Tania kini sudah tidak malu lagi memperlihatkannya tubuhnya.

...----------------Yuk mampir...

Dukung terus karya terbaru ku, Like Rate dan komentar ya, terimakasih.