Chelsea Cellina Stefani adalah seorang gadis cantik dan juga pintar dia adalah sahabat baik Earlyn.
Mereka telah bersahabat semenjak kecil.
Darielle Abrisham Nathaniel atau yang biasa dipanggil Ziel adalah sahabat kecil mereka.
Ketika lulus SMA Ziel melanjutkan kuliah di Harvard University sehingga mereka terpisah selama beberapa tahun. Namun walau begitu mereka masih tetap saling memberi kabar.
Ziel tidak mengetahui bahwa diantara Celline dan Earlyn memendam perasaan yang sama pada orang yang sama. Akankah Ziel memilih salah satu diantara mereka ataukah dia menjatuhkan pilihan pada gadis lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ThaRoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Turnamen
Pagi itu pembicaraan menjadi heboh. Siapa lagi yang membicarakan Ziel dengan berapi-api kalau bukan emak berdaster tengtop dengan rambut yang setiap pagi cuma digulung-gulung dengan handuk saja. Sepertinya dia geram karena ternyata Ziel sudah mempunyai tambatan hati.
"Papa tau nggak sebenarnya Alma tidak setuju dengan kekasih Ziel. Gayanya selangit banget padahal baru juga jadi pacar sudah berlaga jadi istri Ziel aja" Firda
"Kalau dibandingkan sama Celline mah gak ada apa-apanya dia pah. Masih kalah cantik dia sama anak kita.
"Ya sudahlah mah...itukan pilihannya Ziel memang kamu mau apa sampai begitu tidak sukanya sama dia" ujar Yugho sambil memakan nasi gorengnya.
"Ya pokoknya mama tidak suka aja pah. Biarin aja nanti juga putus dia. Putus...tus...tus....mama kesellll" ucapnya.
"Mah...jangan suka mendoakan yang tidak baik untuk orang lain. Jodoh sudah ada yang mengatur. Stop jangan membicarakan ini apalagi kalau sampai didengar Celline" papa Yu
"Papa mah gak asik kalau diajak ngomong kebanyakan nggak bolehnya" ujarnya sambil cemberut.
"Isi kepala kamu dengan hal-hal yang positif buang itu energi negatif dikepala kamu mah"
"Mama lagi curhat pah...dengerin kenapa sih" Firda menyiapkan piring makan untuk ke dua anaknya.
Taklama Celline datang dan segera duduk di kursi makan samping papanya.
"Pagi semua" ucapnya.
"Pagi sayang" jawab Yugho dan Firda hampir berbarengan.
"Sayang hari ini kamu akan bertandingkan?" Papa Yu
"Iya pah...doa in ya pah, mah" Celine
"Papa pasti datang jika tidak ada tugas mendadak sayang"
"Doa mama pasti anak mama yang akan selalu menjadi pemenangnya. Baik itu diperlombaan maupun dikehidupan nyata anak mama Firda always the best cup...cup" Firda mencium pipi lembut anak gadisnya itu.
"Kakak kenapa pulang duluan semalam? Pasti kesal ya Ziel sudah punya pacar?" Firda
"Nggak tuh mah biasa saja" sambil menyuap makanan ke dalam mulutnya. "Padahal asal mama tau saja apa yang mama katakan itu memang benar dan semalam aku juga ikut menangis dan merasakan sakitnya hati ini sama seperti gadis yang lainnya" Celline berkata dalan hati.
"Wuihhh....anak mama keren banget cuma dia yang tidak sakit hati dengan kejadian semalam. Tau gak kak, semalam hari patah hati sedunia. Anak-anak gadis banyak yang pulang begitu pacar Ziel datang. Earlyn sampai shock dan sekarang lagi sakit dia" Firda.
"Mama tau darimana dia sakit?" Celline
"Ya dari tante Mithalah, tadi dia WA mama dan ngasih tau jika Earlyn sakit hari ini"
"Sayang hari ini hari pertandingan aku, besok deh aku akan jenguk Earlyn mah" Celline segera meneguk air jeruknya.
"Jangan lupa ka stamina yang bagus. Mama perlu gak datang kesana?"
"Gak perlu mah...banyak yang support aku. Aku akan baik-baik saja dan semoga timku yang menang"
"Kak...jadian sama Axel aja, dia kan cinta banget sama kamu" Firda mulai memprovokasi putrinya itu.
"Iihh...mama apa sih. Aku sudah punya pacar mah pelatih panah aku namanya Yudha" jawab Celline mengakhiri pembicaraan mamanya yang asal itu. Dan dapat ditebak wajah Firda nampak tidak suka dan mulai manyun.
"Hayooo....mama mau ngomong apa lagi" Celline.
Yugho hanya tertawa kecil melihat Celline membungkam mulut mamanya.
"Aku mau berangkat mah sekarang. Lama-lama duduk di meja makan nanti mama nawarin aku lagi pacaran dengan anak-anak teman mama hihihi" Celline menggoda mamanya.
"Memang susah kalau turunan papanya. Bodo amatlah sesuka kamu kak" Firda menyerah dengan kemauan anaknya.
Yugho dan Celine segera bangkit mereka akan berangkat bersama taklupa mereka mencium pipi mama kesayangannya itu.
"Hati-hati dijalan sayang-sayangku... mama love kalian semua" Firda mengantar mereka ke gerbang depan setelah itu diapun bersiap akan menuju kantornya.
Di kampus pagi itu 3 srikandi kampus sudah siap dengan pertandingan yang akan segera dimulai. Mereka sudah melakukan pemanasan sebelum pertandingan.
Para peserta yang hadirpun tak kalah hebatnya dari mereka. Dari 15 regu yang akan tanding akan diambil 10 besar lalu akan disaring lagi menjadi 6 besar dan baru akan dipilih 3 besar setelah itu mereka yang akan bertanding untuk meraih posisi 1, 2 dan 3.
Yudha nampak cemas masalahnya Celline tampil kurang prima saat ini. Dia terus mempush mereka dan memberikan pengarahan-pengarahan. Walaupun grupnya sudah masuk 10 besar tetapi tetap saja was-was karena masih ada 2 tahap lagi yang harus mereka kejar. Dia akan puas jika sudah berhasil masuk 3 besar.
Axel saat ini sedang duduk santai dikantor daddynya bersama kakaknya. Begitu melihat status salah satu kawan mereka dia segera bangkit.
"Shitt...ternyata hari ini pertandingan Celline. Dad, aku akan ke kampus hari ini pertandingan Celline dan aku akan memberikan semangat untuknya" selesai berkata seperti itu dia segera pamit dan akan berjalan keluar namun daddy malah memanggilnya.
"Hei boy....kenapa kamu terburu-buru? Apakah Celline begitu berharga untukmu?" tanya daddy.
"Memang kenapa dad, apa aku salah memberikan perhatian terhadap orang yang aku sayang?" Axel.
"Apakah dia membalas perhatianmu?"
"Walaupun dia tidak membalas tetap aku akan mensupport dia dad" Axel
"Dimana turnamennya?" Ziel
"Kampus kak kenapa mau menonton bersamaku?" Axel
"Tidak...sebentar lagi akupun ada acara dengan kawanku" Ziel
"Kalau begitu aku jalan dulu dad, kak" Axel segera meminjam motor kantor untuk pergi ke kampusnya setidaknya dengan motor dia bisa lebih cepat tiba dikampus. Axel mengendarai motornya seperti setan salip kiri dan salip ke kanan. Dia tidak perduli dengan keselamatannya yang ada di otaknya hanya ingin memberi semangat untuk Celline. Dengan penuh perjuangan akhirnya dia bisa tiba dikampus.
Begitu sampai dikampus dia segera berlari ke lapangan belakang kampus mencari acara pelaksanaan turnamen tersebut. Dengan berdesak-desakan dia terus merangsak ke arah depan agar bisa melihat Celline lebih dekat lagi. Dia tidak perduli pada teriakkan orang-orang yang marah dan menyumpah serapah dibelakangnya yang dia tahu dia harus berada dikursi paling depan jika tidak dapat kursi dia akan berdiri ataupun duduk direrumputan itu dan ternyata acara ini diselenggarakan secara outdoor jadi Axel hanya bisa menonton sambil berdiri dan bertepuk tangan untuk menyemangati Celline.
Celline nampak lelah tampak beberapa kali dia kena teguran Yudha. Dia segera beristirahat dan duduk sambil terus fokus dan mengelap keringatnya beberapa kali. Dia harus berhasil jangan sampai gagal. Dia sudah berjanji pada ayahnya jika dia akan menang.
"Celline....Celline" teriak Axel dengan kencang. Celline segera menengok ke kanan dan ke kiri mencari mencari suara yang amat dikenalinya itu. Seketika dia tersenyum dengan lambaian tangan Axel. Dia memberi 2 jempol untuk Celline. Dengan senyum lebar Celline segera mengangkat ke dua lengannya sebagai tanda semangatnya. Yudha segera memberi aba-aba kepada Celline untuk segera bersiap. Nampaknya sudah kembali semangat Celline dan dengan penuh keyakinan dia dan timnya siap mulai beraksi. Mereka harap-harap cemas akankah tim mereka bisa melaju kebabak selanjutnya karena saat ini akan memasuki babak 3 besar yang artinya penentuan juara 1,2 dan 3. Aaahh....semoga timnya bisa masuk ke dalam babak ini.
Sudah diumumkan kelompok yang terpilih dari fakultas A dan fakultas C hanya tinggal 1 fakuktas lagi yang belum disebut namanya dan tim Celline masih berdoa karena fakultas mereka belum disebut.
"Dan satu lagi fakultas X yang melaju kebabak selanjutnya" begitulah pengumuman yang juri berikan.
Begitu nama fakultas mereka disebut ke tiga srikandi kampus X tersebut langsung berpelukan dengan girang dan para suporter kampus mereka memberikan applaus, Axel nampak sangat girang dan bahagia beberapa kali dia meneriakkan 'YES...YES...' dan menyebut-nyebut nama tim Celline.
Kedua tim lawan mereka merupakan lawan yang tangguh dan tidak bisa dianggap enteng. Tim Celline nampak sedang berdiskusi dengan Yudha. Banyak arahan dan trik-trik yang Yudha berikan untuk mereka.
Kelompok A sudah maju dan mencapai nilai total nilai 107, kelompok C dengan total nilai 103. Saat ini kelompok Celline yang akan memberikan nilai terakhir. Kedua temannya sudah mengumpulkan nilai sebanyak 94 dia harus menambah point paling tidak 14 point untuk meraih kemenangan. Saat dia berdoa sebelum melepaskan anak panahnya dia menoleh sebentar ke arah Axel namun yang dia lihat adalah sosok Ziel. Pria yang paling menyebalkan itu dan yang sudah membuatnya mengeluarkan air mata. Dia melihat papan panah itu berubah menjadi Ziel. Sosok yang paling dibencinya itu. Dia segera melepaskan anak panahnya dengan tanpa ampun lagi. Dan dua anak panah Celline menembus tepat dijantung Ziel.
Celline langsung kaget karena dia sudah memanah sendiri orang yang dicintainya itu. Seketika tepukan dan sorakan temannya membuatnya bingung karena anak panahnya berhasil mendarat dengan sempurna di lingkarang kuning yang paling kecil. Teman-teman timnya segera memeluknya begitupun dengan Yudha. Dia memeluk Celline dengan sangat erat. Celline segera mencari keberadaan Ziel diantara penonton itu namun sosok yang dicarinya tak pernah ada. Ahhh....rupanya dia hanya sedang berkhayal saja. Tapi sukurlah gara-gara hayalannya timnya bisa meraih juara pertama.
*******
Axel terima kasih atas dukunganmu dan Ziel terima kasih juga karena kamu sudah membuatku menang walau tanpa sengaja.
Jangan lupa like, vote n kommentnya genks🤗😘.
Masih capek genks....semoga nanti malam bisa lanjut lagi😂.
I love you all😘😘😘😘
Terima kasih komennya genk sudah bikin aku terharu dan tertawa 😂😂
Salah satu foto yang diambil oleh seseorang 😌