Azela Syakarina Adafsi, gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya itu harus mengalami kehidupan yang rumit.
Rumit karena di usianya yang masih sangat muda, dia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak dari sahabat kedua Orang tuanya itu.
Awalnya Azela atau gadis yang akrab di sapa Zela itu menolak dengan keras rencana perjodohan orang tuanya, begitu juga dengan Kakaknya yang bernama Azifa Kamila Adafsi.
Tapi siapa sangka? jika dirinya di jodohkan dengan pemuda tampan dan kaya raya dari penerus keluarga Zafano.
Pemuda tampan yang menjadi Idola di kampusnya dan membuat wanita-wanita yang melihatnya begitu menggilainya, bukan hanya wanita-wanita di luaran sana saja yang mengidolakannya, tetapi kedua sahabatnyapun sangat mengidolakan pemuda yang akan menjadi suaminya itu.
Bagaimana kisah Azela dengan lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya..?
Ikuti ceritanya gaes.. 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kado Dari Seli Dan Vani
Setelah semua acara selesai dan para tamu sudah pulang, Kini tinggal kedua keluarga yang sekarang sudah menjadi keluarga besar. Mereka masih mengobrol dengan santai..
Seli dan Vani menghampiri Zela yang sedang duduk bersama Brayen tapi mereka asik memainkan ponsel masing-masing..
" Ciee... yang udah nikah..." Sela Vani cengengesan.
" Apaan sih Loe Vann..?? Jawab Zela cuek.
" Jangan lupa besok critain ya malam pertamanya.." Sambung Vani pelan tapi masih terdengar oleh Brayen.
" Duh.. nih anak selain telmi ngeres juga tuh otak.." Sambung Seli yang mendengar perkataan Vani.
" Napa Loe sewot sih Del, Kan emang iya kalau baru nikah pasti ngalamin malam pertama kan..?? Apa lagi Loe kan nggak pernah pacaran Zel, Baru disentuh Kak Brayen bisa kaget Lie entar.." Ucap Vani tanpa dosanya..
" Vaniiiii......!!!!!! Teriak Zela kesal sekaligus malu karena pasti Brayen mendengar apa yang dikatakan oleh vani barusan..
Seli menyiku lengan Vani karena omongan Vani yang membuat Zela tersipu apa lagi masih ada Brayen disebelahnya.
" Loe kalau ngomong pake rem dong Vann.. nerocosss mulu kaya bajai.." Sungut Seli.
" Duh.. sorry Zel.. Ni mulut napa sih nggak ada remnya.." Ucap Vani memukul pelan mulutnya.
Brayen yang melihat tingkah mereka tersenyum apa lagi Brayen yang tau kalau zela tidak pernah pacaran, Dia merasa begitu beruntung bisa mendapatkan Zela sebagai istrinya meskipun kadang Zela begitu aneh menurutnya.
Apa yang pernah Dimas katakan padanya itu benar karena tanpa sengaja Dia mendengar dari sahabat Zela sendiri, Zela yang terlihat nakal tapi Dia bisa jaga dirinya sedangkan Zifa yang terlihat baik dan anggun jauh dari kelihatannya..
Dimas yang sedari tadi ikut kumpul dengan para orang tua kini menghampiri mereka..
" Selamat Ray, Semoga sampai maut memisahkan. Jaga istri Loe baik-baik.." Ucap Dimas.
" Thanks Dim.. pasti.." Jawab Brayen.
" Selamt ya Zel.. Sabar ngadepin Brayen ya.. Inget cepet bikin ponakan buat Gue.." Ucap Dimas menggoda Zela.
" Ikhh.. apaan sih Kak.." Jawab Zela malu-malu.
" Ow.. ya.. Zel..ini kado dari Kita.. dan inget... nanti pas Loe mau tidur, Loe harus pake kado dari Kita ini yah.." Jelas Vani yang dianggukin oleh Seli.
" Apaan ini...?? tapi thanks ya kalian... Gue sayang kalian.." Ucap Zela Mereka bertiga berpelukan.
" Wah... kayanya Gue tau isinya deh.." Sambung Dimas yang membuat 3 gadis itu terkejut
" Emang apa Kak Dimm..?? Tanya Vani menantang.
" Akh... nggak seru kalau dikasih tau sekarang nanti pengantin baru jadi nggak surprise.." Jawab Dimas dengan ketawa..
" Yeee... alesan aja Kakak..." Jawab Seli yang tidak mempercyai kalau Dimas benar-benar tau isi kado dari mereka.
" Lingeria kan..?? Bisik Dimas kepada Vani yang membuat vani melongo..
" Napa Van..?? Tanya Seli penasaran.
" Bener Sel.." Ucap Vani masih dengan terkejutnya.
" Ikh... Kak Dimassss...!!! Teriak Seli yang membut Dimas tertawa terbahak-bahak..
Sedangkan Zela dan Brayen mereka bingung melihat tingkah sahabatnya itu...
" Zel... selamat ya... Dan ini buat Loe.." Ucap Zifa yang tiba-tiba menghampiri mereka.
" Makasih ya Kak.. " Jawab Zela berpelukan dengan Zifa.
" Nah.. ademmm liatnya..." Ucap Seli lirih yang tak didengar siapapun kecuali dirinya..
Hari semakin malam, Keluarga Zafano termasuk kedua sahabat Zela pamit untuk pulang. Brayen yang malam ini tidur dirumah keluarga Adafsi karena memang sudah menjadi bagian keluarga ini sekarang. Sedangkan Zela besoknya akan pindahan kerumah keluarga Zafano.
" Sayang.. Bunda sama Ayah pamit ya.. Juga Kak Dimas... Kita menunggu kedatanganmu besok dirumah.." Jelas bunda Wina dengan senyumnya.
" Baik.. Bund.., Terimakasih sudah menyayangi Zela.." Jawab Zela memeluk lalu mencium tangan Bunda Wina.
" Kita pamit dulu ya Nak... Kalau Brayen macam-macam sama kamu beritahu Ayah saja.. Ayah tau kalian pasti capek untuk malam ini.." Jelas Pak Riko dengan kekehnya.
" Ayah...." Jawab Zela malu-malu, Dia sama sekali belum kepikiran kesitu. Zela juga memeluk dan mencium tangan Pak Riko.
" Pulang dulu ya Zel.. hati-hati sama Brayen..." Ucap Dimas menjahilin Zela sama seperti Pak Riko.
" Siap.. Kak.." Jawab Zela dengan senyum.
" Baik Dam.. Han.. Kita pamit dulu ya.. Titip Brayen dan Zela dulu ya.." Sambung Bunda Wina.
" Pasti Win... kalian hati-hati ya.." Jawab Mamah Hana.
" Sampai ketemu lagi Rik.. hati-hati..." Ucap Pak Adam..
" Siap.. besan..." Jawab Pak Riko dengan senyum mengembang.
" Om... Tante.. pulang dulu ya.." Pamit Dimas.
" Sering-sering main kesini ya Nak.." Jawab Mamah Hana kepda Dimas.
" Siap Tant.." Jawab Dimas.
" Kita juga balik dulu ya Zel..., Inget pesen Kita ya.. bay..." Ucap Seli dan Vani berlalu sambil cengengesan membayangkan expresi Zela membuka kado dari Mereka..
" Kalian hati-hati ya... Makasih untuk kadonya.." Jawab Zela yang belum tahu isi dari kadonya.
Setelah semua sudah pulang kini tinggal keluarga Adafsi,,,
" Sayang kalian istrahat aja.. Kalian pasti capek kan.." Jelas Mamah Hana..
" Iya Mah..." Jawab Zela dan Brayen barengan.
" Ayo... naik.." Ajak Zela kepada Brayen.
" Mah..Pah.. Ray istirahat dulu.." Sambung Brayen.
" Iya Nak.. Istirahat aja.. Kita juga mau istirahat.." Jawab Pak Adam.
" Zifa juga ya mah.. pah.." ucap zifa.
" Iya sayang..Kamu juga pasti capek.." Jawab Mamah Hana.
Brayen yang sudah berlalu keatas diikuti Zela dari belakang, Ketika Brayen masuk kekamar Zela, Zifa yang melihat itu tak kuasa menahan air matanya, Entah kenapa Zela begitu mencintai Brayen meskipun Dia sudah menjadi suami dari adiknya. Tapi Dia begitu sulit untuk menerima..
Dalam benaknya bertanya-tanya kenapa Brayen sampai tak memilihnya, Apa Brayen tau tentang Zifa yang mempunyai seorang pacar, Tapi dari mana Brayen tau.. Apa Zela yang memberitahukannya... Untuk saat ini Zifa hanya ingin bisa mendapatkan Brayen, Zifa benar-benar terobsesi dengan Brayen..
Brayen menutup pintu kamarnya, Dia tidak melihat Zela, Tapi terdengar suara gemercik air dari kamar mandi, Pertanda seseorang yang dia cari sedang berada dikamar mandi, Tak lama Zelapum keluar dengan handuk mininya, Dia lupa kalau sekarang dikamarnya tidak sendiri lagi. Zela yang melihat Brayen duduk disofapun kaget.
" Astaga.. Loe.. ngapain disini...?? Ucap Zela dengan kagetnya..
Brayen yang mendengar suara Zela menoleh dan betapa terkejutnya Dia, Zela hanya memkai handuk mininya.. ini sudah berapa kalinya Brayen melihat Zela hanya memakai handuk mini termasuk ketika berada diapartemennya.
*S*hiiittttt nie cewek suka banget bikim Gue menderita.. Nggak tau apa Gue nahan susah payah.. Apa lagi sekrang.. Batin Brayen kesal.
" Gue mau istirahat lah.." Jawab Brayen cuek.
" Lha ngapain disini..?? Tanya Zela dengan bodohnya..
" Loe lupa sekrang Gue suami Loe.." Jawab Brayen berlalu kekamar mandi.
" Aushh... kenapa Gue lupa ya.. Benar juga Dia kan skarang suami Gue.., Apa...??? Suami..??? Berarti Gue sama Dia tidur sekamar dong.. akkhhh..!!! Gumam Zela shok.
Setelah memakai baju tidurnya Zela segera membuka kado dari sahabatnya itu.. Dia penasaran apa isinya.. Karena dari tadi Seli dan juga Vani cengar-cengir, Ketika kadonya sudah terbuka betapa terkejutnya Zela karena isinya beberapa baju yang kurang bahan menurut Zela bahkan ada 5 lingeria yang Mereka beli untuk Zela.
" Hahhhh...????? Seliii..... Vani....!!!!!!!!! awas kalian... Gila ya Mereka Gue disuruh pakai baju ginian.." Gumam Zela risih melihat baju-baju yang tak pantas dipakai itu menurutnya.
Brayen yang berada dibelakang Zela seketika tawanya pecah melihat ulah kedua sahabat Zela,
" Lumayan selera Mereka.." Gumam Brayen.
Zela yang mendengar suara tawa Brayen dari belakangnyapun menoleh, Dia begitu malu kareba kelakuan sahabatnya itu, Dengan segera Zela memunguti baju-baju kurang bahan itu lalu menaruhnya dilemari.
cuma nama2nya diganti, dan statusnya kuliah semua🤔🙏
Walaupun udah baca ulang2 tetap aja baper..wkwkwkw
itu imajinasi sy menyesuaikan sklh2 jmn skrg. kecuali SD bnyk yg msh kyk jmn dl. terlihat semua dr luar.
maafken, hny komen sj.