Harap bijak dalam membaca.
IG. Ar_Inthan99
FB. Fia than.
Pernikahan yang dilakukan atas perjodohan kedua orang tua mereka.
Membuat persahabatan yang sudah lama mereka lalui berubah seketika menjadi hancur..
Arka yang dulu baik,ramah perhatian saat masih menjadi sahabat Afifah.
kini berumah menjadi arogan,egois dan dingin ketika mereka sudah menikah.
Dan Arka menggagap Afifah hanya sebagai "Istri Diatas Kertas"nya
Bagaimana kah Nasib pernikahan mereka . .
apakah Afifah akan bertahan dengan perlakuan Arka yang terus menyakitinya dengan sikapnya terhadap Afifah..?
atau Afifah akan meninggalkan Arka?
Akan kah takdir mengubah mereka..?
Ikuti Kelanjutannya.
Jangan lupa dukung karyaku.
Like,comen dan Vote.
Terimakasih.
By.Naffia Inthan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naffia Inthan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 21
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 45 Menit akhirnya Arka dan Afifah sampai disalah satu rumah yang terletak di perumahan elit dan mewah.
Arka menghentikan mobilnya didepan salah satu rumah tersebut.
"Sudah Sampai...? "Tanya Afifah.
"Hmm...Ayo cepat turun !!.."
Arka dan Afifah pun turun dari mobil terlihat seseorang menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang den Arka dan nyonya."
Ucap Pak Udin. Pak Udin adalah salah satu pekerja dirumah tersebut.
Ada 2 art dirumah tersebut pak Udin dan Bu Sanah , Pak Udin dan Bu Sanah adalah sepasang suami istri yang sudah cukup lama bekerja dikeluarga Atta Wijaya.
Arka hanya mengangguk membalas ucapan Pak Udin.
"Pak Udin tolong bawakan koper kita kedalam dan parkiran mobil saya kegarasi. " Ucap Arka sambil memberikan kunci mobilnya.
Sedangkan Afifah hanya tersenyum.
Jemudian Arka berjalan Memasuki rumah tersebut, Afifah mengikuti Arka dari belakang.
Saat Afifah masuk kedalam rumah tersebut.
Afifah terkagum, melihat ruangan-ruangan dan perabotan yang ada, desain classik mendominasi dalam rumah tersebut.
" Bagus sekali rumahnya" ...Ucap Afifah.
Arka tak menanggapi ucapan Afifah dia terus berjalan masuk ..
"Eh den Arka dan Non sudah datang!! Mau bibi buatkan minum?"
"Tidak usah bi saya mau langsung istrihat saja."
Ucap Arka kemudian dia berlalu menaiki anak tangga menuju lantai lantai atas.
Oh ya kalau kamu butuh apa-apa bilang saja "sama bi Sanah dia art disini !!" ...Ucap Arka kepada Afifah. Menghentikan langkahnya melirik sekilas kepada afifah.
Afifah hanya mengganggukan kepalanya.
Arka melanjutkan menaiki anak tangga rumah tersebut. Afifah hanya memandangi punggung sang suami yang berlalu meninggalkannya.
"Aduuuh cantik sekali istri den Arka ini !!..."
Ucap Bu Sanah sambil tersenyum menghampiri Afifah.
"Bibi bisa aja !!.."Jawab Afifah terlihat pipinya memerah tersipu .
"Beneran bibi gak bohong Non, Non sangat cantik!! " Ucap bi sanah sambil mengelus tangan Afifah.
Afifah tersenyum ,membalas elusan tangan Bu Sanah.
Entah kenapa Afifah meresa seperti ada sosok ibu nya didiri Bi Sanah.
"Terimakasih Bi, oh iya Bibi jangan panggil saya Non bi, panggil saya Afifah saja."
"Maaf Non ,gak bisa nanti Bibi takut, itu tidak sopan, Non kan majikan Bibi juga sekarang."
"Bibi ngak usah takut, malah aku yang gak enak,usia Bibi sama seperti Ibuku.
Jadi anggap saja aku ini seperti anak Bibi..!!" Ucap Afifah sambil tersenyum menatap teguh Bi Sanah.
"Tapi non... "
" Udah bi gak ada tapi-tapian pokok nya aku maksa.."
" Baiklah kalau non maksa."
"Bibi..!! "Ucap Afifah terlihat mengerutkan bibir nya karna kesal Bi Sanah masih memanggilnya dengan sebutan tersebut.
Bi Sanah tersenyum menggelengkan kepalanya.
" Baiklah nak Afifah. "
"Nah Gitu dong. " Ucap Afifah sambil tersenyum manis.
" Afifah haus gak? Biar Bibi buatin minum.."
" Emm boleh deh Bi.." Ucap Afifah sambil tertawa cengengesan.
"Ya sudah Bibi buatin dulu.."
"Tunggu Bi aku ikut Bibi buat minum aja deh kedapur."
"Ya sudah ayok..!! "
Afifah dan Bi Sanah pun berjalan menuju dapur. Bi Sanah membuatkan jus jeruk untuk Afifah.
Kemudian Afifah meminumnya.
Setelah itu mereka duduk di kursi yang ada di dapur tersebut.
Mereka berdua terlihat berbincang hangat.
Sesekali tertawa renyah.
Bi Sanah bercerita tentang kebaikan keluarga Pak Atta yang sudah memperkerjakan Bi Sanah dan Pak udin sejak lama dan sudah menggap Piak Udin dan Bu Sanah seperti keluarga mereka.
Afifah terkagum mendengar cerita tersebut.
Dan Afifah bercerita kepada Bi Sanah tentang persahabatan yang sudah iya jalani dengan Arka sejak lama hingga terjadi perjodohan dan menikah dengan Arka.
.
Terlihat wajah Afifah berubah suram.
Bi Sanah menatap teduh Afifah,mengelus pundaknya dengan lembut.
Afifah meresakan seperti iya dekat dengan ibunya.
''Afifah walau pun kalian menikah atas dasar perjodohan. Tapi Bibi yakin suatu saat kalian pasti bahagia seperti pernikahan pada umumnya, lagiankan nak Afifah sama den Arka sudah kenal lama bahkan bersahabat sangat baik, Bibi rasa itu cukup mudah untuk kalian berdua memulai menumbuhkan rasa cinta dan sayang. Kalau bahasa gaulnya Sahabat jadi Cinta .." Ucap bi Sanah sambil tertawa.
Afifah pun ikut tertawa ..
"Bibi ada-ada aja. Amin ya Bi semoga saja suatu saat aku dan Arka bisa seperti itu."
"Iya dong ..Harus semangat menggapai kebahagian.." Ucap Bi Sanah sambil mengepalkan tangannya💪
memberi semangat kepada Afifah.
Afifah terkekeh melihat tingkah Bi Sanah.
"Yasudah kalau gitu Afifah mau bersih-bersih dulu ya Bi. Badan Afifah sudah lengket."
Bi Sanah hanya mengangguk.
Kemudian Afifah beranjak dari dapur tersebut.
Tapi baru saja satu langkah Afifah membalikan lagi tubuhnya.
Afifah baru ingat kalau dia tidak tau letak kamar Arka.
Bi Sanah yang melihat Afifah pun..Langsung bertanya.
"Ada apa Afifah..?"
"He..he..Itu Bi Afifah lupa, Afifah tidak tau kamar Arka dimana."
Ucap Afifah sambil cengengesan.
"Oh itu..kirain ada apa.
Nanti Afifah naik saja kelantai dua, setelah sampai disitu ada pintu yang paling besar , nah itu kamar den Arka."Ucap bi Sanah .
Afifah mengangguk-ngangguk mendengarkan arahan Bi Sanah.
"Yasudah kalau gitu Afifah keatas dulu ya bi .
Makasih..." Ucap Afifah tersenyum.
"Iya sama-sama."
Kemudian Afifah pun beranjak dari dapur tersebut. Menaiki anak tangga menuju lantai atas,sampai dilantai atas Afifah melihat kesekitar mencari pintu yang paling besar seperti yang dikatakan bi Sanah tadi.
"Huuh pintu nya besar semua. Sebenarnya mana kamar Arka.."Ucap Afifah sambil terus melihat kesekililing ruangan tersebut.
Rumah tersebut memang sangat besar dan luas dan memang ruangan tersebut memakai pintu-pintu besar. Afifah terlihat binggung.
Lalu pandangannya beralih ke salah satu pintu yang ada dipojok ruangan tersebut.
Pintu tersebut memang terlihat berbeda lebih besar dari pintu yang iya lihat tadi.
"Apa itu kamar Arka..?Kok pojok sekali."
Ucap Afifah kemudian dia pun berjalan menuju pintu tersebut.
Afifah mengetuk pintu tersebut.
"Tok..tok..tok.."
"Masuk..!!"
Afifah pun membuka pintu tersebut.
Dan waaaowww ..Afifah terkagum melihat isi kamar tersebut.
Kamar tersebut sangat Luas ,kasur dengan king size terlihat ditengah-tengah kamar tersebut.
Ada sepasang sopa dan TV dikamar tersebut.
kamar tersebut terlihat sangat kumplit.
"Ini sih seperti kamar hotel bintang lima. Bukan kamar biasa.."Ucap Afifah dalam hati sambil pandangannya terus mengamati sudut-sudut ruangan tersebut.
Kemudian pandangan Afifah tertuju kepada pintu kaca balkon yang ada dikamar tersebut.
"Waaaoow indah sekali " ucap Afifah dalam hati.
Dari balkon tersebut terlihat taman belakang rumah dan kolam renang yang cukup besar.
Bunga-bunga indah berjejer menghiasi taman tersebut. Matahari yang mulai tenggelam pun melengkapi keindahan alam semesta yang iya lihat sekarang.
Afifah masih mematung sambil menikmati suasana yang menurutnya jarang sekali dia lihat dan mungkin baru pertama kali dia liat.
"Hey..Apakah kau akan terus berdiri disana ?" Ucap Arka .
Afifah pun tersentak ,muka nya terlihat terkejut melihat Arka yang sudah berdiri di belakangnya..
"Maaf..."Ucap Afifah sambil menundukkan kepalanya.
"Untuk apa kau kekamarku ..?"Ucap Arka dengan muka datar.
"Aku ingin membersikan tubuhku dan beristirahat.."
Terlihat arka tersenyum sinis.
"Kalau kau mau mandi dan beristirahat jangan disini..Ini kamarku.
Disini masih banyak kamar pilihlah kamar
yang kau sukai ."
"Maksud kamu..?"
"Kau masih tanya maksud ku. Apa kau tidak dengar tadi aku berbica ..
Ini kamar ku dan kau tidak boleh tidur disini mengerti..
Dan satu lagi jangan pernah sentuh barang-barang milikku."
dengan nada sedikit keras.
"Bukankah kita suami istri , kenapa aku tidak boleh tidur disini? "Ucap Afifah matanya sudah mulai memerah.
"Arka tersenyum sinis kembali.
Apa kau lupa ha, kau itu hanya "Istri Diatas Kertas" jangan pernah kau berharap kalau kita akan hidup seperti suami istri pada umum nya. Kau itu hanya pengganggu dalam hidupku. Jangan pernah bermimpi Pernikahan ini akan bahagia kau paham.."
Ucap Arka dengan nada penuh penekanan.
Afifah sudah tidak bisa menahan air matanya.
dia pun terisak ..hikkss.
Afifah masih mematung sambil terisak , tidak ada yang bisa Afifah ucapkan mulutnya seakan terkunci..Meresakan sesak begitu dahsyat didalam dadanya.
Arka yang melihat Afifah menangis pun,sebenarnya dia tidak tega dan baru pertama kalinya juga dia membentak seorang wanita, ada rasa sesal yang menggendap dihatinya..namun rasa tersebut hilang sesaat kalah dengan ego yang menguasai hatinya.
"Cepat kau keluar dari kamar ku.."
Ucap Arka sambil memberikan koper Afifah
Afifah pun mengambil koper tersebut dengan langkah gontai gantai Afifah menarik kopernya kemudian dia keluar dari kamar Arka.
Afifah menuju kamar yang terletak disebelah kamar Arka, kamar tersebut sama besar dan luas namun tak sebesar kamar yang Arka tempati.
Afifah pun mendudukkan tubuhnya Diatas kasur tersebut..Sambil terisak dalam tangisnya.
#Afifah POV.
"Ya Allah cobaan apa lagi yang engkau berikan kepada hamba.
Baru saja 2 hari aku dan Arka menikah.tapi kami sudah pisah ranjang.
Entah kenapa Arka begitu kejam kepadaku.
apa salahku? . .
Takdir seakan mempermainkan ku saat ini.
Sudah cukup sakit rasanya Arka yang menganggap ku hanya "Istri Diatas Kertas" nya.
Ditambah dengan sikap arka yang acuh dan dingin kepadaku..
Ingin rasanya aku pergi ,ingin rasanya aku lari dari kenyataan.
Tapi aku aku tak sanggup melakukannya.
Bagaimana nanti dengan perasaan Ibu ,almarhum Ayah dan kedua Mertua ku.
Aku tidak sanggup jika harus mengecewakan mereka.
Semoga suatu saat nanti keajaiban akan datang kedalam hidupku.
merubah takdir yang kejam ini"
@@@@@
hay..terimakasih yang selalu stay dikaryaku.🤗🤗💓💓
maaf baru sempat Up ..lagi banyak kerjaan didunia nyata😅😅🤪😁
jangan lupa like,COMEN dan vote nya ya.😘😘😁
semoga kalian sehat selalu😘😘😘😘💓💓💓💓😍
wlo udh jd saudra tiri.tpi masih bisa nikah kok.
kan gk ada hub darah.
ya semoga afifah klo gk sama angga ya sama indra.
msih bnyak typo yg harus di benahi semangat berkarya thor