Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.
Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak jarang juga memakan banyak korban.
Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.
Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naik Kelas
Satu tahun kemudian
Di kabupaten yang lain
Buka Praktek : Dewa Kesuburan
Seorang dukun yang bergelar sebagai dewa kesuburan.
Spesialisasi dukun ini adalah untuk menyembuhkan penyakit tidak bisa memiliki keturunan.
Dukun ini dulunya adalah seorang krutan.
Tapi ia sudah bosan untuk menjadi seorang crew nya setan.
Pekerjaan terakhir membuat nya harus bersembunyi lebih dari satu tahun.
Banyak jin dan siluman yang kesetanan. Terutama para siluman ular yang mengejarnya.
Ia dituduh terlibat dalam konspirasi pembunuhan siluman ular hitam dan hilangnya sumber kekuatan kegelapan di sebuah jembatan yang dulunya angker.
Dukun-dukun dan paranormal yang lain juga ikut membenci nya sampai sekarang.
Karena alasan itu juga lah ia memutuskan untuk berhenti menjadi seorang krutan.
Sekarang ia naik kelas dengan beralih profesi menjadi seorang dukun yang khusus menangani masalah kesuburan.
"Assalamualaikum",
"Permisi Mbah",
"Waalaikumsalam",
"Tunggu sebentar",
Dewa kesuburan harus berdandan terlebih dahulu sebelum menemui para pasien.
Ia yang sejatinya belum terlalu tua. Memakai kumis, jenggot dan jambang palsu yang berwarna putih uban.
Ia memakai baju dan celana yang serba hitam.
Dan mengenakan sebuah ikat kepala yang menutupi seluruh rambutnya yang sebetulnya masih berwarna hitam berkilau.
"Maaf ya agak lama",
"Mbah habis sholat Dhuha",
"Tidak ada apa-apa Mbah",
"Silahkan perkenalkan dulu siapa nama nya dan asalnya dari mana",
"Nama saya Lovely Mbah",
"Saya datang dari kota besar",
"Namanya bagus banget",
"Lovely, kaya judul film favoritnya Mbah",
"Terimakasih Mbah",
"Nak Lovely ada keperluan apa mau datang ke gubuk Mbah yang sederhana ini?",
"Saya pengen punya baby Mbah",
"Ya Alhamdulillah, memang seharusnya semua perempuan itu begitu",
"Jangan yang aneh-aneh childfree childfree",
"Nak Lovely sudah berapa lama menikah?",
"Suami nak Lovely ndak diajak kemari sekalian?",
Pasien Lovely menjadi diam begitu ditanya soal suami.
Jangan-jangan pasien ini mengalami trauma verbal atau fisik dengan pasangan nya.
"Kenapa diam saja nak Lovely?",
"Maaf Mbah... ",
"Saya belum punya suami",
Dewa kesuburan kaget.
Baru kali ini ia kedatangan seorang pasien perempuan yang bertamu untuk melawak.
"Jadi nak Lovely belum menikah?",
"Belum Mbah... ",
"Ya tidak bisa punya baby kalau belum menikah nak Lovely",
"Kalau mau punya baby, urutannya adalah nikah dulu, punya suami dulu",
"Baru hamil dan punya anak",
"Tidak bisa urutannya diubah-ubah",
"Jangan punya baby lalu masih single",
"Atau punya baby tapi tidak tahu siapa bapaknya karena pas berbuat tidak sadar",
"Permisi pak",
Disaat sedang berdiskusi dengan pasien nya yang istimewa ini.
Rumah dewa kesuburan kedatangan tamu lain.
Tiga orang laki-laki dewasa sekaligus.
"Ada yang bisa saya bantu?",
"Maaf pak, Lovely ini adik kami",
Salah seorang laki-laki itu memberikan penjelasan kepada dewa kesuburan.
Dengan bicara pelan-pelan.
"Oalah... ",
"Masya Allah",
"Silahkan mas silahkan... ",
Lovely dibawa pulang oleh saudara dan keluarga nya.
Lovely kesehatan mentalnya memang sedang terganggu.
Menurut penuturan dari keluarga nya.
Gadis baik-baik yang pemalu itu baru saja gagal melangsungkan pernikahan.
Bahasa lainnya adalah tertipu.
Mempelai pria yang berjanji menjadikannya sebagai seorang istri.
Ternyata sudah memiliki istri dan anak di kota besar yang lain.
Lovely lagi-lagi adalah korban love scam.
Bersyukur kesuciannya masih utuh karena dilindungi oleh keluarga yang peduli dan selalu ada.
Kerugian material nya ditaksir mencapai nominal ratusan juta.
Pelaku love scam tengah dalam perburuan oleh pihak yang berwenang.
"Kenapa cuma sebentar mas tamunya?",
"Salah kamar",
"Aku sarankan berobat ke ahli jiwa saja",