NovelToon NovelToon
Aku, Bukan Antagonis

Aku, Bukan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Nadia

Tiga tahun pernikahan tanpa cinta dari suaminya, Valeria akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Zelan. Laki-laki yang sebelumnya ia cintai dengan sepenuh hati.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan yang di anggap seperti angin lalu, membuatnya lelah lahir batin.

Di mata Zelan, Valeria hanya sosok wanita jahat dan kejam, sosok yang dia anggap sebagai perebut kebahagiaan nya dengan wanita yang dicintainya.

Namun ada sebuah fakta yang tidak di ketahui oleh Zelan di balik pernikahan nya dengan Valeria. Wanita yang dia anggap sebagai antagonis itu, ternyata adalah orang yang paling banyak berkorban untuk hidup nya.

"Peran ku sebagai istrimu telah usai Zelan, aku pergi, satu hal yang harus kau ketahui. Aku, bukan orang jahat."

Bagaimana reaksi Zelan setelah mengetahui kebenaran tentang Valeria dan bagaimana kehidupanya setelah di tinggal sang istri? Ayo baca kisah nya di sini ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #22

Dalam sekejap Aksa selesai memisahkan daun bawang itu, dan kembali meletakkan mangkuk sup di hadapan Valeria.

"Makan lah," ucap nya singkat.

Valeria terdiam, ini pertama kalinya seseorang memperhatikan hal-hal kecil yang tidak dia sukai, bahkan dia sama sekali tidak mengatakan hal itu kepada Valeria.

"Bagaimana?" tanya nya sedikit ragu.

"Aku juga tidak suka daun bawang, aku melihat itu dari tatapan mata mu," jelas Aksa.

Mereka pun lanjut makan.

Satu jam setelahnya.

Valeria kini telah sampai di kediaman kedua orang tuanya, sang mama sudah kembali, mama nya meminta beberapa pelayan untuk mengangkut barang-barang belanjaan Valeria ke kamar.

"Aksa terima kasih kau sudah menjaga Valeria," ucap mama Yunita menghampiri Aksa.

"Sama-sama tante, kalau begitu aku permisi," ucap Aksa melirik Valeria sekilas dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Hati-hati," mama Yunita melambaikan tangan nya, sementara Valeria hanya berdiri seketika patung.

"Valeria sayang, kau bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun padanya, setidaknya terima kasih," omel sang mama.

"Maaf ma, aku lupa," jawab Valeria sambil garuk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

"Ya sudah, ayo masuk, mama ingin lihat barang-barang apa saja yang kau beli," sang mama mengemgam tangan Valeria dan mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Kakak dan papa, masih di perusahaan?" tanya Valeria.

"Iya, mungkin akan pulang sedikit larut, oh ya ada hal penting yang ingin mama bicarakan, tapi nanti saja," jawab sang mama.

Mereka kini tiba di kamar Valeria yang terlihat sudah seperti lautan barang-barang mewah.

"Nona muda, nyonya, barang-barang ini apakah mau langsung di tata di dalam lemari?" tanya salah satu dari pelayan tersebut.

"Ya, langsung di tata saja," jawab mama Yunita.

"Sayang, nanti jika ada yang kurang kau bisa meminta mama atau kakak mu untuk menemani mu berbelanja lagi ya," sang mama tersenyum puas setelah melihat barang-barang tersebut.

"Ini saja sudah lebih dari cukup ma," ucap Valeria jujur.

"Tidak ada yang cukup untuk mu, mulai sekarang kau harus merawat dirimu dengan baik, jadi seorang nona muda cantik, meskipun kau sudah pernah menikah kau tetap saja masih seorang perawan," kata sang mama dengan suara kecil.

Valeria tersenyum kecil mendengar ucapan sang mama. " Oh iya, tadi mama ingin bicara apa?"

"Besok malam, mama dan papa memutuskan untuk menggelar pesta penyambutan untuk mu, agar semua teman-teman dan orang-orang yang berhubungan dengan keluarga kita, mengenali putri mama yang cantik ini," jelas sang mama sambil memegang pipi Valeria.

"Ma, pesta penyambutan, apakah sangat penting?" ucap Valeria.

"Nak, sejak kau kembali ke keluarga ini, muka detik itu juga, kebahagiaan apapun yang bersangkutan dengan dirimu, harus selalu di rayakan, jadi mama mohon jangan menolak, sekarang biarkan para pelayan menata kamar mu, kau istirahat di kamar kakak mu ya," ungkap sang mama sambil memegang kedua pundak Valeria.

Valeria tidak bisa berkata banyak, sejujurnya dia sangat bahagia mendengar jawaban dari sang mama, ini pertama kalinya kehadiran dirinya di anggap sangat penting dan di rayakan.

Beberapa menit kemudian,

Valeria kini memutuskan untuk beristirahat di kamar sang kakak, karena ngantuk dan lelah ia pun segera tertidur lelap.

Sementara itu di sisi lain ...

"Ah pukul berapa ini?" ucap Zelan sempoyongan masuk ke dalam apartemen yang sepi itu.

"Zelan, aku tidak masuk ya, kau urus saja dirimu sendiri," kata temannya yang mengantar Zelan kembali ke apartemen tersebut.

Sementara itu Karina yang tadinya menemani Zelan party tiba-tiba pergi setelah menerima panggilan telpon.

Zelan terduduk di sofa dengan keadaan mabuk, jam di yang melingkar di pergelangan tangannya kini menunjukan pukul setengah delapan malam.

"Valeria! Valeria! Buatkan aku sup penawar mabuk!" jerit Zelan. Ia minum terlalu banyak sehingga lupa kalau sudah dua hari terkahir Valeria tidak lagi ada di apartemen.

Sekeras apapun dia memanggil Valeria tidak akan pernah muncul di hadapannya.

Zelan yang notabene nya memilih riwayat penyakit lambung tiba-tiba merasa sangat sakit di dalam perutnya.

"Ah, perut ku sangat sakit, di mana obat lambung ku," ucapnya dengan sempoyongan ia berdiri memegang perut sambil menelusuri setiap laci yang ada di ruang tengah apartemen untuk menemukan obat-obatan nya.

Namun, sepuluh menit mencari, tidak satupun obat di temukan Zelan, yang ada hanya boto dan kotak kosong saja, semua obatnya sudah habis.

"Valeria sialan, dia sudah berapa hari tidak kembali, aku tau dia sengaja melakukan semua ini untuk membuat ku ketergantungan padanya, ahhh sakit sekali," ucap Zelan masih sempat-sempatnya dia mengumpat Valeria.

Tak lama kemudian ia terjatuh dan terbaring di atas lantai, ia melihat sesosok wanita yang berjalan ke arah nya sambil membawa sebuah mangkuk sup, bayangkan tersebut sangat mirip dengan Valeria. Entah bagaimana senyum terlukis di kedua sudut bibir Zelan dia mengangkat tangan nya untuk menerima sup tersebut.

Namun ternyata, bayangan hanyalah sebuah bayangan, semua yang dia lihat tidaklah nyata, yang ada rasa sakit di perutnya semakin menjadi-jadi membuat nya kehilangan kesadaran dalam sekejap. Zelan pun jatuh pingsan.

Sementara itu di sisi lain ...

"Kenapa kau menghubungi ku buru-buru? Aku sedang sangat sibuk," ucap Karina yang saat ini tiba di sebuah kamar di sebuah hotel.

"Aku merindukanmu," kata seorang laki-laki bertelanjang dada duduk di atas tempat tidur menunggu Karina menghampiri nya.

"Jangan seperti ini, kau tau sendiri aku sedang berkumpul bersama Zelan dan teman-temannya hari ini, bagaimana kalau dia curiga," ucap Karina kesal.

Dia menghampiri laki-laki itu dengan wajah manyun.

"Ayolah sayang, aku sudah tidak sabar, kau milikku, bukan Zelan, seandainya kau tidak keguguran pasti sedang hamil anakku sekarang," kata laki-laki itu sambil memeluk pinggang Karina.

"Ya kau tau, tetapi kau tidak boleh bicara sembarangan, ini rahasia kita, jangan terlalu gegabah jika Zelan tau rencana yang telah kita susun dengan matang akan gagal begitu saja," ungkap Karina lagi.

"Baiklah, bagaimana dengan wanita itu, apakah kau sudah berhasil menyingkirkan nya?" tanya laki-laki tersebut.

"Sudah, dia sudah pergi dan aku rasa kali ini mungkin dia tidak akan kembali lagi," jawab Karina sambil tersenyum puas.

"Baguslah, kalau begitu lupakan masalah yang ada aku hanya ingin bersamamu malam ini," ucap laki-laki tersebut yang kemudian menarik Karina masuk ke dalam selimut.

Sementara itu di sisi lain ...

"Valeria," Alvin telah kembali, ia membangun kan Valeria yang sedang tertidur pulas.

"Kak, kau sudah kembali," lirih Valeria, membuka matanya dan segera bangun.

"Ini barang mu," Alvin menyerahkan satu buah kotak berwarna cream kepada Valeria.

"Apa ini? Bukan kah barang-barang sudah di masukan ke kamar ku semuanya?" tanya Valeria kebingungan dengan kotak tersebut.

****

1
@pry😛
rskn... enk..
Jumi Saddah
ini zelan blom sdar apa klo iya sm vale udh pisah,,,biar ortu nya deh yg kasih thu,,
Retno Isma
kyaknya umurnya perlu direvisi si kak. agak ketuaan ya 🤭
@pry😛
aq klo bc zelan aq skp.... lbh sk ke vale sm aksa
@pry😛
next
@pry😛
sa gntg jgn gila ya... klo sk nikhin... jgn pcrn... aq gk sk pcrn..
aku
wkwkwkwk kamu ketahuaaaannn /Facepalm//Facepalm/
aku
abu nawas jg aksa ni 😁
👑𝙉𝙖𝙙𝙞𝙖𝙠𝙞𝙢🍒: ah iya , kamu bener kak kalau gak abu Nawas ya nuaiman 🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
nikh kn ma... jgn ksh kendor
@pry😛: adat jawa🤣🤣🤣
total 2 replies
@pry😛
visual ny mn
@pry😛: ok kk.... tp byk author yg pkai ft di stiap bab lho kk
total 2 replies
@pry😛
mimpi nyet🤣
@pry😛
hy anjig... jgn kaget kau ya
@pry😛: ap kk.... kesel aq🤣🤣🤣🤣 kn hbs tu nnt dy dktin z
total 2 replies
@pry😛
mt kau
@pry😛
mirip bgt... aq bc zelan aq skip... ku tgg hncr dy
@pry😛
kk bikin cerai org tu ya... gk s7 aq sm mokondo tu
@pry😛
next.....🤣🤣🤣aksa mepet trs
@pry😛
jdh mu vale🤣🤣🤣
@pry😛
jdh ku❤
@pry😛
next
Kartini
berharap Leon masih hidup dan bisa bertemu dan berkumpul dengan ortunya dan zelan menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!