NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 16

Kayla berdiri dari kursinya, wajahnya terlihat lelah tapi tetap berusaha tersenyum.

"Kayla pulang ya bu, ada ayah ini," ucapnya sambil merapikan tas.

Bu Wida menatapnya sekilas, senyum tipis tersungging.

"Loh, di sini aja, temenin Axel," ucapnya lembut, berharap Kayla bertahan sedikit lebih lama.

Kayla menghela napas berat, matanya sedikit sayu.

"Ngga akh, mau bobo di kasur. Pegel kalau di sini," ucapnya sambil melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Bu Wida hanya terkekeh, geleng-geleng kepala.

"Dasar anak itu," gumamnya sambil tersenyum kecil.

Di rumah, Kayla menarik napas panjang, rambutnya ia usap ke belakang dengan gerakan kesal.

"Gila, gue balik lagi... hah, pusing gue," gumamnya lirih.

Usai mandi, ponselnya berdering. Nama Revan muncul di layar, membuat wajah Kayla seketika cerah.

"Hay Van, lagi apa?" tanyanya ceria.

Dari seberang, terdengar suara tawa lelah.

"Pulang kerja, Kay. Cape," ucap Revan sambil terkekeh kecil.

Kayla tersenyum, berusaha menguatkan cowok yang ia sayang.

"Semangat dong! Jangan bilang cape, kan punya cita-cita," ucapnya penuh semangat.

Revan ikut tersenyum meski wajahnya kusut.

"Iya, pasti," jawabnya pelan.

Tiba-tiba suara Kayla melemah, ada sedih yang tak bisa ia sembunyikan.

"Gue balik, Van... ibu gue sakit."

Revan menghela napas panjang, seakan sudah bisa menebak.

"Kan gue bilang apa, ibu lo pasti sakit mikirin lo," ucapnya lirih.

Kayla menunduk, air matanya hampir jatuh.

"Kayaknya gue jadi nikah, Van," bisiknya sedih.

Revan terdiam lama, lalu suara pasrahnya terdengar.

"Nurut aja sama orang tua lo, Kay."

"Van..." suara Kayla pecah.

"Gue ngga apa-apa kok, Kay. Semoga lo bahagia ya," ucap Revan, menenangkan meski hatinya sendiri hancur.

Air mata Kayla jatuh deras.

"Van... gue sayang lo," ucapnya terbata.

Revan menutup matanya, menahan sesak di dada.

"Gue lebih sayang lo, Kay," jawabnya pelan.

Kayla menangis makin keras, suaranya parau.

"Tapi Van, masa lo relain gue sama orang lain sih?"

Revan mengusap wajahnya sendiri, berusaha tegar.

"Bukan gitu, Kay. Keadaan gue yang ngga bisa memperjuangkan cinta gue. Demi Allah, gue sayang cinta sama lo. Lo cinta pertama gue, Kay... gue ngga akan pernah bisa lupain lo," ucapnya penuh perasaan.

Kayla menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar.

"Sakit banget, Revan..." rengeknya, air mata tak berhenti.

Revan mencoba menguatkan suaranya.

"Jangan nangis ya sayang. Kalau itu pilihan orang tua lo, mungkin itu yang terbaik buat lo. Tapi kalau lo ngga bahagia nanti... terus gue udah punya duit, lo nyusul ke sini. Kita nikah di sini, ya."

Kayla mengangguk meski Revan tak bisa melihat.

"Gue akan susul lo ke sana, Van... gue mau kumpulin duit dulu," ucapnya sambil terisak.

Revan berusaha menghibur.

"Iya, udah. Jangan nangis... nanti jelek."

Kayla tersedak tangis, lalu mendengus manja.

"Aaakh, Revan mah gitu..." rengeknya.

Suara mereka akhirnya bercampur tawa kecil, mencoba menutup luka dengan obrolan ringan. Sampai akhirnya, Kayla tertidur dengan ponsel masih menggenggam erat.

                ~~°°°°°°°°°~~

Keesokan harinya, Kayla datang ke rumah sakit. Matanya bengkak, jelas sisa tangisan semalaman. Dia berusaha tersenyum agar ibunya tidak khawatir.

Kayla membuka wadah bubur yang dibawanya.

"Mamah udah makan?" tanyanya lembut.

Bu Wida tersenyum kecil, wajahnya pucat.

"Belum," jawabnya pelan.

Kayla mendekat, menyuapinya dengan penuh kasih.

"Kayla suapin ya," ucapnya sambil tersenyum tipis.

Setiap suapan terasa berat, air mata Kayla hampir jatuh, tapi ia tahan dengan senyum.

"Kapan pulang?" tanyanya lagi sambil mengusap tangan ibunya.

"Nanti siang kayaknya," jawab Bu Wida.

Kayla menghela napas lega.

"Syukurlah... cape bolak-balik,"

gumamnya sambil tersenyum kecut.

Bu Wida menatapnya penuh perhatian.

"Kamu udah daftar kuliah?" tanyanya.

"Udah," jawab Kayla singkat.

"Jauh loh... kok kamu mau kuliah di sana?" suara Bu Wida terdengar heran.

Kayla mendengus kesal.

"Kan ayah yang suruh, Mamah... gimana sih, ih!" ucapnya ketus.

Bu Wida hanya mengangguk pelan.

"Iya, ya..."

Tak lama kemudian, Axel terbangun. Matanya sayu, tubuhnya masih lemah. Ia celingukan, mencari sesuatu.

Kayla melipat tangannya di dada, menatap sinis.

"Nyari apa lo?" tanyanya ketus.

"Kay, jangan gitu," tegur Bu Wida halus.

Axel menoleh dengan wajah pucat.

"Mamah kemana?" tanyanya lirih.

"Tadi pamit sarapan," jawab Bu Wida sambil tersenyum hangat.

"Mau apa, Xel?" tanya Bu Wida lagi.

Axel menghela napas.

"Mau ke toilet," jawabnya.

Kayla dalam hati langsung mendengus. Pasti nyuruh gue lagi...

Bu Wida melirik putrinya.

"Kay, bantu Axel... kasian."

Axel buru-buru menolak dengan nada lemah.

"Ngga apa-apa kok, Bu. Aku bisa sendiri," ucapnya sambil mencoba bangun, meski jelas kesusahan.

Kayla mendengus, lalu mendekat.

"Udah... jangan sok jago lo. Gue bantu," ucapnya dengan wajah sebal.

Axel merangkul bahunya, berjalan terpincang-pincang. Berat badannya membuat Kayla menggerutu.

"Berat, anjir," katanya kesal.

Axel menoleh, terkekeh kecil meski kesakitan.

"Masa segini berat?" godanya.

Kayla mengerutkan alis, wajahnya masam.

"Buruan akh! Beban lo tau ngga!"

Axel hanya terkekeh lagi, lalu masuk ke toilet. Kayla menunggu di luar dengan tangan terlipat, wajah tak sabar.

Begitu selesai, Kayla kembali membantunya. Setelah Axel berbaring lagi, Kayla berbisik ketus.

"Bilang makasih ngga, babi?"

Axel mendengus jijik.

"Najis."

Kayla melotot.

"Tau gitu gue jorokin tadi."

Axel akhirnya mendesah pasrah.

"Ya udah... makasih,babi" ucapnya, jelas tidak ikhlas.

"Anjing lo."balas kayla sambil mendelik tajam.

Kayla mendengus lagi, lalu berbalik.

Tak lama kemudian, pintu terbuka. Ibunya Axel masuk dengan wajah cerah.

"Mamah abis beli makan dulu. Kamu mau makan?" tanyanya lembut.

Axel langsung manja.

"Iya dong, lapar ini," ucapnya sambil merengek.

Kayla mencibir dari sudut ruangan.

"Dih, manja," gumamnya.

Ibunya Axel menyuapi putranya dengan penuh kasih sayang. Kayla hanya memutar bola matanya, menahan komentar.

Siang harinya, Bu Wida sudah bisa pulang. Ia berpamitan dengan Bu Ami, senyum hangat tergambar di wajahnya.

"Pamit ya, Bu Ami," ucapnya ramah.

"Ouh iya, jangan sakit lagi ya. Udah mau hajatan," jawab Bu Ami sambil terkekeh.

Kayla hanya bisa menahan ekspresi jijik, hampir ingin muntah mendengarnya.

"Kayla pulang juga?" tanya Bu Ami ramah.

Kayla tersenyum sopan.

"Iya, Bu."

"Yah, tadinya Bu Ami mau pulang dulu... Kayla tunggu Axel, biar mamah kamu pulang sama Bu Ami aja," ucapnya sambil tersenyum licik.

Namun Bu Wida buru-buru menarik tangan Bu Ami.

"Ya udah, gitu aja. Hayu," ucapnya.

Kayla terbelalak, heran melihat dua ibu itu pergi berdua.

"Lah, Mah... kok?" gumamnya.

Axel menatap dingin.

"Cepet sembuh deh lo... kesel gue," cemberut Kayla.

"Pergi aja kalau ngga mau. Gampang," balas Axel dingin.

                   ~~°°°°°°°~~

Tak lama, pintu terbuka lagi. David, Niko, dan Putra masuk menjenguk.

Putra menatap Kayla dengan heran.

"Kay... kamu di sini? Ngapain?" tanyanya bingung.

David ikut menimpali.

"Iya, kok ada Kayla?"

Niko hanya diam, pandangannya menusuk penuh tanya.

Kayla tersenyum tipis, mencoba santai.

"Lagi main aja," jawabnya.

Putra mengerutkan dahi.

"Main? Ke rumah sakit? Axel loh ini."

Axel buru-buru menjelaskan dengan nada ketus.

"Tadi ibu-nya sakit, pulang ibu gue yang anter. Mau ambil baju ganti. Dia disuruh jaga, gitu."

Putra akhirnya tersenyum kecil, mengangguk.

"Ouh gitu..."

Ia kemudian menepuk kursi di sampingnya.

"Duduk sini, Kay."

Kayla duduk, wajahnya agak malas.

"Kuliah dimana?" tanya Putra penasaran.

"Hukum," jawab Kayla singkat.

Putra tersenyum lebar.

"Sama dong."

Kayla menatapnya sinis.

"Akh, lo mah ngikutin mulu."

Putra tersenyum lembut.

"Jangan lo, Kay... kamu, ya."

Kayla mendengus.

"Lah, kita udah ngga jadian, oke?"

Putra menatapnya dalam, suaranya tulus.

"Tapi Kay... aku masih cinta kamu."

Kayla terkekeh, lalu tertawa sinis.

"Masa cinta ciuman sama cewe lain? Haha... lawak lo, Put."

Axel melirik ke arah mereka, lalu pura-pura sibuk ngobrol dengan Niko dan David. Tapi sesekali matanya kembali menatap Kayla dan Putra.

Putra mendekat, suaranya makin lembut.

"Nanti kapan-kapan aku main ke kosan kamu, ya."

Kayla tertawa kecil, geli.

"Ngga usah. Mau ngapain?"

Putra menatapnya penuh arti.

"Main aja, Kay."

Kayla hanya tersenyum miring, menggeleng pelan.

Setelah cukup lama mereka bercanda, jam besuk pun habis. Mereka semua pamit pulang, meninggalkan Kayla dengan pikirannya yang semakin kacau.

1
Wida_Ast Jcy
Hahahha... pandai bangeet bersandiwara ya🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
hahhaha... nantangi ya kay🤣🤣🤣
Shin Himawari
Asli seru! Cocok dibaca santai dan bikin nagih karena gaya bahasanya ringan tapi relate abis ama kisah anak SMA. semangat terus ya buat author 💪💪🤍
kim elly: makasih kakak 🥰
total 1 replies
mama Al
lah jadi salsa suka sama putra bukan Revan
kim elly: jadian dulu pas camping
total 3 replies
mama Al
putra ini kayak anak mami ya. merengek kalau kemauan gak sesuai ekspektasi. ga cocok gabung sama Axel keras dan kasar.
mama Al
Karena tidak terbiasa dengan putra.
Drezzlle
Ya udahlah cari cowok lain Sa
Drezzlle
mundur dari sekarang daripada sakit belakangan
sunflow
wah.. banyak yang melindungi nih.. 👍👍
Mutia Kim🍑
Makanya jgn asal nembak cewek😅
Mutia Kim🍑
Iya Kayla memang nggak suka, tpi nggak tahu isi hati Revan
sunflow
waduh... apa bakal perang dunia lagi ini? 😄😄
Shin Himawari
good sikaaaat Kayy 🤣🤣 dikira kita cewe jadi takut apaa
Shin Himawari
maksud mama baik Kay, eh tapi di usia Kayla juga aku pikirnya gini. Lu jual gue beli🤣 🤣
Shin Himawari: iyaa bener kak relate pasti di usia segitu🤣
total 2 replies
Rahma Rain
karya nya bagus.. gaya bahasa nya juga bagus. rekomendasi banget ini!!👍👍😲😲
kim elly: 😩😩bahasa anak-anak bandung parah kan ya
total 1 replies
Rahma Rain
kok jadi kompor nih??
Rahma Rain
untung aja kan Kayla nggak suka.
Rahma Rain
ini seriusan kelakuan anak SMA??
Rahma Rain
Kay.. lu mau jadi Mak comblang ini cerita nya 😂
rokhatii
aminnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!