Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 - Obrolan Di Balkon
Zara mendengus kasar. Ia tak bisa membantah ucapan Lukman. Mengingat dirinya memang membutuhkan bantuan cowok itu.
"Lo mau masuk?" tawar Zara.
"Mau dong!" sahut Lukman antusias. Dia segera masuk ke rumah panti. Sementara Zara mengikuti dari belakang.
"Andai tadi gue tahu lo bakal ngajak masuk, gue bakalan belikan sesuatu buat anak-anak," imbuh Lukman.
"Nanti lain kali gue akan ajak lo ke sini lagi," sahut Zara. Dia memperkenalkan Lukman pada anak-anak panti serta Bu Nida.
Lukman kini duduk di balkon. Tak lama Zara datang sambil membawa dua cengkir teh hangat.
"Hangat ya? Padahal cuaca lagi panas. Lebih enak yang es," ungkap Lukman sambil menggeliatkan tubuhnya.
"Kalau mau teh es, ke warung gih!" balas Zara.
"Hehe.. Sorry. Gue kan cuman kasih saran," tanggap Lukman. Ia menatap Zara dari samping. Dirinya terpikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk menanyakan hal pribadi terkait gadis tersebut.
"Btw, gue boleh tahu nggak, gimana lo bisa sampai tinggal di panti ini? Apa dari bayi?" tukas Lukman.
Zara menoleh dan berkata, "Benar. Gue dari bayi di sini. Kata Bu Nida, bapak gue sendiri yang nyerahin gue ke sini. Setelah itu dia nggak pernah muncul lagi."
"Bapak lo? Apa lo tahu gimana ciri-cirinya?" tanya Lukman.
Zara mendelik. Seolah marah dengan pertanyaan itu. Lukman sontak langsung memukul mulutnya sendiri.
"Sorry. Gue harusnya nggak nanya itu," ujarnya.
"Lagian gimana gue tahu ciri-ciri bokap gue kalau terakhir kali gue sama dia aja pas masih bayi," balas Zara sambil terkekeh.
"Kenapa lo malah ketawa? Lucu?" pungkas Lukman.
"Ya lucu aja. Kayaknya lo penasaran sama gue. Kok gue ngerasa kalau alasan lo dekatin gue karena ada sesuatu. Karena jarang loh, ada orang yang mau temenan sama gue. Kata orang-orang gue aneh," ungkap Zara.
"Aneh? Mereka kali yang aneh! Masa nggak mau temenan sama orang cantik, baik dan berbakat kayak lo!" sahut Lukman. Meski sebenarnya dia tak bisa membantah kalau alasan dirinya mendekati Zara memang karena tujuan tertentu. Namun jujur saja, setelah dekat dengan Zara, dia benar-benar ingin berteman dengan gadis itu.
"Berbakat lo bilang? Emang apa bakat gue?" cecar Zara.
"Bisa lihat setan," jawab Lukman sambil tergelak. Lalu menirukan suara cekikikan kuntilanak.
Zara seketika cemberut. "Lo ngejek? Mau gue utus kuntinya buat ngikutin lo?" ancamnya.
"Eh! Enggaklah! Gue kan cuman bercanda." Lukman langsung berhenti bicara.
Zara memutar bola mata. Ia tiba-tiba teringat dengan nama kekasih hantu Ita yang sudah diketahuinya. Tanpa pikir panjang, Zara memberitahukan nama itu pada Lukman.
"Gue udah cari tahu namanya di website sekolah. Gue menemukan Adi Prayudha memang bersekolah di SMA kita. Tapi dia angkatan tahun 1997," ungkap Zara.
"Apa lo nemu alamatnya?"
"Nggak ada. Makanya gue bingung mau gimana."
"Lo tenang aja. Serahkan itu sama gue."
"Lo gitu aja terus. Tapi dari kemarin nggak ada perkembangan," komentar Zara. Menurutnya Lukman hanya bisa bicara saja. Seperti pepatah tong kosong nyaring bunyinya.
"Bukan gitu loh, Ra. Kalau petunjuknya cuman nama Ita doang, ya susah lah carinya. Kalau sekarang, gue jamin bisa bantu lo. Percaya deh sama gue kali ini." Lukman berusaha meyakinkan.
"Oke. Gue akan percaya sama lo. Gue kasih lo waktu tiga hari," tegas Zara.
"Satu hari juga bisa kelar kali," sahut Lukman percaya diri sambil menyandarkan punggung ke kursi.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧