NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Setitik Harapan

Hari penerimaan raport pun tiba,

Alvin sengaja berangkat terlambat, ia

tak ingin berharap pada orang yang tak

dikenalnya, meski orang tersebut sempat

menawarkan diri, untuk menjadi wali

Alvin.

Dengan keyakinan bahwa tidak ada

yang akan mengambil raportnya hari ini,

Alvin pun berangkat ke sekolah dengan

cukup gelisah, rangkaian kalimat yang

akan ia katakan pada wali kelas pun mulai

ia susun di kepalanya.

Sesampainya di sekolah, ia sedikit

heran melihat beberapa teman sekelasnya,

yang menatapnya dengan tatapan yang

sulit diartikan.

"Ada apa Ming?" tanya Alvin pada

Mingyu yang tampak mengintip ke dalam

kelas.

"Lah ini! Kenapa baru datang" keluh

Mingyu.

"Emang kenapa?" tanya Alvin.

"Kamu kenal 2 orang itu vin?" tanya

Mingyu, seraya menunjuk 2 orang yang

sedang sama sama sedang melihat isi rapor

Alvin.

Alvin pun menggeleng.

"Tapi itu yang laki-laki, bukannya

yang kemarin bilang mau ngambilin

raporku ya Ming, kan ada kamu waktu itu"

ujar Alvin.

"Nah iya, katamu kamu gak kenal,

makanya kamu tolak kan, tapi dia beneran

datang loh vin, sama istrinya lagi" sahut Mingyu.

"Terus ini kenapa temen-temen tadi

pada ngeliatin aku" bisik Alvin masih

belum mengerti.

"Soalnya, tadi ada anak kelas sebelah,

yang nyindir kalau anak beasiswa dikelas

kita itu sebenarnya mampu, tapi kenapa

dapet beasiswa. Orang tuanya aja pakai

mobil, gitu" tutur Mingyu menjelaskan.

"Terus apa hubungannya dengan aku?"

tanya Alvin masih belum paham.

"Hmmm sebenernya dia itu nyindir

aku, soalnya tadi papa kesini naik mobil,

tapi begitu nama kamu yang dipanggil

tadi, terus dateng2 orang itu, jadinya anak

kelas mikirnya kalau kamu itu sebenarnya

mampu, tapi malah pakai beasiswa

kesininya. Anak kelas cuma kehasut anak

sebelah aja sih" jelas Mingyu membuat Alvin mengerti pada akhirnya.

Tak lama kemudian, kedua orang yang

tengah mengambilkan rapor Alvin pun

keluar kelas.

"Nah ini anaknya" ucap pak Angga,

pria yang menawarkan diri menjadi wali

Alvin.

Di sebelahnya, seorang wanita cantik

tampak memperhatikan Alvin dengan

seksama, ada raut terkejut serta mata yang

mulai menggenang, seraya menatap haru.

"Mirip banget" gumam wanita

tersebut.

"Selamat! Kamu peringkat 8, masuk l10

besar di antara murid murid pintar sudah

sangat hebat, om bangga sama kamu" ujar

pak Angga membuat Alvin terkesiap.

"pak eh om" ucap Alvin

"Terimakasih pak eh om" kemudian, seraya menerima rapor yang di

ulurkan padanya.

"Oh ya, kenalkan. Ini istri saya, Ayu.

Kamu bisa panggil Tante Ayu" ucap pak

Angga mengenalkan istrinya.

Alvin dan Tante Ayu pun

berkenalan. Tante Ayu yang masih tampak

haru, kini sudah mulai bisa mengontrol

emosinya.

"Maaf sebelumnya, om dan tante.

Sebenarnya saya ingin tau alasan, kenapa

om bersedia mengambilkan saya rapor,

padahal kan kita belum kenal

sebelumnya?" tanya Alvin dengan

sopan, membuat pak Angga tersenyum.

"Hei Alvin!" sapa Bu Rosa.

Membuat pak Angga yang hendak

menjawab pertanyaan Alvin, seketika

terdiam.

"Oh Tante" jawab Alvin seraya

menyalami tangan Bu Rosa.

"Rapor kamu sudah diambil?" tanya

Bu Rosa menatap rapor yang kini dipegang

oleh Alvin, seraya memandang ke

sekitar Alvin, namun tak melihat

keberadaan pak Rohman.

"Sudah Tante, ini diambilin om Angga

dan Tante Ayu" jawab Alvin jujur.

"Oh ya, syukurlah. Kalau begitu,

mereka... Masih keluarga?" tanya Bu Rosa

membuat Alvin bingung menjawabnya,

sebab ia sendiri tak merasa memiliki

hubungan apapun dengan pasangan suami

istri tersebut.

"Iya, kami masih keluarga yang baru

bertemu" jawab pak Angga. Membuat

Alvin membelalakkan matanya.

Sementara Bu Rosa tampak mengangguk.

"Peringkat berapa nak?" tanya Bu

Rosa.

"Alhamdulillah 8 te" jawab Alvin.

"Wah pinter ya, ini si Alex aja cuma 9"

ucap Bu Rosa.

"Itu juga sudah baik tante, olimpiade

kemarin juga juara 2 kan" ujar Alvin

ingin memuji.

"Tapi pinteran kamu kan, kamu aja

juara 1 loh" jawab Bu Rosa.

Membuat Alvin hanya tersenyum

sembari menggaruk kepalanya yang tak

gatal.

"Baiklah, kalau begitu. Saya permisi

dulu ya nak, mau langsung, ada perlu lagi

soalnya, mari om dan tantenya Alvin"

pamit Bu Rosa yang kemudian berlalu.

"Alvin, boleh kami mampir ke rumah kamu?" tanya pak Angga. Membuat

Alvin sedikit terkejut dan bingung.

"Oh boleh om dan Tante, kapan mau

mampir?" tanya Alvin.

"Sekarang aja ya, sekalian ada yang om

pingin omongin" jawab pak Angga.

"Hmmm baiklah, mari kita ke tempat

tinggal saya" jawab Alvin pada akhirnya.

Mereka bertiga pun melangkah

menuju ke parkiran, melihat Alvin yang

mengambil sepedanya, membuat pak

Angga menawarkan untuk naik mobil

bersama saja, namun Alvin

menolaknya.

la meminta pak Angga mengikutinya

dari belakang saja, bahkan Alvin

meminta maaf, karena laju sepedanya tak

mungkin bisa cepat.

"Alvin mirip banget mas, sudah

pasti dia anak yang hilang itu. Aku jadi gak

sabar mau kasih tahu mereka" ujar Tante

Ayu saat di dalam mobil.

"Kamu tahan diri dulu, kita harus

memastikan semuanya dengan benar,

jangan sampai kejadian beberapa tahun

yang lalu kembali dialami oleh mereka.

Aku kasihan kalau mereka sampai salah

mengira lagi" ujar pak Angga

menenangkan sang istri yang terlihat

begitu antusias.

"Wajahnya mirip banget sama

papanya waktu muda mas, kali ini gak

mungkin salah" ucap Tante Ayu kekeuh.

"Iya, tapi baiknya kita pastikan dulu

kan" jawab pak Angga kemudian.

Beberapa menit mengikuti Alvin

mengayuh sepedanya, mobil pak Angga pun berhenti saat melihat Alvin juga

berhenti.

Mereka pun turun seraya mendekati

Alvin, tampak di belakang Alvin

sebuah rumah yang cukup bagus.

"Mobil gak bisa masuk om, jadi parkir

di depan sini aja gpp, jalan kaki bentar ya,

rumah saya masih masuk" ujar Alvin

diiringi anggukan kepala oleh pak Angga

dan Tante Ayu.

Alvin pun turut menuntun

sepedanya, ia merasa tak sopan jika

menaikinya, sebab tamunya sendiri sedang

berjalan kaki.

Tak butuh waktu lama, rumah

Alvin pun berhenti di depan rumahnya.

la segera meletakkan sepeda di dekat

gerobak sampahnya.

"Maaf ya om, Tante. Rumah Alvin

banyak rosoknya, belum Alvin setorkan

soalnya" ucap Alvin seraya membuka

kunci pintu rumahnya.

Pak Angga dan Tante Ayu terlihat

memperhatikan sekitar, sedikit heran

sebab tadi sempat mengira jika

pemberhentian awal tadi lah, tempat

tinggal Alvin.

"Mari masuk, maaf tempat tinggal

saya memang begini keadaannya" ucap

Alvin mempersilahkan tamunya duduk

di lantai yang beralaskan tikar itu.

Sedangkan Alvin berlalu masuk

seraya menyalakan kompor, hendak

membuat teh.

Tak lama kemudian, teh yang diseduh

Alvin pun tersaji.

"Kamu disini sama siapa nak?" tanya

Tante Ayu.

"Saya tinggal sendiri tante" jawab

Alvin ikut duduk.

"Loh bukannya kamu ada orang tua ya

Vin? Waktu itu Abah Maliki pernah cerita

soalnya, kalau kamu ada orang tua" ujar

pak Angga membuat Alvin

mengangguk.

"Iya om, saya baru 3 bulan ini tinggal

disini sendiri. Hanya ingin mandiri saja"

jawab Alvin membuat pak Angga tak

bertanya lebih lanjut.

"Oh ya maaf om dan Tante, pertanyaan

saya di sekolah tadi belum di jawab" ucap

Alvin.

"Hmmm saya bersikeras ingin menjadi

wali kamu, karena merasa kamu mirip

dengan keponakan saya yang hilang"

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!