Di khianati adik tiri dan pacar nya, Airin langsung memilih seorang Pria secara acak hari itu. Tanpa ia tahu, Pria itu adalah seorang narapidana yang sedang menghadiri sebuah acara penting. Airin pun terjebak. Ia tak bisa menghindar dan terpaksa menikah dengan laki-laki itu.
Bagaimana kah kehidupan Airin setelah menikah dengan seorang narapidana? Akan kah ia bertahan atau kah ia harus menyerah?
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Leo benar-benar di luar kendali. Ia bahkan menci-um seluruh wajah Airin. Airin sampai kehabisan nafas dan saat ini sedang merajuk.
Ia merajuk bukan karena marah. Tapi karena malu. Baru kali ini ia melakukan hal yang membuat nya jantungan. Apalagi adegan itu berlangsung di dalam mobil. Pasti pak supir mengintip dan hal itu membuat Airin kesal pada suami nya itu.
Berbeda dengan Airin. Leo saat itu malah senyum-senyum sendiri sambil melihat ke arah lain. Mereka sama-sama duduk berjauhan setelah adegan yang tak di sangka.
Leo pun tak tahu kenapa tiba-tiba saja ia sangat menginginkan sang istri. Saat Airin berbicara, bibir nya begitu menggoda. Dan Leo, ia tak sanggup untuk tidak mengecup nya.
"Tuan. Kita sampai di tempat peristirahatan selanjutnya."
"Baik. Terima kasih."
Leo langsung keluar dari mobil nya dan pergi entah kemana. Hal itu malah membuat Airin kesal bukan main.
"Dasar tembok! Udah ambil jagah ciuman pertama ku, trus malah pergi gitu aja. Awas aja kalau nanti minta jatah lagi. Tak akan ku izinkan."
Airin keluar dari mobil dan langsung membanting pintu. Ia kesal. Harus nya saat itu Leo membujuk nya. Tapi ini, ia malah di tinggal sendirian di dalam mobil.
Airin pun keluar dan baru sadar jika saat ini ia berada di tempat yang sangat indah. Pemandangan nya sangat memanjakan mata. Di depan nya ada sungai yang aliran air nya Tidka begitu dalam.
Airin tak sabar ingin mencuci muka nya di sana. Ada batu-batu kecil tempat ia duduk dan mencuci kaki nya di sana.
"Wah, udara nya segar sekali. Entah ada dimana aku saat ini. Tempat ini benar-benar tak pernah ku lihat sebelumnya."
Airin terus bermain tanpa memperdulikan apapun. Ia lihat, Leo sedang berbicara dengan seseorang di telepon.
Wajah nya bertambah masam saat tahu Leo sama sekali tidak peduli pada nya setelah kejadian itu.
Airin pun mengambil batu-batu kecil dan mulai melempar mu ke dalam sungai itu. Ia melakukan hal itu untuk melepas rasa kesal dan jenuh yang sudah sejak tadi ia tahan
Namun, saat Airin mengambil dan melemparkan batu yang lebih besar, tiba-tiba saja terjadi sebuah ledakan.
Dhuarrrr
Batu yang dilemparkan oleh Airin, mendarat di tempat itu dan menyebabkan terjadi nya ledakan.
Semua panik. Leo yang sedang menelpon seseorang langsung berlari ke arah Airin. Sedangkan Airin sendiri, ia masih saja terkejut dan terdiam di tempat karena suara ledakan itu.
"Airin. Kamu tidak apa-apa?" Tanya Leo. Ia pun tak menunggu lama dan menggendong Airin ke tempat aman.
"Aku tidak apa-apa. Tak usah berlebihan."
"Maafkan aku karena tidak menemani mu. Tadi ada panggilan yang harus segera ku jawab."
"Iya. Panggilan itu lebih penting dari ku. Tak apa. Aku mau istirahat dulu. Di mana kamar ku?"
"Baiklah. Aku antar kan ke kamar mu."
Leo merasa bersalah. Ia lupa sejenak pada Airin. Ia juga lupa jika sungai itu adalah tempat rahasia mereka berlatih.
Ia tak menyangka jika Airin bisa memicu ledakan hanya karena melempar beberapa batu yang ada di sungai. Untung lah ledakan itu tidak begitu parah.
"Keluar lah. Aku mau berganti pakaian." Ucap Airin masih dengan wajah jutek nya.
"Baik."
Leo pun menunggu di depan pintu. Dan tidak lama kelamaan, suara teriakan Airin kembali terdengar.
Aaaaaaaaaaaaaaaggghhhhh
"Toloooong!"
"Ada apa, Airin?"
"Suami. Aku takut. Ada lintah di paha ku. Tolooong. Aku geli sekali."
Teriakan Airin membuat semua yang ada di luar pun masuk. Mereka juga penasaran mengapa Airin bisa berteriak seperti itu.
"Kalian keluar lah. Aku bisa menangani istri ku sendiri."
"Baik, Tuan Muda."
Leo langsung mengambil garam yang ada di dapur dan mengoleskan nya ke lintah tersebut. Tidak lama kemudian lintah itu pun jatuh dan meninggalkan jejak di paha mulus Airin.
Huwaaaa
"Malang nya nasib ku."
"Airin. Sudah. Tak ada lagi binatang itu. Sekarang, kamu aman. Jangan menangis lagi. Aku ada di sini dan tak kan meninggalkan mu." Leo pun kembali mengecup kening Airin.
Bukan hanya kening, tapi langsung lanjut lagi ke bawah dan terus ke bawah. Ingin sekali Airin menghentikan nya, namun ia lagi-lagi tak berdaya. Airin pun kini sudah jatuh ke dalam pesona nya Leo.
wkwkwk
jgn pula nnati bnyk drama kasihan no leo
ya kan
aq harap nnti airin jd kuat kk thor biar yg menindas tau klo airin yg skrg bukan lemah
dlu pembacamu bnyk lho kk dr nopel pertama mu itu ayok kk smgt dong
ohh airin rontok.sudah rasa malu mua kek mana pun dia suami mu lho wkwkwk
mkne kau liaht dlu baik2 siapa lawan mu kali ini gooo
nahh kann ayo nyonya lina
kek di ibutiri ku agen kusgus keren
saiki rasak no wae
teus nikmati wae hasil.pilihan mu ya kann
wkwkk
benerw bodoh macam itu pun jadi sekertaris ohh ya ampum jadi apa coba nnti
akal.licik sudah berjalan
ohh demi harta smpe mengorbN kan sodara