Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adi kena Pelet
Angin berhembus semilir menggerakkan dedaunan hingga berguguran.
Adi tampak gelisah di kamarnya, perasaannya tak menentu membuat ia tak bisa memejamkan matanya. Matanya menatap nanar kearah photo pernikahannya.
Ia beranjak dari ranjangnya dan menurunkan foto itu.
"Kenapa kamu pergi begitu cepat," ucapnya kemudian memeluk erat foto itu
Tiba-tiba telinganya berdenging, Ya seperti mendengar seseorang berbisik di telinganya. Suaranya merdu seperti tengah merayunya.
Suara wanita itu membuat tubuhnya seketika bergairah. Ia meletakan foto pernikahannya kemudian keluar meninggalkan kamarnya.
Tatapan matanya begitu tajam namun pandangannya kosong. Ia berjalan kearah kamar Hera.
Wanita itu memang sengaja tak menutup rapat pintu kamarnya. Ia sengaja membuka sedikit pintu kamarnya sehingga ada celah untuk Adi bisa melihat dari luar apa yang ia lakukan.
Mengetahui Adi sudah berdiri di depan kamarnya, Ia pun mulai melakukan aksinya.
Hera sengaja berdiri tepat di depan celah pintu lalu membuka bajunya satu persatu.
Adi menelan ludah saat melihat pemandangan er*tis di depannya. Hasr*t nya yang sudah lama tidak tersalurkan mulai menyerangnya. Nafasnya memburu saat melihat tubuh sintal adik iparnya. Rasanya ia ingin masuk ke dalam dan menyergap tubuh Hera. Namun ia masih berusaha menahannya. Ia hanya bisa berfantasi sambil memperhatikan tubuh wanita di depannya itu.
Tangannya bergerak pelan memainkan sesuatu yang sudah bangun dan mengeras.
Desahannya mulai terdengar hingga membuat Hera sengaja membalikan tubuhnya tepat di depannya.
Kali ini Adi benar-benar bisa melihat keindahan tubuh adik iparnya. Semuanya tampak jelas hingga membuat cairan putih menyembur dari balik celananya.
Adi segera pergi saat melihat Mbak Yati keluar dari kamarnya.
Ia buru-buru masuk kedalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya yang terasa lemas.
"Ah sial!" pekiknya sambil mengusap wajahnya.
Kini bayang-bayang tubuh molek Hera terus mengganggu nya.
Wanita itu terus menggodanya di dalam imajinasinya.
Hingga ia melakukannya untuk kedua kalinya.
******
Keesokan harinya Hera sengaja mau menyiapkan sarapan untuk Adi. Wajahnya tersenyum simpul saat melihat kakak iparnya itu keluar dari kamarnya.
Kali ini Adi tampak malu-malu saat menatap Hera. Keduanya tampak canggung seperti seorang muda-mudi yang tengah di mabuk Asmara.
Adi duduk di samping Hera, dan wanita itu langsung melayaninya seperti seorang istri.
Hal itu membuat Adi semakin berdebar-debar saat melihat wajah cantiknya dari dekat.
"Terimakasih Ra,"
"Sama-sama Mas, makan yang banyak ya biar semangat kerja nya," sahut Hera
Keduanya kemudian menikmati sarapan pagi bersama, kali ini Hera mulai memainkan perannya. Ia sengaja membuat bibirnya belepotan agar Adi membersihannya seperti adegan dalam sinetron.
Dan Adi pun melakukannya sama seperti yang ia harapkan hingga membuatnya semakin berbunga-bunga.
"Yes, sepertinya pelet itu berhasil!" serunya dalam hati
Selesai sarapan Hera pun bersiap-siap untuk berangkat kerja. Kali ini Adi menawarkan untuk memberinya tumpangan. Hera pun menyambutnya dengan suka cita, karena ini lah momen yang ia tunggu-tunggu.
Melihat Adi dan Hera berangkat kerja bersama membuat Ayu begitu geram dan sedih.
"Ih, kok Mas Adi jadi kegatelan gitu sama Hera, gak rela pokoknya gak rela!" seru Ayu dengan mimik wajah kesal bercampur sedih.
"Pokoknya mereka gak boleh berangkat kerja bareng, kalau mereka nekat aku sumpahin mobilnya mogok!" seru Ayu
Dan benar saja mobil Adi mogok.
"Sukurin!" seru Ayu
mgkin klo udh nemu yg pas dan ccok agak nya ayu akan tenang dan g gentanyangan lagi
apa setiap kali dpt lwt makanan apa ya jd ceoet kena juga itu si adi
rasuki suster itu
dan bilang jauhi dia serta menarik apa yg sudah di kirimkan sm hera wow keren dehh
jgn biarkan dia sng dan jgn birkan dia mengiasi semuanya
lawan ayuu
hera aq juga g iklas klo sam hera deh
ayu lawan hera aq suka itu apa misteri ya knp ayu ttp gntanyangan gtu
moga aja ini lekas terungkap knp ayu masih saja bisa kalyapan sdkn hanin g
adi ceoetan sadar yaaa