Nusaibah atau yang kerap di sapa Nusa itu terjebak di dalam permainannya sendiri.
seorang santriyah yang awalnya hanya ingin mempermainkan santri yang dingin,cuek dan tak tersentuh tak pernah berpacaran dan tak pernah melirik perempuan manapun
dia hanya ingin membuktikan kepada temannya bahwa semua laki-laki itu sama pada akhirnya akan bercinta dgn lawan jenisnya meskipun titelnya santri soleh
namun apa yg terjadi...malah dia sendiri yang terjebak dalam permainannya
lalu apa yang terjadi?
let's go read for my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zoya zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.Nusa pulang dari rumah sakit
Ketika Nusa sedang melamun tiba-tiba Deva masuk ke ruang inap nya kebetulan di situ Nusa sedang sendiri karena ka Fatimah dan ka Anisa sedang ke kantin untuk sarapan
"Ka Deva ucap Nusa kaget"
"Hai yang lain kemana ucap Deva sambil mengintai seluruh ruangan"
"Ka Fatimah sama ka Anisa lagi ke kantin nyari sarapan"
"Oh begitu kamu udah makan Ucap Deva sambil duduk di kursi"
"Udah ka tadi,hari ini aku pulang kan?"
"Kenapa sih pengen cepet cepet pulang ucap Deva sambil tersenyum"
"Di sini bosen lagian aku udah sehat ko"
"Iya,Kaka ke sini mau jemput kamu kita tungguin Fatimah sama Anisa ya"
"Ye,siap ka ucap Nusa"
Deva tersenyum entah sejak kapan dirinya menyukai bocil tersebut Astagfirullah ucapnya
"Kenapa ka ucap Nusa heran tiba-tiba Deva beristigfar apa Kaka liat hantu"
"Iya hantu nya serem banget tau ucap Deva ber drama"
"Ih Kaka jangan nakutin aku dong ucap Nusa wajah nya terlihat ketakutan
"Haha ngga lah Kaka bohong mana ada hantu siang bolong kaya gini paling ada juga yang menghantui hati Kaka"
"Maksud Kaka ucap Nusa polos"
Tiba-tiba pintu terbuka menampakan Fatimah dan Anisa yang baru pulang dari Kantin
"loh ka Deva udah di sini?ucap Fatimah
"Udah baru aja ko belum lama Kaka ke administrasi dulu ya sekalian kalian beres-beres hari ini Nusa pulang"
"Siap ka ucap Fatimah dan Anisa serempak"
Setelah selesai administrasi,Fatimah dan Anisa juga selesai beres-beres akhirnya mereka pulang ke pondok pesantren di dalam perjalanan yang di isi Deva sebagai supir,Nusa di sampingnya dan Fatimah dan Anisa di belakang terlihat hening tiba-tiba Deva berbicara
"Fatimah,Anisa untuk sementara biarkan Nusa di Kantor asrama dulu sampai dia benar-benar pulih"
"Gak usah ka aku langsung ke Kobong aja lagian aku udah sehat ko"
"Ini demi kebaikan kamu sa"
"Tapi...."
"Iya sa gak papa lagian kantor asrama kan luas untuk beberapa hari kamu di kantor asrama aja dulu"
"Gimana baik nya aja ka ucap Nusa lesu"
Sejujurnya dia enggan berada di kantor karena akan terbatas ruang gerak nya berbeda dengan di Kobong nya sendiri akan tetapi tak baik juga jika dia terus menolak
****
"Kapan Lo balik ke pondok ucap seseorang di sebrang sana"
"Saya gak tau"
"Hari ini dia pulang dari rumah sakit harus ya dia mati tapi mungkin bukan waktunya kita harus menyusun rencana lebih matang"
"Tapi....."
"Gue tunggu 2 hari lagi ingat Lo jalanin sesuai rencana yang udah gue kasih tau"
Tut telpon di matikan...orang yang di telpon tadi hanya bisa pasrah karena untuk melawan tidak mungkin
Tak terasa sudah 2 hari Nusa kembali ke pondok lagi dia juga sudah kembali ke kobong nya lagi pagi ini hari pertama Nusa masuk kelas lagi karena meskipun 2 hari kemarin menurut ya sudah sangat sehat tetapi saja pihak kantor belum memberinya izin dan akhirnya hari ini lah Nusa mulai mengaji kembali
"Yakin sa mau ngaji ucap Azizah"
"Yakin lah zah lagian gue udah sehat ko"
"Besok aja sa biar beneran fit ucap Nur"
"Ngga ah aku udah bosen banget ngga papa Ko lagian aku sehat wal Afiat gini ucap Nusa"
Karena keras kepala akhirnya tak ada satu pun yang berhasil membujuk Nusa untuk jangan dulu ke kelas
Di perjalanan menuju kelas kebetulan Nusa pergi sendiri karena tadi dia ke kamar mandi dulu dan menyuruh teman-temannya duluan alhasil dia pergi sendiri tiba-tiba ada yang menghalangi jalannya.
"Kamu apa kabar"
"Permisi ucap Nusa"
"Saya bertanya kamu apa kabar"
"Saya baik puas permisi saya mau lewat ucap Nusa"
"Kenapa buru-buru mumpung lagi sepi kita ngobrol dulu lah ucap orang tersebut"
"Maaf kita gak sedekat itu jadi permisi saya mau lewat nanti ketahuan pengurus"
"Kamu tenang aja biar aku yang tanggung jawab"
"Mau minggir sendiri atau saya tendang ucap Nusa yang telah habis kesabarannya"
"Wow ternyata kamu galak juga ya tapi aku suka ko ucap orang tersebut"
"Oh jadi beneran mau di tendang ucap Nusa Duk dia menendang kaki orang tersebut"
"Aw gila sakit banget"
"Saya kan tadi sudah bilang anda lebih memilih di tendang ya sudah saya tendang g jadi sekarang saya mohon minggir lah karena saya mau mengaji bukan meladeni orang gak jelas seperti anda"
"Gue suka sama Lo ucap orang tersebut sambil bergeser dan mengusap-usap tulang keringnya yang tadi di tendang Nusa"
"Tanpa menghiraukannya Nusa pergi begitu saja"
Hikam yang baru saja berangkat menuju kelas tak sengaja berpapasan dengan Nusa di pertigaan kebetulan lagi sepi gak ada orang
"Hobi banget nabrak gue ucap Nusa"
"Astagfirullah kirain gak ada orang"
"Sengaja ya kenapa HM kangen ucap Nusa dengan PD nya sambil mengangkat kedua alis nya"
"Kirain udah sehat"
"Maksud kamu ucap Nusa terlihat emosi"
"Makanya pas ke rumah sakit itu yang di sembuhin semuanya termasuk otaknya ucap Hikam panjang lebar"
"Sialan ucap Nusa ke ceplosan"
"Heh gak boleh ngomong kasar ucap Hikam"
"Sorry keceplosan udah sana minggir pagi-pagi bikin bt aja ucap Nusa"
"Yang harus minggir itu kamu bukan saya"
"Aku kan mau lewat jadi kamu lah yang minggir masa cowo gak mau ngalah Cemen banget"
"Ya udah silahkan ucap Hikam bergeser daripada panjang lebar mending dia mengalah"
Lalu Nusa pun melewati Hikam tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan interaksi mereka dengan mimik wajah yang sulit di artikan