Seorang wanita yang bernama kiyara bernasib malang. ia hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal. ia harus berjuang hidup sendiri melawan kerasnya dunia.
suatu saat, ia sedang membutuhkan uang untuk biaya kuliahnya. kiyara menemui sahabatnya regina untuk membantunya mencari pekerjaan. regina pun membantunya untuk bekerja di sebuah club malam sebagai pelayan.
kiyara bertemu dengan Adrian seorang akak kelas yang pernah ia sukai saat duduk di bangku SMP. pertemuannya dengan Adrian akan membuat takdir kehidupan kiyara semakin lebih berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sebatas Rindu
Hari demi hari telah berlalu. Mereka berempat bak seperti seorang artis terkenal yang sedang naik daun. Apalagi Kiyara dan Renata. Bak mendapatkan durian runtuh. Mereka yang bukan siapa siapa di kampus ini tiba tiba menjadi terkenal sebagai pemilik hati dua pangeran tampan. Meskipun mereka tak mempublikasikan hubungan mereka, namun cukup jelas dilihat mata telanjang bahwa mereka memiliki hubungan khusus.
"Rel, tugas dari pak Yoyok udah kan?" tanya Renata kepada Varrel yang sedang sibuk bermain ponselnya.
"Sudah," Jawab Varrel yang cuek.
"Kenapa sih Rel? Beberapa hari ini cuek amat!," tanya Renata dengan rasa penasarannya yang tinggi. Pasalnya, Varrel tak pernah memperlihatkan sifat dinginnya kepada Renata apalagi Kiyara.
Varrel pun tak menjawab, ia malah fokus dengan ponselnya sendiri. Renata pun menghembuskan nafas kasarnya. Ia bingung kenapa Varrel tiba tiba berubah.
"Kamu marah Rel?," tanya Renata.
"Tidak." lagi lagi Varrel menjawab cuek. Renata pun semakin merasa bingung.
KLIK!!
Sebuah pesan masuk di ponsel Renata. Varrel kemudian melirik sedikit ke arah Renata.
"Itu pasti dari tikus si4lan!" batin Varrel.
"Rel, aku ke perpustakaan dulu ya. Kamu mau ikut?" tanya Renata
"Sudah kuduga! pasti dari salah satu tikus itu." Batin Varrel lagi.
"Tidak, terima kasih!" jawab Varrel dengan penuh penegasan. "Nanti aku belikan seporsi bakso Rel, tapi kamu harus tersenyum seperti biasanya." Teriak Renata dengan berlari meninggalkan Varrel yang sibuk dengan ponselnya.
Sementara di Perpustakaan, Renata menemui Renald yang sedang membaca buku bela diri.
"Kenapa baca itu? Buat apa?" Celetuk Renata yang kemudian langsung duduk di samping. Renald. "Astaga! Bikin kaget!". Jawab Renald.
"Sebentar lagi tuan muda akan meresmikan kedudukannya sebagai CEO pengganti ayahnya, Tuan Dirgantara." Lirih Renald kepada Renata.
"Hah?" ucap Renata yang fokus kaget dengan ucapan Renald.
"Pelankan suaramu Re!" bisik Renald kembali.
"Oke, oke! terus sekarang dimana mereka?" tanya Renata.
"Tumben kamu nggak ngikut Bos muda Dirgantatra," Imbuhnya
"Ya enggak! Dia udah gede Re! biarkan aja!" ucap Renald.
Sementara di ruang Rahasia..
Kiyara sangat menikmati pemandangan kota Graha yang ia lihat dari jendela kaca besar.
"Indah bukan?" tanya Adrian yang berbuat sama seperti Kiyara.
Kiyara mengangguk pelan. Adrian merasa hari ini Kiyara sedang memikirkan sesuatu.
"Look at me! Are you okay?" tanya Adrian dengan berdiri menyamping menghadap Kiyara.
Sebutir Air mata menetes membasahi pipi wanita cantik itu. "Hei kamu kenapa?" tanya Adrian yang sedikit panik. Mendengar perhatian Adrian, tangis Kiyara semakin pecah. Adrian pun dengan cepat membalikkan tubuh Kiyara dan menghadapkannya kepada dirinya. Tak lama setelah itu, Adrian dengan cepat memeluk Kiyara yang semakin banyak mengeluarkan air matanya.
"Hei, Kiyara.. Coba ceritakan padaku, kamu kenapa? Plis jangan kayak gini." Ungkap Adrian dengan memeluk erat Kiyara.
"Aku rindu kedua orang tuaku dan kedua sahabatku." ucap Lirih Kiyara.
Adrian yang mengetahui kisah dibalik itu pun berusaha menenangkan Kiyara dengan menepuk nepuk pundak belakang kekasihnya itu.
"Baiklah, ayo ikut aku. Aku punya hadiah untukmu." bujuk Adrian.
"Tetaplah disitu, aku masih ingin begini." Ucap Kiyara yang menggosok - nggosokkan kepalanya ke baju Adrian.
Setelah lima menit berlalu, Kiyara mulai tenang. Ia akhirnya melepas pelukannya.
"Udah tenang?" tanya Adrian yang memastikan kembali. Kiyara menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya. Kiyara kemudian memandangi wajah Adrian. Namun ia malah salah fokus dengan bekas ingusnya di baju Adrian.
"E.. Maafkan aku." ucap Kiyara seketika.
"Maaf kenapa Ki?" tanya Adrian yang bingung karena tak menyadari ada ingus Kiyara diatas bajunya. Kiyara akhirnya menunjuk bekas ingusnya ke baju Adrian.
"Oh my God Kiyara!!' Ucap Adrian dengan berusaha mengejar Kiyara yang berusaha untuk menjauh. Kiyara kemudian menjulurkan lidahnya untuk meledek Adrian.
"Awas kamu ya!" ucap Adrian yang semakin bersemangat untuk menangkap Kiyara. Sementara Kiyara. Ia berpindah satu tempat ke tempat lainnya membuat Adrian sedikit sibuk seperti Tom yang menangkap Jery.
HAP!!
"Kena kamu?!" ucap Adrian dengan menangkap Kiyara. Kiyara pun sedikit teriak karena Adrian berhasil menangkapnya. Merekapun berpelukan kembali.
"Jangan ragu untuk bercerita padaku Kiyara! Aku sengaja untuk bertemu kembali denganmu bukan tanpa alasan. Aku hanya ingin menjagamu Kiyara." Tutur Adrian.
"Terima kasih Adrian. Keluarga Dirgantara telah membantu banyak untuk diriku berkuliah disini" tutur Kiyara yang sedikit Melo.
"Boleh aku menciummu?" tanya Adrian yang tiba tiba. Seketika itu Kiyara melepaskan pelukannya. "Dasar Mesum!" Ucapan Kiyara sukses membuat Adrian tertawa lebar.
$$$
"Siapkan rencana B untuk menghancurkannya!" ucap lirih seseorang yang berada di sebuah taman kampus.
