NovelToon NovelToon
Ibu Sambung Kekasihku

Ibu Sambung Kekasihku

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:399
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Ini salah, ini sudah melewati batas perkerjaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar jadi istri?

Setelah mendengar penuturan ini itu tentang sudut-sudut yang ada di apartemen ini, akhirnya aku bisa merasakan berbaring di ranjang empuk ini, entah kenapa rasa nya badan ku sangat pegal-pegal.

Saat aku sedang menikmati berbaring di kasur, tiba-tiba pintu kamar mandi yang ada di kamar itu terbuka, dan terpampang-pang lah seorang lelaki yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan di tubuh nya itu. Melihat hal itu, aku langsung memalingkan wajah ke arah lain, bisa-bisanya dia sesantai itu??

"Lain kali baju nya dibawa ke kamar mandi aja Om." Ucap ku tanpa menoleh pada nya.

"Kenapa memang nya? Lagipula kamu sudah pernah melihat nya."

Dasar lelaki tua, main asal bicara saja. Memangnya dia tidak malu mengatakan hal itu secara gamblang?

Dapat aku dengar langkah nya yang menjauh dari ku, lelaki itu berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian nya, aku berusaha untuk mengabaikan nya dan mencari kesibukan lain.

Kurang dari 20 menit, lelaki itu sudah selesai dengan urusan nya tadi dan melangkah ke arah ku, ah lebih tepat nya ke arah ranjang yang tentu saja untuk dia tiduri. Sebelumnya, kita sudah membicarakan tentang tidur satu ranjang malam ini, itu semua karena memang di apartemen ini hanya terdapat satu kasur, walaupun pada awal nya aku sempat menolak hal itu, tapi pada akhir nya aku merasa kasihan jika harus membiarkan nya tidur di sofa sempit yang ada di apartemen ini.

Tapi tentu saja aku memberi syarat, ditengah-tengah kasur terdapat sebuah bantal guling yang berfungsi sebagai pembatas antara kami, dia dan aku tidak boleh sampai melewati batas itu hingga nanti pagi.

Kami pun sudah tidur di sisi ranjang masing-masing, aku mulai memejamkan mata berusaha untuk tidur. Namun, gelegar petir dari luar membuat aku terkejut setengah mati sampai-sampai aku menjerit tertahan.

Hal itu tentu saja menarik atensi dari lelaki yang ada di samping ku, yang aku yakini tadi dia sudah terlelap tapi merasa kaget mendengar petir dan juga gerakan spontan dari ku.

Karena ketakutan, aku pun langsung menyembunyikan diri di balik selimut dan menggenggam nya dengan erat, gelegar petir dari luar terus bersautan bersamaan dengan turun nya hujan yang deras malam ini.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan mengelus kepala ku yang sedang ditutupi oleh selimut tadi, siapa lagi pelaku nya jika bukan Om Javar. Tapi karena rasa takut ku, aku tidak menghiraukan tentang hal itu, aku kembali berusaha untuk memejamkan diri disaat hujan deras malam ini.

Dari yang awalnya hanya usapan tangan nya di kepala ku, kini aku merasa tubuh ku dibawa kedalam pelukannya, tidak dapat dipungkiri jika aku merasa nyaman dengan posisi ini.

"Biar kayak gini dulu, saya kedinginan."

Ucapan nya hanya aku balas dengan anggukan kecil, entah itu disadari oleh nya atau tidak. Nyaman dalam pelukannya, aku pun mulai terlelap dan masuk ke alam mimpi.

Sinar matahari menelisik di sela-sela jendela, mengusik waktu tidur ku. Aku pun perlahan membuka kedua mata ku, hal pertama yang aku lihat adalah wajah milik si lelaki yang semalam memeluk ku erat dan sekarang pun ia masih memeluk ku.

Dengan gerakan pelan aku menyingkir tangan nya yang ada di atas perut ku agar ia tidak terbangun. Saat sudah sepenuhnya sadar, aku melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan juga gosok gigi, aku tidak berniat mandi sepagi ini.

Saat aku keluar dari kamar mandi, aku dikagetkan oleh keberadaan nya yang ada di depan pintu juga, dia sudah terbangun dari tidur nya.

"Om ngapain disini? Mau ngintip aku ya? Ish mesum banget."

"Pikiran kamu yang mesum. Saya cuma mau ke kamar mandi dan kebetulan saat kamu keluar dari kamar mandi, saya hendak masuk."

"Ohh gitu. Ya udah sana masuk."

"Kamu gak mandi?"

"Dingin, nanti aja agak siangan."

Tanpa membalas perkataan dari ku itu, dia langsung melenggang masuk ke dalam kamar mandi, aku pun sama hal nya dengan dia yaitu melangkah menuju ke arah pintu kamar, aku ingin keluar, lebih tepatnya ke arah dapur untuk mencari apa saja yang bisa aku jadikan makanan untuk kita berdua.

Walaupun pada kenyataan nya aku tidak bisa memasak, tapi aku pikir memakan omelette di pagi hari cukup bagus. Saat sampai di dapur, tujuan utama ku adalah melihat apa saja yang ada di dalam kulkas, dan kebetulan sekali disana terdapat beberapa butir telur dan juga sayuran yang sekiranya cukup untuk aku jadikan omelette.

Aku pun langsung berkutat dengan beberapa pelataran dapur yang ada di apartemen ini, meskipun tidak begitu komplit setidak nya ini masih bisa aku gunakan. Di tengah kegiatan ku yang berkutat dengan alat-alat tadi, tiba-tiba terdengar langkah kaki yang mendekat ke arah ku dan tidak lama dari itu, terdengar suara dari nya

"Kamu lagi ngapain disini?"

"Lagi bercocok tanam." Jawab ku dengan malas, tanpa harus aku jawab pun seharusnya dia sudah tau aku sedang melakukan apa.

"Tempat bercocok tanam pindah ke dapur? Bukannya di kebun? Atau mungkin di dalam kamar?" Aku tahu arah pembicaraannya itu.

"Ck, masa Om gak tau aku lagi ngapain."

Terdengar kekehan dari nya dan suara kursi yang diseret untuk dia duduki.

"Bikin yang enak ya buat saya."

"Om kan udah tau aku gak bisa masak, apalagi harus enak kayak gitu. Udah makan omelette sejadinya yang aku bikin aja. Tapi aku usahain biar enak."

Aku pun melanjutkan kegiatan memasak omelette itu dengan ditemani oleh Om Javar yang sedang menatap gerak-gerik ku dari arah meja makan.

Tidak butuh waktu lama, makanan yang aku buat pun sudah jadi dan aku sudah menata nya di atas piring, kemudian menyerahkan satu piring yang berisi omelette itu ke hadapan nya.

"Terima kasih."

"Semoga enak ya Om, tapi kalo gak enak juga gak apa-apa soalnya aku kan bukan chef."

Setelah itu dia menyuapkan satu sendok omelette itu ke dalam mulut nya dan aku menatap penuh harap tentang makanan aku yang dimakan oleh nya.

"Gimana? Enak gak Om?"

"Hm, lumayan." Ck, jawaban macam apa itu?

"Bilang aja gak enak."

"Enak, ini masih bisa dimakan."

"Itu karena emang Om yang lapar aja kali."

"Udah diem, lanjutin makanan kamu."

Setelah itu terjadi keheningan di meja makan, kami berdua fokus kepada makanan masing-masing dan tidak lama setelahnya makanan milik dia sudah habis. Aku tidak sanggup untuk menghabiskan omelette milik ku, rasanya perut ku sangat begah, maka aku letakkan sendok dan garpu yang dipakai tadi di sisi piring.

"Kenapa tidak dihabiskan?"

"Aku kenyang Om."

"Tapi kamu baru abis setengah nya."

"Perut aku udah gak bisa nampung makanan nya lagi, yang ada malah nanti aku mual."

"Ya udah kalo gitu. Tunggu disini, saya buatkan susu buat kamu."

"Nggak usah, biar aku aja."

"Kamu tunggu disini." Seperti biasa, jika dia sudah mengulang perkataan nya tidak bisa dibantah.

Aku pun menurut dengan perkataannya dan mulai memperhatikan dia yang sedang menyiapkan susu hamil milik ku di pantry. Saat tengah fokus mempersiapkannya, tiba-tiba perkataan dari nya membuat ku terkesiap sesaat

"Kamu beneran gak bisa masak?"

"Iya, Om. Kenapa? Makanan aku tadi gak enak ya? Kan udah aku bilang kalo aku gak bisa masak dari awal."

"Bukan itu, makanan yang kamu buat tadi cukup enak. Jika kamu ingin belajar memasak saya bisa mengajarkannya."

"Huh? Emangnya Om bisa masak?

"Saya sudah hidup sendiri dan menjadi orang tua tunggal untuk Geovan bertahun-tahun, tentu saja jika hanya untuk sekedar memasak saya bisa."

"Masakan nya enak?" Tanya ku takut-takut.

"Geovan bilang masakan saya enak, dan saya pun merasa demikian."

"Ya udah, nanti kalo Om gak sibuk aku minta buat diajarin."

"Iya, lagipula kamu itung-itung belajar jadi istri."

Apa katanya? Belajar jadi istri? Yang benar saja, apakah dia berfikir jika aku akan menikah dengan dia? Tentu saja itu tidak akan pernah terjadi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!