NovelToon NovelToon
Bosku Buaya Darat

Bosku Buaya Darat

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

DICARI DENGAN SEGERA

Asisten pribadi.

• Perempuan usia max 27 tahun.

• Pendidikan terakhir min S1.

• Mampu berkomunikasi dengan baik dan bernegosiasi.

• Penampilan tidak diutamakan yang penting bersih dan rapi. (Lebih bagus jika berkaca mata, tidak banyak senyum, dan tidak cerewet.)

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelulusan

"Ini pasti tidak sepadan dengan rasa sakit yang kau rasakan."

Jessy tak bisa berhenti merinding saat mengingat ucapan Chris kemarin. Apalagi saat pria itu mengusap pipinya lalu mengecup telapak tangannya. "Apa dia sudah gila?" ucap Jessy dengan membubuhkan perona pipi di wajahnya. Bisa- bisanya dia terus terbayang ucapan dan perlakuan Chris. Jessy menghela nafasnya dan fokus kembali menghias dirinya. Hari ini adalah wisuda S2-nya. Tak sempat membeli gaun, Jessy berencana mengenakan gaun yang dia miliki saja. Tak masalah, lagi pula gaun miliknya juga masih bagus- bagus. karena memang jarang di gunakan. Dia hanya perlu memilih salah satunya dan selesai.

Jessy berjalan ke arah lemari untuk memilah gaun mana yang akan dia kenakan, Saat baru saja hendak membuka lemari Jessy mendengar ketukan pintu kamarnya hingga dia mengurungkan niatnya dan berjalan ke arah pintu.

Melihat pelayan di depan pintu Jessy tak bisa tak mengeryit. "Ada apa?" tanyanya pada pelayan, Chris. Ya, dia masih berada di rumah besar pria itu. Dan sepertinya dia tidak akan diizinkan keluar dari rumah itu dalam waktu dekat. Tentu saja mengingat Chris sedang berusaha menaklukkannya.

"Permisi, Nona. Tuan Chris mengirimkan ini untuk anda," tunjuknya pada paper bag di tangannya.

"Apa ini?"

"Anda bisa membukanya."

Jessy meraihnya. "Baiklah. Terimakasih," ucapnya lalu menutup pintu.

Jessy membuka paper bag tersebut dan tersenyum saat melihat isi di dalamnya. "Gaun?" Baiklah, dia tak bisa menyia- nyiakan usaha Chris. Lagi pula gaunnya cukup indah. Jadi Jessy bergerak untuk mengenakannya. Dan saat melihat gaunnya nampak pas di tubuhnya Jessy tak bisa tak berdecak. "Tentu saja dia tahu ukuranku." Pria itu berpengalaman dalam hal wanita, bahkan ukuran pinggangnya begitu pas dan nampak indah di lekukannya.

Jessy melihat penampilannya sekali lagi. Setelah memastikan semuanya sempurna Jessy keluar dari kamar.

"Kau sudah siap?" saat keluar dari kamar Jessy menemukan Chris. "Gaunnya cantik untukmu." Chris menatap dengan pandangan terpesona.

Jessy tersenyum. "Terimakasih, Tuan. Berkat anda." Gaun hitam tanpa lengan itu nampak indah di tubuhnya.

"Tuan, kau masih di rumah?" tanya Jessy saat menemukan Chris masih di rumah, biasanya pria itu akan bekerja tepat pukul 9 pagi, dan sekarang sudah hampir tengah hari, namun Chris masih disana.

"Aku tidak bekerja hari ini." Jessy mengeryit. "Aku akan mengantarmu." Jessy tak bisa tak terkejut dengan keputusan Chris.

"Tidak perlu menolak. Kamu tidak mungkin menghadiri wisuda tanpa keluargamu bukan?" Chris benar. Orang tuanya juga tak bisa hadir, jadi dia mau tak mau menerima kehadiran Chris.

"Baiklah, Tuan." Chris mengulurkan tangannya ke arah Jessy.

...

"Selamat untukmu." Mina menyerahkan buket bunga untuk Jessy, saat gadis itu selesai dengan graduation ceremony- nya. Jubah dan toga masih melekat di kepalanya.

"Terimakasih, Mina." Jessy memeluk Mina.

"Apa kami juga akan mendapat pelukan?" Jordy muncul bersama Chris.

"Tuan Jordy? Anda disini?" tentu saja Jessy bingung dengan kehadiran Jordy. Dia tidak akrab dengan pria itu.

"Aku hanya mengantar seseorang." Jordy melirik Mina yang mencebikkan bibirnya. "Untukmu." Jordy menyerahkan sebuah kotak untuknya.

Jessy menaikan alisnya. "Untukku?" tanyanya tak percaya.

"Tentu saja aku harus datang dengan buah tangan, tidak seperti seseorang," ucapnya dengan menatap Chris. "Ayolah, Chris, selama ini Jessy sudah mendedikasikan hidupnya di perusahaanmu, tapi kau datang tanpa hadiah apapun?" Jordy menyeringai.

Chris mendengus. "Tentu saja aku menyiapkan hadiah. Aku mengadakan pesta di rumahku." Jessy menoleh dengan wajah tak percaya.

"Tuan?"

"Aku meminta Lee untuk menyiapkan makan malam spesial untuk kita."

"Permisi, Tuan. Tapi aku dan Jess sudah berjanji akan pergi minum bersama," kata Mina dengan manarik lengan Jess mendekat ke arahnya.

Chris menatap tak suka, lalu menarik sebelah tangan Jessy yang lain untuk mendekat ke arahnya. "Jessy akan makan malam denganku," ucap Chris dengan wajah tak terima.

"Enak saja, kami sudah merencanakan ini jauh- jauh hari." Mina menarik kembali Jessy ke arahnya. "Kau jangan membuat rencana kami berantakan!"

Chris membelalakan matanya lalu menarik kembali Jessy ke arahnya. "Aku bosnya, sudah sepantasnya memberi jamuan pada asistenku."

"Tidak bisa!" Jessy di tarik kesana kemari hingga suara Jordy terdengar.

"Hei! kalian seperti anak kecil. Haruskah kita makan malam bersama?" Jessy mengangguk setuju dengan usulan Jordy.

"Benar. Lagi pula aku juga lebih suka jika ramai." Jessy melepas tangan Mina dan Chris.

"Tuan, kau tidak keberatan, bukan?"

Chris menghela nafasnya. "Baiklah."

"Baiklah, kalau begitu, ayo kita berpesta." Jordy menarik Mina berjalan lebih dulu meninggalkan Chris dan Jessy di belakang dan menatap mereka dengan bingung.

"Sepertinya ada yang aku lewatkan," gumam Jessy. "Sejak kapan mereka menjadi akrab?"

"Jangan banyak berpikir. Ayo!" Chris menggenggam tangan Jessy dan segera pergi dari aula kampus.

...

Tiba di rumah Chris, mereka disajikan jamuan makan malam dengan dua kursi yang ada diantara meja bundar, dan ditata seromantis mungkin. Suasana remang yang hanya di terangi lilin menambah suasana menjadi semakin romantis. Bunga- bunga bertaburan, dengan balon yang ada di beberapa titik. Tak lupa terdapat banner ucapan "Congratulations" di belakang kursi yang tentu saja di untuk Jessy.

"Wuah. Kau merayakan kelulusan atau hendak melamar Jessy?" tanya Jordy dengan senyum mengejek.

"Diam kau, sialan!" gumamnya. Harusnya ini jadi makan malam romantisnya dengan Jessy. Tapi kehadiran Mina dan Jordy merusak rencananya.

Sementara Jessy masih terdiam di tempatnya menatap ruangan yang memang nampak seperti dekorasi saat seseorang yang ingin melamar kekasihnya. Andai tak ada banner bertuliskan "Congratulations" mungkin Jessy akan salah paham.

"Hei, apa yang kau sembunyikan dariku," bisik Mina.

Jessy tersenyum kecil. "Tidak ada. Kalau begitu kita tidak boleh menyia- nyiakan jamuan Tuan Chris, kan?" Jessy menoleh pada Chris.

Chris mengangguk dan berjalan ke arah kursi dan menariknya untuk Jessy. "Silakan."

"Terimakasih," ucapnya seraya mendudukkan dirinya.

Jordy memanggil pelayan untuk menambah dua kursi lagi, dan mereka pun makan dengan gembira. Melihat berbagai menu di depannya Mina tak berhenti mengunyah dan membuat Jordy terkekeh mengejek.

"Sekarang aku tahu kenapa kau begitu kuat, ternyata karena makanmu banyak," katanya.

Mina menghentikan makannya lalu menatap tajam pada Jordy. "Aku memang belum makan sejak tadi, karena berencana makan malam bersama Jessy, tapi kalian justru menghancurkan rencana kami." Mina kembali makan dengan tak peduli. "Lagi pula makanan ini sangat enak, Tuan Chris. Kalau begitu aku tidak menyesal membatalkan pesta minum kami."

Chris tersenyum mengangguk. "Aku senang Nona Mina suka."

"Aku ingin bertanya. Kenapa kalian bisa datang bersama?" tanya Jessy pada Mina dan Jordy.

"Hanya kebetulan."

Jordy meneguk minumannya. "Aku tak sengaja bertemu dengannya. Saat dia bilang akan pergi ke kelulusanmu. Aku berinisiatif untuk ikut."

Mina mengangguk mengiyakan ucapan Jordy. Namun mata Jessy masih memicing tak percaya dengan apa yang Jordy dan Mina katakan. "Bukankah kalian pulang bersama kemarin? Tidak terjadi sesuatu bukan?"

"Tidak!"

"Tidak!"

Keduanya berkata bersamaan membuat rasa curiga Jessy semakin besar.

Mina meletakan sendoknya. "Untuk meramaikan suasana, bagaimana kalau kita bermain." Mina berusaha mengalihkan perhatian Jessy dan Jessy mengerti itu. Namun dia tak bisa mencerca Mina saat ini. Disaat ada Chris dan Jordy. Apalagi saat ini dia sedang merayakan kelulusannya.

"Sepertinya menarik," timpal Jordy. Baiklah sudah Jessy simpulkan ada yang terjadi antara dua orang ini.

"Baiklah, permainan apa?"

"Truth or dare"

1
Riri DH
mungkin Chris berharap reaksi Jessy seperti Kim seon Ho smile sambil senyum sambil pegang dada dan kedipin mata..😉
yuning
tunjukkan kalau kamu serius
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bunda Hilal
😜😜😜😜
yuning
permainan classic menarik
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
uluuu .... manisnya sang Casanova 😜
mbu ne
yaiyyalahhh Chris.....
sakit fisik ngga sepadan sama sakit psikis...
ayoo...tanggung jawab kamu sama Jessy...
Anonymous
eeaaaaaa.....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
azalea_lea
buat crist bucin thor 🤭🙏👍❤🌹
Noveni Lawasti Munte
jangan baper ya Jess...tetap dengan logikamu
yuning
kenapa kamu jadi sweet begini sih Chris 😅
3sna
mempermainkan kali thor
yuning
buaya darat sialan
Saadah Rangkuti
masih mau masuk thor...
Erna Wati
sudah mampir Thor👍
Arw
sudah kak...bagus ceritanya menarik dan penuh misteri
biby
baru tau kamu christ kl kmu sdh menyiksa jessy secara tdk langsung
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mau dibawa kemane pak si Jessy nya 🤭
yuning
penasaran juga , kenapa bos kamu suka banget main perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!