NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 22

"Ca-calon Istri !!!!!"

Lea tersenyum tipis melihat wanita itu terperangah sampai mulutnya terbuka dan mata membola besar. Sepertinya dia sangat terkejut mendengar pengakuannya, dan Lea menyukai hal itu.

Mau wanita itu percaya atau tidak, Lea tak peduli. Yang penting, dia yang tak tahan lagi menahan rasa rindunya pada Varen harus segera menemuinya detik ini juga.

Disaat wanita itu lengah, Lea mengambil kesempatan itu untuk segera menerobos masuk ke dalam.

Kedatangan Lea tentu menyita perhatian tiga orang pria dewasa yang tengah berbicara serius di atas sofa.

Ketiganya serempak melihat pada Lea yang kini berdiri mematung dengan tampang kikuk.

"Ha-halo semua !!" Lea tersenyum kikuk mencoba menyapa ketiga pria yang kini menatapnya dengan ekspresi berbeda-beda.

Namun dalam hatinya, Lea sangat menyesali tekadnya yang sudah kepalang tanggung masuk ke ruangan ini.

"Lea !!" Varen tentu terkejut melihat keberadaan sosok gadis yang dia pikir masih di kampusnya bisa ada di kantornya saat ini.

"Siapa dia Tuan Varen?" Tanya pria paruh baya yang duduk berlawanan dengan Varen. Ada dua pria yang duduk di sofa yang berlawanan dengan Varen. Satu pria paruh baya dan satu lagi pria muda yang diketahui sebagai asisten pria paruh baya tersebut.

Namun sebelum Varen menjawab pertanyaan pria tersebut, July tiba tiba masuk dan berdiri di samping Lea. Wanita itu melirik kesal pada Lea, lalu melihat pada Varen dan mengadu." Maaf, Tuan. Saya sudah berusaha mencegah nona ini. Tapi nona ini keras kepala dan memaksa masuk dengan alasan katanya calon istri Tuan."

Lea menyengir canggung pada Varen. Varen membalasnya dengan geleng geleng kepala disertai dengan tatapan yang seakan berkata 'kamu ini ada-ada saja, Lea. Bikin Daddy malu.'

"Kau, keluar lah July." Tatapan Varen kini beralih pada wanita di samping Lea yang diketahui sebagai sekertaris pria itu. July mengangguk.

"Baik, Tuan."

Lea sempat melihat lirikan sinis July padanya sebelum wanita itu meninggalkan ruangan tersebut.

Setelah July keluar, Varen berkata pada pria paruh baya yang duduk di hadapan nya." Saya mohon maaf, Tuan Jhon. Pembahasan kita harus terganggu."

Pria baya itu hanya manggut-manggut.

"Sebentar ya, saya mau bicara dulu dengan putri saya."

"Oh, jadi nona itu putri Tuan Varen?"

Lea memberikan sedikit anggukan dan senyuman tipis kepala pria paruh baya yang kini menatapnya dengan senyuman aneh.

"Cantik sekali," puji pria itu.

Varen hanya diam. Tapi hatinya tak suka mendengar pujian dari lelaki yang diketahui sebagai pria yang kerap kali bergonta ganti pasangan meski sudah memiliki seorang istri dan dua anak yang sudah besar-besar. Meski tak suka, dia harus tetap bersikap profesional.

"Sebentar." Selanjutnya, Varen segera menggiring Lea ke luar dibawa nya ke sebuah ruangan.

"Kamu kenapa bisa ada di sini dan mengaku-mengaku calon istri Daddy, Lea? cecar Varen.

"Ya maaf. Habisnya perempuan tadi melarang aku masuk ke ruangan Daddy. Jadi ya aku bilang saja kalau aku ini calon istri Daddy." Senyuman Lea yang seakan tanpa dosa itu membuat Varen merasa gemas dan rasanya dia ingin sekali menggigit bibirnya itu.

"Tidak masalah, kan?" Tampang polos Lea yang di dekat kan pada wajahnya membuat Varen tersentak, lalu mengusap wajahnya dengan kasar karena sempat berpikir ingin menggigit bibir Lea.

"Dia melarang kamu masuk karena Daddy sedang menerima tamu penting. Kamu tau kalau kamu sudah mengganggu meeting kami." Nada bicara Varen yang seakan menyalahkan Lea membuat senyuman gadis itu sirna dari bibirnya.

"Kan aku tidak tau kalau Daddy sedang menerima tamu. Ya sudah kalau begitu aku mau pulang saja."

Varen dengan sigap menahan tangan Lea yang hendak pergi, sehingga tubuh Lea berbalik dan membentur pada dada Varen akibat terlalu kencang tarikan yang Varen lakukan.

Deg

Tatapan mereka seketika beradu, dan mulut saling mengunci. Hanya terdengar deru nafas keduanya yang seakan saling memburu.

Sekian detik berlalu hingga Varen tersadar, dia segera melepaskan tangan Lea.

"Maaf." Varen tampak salah tingkah. Bahkan, pria itu tak cukup berani untuk menatap pada Lea kembali. Dia berdiri memunggungi Lea sehingga tak melihat senyuman Lea yang mekar dengan sempurna. Tentu saja adegan sekian detik tadi membuat hati gadis itu senangnya bukan main.

"Kamu mau kemana?" tanya Varen dengan posisi yang masih sama.

"Ya pulang dong. Kan kata Daddy keberadaan ku di sini hanya menganggu kalian."

"Kamu mau pulang setelah membuat kekacauan?"

"Dad, please. Aku membuat kekacauan apa sih? aku hanya tidak sengaja masuk saja bukan berbuat sengaja kekacauan."

"Itu sama saja Lea. Kamu tau, orang yang sedang meeting dengan Daddy itu_"

"Okey, okey. Sekarang Daddy mau nya apa?" Bibir Lea mengerucut lantaran kesal.

"Kamu diam di sini. Jangan kemana-mana sebelum Daddy menuntaskan urusan Daddy bersama calon investor tadi." Varen langsung pergi tanpa menunggu jawaban Lea.

Tak lama, seorang OB masuk membawakan air mineral dan cemilan ringan untuk Lea.

"Ini atas permintaan Tuan Varen, nona." OB itu bersuara sebelum Lea mengajukan pertanyaan padanya.

"Okey, thanks."

"Sama-sama. Saya permisi nona."

Satu jam berlalu. Cemilan pun sudah habis di makan Lea. Namun, Varen belum saja kunjung kembali menemuinya. Karena bosan, Lea akhirnya keluar dari ruangan itu untuk melihat -lihat gedung kantor tersebut.

Brugh

"Aww..." jerit wanita yang saat ini duduk di lantai akibat bertabrakan dengan Lea secara tak sengaja.

"Sorry..." Lea yang masih berdiri kokoh pun minta maaf. Sebenarnya bukan salah Lea. Tapi wanita itu sendiri lantaran jalan grusak grusuk seperti seorang pencuri yang tengah berusaha kabur karena ketahuan.

Wanita itu mengibaskan rambut yang menutupi wajahnya lalu menyisir tubuh Lea mulai dari kaki. Karena posisi Lea berdiri di tunjang dengan tubuhnya yang tinggi semampai, wajah wanita itu sampai berada di atas agar bisa menjangkau pada wajah Lea.

"Kamu !!!" Wanita itu terbelalak lebar dan segera berdiri.

Lea memicing mencoba mengingat wajah nya yang tak asing. Dan ketika mengingatnya, Lea berkata," anda tante-tante gila yang pernah menampar aku di restauran cepat saji itu kan?"

Wanita itu tampak marah sekali dan tak terima olokan Lea. Dia membalas." Heh. Dasar perempuan kurang ajar. Tidak tau diri. Berani-beraninya kau mengatai ku Tante gila. Kau mungkin yang gila."

"Ck. Memang anda gila. Kalau anda waras mana mungkin sudah salah terus marah-marah dan menampar orang yang tidak salah. Hanya orang gila yang melakukan nya karena tidak waras. Betul tidak?"

"Beraninya kau..." Wajah wanita itu tampak begitu murka seakan ingin segera menelan Lea bulat-bulat.

Dengan santainya, Lea bersedekap dada. Dia bertanya," apa yang anda lakukan di sini Tante gila?"

"Bukan urusan mu," sahut wanita itu dengan geram sampai giginya terdengar saling bergemeletuk.

"Ck, Jelas menjadi urusan ku. Karena anda berada di wilayah kekuasaan ku." Lea tersenyum sinis.

Mata wanita itu melotot besar seakan hendak melompat dari kelopak matanya.

"Tidak mungkin !!"

1
Nar Sih
untung varen udah ngk sama,,selly lgi ,yg jls,,perempuan nakal
💥💚 Sany ❤💕
Moga setelah ini si Selly gak cari masalah ma Lea n melupakan niatnya buat deketin Varen.
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata si Selly itu jualan, mengerikan...., jangan sampe dech Varen ma dia. Rey emang gak tau pekerjaan sampingan sepupunya?.
Nar Sih
lanjutt kak,bingung mau komen apa
💥💚 Sany ❤💕
Sakit kepala Varen mikirnya 😅😅😅😅
💥💚 Sany ❤💕
Varen selalu gak bisa ngebantah Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tadi pingin banget tau reaksi Varen pas lagi liat hasil CCTV.
💥💚 Sany ❤💕
Kali ini iman Varen benar-benar di uji 😂😂😂. Lea emang gak ada lawan
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣 bisa-bisanya pakaian kurang aneh yang dibeli. Cari masalah ne sekretaris nya 😁
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata stok sabar Varen banyak juga ya 😁😁.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Dasar July 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lingerie? 🤣🤣🤣
Nar Sih
lea ,,kmu emang nakal suka nya godaain dedy mu
yumi chan
km tngl sja pergi dady u itu lea...biar dia arti km dlm htinya stlh km pergi
💥💚 Sany ❤💕
Kadang Daddy mu emang harus dimarahin Lea 😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Rasain kau Selly. Jangan sampe kamu merasa gak enakan ya Rel ma si Selly. Ntar dia ngelunjak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Lea bar2 jjuga, tapi gak salah sich.... Si Selly yg mulai. Ibarat kata kamu jual aku beli ya gak Lea 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan2 si Tante2 itu Selly lagi.
💥💚 Sany ❤💕
Lea emang penuh kejutan, bikin Varen senam jantung 😂😂😂😂.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!