Transmigrasi : Tiba-tiba Menjadi Istri Sang Adipati

Seusai mandi Jihan di jamu dengan pakaian bangsawan pada zaman itu, sebuah kebaya kerah rendah satu set bersama selendang dengan warna lembut yang kemudian mengalir indah ke sekelilingnya, anting- anting, kalung juga perhiasan lain yang kini melekat di tubuhnya. Semua yang di kenakannya terlihat mewah, sangat menonjolkan dirinya yang berasal dari kalangan atas.

"Wah ini kalo di jual lagi di zaman ku bisa dapat uang jutaan, apalagi emasnya berat pasti sangat mahal. " ucapnya dalam hati seketika jiwa Jihan yang penuh perhitungan keluar.

Seusai berpakaian, Jihan merasa seolah-olah bertransformasi menjadi Sekar Wulan sepenuhnya. Namun di dalam hatinya, dia tahu pertempuran untuk mengenal dunia ini baru saja di mulai.

Jihan menatap pantulan wajahnya di cermin kayu Mahoni yang berukiran indah. Fitur wajah Sekar wulan memang benar-benar sangat mirip dengan nya, mata bulat dengan bulunya yang lentik, iris mata yang berwarna coklat terang dengan bibir mungil kemerahan dan alisnya yang seolah terukir rapi sejak dini, hidung mungil namun tinggi. Warna kulit Sekar wulan berwarna putih pucat sangat jarang di temui pada zaman ini, proposi badannya pun bagus dengan leher jenjang, perawakannya yang anggun berpadu dengan kebaya mewah itu membuat nya terlihat seperti putri yang keluar dari lukisan.

Namun di balik penampilan nya yang sempurna, hatinya terasa berat saat mengingat ancaman yang di berikan Raden Erlangga. Dia di haruskan berpuasa dan tidak boleh meninggalkan kediaman sampai bulan pertama datang. Tetapi di balik semua itu, rasa ingin tahunya mengenai pria itu-- Raden erlangga-- terus menggelayuti pikiran Jihan. Kenapa dia bisa begitu menggetarkan? Apa yang tersembunyi di balik sikap dinginnya?

Jihan memanggil Muti dan beberapa emban lainnya.

"Sendikoh dawu tuan putri. " Muti datang menghadap.

"Kemarilah." perintah Jihan. "kalian juga. " lanjutnya pada emban yang lain.

"Ada apa tuan putri? " tanya Muti.

"Muti, kau tahu bagaimana kondisi ku kan? aku baru terjatuh dari lereng dan ingatan ku bermasalah sekarang, " ucap Jihan sangat piawai dalam memainkan perannya sebagai Sekar Wulan yang tak ingat apa- apa setelah kecelakaan di dalam hutan itu.

Muti mengangguk. "Benar tuan putri. "

Jihan tersenyum, syukur lah tak ada kecurigaan di antara mereka. "Kalau begitu aku ingin mengetahui dari kalian, siapa aku dan bagaimana juga orang- orang mengenal suami ku? "

Pertanyaan yang cukup aneh bagi mereka namun tak ada yang berani menyanggah. Lalu Muti dan dua orang emban mendekatkan diri dengan tumit mereka kemudian mulai bercerita sesuai yang mereka.

Waktu seolah berjalan lambat saat Jihan menyerap informasi dari berbagai mulut yang menceritakan soal dirinya dan suaminya itu. Ternyata mimpi nya tentang kehidupan Sekar Wulan saat itu benar-benar sangat tragis.

Sekar Wulan adalah putri seorang Tumenggung di kerajaan ini.Dulu di mata rakyat Sekar Wulan adalah sosok yang di hormati, dia di kenal karena kecerdasaan, keanggunan dan kelembutannya. Dia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Raden Atarya dan kakak perempuan bernama Raden Ayu Puspita.

Namun suatu hari ayahnya terlibat dalam sebuah organisasi pemberontakan yang berniat untuk melengserkan raja yang saat ini sedang memerintah, seluruh keluarga nya di penjara, tapi sebelum itu seolah sudah meramalkan kehancuran nya, Tumenggung Sudarma lebih dulu menikahkan putri pertama nya dengan Raden kertayasa putra adipati kerajaan sebrang sementara Sekar Wulan di jadikan tumbal untuk menikah dengan Adipati muda, Raden Erlangga yang terkenal keras dan berwajah angker, sebagai keuntungan politik.

Raden Kertayasa adalah nama yang ia dengar dari mulut Raden Erlangga juga pria yang muncul dalam ingatannya, itu berarti dia bisa simpulkan Raden Kertayasa adalah kekasih hati Sekar Wulan namun mereka terpaksa berpisah karena menikah dengan yang bukan pilihan masing-masing.

Jihan menggeleng pelan, Tumenggung Sudarma menyelamatkan putri pertama nya dengan menikahkannya bersama Raden kertayasa yang terkenal murah senyum dan ramah sementara dirinya di korbankan dengan di nikahkan bersama adipati muda yang kejam dan terkenal berwajah angker ini. Sungguh ironi yang menyedihkan.

"Aku memang berdoa untuk meminta sesuatu yang menantang tapi bukan berarti menjadi seorang putri yang di anak tirikan dan istri yang diabaikan dari seorang adipati kejam, seperti ini. Haish! " batin Jihan sambil menepuk ringan kening nya.

Lalu ia menatap para emban lagi.

"Oh ya kenapa Kanjeng adipati selalu di panggil Raden berwajah angker? "

"Maaf beribu maaf tuan putri, ijinkan saya menjawab, " ucap salah satu emban.

Jihan mengangguk.

"Julukan itu sudah melekat pada kanjeng raden adipati sejak dulu, sebab beliau memang selalu berwajah tegas dan serius entah pada musuhnya ataupun ke orang lain. Jarang ada yang melihat beliau tersenyum dan juga tindakan nya yang kejam pada setiap musuh membuat julukan itu semakin melekat padanya. "

Jihan akhirnya mengangguk mengerti. Dan mengenai suaminya itu, dia jadi tahu sekarang. Raden Erlangga adalah putra raja bersama seorang gundik yang kemudian di angkat sebagai selir. Selain menjabat sebagai adipati dia juga adalah panglima kerajaan yang terkenal memiliki lima puluh ribu kavaleri pribadi. Dia terkenal sebagai seorang pangeran yang gagah, berani dan setia pada kerajaan. juga terkenal sebagai seorang ahli strategis perang yang ulung dan sangat di hormati oleh prajurit. Karena jasanya yang besar itu, ia di anugerahi gelar Sri Mangkubumi-- sebuah gelar yang sangat berpengaruh di kerajaan, itu sebabnya meskipun dia hanya anak dari seorang gundik yang kemudian berubah menjadi selir, tetapi di kerajaan Raden Erlangga sangat di segani, gelarnya menaikkan sepuluh tingkat reputasinya di lingkungan kerajaan.

Tanpa sadar Jihan berdecak kagum betapa kerennya rekam jejak suaminya itu. Ia membayangkan sosok Raden Erlangga, dengan wajah dinginnya yang penuh wibawa, dan aura kekuasaan yang menyilaukan. Tak heran juga jika julukan 'wajah angker' melekat padanya. Karena dari wajahnya sudah mampu menakuti- nakuti musuh sekaligus memancarkan kekuatan tak terbantahkan.

Namun tubuh yang di rasukinya ini mencintai Raden kertayasa, bukan suaminya Raden Erlangga. Jelas, Jihan bisa mengerti. Pernikahannya dengan adipati muda itu bukan di dasari oleh cinta, dan Raden Erlangga juga terlihat membencinya dan juga karena tingkah Sekar Wulan selama ini tentu menorehkan tinta hitam pada reputasi Raden Erlangga di depan publik. Dua manusia ini jika terus melanjutkan pernikahan pasti akan hanya saling menyakiti.

Tapi bukankah sekarang tubuh ini adalah milik nya? ia bisa melakukan apapun kan? Jihan ingin merubah takdir nya dan jalan keluar yang utama adalah bercerai dengan adipati muda itu.

"Baiklah misi pertama, harus berpisah dengan Raden Erlangga, lalu pergi sebagai rakyat biasa dan menikmati hidup dengan damai. "

Itu adalah cita- citanya sejak berada di tubuh Jihan Athala seorang aktris yang memiliki kehidupan glamor membosankan. Dan seolah Tuhan menjawab doa yang selama ini ia rapalka

Tiba-tiba terdengar suara ketukan lembut di pintu, Jihan menoleh mendapati seorang abdi berada di belakang. "Ngapunten ndoro putri, yang mulia adipati ingin menemui anda."

****