Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 [ Tyara Kembali Tinggal Bersama Nenek ]
Setelah pergi ke pemakaman, Arvan sengaja mengajak Tyara menemui Nenek, tapi kali ini bukanlah di kediaman Nenek, melainkan di kantor Kepolisian sadar hari ini Nenek bilang mau mengunjungi Alexa, sengaja pula Arvan membawanya kesini lantaran jarak tempuhnya yang lebih dekat.
"Tyara ...ini sungguh kamu? Nenek tidak salah lihat kan?"
Seperti itulah gambaran ketika Nenek bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan Tyara, biarpun sebenarnya Wanita dihadapannya sungguh Tyara asli, namun rahasia ini hanya Tyara sendiri yang tau.
"Maaf, nenek siapa apa kita kenal?"
"Kamu sangat persis seperti Tyara ...."
Kembali Nenek membelai pipi mulus Tyara, betapa sangat bahagianya Nenek melihat gadis yang sangat disayanginya akhirnya bisa ia lihat kembali.
"Kyara paham Nek, bukan hanya nenek, tapi Kak Arvan juga mengira bahkan sedikit tak percaya jika aku ini Kyara ...Adik dari Kak Tyara, aku sangat bahagia selama ia di Jakarta Kakak bertemu keluarga baik ini dan kalian mau menganggapnya sudah seperti keluarganya sendiri, sekali lagi terima kasih atas kebaikan kalian."
"Maafkan nenek telah mengira kamu seseorang yang nenek rindukan, kamu sangat mirip dengan cucu nenek bolehkah nenek memelukmu?"
Tyara memberikan anggukannya, keduanya pun berpelukan dengan eratnya, melepaskan rasa rindu yang akhirnya terobati.
"Bukan hanya Nenek, Tyara sendiri sangat merindukan Nenek, maafkan Tyara telah berbohong pada Nenek, maafkan Tyara ...."
Ia membatin, Tyara sendiri nampak bersedih, tapi ia tidak bisa memperlihatkan rasa rindunya sadar Alexa sudah ada didepan mata, sadar pula ia sedang menjalankan misi balas dendam termasuk berpura-pura menjadi orang lain.
"Jadi, dia bukanlah Tyara? Syukurlah aku aman dan tidak akan ada yang bakal tau kalau akulah yang telah membunuhnya kamu aman Alexa, kamu aman,"batinnya yang bisa bernafas lega.
"Kali ini kamu bisa lega perbuatan kamu tidak diketahui oleh seseorang Alexa ... tapi aku janji, aku sendiri yang bakal membuka mulutmu mengakui semua perbuatan kamu pada semua orang, tunggulah saatnya tiba,"batin Tyara menyuarakan.
"Nak?"panggil Nenek.
"Iya Nek?"
"Jujur tidak percaya jika wanita cantik yang nenek ajak bicara ini bukanlah Tyara karena kalian tidak memiliki perbedaan sama sekali? Kalian memiliki kemiripan bukan hanya dari wajah, tapi perilaku dan sikap kalian sama-sama baik, jadi bolehkah Nenek anggap kamu cucu nenek?"mohon Nenek.
"Nenek kelihatan orang yang sangat baik, Kyara bersedia menganggap nenek sebagai nenek kandung Kyara, Kyara bersedia,"jawab Kyara dengan tersenyum.
"Berhubung kamu tidak memiliki tempat tinggal, tinggal lah bersama kami?"titah Nenek.
"Baiklah Kyara bersedia Nek,"jawab Kyara tak henti-hentinya tersenyum lepas ada Nenek.
"Tidak! Anda ini tidak punya malu ternyata? Bahkan kalian baru bertemu kurang dari satu jam, seenaknya aja tinggal disini, aku tidak setuju!" tegur Alexa tak setuju dengan ajakan sang Nenek.
"Kamu janganlah pikirkan perkataannya ...nenek yang memberikan ijin, kamu boleh tinggal bersama nenek."
"Sungguh?"
"Iya sungguh."
"Terima kasih nek."
Kembali Tyara memeluk Nenek, ia tau kelemahan Nenek ada padanya, ia pun tau Nenek orang yang sangat baik, tapi kali ini ia terpaksa menggunakan kebaikan Nenek untuk misi balas dendamnya.
"Satu cela aku berhasil memasuki rumah itu, kuatkan pertahanan kamu Ar, kini saatnya kamulah yang akan aku jadikan sasaran!"ujar Tyara dalam hati.
"Nenek ...?"
Suara anak itu kini membangkitkan wajah Tyara kembali berbinar-binar, dari arah samping adanya dua anak perempuan berjalan bergandengan tangan menghampiri Nenek dan juga sang Ayah.
Melihat salah satu anak, air mata Tyara akan kelepasan akan mengalir, namun ia sadar sekarang bukan waktunya yang bisa Tyara lakukan ia harus bisa menahan rasa rindunya sampai sedalam mungkin agar misi balas dendamnya berbuah hasil yang tak mengecewakan.
"Putriku? Ini tidaklah bermimpi kan? Aku bisa bersama Putriku biarpun dia tidak tahu kalau aku ini Ibu kandungnya ...ini Mama sayang ...ini Mama ...,"batin Tyara yang ingin rasanya memeluk dengan erat anak perempuan bernama Lala itu.
"Sayang ...cucu nenek sudah pulang sini peluk nenek."
"Nek, Bibik ini siapa?" Sesaat fokus Lala tertuju pada Tyara.
"Ini Tante Kyara, ayo kenalan,"titah Nenek.
"Tante ...namaku Lala ... Tante siapa?" Suara lembut itu membangkitkan senyum mengembang pada wajah Tyara, ia bersimpuh, diusap pipi mungil sang Anak tak bisa disebutkan seberapa bahagianya ia bisa sedekat ini dengan Lala.
"Tante bernama Tante Kyara, kamu bisa panggil Tante dengan nama Tante Ara."
"Tante sangat baik dan cantik, tapi kenapa mata Tante seperti milik Cantika?"
"Mungkin itu hanya sebuah kesamaan sayang, kamu anak yang cantik dan sangat manis." Lagi Tyara membelai pipi mungil Lala.
"Tante cantik?"sahutan yang kembali anak kecil layangkan, dari arah yang sama terdapat anak kecil seusia Lala menghampiri mereka.
"Kamu cantik? Kamu bukanlah Anak yang kemaren?"tanya Tyara.
"Maksudnya?"
"Tuan, dia Wanita yang saya maksud kemaren? Dia yang telah menolong Non Cantika,"ujar Bibik Putri yang menyuarakan.
"Tante cantik kenapa ada disini?" Cantika bertanya.
"Sayang ...mulai sekarang Tante ini bakal ikut tinggal bersama kami, apa kamu senang?" Arvan bertanya pada sang Putri sambil ia bersimpuh.
"Sungguh? Cantika tidak salah dengar Tante cantik ini akan tingal bersamaku?"ujar Cantika tak percaya.
"Iya, Tante akan tinggal bersama kamu, sini peluk Tante juga."
Tak menunggu anak kecil itu langsung memeluk Tyara, tak ada rasa canggung ataupun malu bahkan takut terhadapnya biarpun ini baru pertemuan kedua, namun yang membuat hati bahkan perasaan Tyara bercampur kenapa setelah berpelukan dengan cantika hatinya tambah tenang, jujur tak selega ini ketika berpelukan dengan Lala.
"Kenapa lagi ini? Ini bukan pertama, ataupun kedua kalinya aku merasakan perasaan aneh ini? Ada apa?"batin Tyara yang tak mengerti.
"Sudah waktunya tahanan kembali ke sel, mari ikutlah kami,"ajak Polisi sambil menyudahi masa berkunjung.
"Sayang ...." Alexa berganti berlutut didepan Cantika.
"Selama Mama tidak ada kamu jangan rewel ya?" Alexa berkata, Cantika hanya mengangguk.
"Bawa masuk." Polisi memerintahkan.
"Baik."
"Tunggu Mama sayang ...jika waktunya tiba, Mama tidak akan pernah melepaskan kamu yang kedua kalinya, tunggulah Mama ...." Tyara membatin.
SEKALIAN IJIN PROMO KARYA SESAMA AUTHOR YANG CERITANYA TAK KALAH SERU, BERIKUT BLURNYA
Mommy Lidya adalah seorang janda dengan satu anak perempuan yang sudah berajak dewasa. Dia terpaksa menyewa seorang pria yang tak lain adalah mantan karyawannya bernama Juan. Mommy Lidya memiliki alasan kuat kenapa dia harus menyewa Juan untuk masuk ke dalam ranah pribadinya. Padahal sebelumnya Mommy Lidya adalah seorang wanita yang paling tidak suka kehidupan pribadinya diketahui oleh orang lain. Saking tertutupnya sampai-sampai Azma sang anak pun tidak begitu dekat dengan sang Mommy.
Hubungan Azma dan Mommy Lidya semakin tegang karena Azma tau Mommy-nya membayar seorang pria muda yang tak lain dia adalah rekan kerjanya, terlebih Juan pernah menyatakan cinta dengan Azma. Azma menuduh Juan hanya memanfaatkan sang ibu, di mana Azma tau betul Juan adalah seorang tulang punggung keluarga.
Ketegangan pun semakin terjadi antara Azma dan Momy Lydia begitupun dengan Juan. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Mommy Lidya sampai membayar Juan untuk masuk ke dalam ranah pribadinya?
Bersambung