NovelToon NovelToon
Sumpah Darah

Sumpah Darah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama / Kekasih misterius
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Apa jadinya jika kakak beradik saling jatuh cinta. Seluruh dunia bahkan menentang hubungan mereka.

Dan tanpa mereka sadari, mereka telah melakukan sumpah untuk sehidup semati bersama.

Hingga sebuah kecelakaan mengakhiri salah satu hidup dari mereka.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apakah mereka memang ditakdirkan untuk hidup bersama?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Perpisahan

Ambulans yang membawa Nabila tiba di rumah sakit. Nabila yang masih belum sadarkan diri dibawa ke ruangan UGD untuk diperiksa. Laila, Hadi, Amina dan beberapa pengawal sudah menunggu dari tadi setelah mendapatkan telepon dari pengawal yang ada di TKP.

Laila, Hadi, Amina menangis melihat kondisi Nabila yang sangat memperihatinkan. Hadi tidak bisa menahan amarahnya. Hadi melampiaskan kemarahannya kepada Laila. Seandainya Laila tidak memberikan perintah menangkap mereka, kecelakaan ini tidak akan pernah terjadi.

Laila hanya diam. Di dalam hati Laila sungguh menyesal. Tapi Laila terlalu gengsi menunjukkan rasa penyesalannya. Saat itu Laila tidak bisa menerima perbuatan yang dilakukan cucunya. Mereka telah membuat aib keluarga.

Sungguh perbuatan yang tidak bisa dimaafkan oleh Laila. Laila tidak habis pikir mengapa cucunya bisa melakukan hal serendah dan menjijikan itu. Mereka telah melanggar norma-norma agama dan sosial. Dosa besar yang telah mencoreng nama besar keluarga mereka.

Cucu yang telah lama dia dambakan. Laila berharap cucu-cucunya akan menjadi penerus bisnisnya. Tapi, setelah melihat dengan mata dan kepalanya sendiri Nabil dan Nabila tidur bersama dengan banyak tanda merah di bagian tubuh mereka, emosi Laila meledak.

Laila mengambil keputusan hari itu juga untuk memisahkan Nabil dan Nabila. Laila berharap setelah mereka dipisahkan, Nabil dan Nabila akan menemukan cinta baru bersama orang lain.

Ternyata, keputusannya tidak berjalan sesuai keinginan. Nabil dan Nabila ketakutan. Mereka berusaha melarikan diri dari para pengawal Laila. Sungguh hancur, remuk, sakit hati Laila saat melihat Nabila bermandikan darah tiba di rumah sakit.

Dokter dari ruangan UGD keluar mencari keluarga pasien yang baru saja mengalami kecelakaan.

"Kami keluarganya Dok, bagaimana cucu saya?" tanya Hadi.

"Mohon maaf, untuk pasien yang baru saja mengalami kecelakaan, kami harus segera mengambil tindakan operasi. Karena pasien mengalami benturan keras di kepalanya pasien mengalami pendarahan hebat. Dan berita buruknya, operasi ini sangat besar resikonya," kata Dokter.

"Lakukan apa saja asal anak saya selamat Dok," Amina menangis.

"Iya, Dok. Lakukan yang terbaik untuk cucu saya," Hadi mengatupkan kedua tangannya.

Perawat meminta Hadi ke ruang administrasi untuk menandatangani persetujuan operasi Nabila.

Mobil ambulans yang membawa Nabil tiba di rumah sakit. Hakim yang sudah sadarkan diri mendorong pelan brankar yang membawa Nabil. Laila, Hadi dan Amina yang berada di luar ruangan UGD berlari menghampirinya.

"Mana Nabil, di mana Nabil?" Amina memegang lengan Hakim.

"Sayang, Nabil sudah meninggal. Ma, Pa, Nabil sudah meninggal," Hakim membuka kain putih yang menutup wajah Nabil.

Sontak saja Amina, Laila dan Hadi menangis tak percaya. Mereka berusaha membangunkan Nabil dengan menggoyangkan tubuhnya.

Laila membulatkan kedua matanya. Laila menatap Nabil yang bersimbah darah dengan bagian tubuh yang tidak lagi sempurna. Nabil mengalami keretakan di bagian dadanya karena terlindas truk bermuatan besar.

"Nabil sudah pergi. Maafkan semua kesalahannya, ampuni dia, relakan dia, ikhlaskan dia," Hakim histeris menangis sambil menutup wajahnya.

Laila terduduk di lantai rumah sakit. Laila sangat menyesal. Karena dia, Nabil pergi untuk selama-lamanya.

"Permisi Pak, Bu. Kami sudah semaksimal mungkin menyelamatkan anak Bapak dan Ibu. Tapi Tuhan berkehendak lain," Dokter menunjukkan belasungkawanya.

"Terima kasih Dokter, terima kasih. Dokter sudah berusaha, kami sangat berterima kasih," ucap Hakim.

Jenazah Nabil dibawa ke ruangan mayat. Brankar Nabil berpapasan dengan brankar Nabila yang akan masuk ke dalam ruangan operasi.

Tiba-tiba saja brankar mereka berhenti dengan sendirinya tidak bisa digerakkan. Brankar Nabil dan Nabila persis bersebelahan. Perawat terus berusaha mendorong brankar yang terasa berat, mereka terus berusaha sampai tangan Nabila dan Nabil menjuntai dan saling bersentuhan.

"Tolong, pasien harus segera ke ruangan operasi," perawat meminta bantuan perawat lainnya untuk menggerakkan brankar.

Hadi, Laila, Amina dan Hakim menangis melihat semua itu. Mereka seolah mengerti Nabil ingin berpamitan pada Nabila dengan caranya.

Hakim menghampiri para perawat dan meminta izin untuk beberapa saat. Hakim berbicara dalam hati agar Nabil mendoakan Nabila yang berjuang untuk kehidupannya. Hakim menyatukan tangan Nabil dan Nabila. Hakim kembali meneteskan air mata. Hakim kemudian menaruh tangan Nabil dan Nabila di brankar mereka masing-masing.

Dan setelah beberapa menit kemudian, brankar itu kembali normal. Brankar Nabila didorong masuk ke ruangan operasi dan brankar Nabil didorong masuk ke ruangan mayat untuk dimandikan.

"Ya Allah, cobaan apa lagi ini," tubuh Amina merosot ke lantai rumah sakit.

"Sayang, sabar ya, yang tabah," Hakim memeluk Amina yang sudah lemas.

"Ini semua gara-gara kamu! Seandainya kamu tidak memerintahkan mereka mengejar dan menangkap Nabil, semua ini tidak akan terjadi!" Hadi menendang pot bunga yang ada di depan kamar mayat.

Laila menerobos masuk ke dalam kamar mayat. Laila memeluk Nabil. Laila meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

"Nabil, Nabil, bangun. Maafin Oma. Oma salah. Oma sayang Nabil. Apapun keinginan Nabil akan Oma turuti. Bangun Nabil!" Laila menangis histeris.

Laila merasakan dingin di area tengkuknya. Laila melihat di dalam ruangan itu hanya ada dia seorang dan Nabil yang terbaring di atas brankar tak bernyawa.

Laila memandangi sekitar. Laila melihat sekelebat bayangan-bayangan hitam. Laila merinding sebadan-badan. Laila mendengar suara berderit di belakangnya. Laila perlahan berbalik.

"AAAAAAAAAA!"

Laila melihat Nabil bangun dari brankar rumah sakit. Darah segar mengalir dari atas kepalanya. Matanya merah karena tercampur dengan darah. Dadanya berlubang dan juga mengalir darah segar di sana.

"Nabil, Nabil, Oma minta maaf. Oma minta maaf," Laila perlahan mundur ke belakang.

Amina, Hakim, Hadi dan beberapa orang yang ada di kamar mayat, keheranan melihat tingkah laku Laila. Laila terus meminta maaf sambil mengatupkan kedua tangannya.

Hakim dan Hadi mendekat berusaha menenangkan Laila. Mereka beranggapan, saat ini Laila terguncang jiwanya karena rasa bersalah dan penyesalan. Laila sama seperti mereka yang syok dan belum bisa menerima kenyataan Nabil telah pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

"Sayang, tenang, ikhlasin Nabil. Biar Nabil tenang di sana. Maafkan semua kesalahannya. Tolong jangan menambah bebannya," Isak Hadi.

"Nabil, Nabil, maafin Oma. Maaf. Bukan maksud Oma seperti itu."

Dipandangan Laila saat ini, Hadi suaminya yang berusaha menenangkannya itu adalah sosok Nabil yang berdiri di depannya dengan tubuh yang tidak tegak berdiri. Nabil terseret-seret melangkah karena kakinya sebelah patah. Tangannya juga bergelantungan hampir terlepas.

"Oma tega. Oma tega memisahkan aku dengan Nabila. Apa harus dengan cara ini Oma! Sekarang lihat aku Oma! Wajahku hancur, tangan dan kakiku patah, dadaku retak. Ini semua karena Oma! Ini salah Oma! Aku benci Oma!" Nabil dengan suara berat berteriak tepat di depan wajah Laila.

Laila merasakan dadanya nyeri seperti dicengkeram. Jantung berdetak sangat cepat. Wajahnya berbanjirkan keringat.

"Ma, Mama," Hakim dan Amina duduk di sebelah Laila.

Pandangan Laila mulai terasa berat. Laila tidak bisa bernapas, pandangannya menghitam dan tidak sadarkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nashira
Kasian
Queen
saking merasa bersalah nya
Al!f
😱😱😱😱😱
Queen
Baru bab 21 Nabil sudah pergi 😭
Fang
Meninggal kh? Oh Nabil 😭
Na!
Nabil pergi 😭
Al!f
Unboxing juga
Queen
Dan terjadi.....
Queen
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Queen
Wawwww apa yg Alan terjadi 😱
Fang
Kita lihat esok 😂
Al!f
Lanjut 😄
Al!f
Gak bisa Nabila, sadar Nabila, kalian saudara.
Queen
Mungkin ini yang terbaik
Nashira
Itu namanya tak jodoh
Queen
Ternyata Amel anak Dina
Nisa
Jahat bet
Aila
Ternyata semua diawali dari dengki
Aila
Amel, Amel back
Aila
Oh, Amel sepupu Hakim.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!