Farah meninggal karena dibunuh. Namun itu bukanlah akhir kehidupannya. Farah diberi kesempatan untuk hidup kembali sebagai siswi bernama Rasti. Siswi yang tidak lain adalah murid di sekolah suaminya bekerja.
Nama suami Farah adalah Yuda. Sudah memiliki dua anak. Hidup Yuda sangat terpuruk setelah kematian Farah. Hal itu membuat Farah berusaha kembali lagi kepada suaminya. Dia juga harus menghadapi masalah yang di alami pemilik tubuhnya. Yaitu menghadapi orang-orang yang sering membuli dan meremehkan Rasti. Sebagai orang yang pernah bekerja menjadi pengacara, Farah mampu membuat Rasti jadi gadis kuat.
Apakah Farah bisa membuat suami dan anak-anaknya mau menerimanya? Mengingat dia sekarang adalah gadis berusia 17 tahun. Lalu bagaimana nasib Rasti yang selalu diremehkan karena bodoh dan berbadan gemuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 - Beraksi
Reno hanya diam. Dia terlihat sibuk memegangi bagian wajahnya yang lebam.
"Aku tahu film favoritmu. Ibumu pernah memberitahuku. Katanya kau sangat suka film The Incredible? Aku tahu itu film tentang keluarga yang menjadi superhero. Jika bukan karena ibumu, aku tidak akan tahu itu film apa," ujar Rasti panjang lebar.
Reno menatap Rasti. Dia sepertinya mulai mempercayai gadis itu.
"Aku bahkan tahu es krim favoritmu. Bublegum kan?" terka Rasti. Dia segera mengulurkan tangan untuk membantu Reno berdiri. Anak itu memang masih dalam keadaan terduduk di tanah.
"Apa ibuku yang memberitahumu tentang itu?" tanya Reno. Ia akhirnya menanggapi. Reno bahkan menyambut uluran tangan dari Rasti.
"Ya! Ibumu adalah orang yang sangat keren. Aku sangat mengaguminya," ungkap Rasti. Padahal dalam hatinya berkata, 'Rasanya aneh memuji diri sendiri begini.'
"Bagaimana kalau kita pergi makan es krim. Aku akan mentraktirmu," tawar Rasti.
Reno mengangguk. Dia dan Rasti pergi ke toko es krim terdekat. Tempatnya sendiri berada tidak begitu jauh dari sekolah Reno. Mereka sama-sama memesan es krim rasa bublegum di sana.
Kebetulan di sebelah toko es krim terdapat pasar malam yang baru dibuka. Rasti mengajak Reno di sana. Meski sedang berada di badan seorang remaja, Rasti merasa tetap bersama putra anaknya. Sikap asli Farah keluar secara alami. Seperti kecerobohan dan keras kepalanya.
Sekarang Rasti membelikan Reno popcorn. Namun saat dalam perjalanan mendatangi Reno, dia tidak sengaja tersandung. Separuh popcorn yang ada di wadah sontak berjatuhan.
Reno tergelak melihat kecerobohan Rasti. Dia berinisiatif membelikan popcorn yang baru untuk Rasti.
"Reno! Kau tidak perlu membelinya," seru Rasti.
"Tidak apa-apa. Ini!" Reno yang baru saja membeli popcorn menghampiri. Dia menyodorkan popcorn pembeliannya kepada Rasti.
"Terima kasih. Kita makan bersama. Ayo kita duduk ke cafe itu," ajak Rasti. Ia dan Reno melangkah bersama menuju cafe.
"Kau sangat mirip dengan ibuku," komentar Reno.
"Benarkah?" tanggap Rasti. Dia senang sang putra mengenalinya. Meski tidak sespesifik yang dirinya harapkan.
Di sisi lain, Yuda mendatangi sekolah Reno. Seperti biasa, kedatangannya atas dasar ingin menjemput Reno. Namun saat Yuda mencari, dirinya tidak menemukan Reno dimana-mana. Alhasil Yuda bertanya pada satpam.
"Maaf, Pak. Siswa di sini ada banyak. Aku nggak memperhatikan semuanya," kata sang satpam yang tidak tahu.
"Ya sudah. Terima kasih." Yuda mengambil ponsel. Dia menghubungi ibunya. Mungkin saja sang ibu yang menjemput Reno tanpa sepengetahuannya. Tetapi setelah ditelepon, ternyata ibunya tidak ada menjemput Reno.
"Astaga anak ini. Kenapa dia akhir-akhir ini suka berbuat ulah!" gerutu Yuda seraya mengusap kasar wajahnya. Dia akhirnya mencari Reno ke lingkungan sekolah. Tak lupa menelusuri jalanan sekitar sekolah.
Langkah kaki Yuda terhenti ketika melihat sebuah taman bermain kanak-kanak. Dia ingat kalau dirinya, Farah, dua anaknya pernah menghabiskan waktu di sana beberapa tahun lalu.
Yuda lagi-lagi tenggelam mengingat mendiang istrinya. Bertepatan dengan itu, dia mendapat telepon dari seorang pria bernama Umar. Pria itu kebetulan adalah orang yang dipercaya Yuda untuk mencari informasi mengenai Rudi.
"Bagaimana?" tanya Yuda yang sudah mengangkat panggilan telepon.
"Ada remaja yang hilang lagi. Remaja itu diketahui sudah menghilang tiga hari lalu," jawab Umar dari seberang telepon.
"Aku semakin yakin kalau Rudi memang sedang tidak di penjara sekarang."
"Aku baru saja mencari tahu bahwa Rudi memang tidak pernah ada di selnya. Aku kebetulan langsung menanyakan tentang hal ini pada salah satu penjaga lapas yang bertugas," ucap Umar.
"Berarti polisi memang terlibat menutupi kejahatan Rudi." Yuda menyimpulkan.
"Kau yakin? Sebab tidak mungkin polisi mau membiarkan pembunuh berantai berkeliaran di luar. Bukankah itu aneh?"
"Itulah yang harus kita cari tahu sekarang. Apakah pihak kepolisian terlibat atau tidak. Kita bisa bicarakan lagi nanti. Aku harus mencari anakku."
"Baiklah."
Pembicaraan Yuda dan Umar berakhir. Yuda segera kembali mencari Reno.
Setelah melangkah jauh, Yuda akhirnya menemukan Reno. Dia kaget ketika melihat Reno tidak sendiri. Akan tetapi bersama Rasti. Gadis yang tidak lain adalah muridnya sendiri.
"Apa-apaan!" Yuda buru-buru menghampiri.
Ati ati yah ,jgn ampe kena jebakan betmen 😁