Novel ini merupakan karya pertama dari author. Harap dimaklumi jika ada beberapa chapter yang harus di "Revisi"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mas teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Special Chapter: Area Zero One
Di ruang hampa, didepan Pesawat Antar Bintang Ras Iblis Tertinggi nampak sosok Iblis yang sangat kuat. Penampilan sosok tersebut mirip dengan Ras Manusia tetapi memiliki kepala serigala. Juga, di seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu-bulu halus berwarna hitam. Tidak hanya itu, terdapat juga sepasang sayap kelelawar di punggungnya.
Iblis Tertinggi ini cukup besar karena memiliki tinggi lima belas meter. Tangannya dipenuhi oleh cakar yang tajam dan juga menyeramkan. Memakai Armor Tempur Antar Bintang berwarna hitam dengan garis-garis berwarna merah.
Dengan seringai yang menyeramkan, sosok tersebut berteriak dan berkata.
"Hahaha, keluar Kalian burung bodoh."
Tak menunggu terlalu lama, akhirnya didepan Iblis Tertinggi muncul robekan ruang yang cukup besar. Robekan ruang tersebut muncul satu kilometer jauhnya, berwarna putih suci dengan percikan warna emas. Setelah itu, muncullah sosok Malaikat Agung Uriel disertai dengan para malaikat bawahannya.
Sosok Malaikat Agung Uriel sangat indah. Memiliki rambut berwarna putih yang menjuntai, halo yang melayang diatas kepala, dan sepasang sayap yang mempesona. Tidak hanya itu, wujudnya yang indah mengenakan Armor Tempur Antar Bintang yang didominasi oleh warna putih, dan juga garis-garis berwarna emas.
Meski berpenampilan seperti perempuan yang memiliki tinggi sepuluh meter, tetapi sebenarnya ia tidak memiliki gender. Ras Malaikat pada dasarnya adalah Ras Suci sehingga mereka tidak dilahirkan dengan cara yang fana. Mereka tidak dilahirkan tetapi mereka sebenarnya ada.
Memang sedikit sulit untuk dijelaskan, namun di semesta yang luas ini hal apa yang tidak misterius? Ya, semuanya sangat misterius.
"Lama tidak berjumpa dengan dirimu, Greed. Salah satu dari Seven Deadly Sins, Ras Iblis Tertinggi." Kata Malaikat Agung Uriel langsung.
"Hahaha. Kau langsung seperti biasanya, Malaikat Agung Uriel. Satu, tidak, sepuluh juta tahun tidak berjumpa tetapi sifatmu masih sama seperti dulu. Terlalu blak-blakan!" Greed membalas dengan tertawa. Setelah itu, dengan seringai yang tergambar diwajahnya, ia menambahkan,
"Terlebih lagi, daripada gelarku yang bukan apa-apa, bukankah gelarmu yang lebih mulia. Salah satu Malaikat Agung Seven Heavenly Virtues, bergelar Temperance, dari Ras Malaikat."
Mendengar ini, Malaikat Agung Uriel tidak menjawab. Ia lebih memilih diam. Sanjung menyanjung ini bukan gayanya, ia lebih suka berkata langsung.
"Lalu, apa yang dirimu inginkan dari diriku yang mulia ini, Greed?" Tanya Malaikat Agung Uriel langsung.
"Selain itu, bukankah tidak sopan jika dirimu menghadang pesawat yang diriku miliki." Tambahnya.
"Sopan? Hahaha.."
"Hal membosankan macam apa itu." Balasnya.
"..."
"Aku, Iblis Tertinggi dan juga salah satu dari Seven Deadly Sins tidak membutuhkan sopan santun seperti yang kau ucapkan. Dari pada itu, lebih baik kalian menyerahkan barang berharga kalian kepada ku. Termasuk Pesawat Antar Bintang yang berada dibelakang kalian."
Greed, seperti namanya, Iblis Tertinggi ini terbilang sangat serakah. Selagi itu barang berharga seperti logam dan harta alam yang langka, maka ia akan tetap mengambilnya. Bukan tanpa alasan, tetapi karena logam berharga dan harta alam membantunya dalam menaikkan level.
Setiap Iblis itu ingin menaikkan level maka akan membutuhkan banyak sekali logam dan harta alam. Harta langka tersebut akan diserap olehnya menggunakan kemampuan serakah, yaitu melahap harta.
Para malaikat bawahan Malaikat Agung Uriel yang mendengar ini ekspresi mereka langsung berubah menjadi stagnan. Mereka tidak menyangka iblis maniak ini Ingin merampok harta mereka. Tetapi, bukankah ini sedikit keterlaluan?
"Eh, apakah Iblis maniak ini ingin merampok harta kita?."
"Seharusnya tidak, kan? Apalagi disini ada yang mulia Malaikat Agung Uriel yang melindungi pesawat."
"Yang benar saja! Itu mungkin hanya alasan. Si maniak ini suka bertarung, jadi kemungkinan ia ingin melawan yang mulia. Kamu tahu, yang mulia sudah bertarung dengannya hampir tidak terhitung jumlahnya."
"Kamu benar!"
Malaikat Agung Uriel yang sejak tadi diam dengan tanpa ekspresi kemudian berkata.
"Diriku yakin bahwa dirimu menghadang pesawat yang diriku tumpangi bukan hanya untuk merampok. Selain itu, diriku tidak ingin basa-basi dengan dirimu. Katakanlah! Apa yang dirimu inginkan?"
"Hahaha. Betapa langsungnya! Baiklah, yang aku inginkan adalah..." Balas Greed sambil menyeringai. Setelah itu, mengangkat tangannya ke atas ia kemudian melakukan gerakan mencakar.
"Terima ini!"
"Destruction Magic: Space Destruction Claw!"
Cakar penghancur melesat kearah para malaikat dengan kecepatan yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Cakar membawa kekuatan destruktif yang sangat kuat sehingga ruang hampa disekitar terpelintir dan meninggalkan robekan ruang yang menyeramkan.
Pada awalnya, teknik sihir itu hanya sebesar lima meter. Tetapi, semakin teknik sihir tersebut melaju, ukurannya berubah semakin besar. Pada saat Cakar penghancur tersebut dekat dengan para malaikat ukurannya mencapai setengah kilometer.
Melihat cakar penghancur yang mendekat kearahnya, Malaikat Agung Uriel tidak tinggal diam. Ia terlihat melambaikan tangannya. Setelah itu, dengan kebijaksanaan yang ia miliki, Malaikat Agung memblokirnya dengan Barrier Magic.
"Light Magic: Wisdom Shield!"
Barrier Magic menghadang cakar penghancur di depan para malaikat. Bersentuhan, cakar penghancur dan penghalang sihir tidak meledak, tetapi kemudian mengurai menjadi bintik-bintik cahaya dan menghilang di kehampaan.
"Sepuluh juta tahun yang lalu, dirimu tidak akan menyerang dengan cara menguji air seperti ini. Dirimu pada saat itu bahkan di juluki dengan sebutan maniak gila yang suka bertarung. Sekarang, apakah dirimu ingin mengubah persepsi orang lain tentang itu?" Malaikat Agung Uriel bertanya dengan sedikit memiringkan kepalanya.
"Mengubah persepsi orang lain? Apakah itu perlu?" Balas Greed dengan balik bertanya.
"Hahaha. Terlebih lagi, aku tidak menyangka kau juga menerobos ke Ranah Great Galaksi Tahap Awal. Sungguh tidak terduga."
Malaikat Agung Uriel mengangguk.
"Diriku menyadari meski serangan dirimu hanya sebatas menguji air, tetapi kekuatan serangan itu lebih dari pada saat itu. Diriku sudah menduga bahwa dirimu yang saat ini sudah menerobos dan naik level." Malaikat Agung Uriel memberikan komentarnya. Kemudian, dengan suara feminim dan aura ilahi yang terpancar dari tubuhnya, ia melanjutkan."Tetapi, diriku juga tidak seperti sepuluh juta tahun yang lalu. Diriku saat ini..."
"Juga menerobos Ranah Great Galaksi Tahap Awal!"
"Hahaha, bagus-bagus. Aku tidak sabar untuk bertarung." Greed merespon dengan nafsu bertarung yang berkobar-kobar. Terlihat juga aura iblis yang berwarna hitam terpancar dari tubuhnya.
"Blaky, mundur sejauh mungkin dari tempat ini!" Perintah Greed kepada asisten Ai yang terpasang di Pesawat Antar Bintang nya.
"Sesuai kehendak anda, yang mulia Iblis Tertinggi." Jawab asisten Ai patuh.
Pesawat Antar Bintang yang dimiliki oleh Greed membuka pusaran dimensi untuk bergerak mundur. Memasuki pusaran, pesawat itu kemudian menghilang dan meninggalkan tempat itu.
Disisi lain, Malaikat Agung Uriel memberikan perintah kepada para malaikat bawahannya.
"Diri kalian harus kembali ke Pesawat Antar Bintang sekarang juga. Kemudian, bawalah pesawat untuk mundur sejauh mungkin." Perintah sang Malaikat Agung.
"Sesuai kehendak anda, yang mulia Malaikat Agung." Balas mereka serempak. Setelah itu, mereka kemudian kembali ke pesawat dan mundur dengan kecepatan penuh.
Hening!
Hening!
Setelah Pesawat Antar Bintang yang dimiliki kedua orang itu mundur, suasana di area itu tiba-tiba hening. Greed memandang sang Malaikat Agung dalam-dalam, begitu pula sebaliknya.
Bergetar!
Bergetar!
Ruang hampa dalam lingkup jutaan tahun cahaya bergetar dengan hebat. Dan juga, ruang yang ada disekitar mereka pecah hingga meninggalkan robekan ruang dengan luas hampir mencapai ratusan ribu tahun cahaya.
Ruang hampa yang pecah tersebut bukan karena apa, tetapi karena benturan aura Energi Mana dari Greed dan Malaikat Agung Uriel. Hanya dengan aura saja gugusan galaksi terdekat bergetar dan redup, menandakan bahwa kedua orang ini sangat kuat. Tidak, tapi benar-benar sangat kuat.
Melesat dengan kecepatan penuh mereka kemudian berbenturan dengan sekuat tenaga. Mengayunkan cakar dan pedang bersamaan, mereka kemudian berbenturan.
Cakar Greed dan pedang Malaikat Agung Uriel bertemu menciptakan ledakan Supernova yang menghancurkan ruang hampa. Bahkan, area jutaan tahun cahaya meledak dengan sangat dahsyat. Tidak sampai disitu, gugusan galaksi dan benda langit yang melayang tidak luput dari dampaknya. Benda-benda tersebut meledak dan hancur menjadi debu kosmik yang melayang di kehampaan.