NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Hari-hari Yura berjalan sebagaimana biasanya, bedanya sekarang dia sudah bukan lagi seorang mahasiswa, melainkan seorang karyawati BUMN di PT Pertamina persero.

Dia bekerja dalam satu devisi bersama kakak iparnya.

Yura memang sangat akrab dengan Tita, selain pemikirannya yang dewasa, Tita juga mampu mengemong dirinya, rasa sayangnya pada Yura sama seperti sang suami menyayanginya. Tak ada rasa cemburu di hati Tita jika Angga sedang memanjakannya. Dia menganggap, memang sudah semestinya kalau Angga menjadi pelindung untuk adik perempuan satu-satunya.

Ngomong-ngomong soal Juna, sudah dua bulan ini pria itu menjalankan tugasnya di Papua. Dan selama dua bulan dia hanya menghubungi keluarganya sekali. Itupun saat baru saja tiba di sana.

Juna memilih fokus memperbaiki dirinya sendiri karena ingin membuktikan pada Yura bahwa dia bukanlah Juna yang dulu lagi.

Akan tetapi Juna begitu sering menghubungi ustad Zaki di sela-sela kesibukannya untuk menyetorkan hafalan surahnya.

"Seneng deh, lihat bumil banyak makan" Ucapan Yura membuat Azizah tersenyum setelah menggigit gulungan lemper berisi abon dan ayam suir.

"Di kenyangin ya, jangan sampai keponakan aku kelaparan"

Senyum Zizah kian lebar. "Makasih ya" Timpal Zizah usai menelan sebagian hasil gigitannya tadi.

Yura tersenyum meresponnya.

Dua bulan setelah menikah, tak menunggu lama Zizah di nyatakan hamil. Dan kehamilannya sudah menyebar ke seluruh keluarga termasuk Yura.

Dia yang baru saja pulang bekerja, langsung ke rumah uztad Zaki begitu mendengar bahwa Azizah sedang berada di rumah orang tuanya.

"Berapa lama kamu di sini?" Tanya Yura.

"Cuma sehari, Ra"

"Kok cuma sehari?"

"Iya, lusa aku dan mas Malik harus kembali ke Turki"

Seiring berjalannya waktu, Yura sudah bisa melupakan Malik bahkan sudah benar-benar hilang dari pikirannya.

Tak seperti sebelumnya, jika mendengar namanya saja sudah berhasil membuat hati Yura memanas, tapi kali ini mau seratus kali pun ia mendengar nama Malik, sama sekali tidak berpengaruh pada dirinya.

"Ini enak banget, Ra. Kamu beli dimana?"

"Aku beli di kantin kantorku dan ini memang enak, Zah. Aku juga suka banget. Apalagi di buatnya selalu fresh, jadinya enak"

"Serius enak banget, atau apa aku yang emang lagi doyan makan"

"Ya bagus dong, yang ku tahu bumil itu kan sukanya muntah-muntah, nggak doyan makan karena perutnya emang nggak bisa di ajak kompromi"

"Eh, tapi pas aku cek, suster bilang emang belum waktunya. Biasanya kalau sudah dua bulanan lebih, baru terasa mual-mualnya"

"Ish ish, kalau bisa jangan lah" Balas Yura. "Tetap seperti ini saja, biar dedeknya sehat, ibunya juga sehat"

"Aamiin"

Yura terdiam, ia terus menatap sahabatnya yang begitu lahap memakan lemper bawaannya.

"Kamu lahiran di mana nanti, Zah? Apa ya di Turki?" Tanya Yura setelah diam beberapa detik.

"Kemungkinan iya, Ra"

"Kamu yang kuat ya, secara kan di sana nggak ada ummah, harus semangat pokoknya"

"Pasti, Ra. Selagi ada suami mah aku bisa jalani semuanya"

"Good" Balas Yura sambil mengulas senyum.

"Mas Malik sangat perhatian, apalagi pas tahu aku hamil, dia berubah jadi pria cerewet. Nggak boleh ini, harus hati-hati, nggak boleh banyak fikiran, pokoknya ada aja yang di baweli"

"Itu karena dia cinta sama kamu, Zah"

"Iya, dia juga setiap hari mengatakan itu"

"Romantis juga, ya" Kata Yura, sama sekali sudah tidak ada rasa sakit di hatinya. Yang ada justru bahagia melihat sahabatnya bahagia.

"Kamu gimana, sudah ada calon lagi?" Zizah menatap serius wajah Yura.

Yura menggeleng.

"Kata abah waktu itu sempat ada pria yang ngajakin ta'aruf. Gagal?"

"Aku menolaknya, Zah"

"Kenapa?"

"Aku mau fokus dulu sama karir, ngumpulin uang sebanyak-banyaknya buat beli rumah"

"Kamu benar-benar mau pergi dari rumah mamah Jazil?"

"Itu bukan rumahku, itu milik mas Juna, kalau dia menikah, sudah pasti aku harus keluar dari sana kan"

"Aku saranin kamu cepat-cepat nikah deh, aku khawatir sama kamu"

"Khawatir kenapa?" Tanya Yura mengernyitkan kening.

"Ya kalau kamu nikah kan ada yang jagain"

"Aku pasti menikah, kok. Tapi nggak sekarang"

"Kapan?"

"Setelah mas Juna balik, aku akan langsung kirim proposal ta'aruf"

"Minta tolong abah saja. Kenalan abah kan banyak dari kalangan para kyai"

"Insya Allah, Zah"

"Nanti aku ngomong ke abah deh"

"Nggak perlu terburu-buru, Zah. Aku harus nunggu mas Juna pulang terlebih dulu"

"Kenapa harus nunggu dia?" Tanya Zizah tak mengerti.

"Ya kalau aku nikahnya sekarang, nanti suamiku membawaku pergi, gimana dengan papa mama? nggak ada yang jagain mereka, kan?"

"Ada mas Angga sama mas Rezki kan?"

"Mereka pisah rumah, kan"

"Iya juga, si"

"Aku nggak tenang kalau nggak ada yang jagain papa mama"

"Iya, aku ngerti" Sahut Zizah, menggenggam erat tangan Yura. "Aku minta maaf ya kalau ada salah sama kamu"

Mendengar kalimat Zizah, reflek alis Yura menukik tajam. "Minta maaf buat apa?" Tanyanya.

"Ya mungkin aku buat kesalahan tanpa sengaja, atau di sengaja, tanpa sepengetahuan kamu, pokoknya aku minta maaf"

"Kamu teman terbaik. Semua kesalahanmu sudah aku maafkan. Tapi sayangnya kamu nggak ada salah ke aku, so buat apa aku maafin kamu"

Zizah menghela napas panjang.

"Semoga Allah selalu memberimu kebahagiaan, Ra. Pokoknya bahagia dunia akherat buat kamu"

"Aamiin" Genggaman tangan keduanya mengerat seolah saling menguatkan.

Bersambung

1
Anonymous
Adem denger kata2 nya😊
Ari Sawitri
ternyata Malik seorang pecundang sejati.. untung Yura mundur dr ta'aruf.
Ari Sawitri
kok aku ikutan tahan nafas ya selama mereka buka segel 😄🤭
Ari Sawitri
dari hbs nikah banyak banget gangguan nya .. honeymoon aja keluar kota biar ga ada yg ganggu 😄🤭 yg baca juga ikutan gemess
Ari Sawitri
hellow habis nikah mosok ya ga cuti .. ga masuk akal lah ..
Ari Sawitri
iya Juna jg sikapnya ga pasti gt. sdh minta Yura nikah dg nya tp sikap dia kayak gt. ditanya mamanya seakan dipaksa gt. jd ga jelas semuanya
Ari Sawitri
lama lama jengkel ma Yura .. asal nuduh aja ga mau liat niat tulus dan perubahan sikap Juna .. kesel lama lama 😕🤨
Ari Sawitri
kalau kamu milih lanjut kamu berarti tolol dan bodoh Yura .. sdh tau kelakuan Hasan spt itu masih mikir lanjut. goblok bgt kamu .. klu mau keluar sdh kost sja atau beli rumah beres kan .. kok mesti maksa nikah dg laki yg ga bermoral gt. kayak gt orang paham agama.. prettt 😡😡
Ari Sawitri
aku baca kok Kasian ya ama Yura, mencari jodoh agar segera bs keluar dr keluarga angkatnya. kesannya kok spt orang luar dia pdhal kedua orang tua angkatnya sangat sayang dg nya
Susanti Susanti
Luar biasa
Ari Sawitri
bisa bisa nya Rezki nikah dg wanita busuk hati gitu. salah milih mantu ini mama jizah .. semoga mereka segera sadar dg busuknya dini
Haryati
Kecewa
Haryati
Buruk
Anne: jangan di baca
total 1 replies
DozkyCrazy
asli ya lagi tegang jadi ngakak
DozkyCrazy
bisaaa ajj ci mamah hehe
tapi iya juga sih
DozkyCrazy
makasih author
ilmunya
DozkyCrazy
wkwkwk lucu y Jun
gpp demi kebaikan
Marlina Prasasty
bgus
Maryami
ikutan hanyut bahagia
Maryami
kok udh part, egk rela pisah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!