Adimas seorang duda kaya raya yang tampan harus mengurus buah hati seorang diri setelah ditinggal sang istri tercinta meninggal dunia.
.
"Mas kamu harus mencarikan ibu sambung untuk anakmu Aisyah "ucap mami
Selain menjadi seorang mami untuk Adimas , Aini juga harus berperan sebagai Oma yang baik untuk cucu kesayangannya
.
"Dimas ingin membesarkan aisya sendirian mi"jawab Adimas
Lantas benarkah Adimas akan membesarkan anaknya seorang diri? Penasaran dengan cerita Bunda untuk Aisyah , langsung aja kepoin yuk ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 22
Suasana dalam ruangan pun kembali damai , Aisyah dalam gendongan Amanda tertidur dengan nyenyak . Karena Aisyah tertidur jadi Amanda memindahkannya ke dalam kamar , sementara di luar kamar Aini masih merasa tak percaya dengan ucapan anaknya
"Kamu serius beneran mau nikah lagi mas ?"tanya Aini
"Iya mi , memangnya kenapa ?"tanya Adimas
"Nggak ada mami cuma mau memastikan aja"jawab Aini dengan senyuman penuh kemenangan
"Memangnya kamu mau nikah sama siapa ? atau kamu sudah punya calon ?"tanya Aini kembali
"Belum ada mi , belum nemuin yang pas"jawab Adimas
"Kamu tenang aja , mami udah siapin pasangan terbaik untuk kamu"ucap Aini
"Siapa mi ?"tanya Adimas
"Udah kamu nggak perlu tau"ucap Aini
Karena sudah larut malam Adimas pun menggendong Aisyah , Aini berpamitan pulang kepada Vina dan Amanda . Setelah mengantar Aini dan Adimas keluar toko , kedua sepupu ini malah rebahan di balik barang-barang ekspedisi yang baru datang . Rani yang melihat kedua bosnya tumbang diatas tumpukan barang pun merasa heran
"Rani , tolong jangan pedulikan kita"Ucap Vina
"Kamu tutup toko aja udah itu kamu boleh pulang"ucap Amanda
"Beneran mbak ?"tanya Rani
"Kamu mau tidur disini bareng kita ?"tanya Vina
"Nggak mbak"jawab Rani
Melihat ke tegangan di muka Rani , Amanda tertawa terbahak-bahak .
"Rani kamu jangan terlalu tegang gitu dong , santai aja . Kita nggak makan orang kok"ucap Amanda yang tak henti dari tawanya
"Hehe , nggak kok mbak"jawab Rani
"Ya udah kita tutup toko bareng-bareng ya biar cepat selesainya"ucap Amanda
"Kamu aja berdua sama Rani , aku nggak mau"ucap Vina
"Ih , kok gitu . Ayo kita tutup toko bareng Vina"ucap Amanda sambil menarik-narik tangan Vina agar bangun dari rebahan nya
"Iiih , iya-iya bawel amat"ucap Vina
Amanda pun tersenyum penuh kemenangan , mereka menutup toko bersama . Selesai menutup toko Rani pun berpamitan untuk pulang , sementara Vina dan Amanda naik ke lantai atas . Mandi bersama , rebutan baju tidur dan nonton Drakor kesukaan mereka
*
Sesudah membersihkan badannya kini Aini mengambil ponsel genggam dari dalam tas dan dengan segera menelfon seseorang dari ponsel genggamnya
"Halo papi"ucap Aini
"Halo mami , kangen ya sama papi sampai nelfon malam-malam gini"ucap Wijaya
"Papi mah kepedean banget"ucap Aini
"Memangnya mami nggak kangen sama papi ?"tanya Wijaya
"Kangen lah masa nggak"ucap Aini
"Tu kan benar tebakan papi"Ucap Wijaya diiringi tawa
"Tapi bukan itu yang mau mami sampaikan ke papi"ucap Aini
"Terus apa ma ?"tanya Wijaya
"Kayak nya mami nggak jadi nyusul papi ke Korea"ucap Aini
"Kok gitu ? Mami nggak kangen ni sama papi , padahal papi udah kangen banget sama mami"rengek Wijaya
"Bukan karna itu papi"ucap Aini
"Terus kenapa ?"tanya Wijaya
"Karena Adimas mau nurutin kata mami untuk nikah lagi"ucap Aini
"Apa ? Beneran ma ? Kok cepat banget ?"tanya Wijaya bingung karna pada dasarnya anaknya setiap disuruh buat nikah lagi tak nggak mau
"Kok malah ditanya sih pa , bukannya bagus untuk kebaikan Adimas kalau dia mau nikah lagi . Berarti nanti ada yang bakal ngurusin dia"ucap Aini
"O iya , papi lupa ma . Terus apa dia punya calon ?"tanya Aini
"Belum pa , mami yang akan menjodohkan dia dengan pilihan mami"ucap Aini
"Ya sudah terserah mami aja yang penting Adimas bahagia , lusa biar papi yang pulang ke Indonesia"ucap Wijaya
"Ya udah pa , mami cuma mau ngasih informasi itu aja"ucap Aini
"Kok udah sih ma ?"tanya Wijaya
"Ya terus apalagi papi ?"tanya Aini
"Kita nggak kangen-kangenan dulu gitu ?"tanya Wijaya
"Udah tua , ingat umur papi"ucap Aini
"Kan sekali-sekali mami"rengek Wijaya
"Udah ah , mami mau kekamar Aisyah dulu . Da da papi"ledek Aini
"Ya udah , da da mami"balas Wijaya
Aini mengakhiri obrolan dengan sang suami , Aini geleng-geleng kepala melihat kelakuan suaminya yang tetap romantis walau sudah punya cucu sekalipun . Aini meletakkan ponsel genggamnya di meja rias dan bergegas kekamar Aisyah