NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Penguasa

Terjerat Cinta Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triana mutia

Naya harus menerima sebuah kenyataan bahwa sang kekasih menjalin hubungan dengan orang terdekatnya

Naya yang bertekad ingin menikmati hidupnya harus terjebak dan menghabiskan malam dengan seorang pria yang selalu bersikap dingin kepada para wanita

Bagaimana bila pria tersebut ingin memiliki Naya untuk selamanya?

Apakah Naya dapat meraih kebahagiaan bersama pria tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji Rendi

FLASH BACK

Saat itu Naya baru saja masuk perguruan tinggi dan Laura sudah duduk di kelas tiga SMA, sedangkan Rendi sudah duduk di kelas dua SMA di sekolah yang sama dengan Laura. Laura dan Rendi hanya terpaut umur satu tahun

Di pertengahan tahun mama Airin harus datang ke sekolah karena mendapatkan panggilan dari pihak sekolah, saat itu Rendi terlibat sebuah perkelahian dengan teman satu kelasnya

Saat kedua belah pihak keluarga di pertemukan mama Airin hanya bisa terdiam dan menerima luapan amarah dari pihak keluarga korban, mereka terlihat murka karena anak mereka sampai harus di rawat di rumah sakit akibat ulah Rendi saat itu

Sudah pasti kabar tersebut sampai ke telinga papa Tomi, sepulang bekerja papa Tomi langsung mengumpulkan semua orang yang ada di rumahnya. Papa Tomi benar-benar merasa marah dan harus memberikan pelajaran kepada Rendi

"Kenapa kamu melakukan hal itu?!! apa kamu itu berandalan?!! kenapa kamu selalu membuat masalah?!!" teriak papa Tomi penuh amarah

Rendi sendiri terlihat tidak ingin memberikan penjelasan apapun, papa Tomi yang merasa murka pun mendaratkan tamparan demi tamparan ke pipi Rendi. Sedangkan mama Airin hanya bisa terdiam dan menangis menyaksikan hal tersebut

"Apa alasan kamu melakukan hal itu?!! jawab?!!" teriak papa Tomi

Entah sudah berapa kali papa Tomi mendaratkan tangannya ke pipi Rendi tapi Rendi tetap menutup rapat mulutnya, jangankan untuk memberikan penjelasan bahkan Rendi tak ingin meminta maaf atas perbuatannya saat itu

"Sampai kapan kamu akan menjadi anak yang seperti ini?!! kenapa kamu selalu mencari masalah?!!" teriak papa Tomi

Papa Tomi terlihat mulai mengambil sebuah tongkat dan hendak memukul Rendi, dengan cepat mama Airin langsung memeluk tubuh sang suami dari belakang. Sebagai seorang ibu hati mama Airin terasa sakit melihat itu semua

"Sudah pah," ucap mama Airin dengan lirih

"Ini semua karena kesalahan kamu juga!! kamu selalu memanjakan anak ini sampai anak ini selalu membuat masalah di sepanjang hidupnya!!" teriak papa Tomi

"Mama minta maaf pah, biar nanti mama yang nasehatin Rendi"

Papa Tomi pun langsung meninggalkan tempat itu dan masuk ke arah kamarnya, sedangkan mama Airin memilih untuk mengikuti sang suami. Laura pun mulai bangkit dari duduknya dan menatap ke arah Rendi sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya

"Apa sekarang kamu sudah merasa puas?" tanya Laura dengan sinis

Rendi hanya terdiam dan menatap tajam ke arah sang kakak

"Aku bingung, kenapa aku harus punya adik yang memalukan seperti kamu?"

Laura pun meninggalkan ruangan tersebut dan hanya tersisa Naya di tempat itu, Naya pun mulai memindahkan posisi duduknya tepat di samping Rendi dan mengelus pipi Rendi yang terlihat merah karena ulah papa Tomi

"Apa masih sakit?" tanya Naya dengan lembut

Rendi hanya menggelengkan kepalanya

"Apa kamu mau cerita ke kak Naya alasan kamu melakukan itu?" tanya Naya dengan lembut

Saat itu Rendi terlihat enggan untuk menjelaskan semuanya

"Ga masalah kalau kamu memang ga mau cerita sama kak Naya, tapi apa kamu mau apa yang di dalam pikiran kak Naya saat ini?"

Rendi tetap terdiam dan mulai menatap ke arah Naya

"Ga tau kenapa? tapi kak Naya merasa kalau kamu ga salah dalam hal ini"

"Kenapa kak Naya punya pemikiran seperti itu?"

Naya pun tersenyum dengan hangat

"Kak Naya tau kamu kalau kamu adalah tipe anak yang bebas, kamu akan melakukan apapun yang kamu inginkan. Tapi kak Naya juga yakin kalau kamu bukan tipe anak yang akan memukul orang lain tanpa alasan yang jelas," jelas Naya dengan lembut

Rendi pun tersenyum tipis

"Jadi tebakan kak Naya benar?" tanya Naya lalu tersenyum

Rendi pun menganggukkan kepalanya

"Kak Naya cuma berharap, lain kali sebelum kamu melakukan sesuatu pikir ulang dulu sekali lagi. Apa kamu ga kasihan kalau melihat tante Airin menangis?"

Rendi hanya terdiam sambil menatap Naya dengan serius

"Lagi pula kalau kamu terus-menerus bersikap seperti ini, siapa yang akan jadi pelindung kak Naya di kemudian hari? kan cuma kamu adik laki-laki kak Naya"

Rendi pun tersenyum tipis

"Kak Naya ga usah takut, aku yang akan jadi pelindung kakak di masa depan." jawab Rendi dengan yakin

Sejak hari itu Rendi bertekad untuk menjadi pelindung Naya di masa depan, sedikit demi sedikit dia merubah semua kebiasaan buruk yang dia miliki. Rendi bahkan memutuskan untuk menempuh pendidikan di luar negeri agar bisa menjadi sosok yang berguna bagi Naya di masa depan, saat Rendi akan meninggalkan kota itu hanya mama Airin dan Naya mengantarkan Rendi ke bandara

"Kamu jaga diri baik-baik selama di sana ya sayang," ucap mama Airin dengan lirih lalu memeluk erat tubuh Rendi

Naya pun memberikan kado yang telah dia siapkan saat mama Airin melepaskan pelukannya, tiba-tiba saja Rendi memeluk tubuh Naya dengan erat

"Kak Naya tunggu aku pulang ya, saat nanti aku pulang aku janji akan menjadi pelindung untuk kak Naya." ucap Rendi dengan bersungguh-sungguh

Rendi pun melepaskan pelukannya dan melihat Naya sedang tersenyum dengan hangat

"Jadi kamu harus janji untuk belajar dengan baik dan cepat pulang untuk kak Naya"

Rendi hanya membalas dengan anggukan kepalanya sambil tersenyum tipis

FLASH OFF

"Kamu baru aja pulang dan sudah mau membuat masalah?" tanya papa Tomi dengan penuh penekanan

Rendi pun tertawa lepas

"Ternyata predikat sebagai si pembuat masalah masih melekat di diri aku ya," ucap Rendi dengan nada sinis

Suasana di dalam ruangan tersebut terasa menjadi panas dengan kehadiran Rendi di antara mereka, Naya yang tak ingin Rendi membuat masalah pun menggenggam erat tangan Rendi seolah meminta Rendi untuk berhenti

Tapi lagi-lagi Rendi hanya memberikan senyuman yang hangat kepada Naya, saat itu Rendi seolah sedang berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja karena ada dia di tempat itu. Rendi pun mulai menatap ke arah sang papa dengan wajah serius

"Tapi apa papa ga sadar akan sesuatu? saat ini yang membuat malu keluarga kita adalah anak kebanggaan papa, papa sendiri sudah bersikap keterlaluan dengan meminta kak Naya untuk membujuk kak Farhan." lanjut Rendi dengan serius

Papa Tomi pun segera bangkit dari duduknya

"Kamu itu cuma anak kecil!! apa yang kamu tau tentang kehidupan ini?!!' teriak papa Tomi penuh amarah

Rendi pun tersenyum sinis

"Ga masalah kalau sampai saat ini papa masih menganggap aku sebagai anak kecil, setidaknya aku masih bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Seandainya posisi kak Naya dan kak Laura di tukar, apa papa tetap akan melakukan hal yang sama?" tanya Rendi dengan tegas

1
Khoerun Nisa
bahasa yg kaku SM pasang aja bilng nya sya
Zainuri Zaira
bosan bacax masa ea naya mau mengalah trus demi kebahagiaan orng lain..buatlah pameran utamax bersikap tegas jgn menyek2
nissa
mangka nya selesaikan masalah dengan kepala dingin jangan dengan emosi
nissa
ke napa kamu bodoh sek as li naya y as as mpun
nissa
berani amat si rendi ngomong kayak gitu dengan ardi
nissa
udah terima aja nay
nissa
bagus ren, dasar pecundang baru kena bogem sekali langsung kabur
nissa
nahlho mila
nissa
cie2si ardi perhatian banget
nissa
bagus rendi
nissa
dasar si adit
nissa
widih si ardi anak orang tu ar
Eka Bidel
Ini yang kutunggu Nayaaaa
Eka Bidel
Ya Nay, tapi Kamu lebih memikirkan perasaan orang lain daripada Ardi.
Padahal Ardi sudah belajar berubah untuk lebih baik.
Ardi lebih mengutamakan Kamu.
Hubungan yang langgeng harus ada timbal balik nya.
Darmawangsyah Dhamar
mau tamat,masih typo.buka Ra tpi Nay.ma'af yah thor
Darmawangsyah Dhamar
iya aku juga kaget,kirai tiba2 mamanya datang
Darmawangsyah Dhamar
kayaknya typo bukan sudah tpi susah.hmpir gak ngerti
Darmawangsyah Dhamar
benar sekali dugaanmu nico
Darmawangsyah Dhamar
kurung di mansion nanti
Darmawangsyah Dhamar
tdk ada alasan yang diterima perselinkuhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!