BIDADARI SURGA DARI MAMAH

" kami hilang kontak saat itu, ibu tidak tahu lagi keberadaan mereka.yang ibu tau kalo mereka sudah menikah kata teman - teman ibu " lanjutnya lagi.

" jadi ibu temannya ayah dan bunda" kata Anisha lagi.

" iya Anisha, bunda mu adalah orang yang sangat baik, dia sama seperti mu.walaupun orang menyakitinya, dia tidak sedikitpun membalasnya." ujar Bu Susi menceritakan pada Anisha.

Anisha hanya mendengarkan kisah tentang bunda dan ayahnya.

"selama bertahun-tahun kenapa mamah ngak mencari tau dengan keluarganya..?" tanya pak Anton pada istrinya.

" mamah pernah ketempat keluarganya,namun mereka mengatakan tidak tau dengan keberadaan Yanti dan wijaya.atau mungkin juga mereka menutupinya tentang keberadaan mereka." jawab Susi menerawang jauh mengingat dia mencari sahabatnya itu.

"iya Bu, ayah dan bunda pernah bilang kalau Anisha masih punya Paman dan Tante, serta kakek dan nenek.tapi sayangnya mereka tidak mengakui Anisha cucu dan ponakan mereka.karena saat Anisha lahir pernah ayah dan bunda membawa Anisha untuk diperkenalkan kepada mereka.tapi ayah dan bunda malah diusir begitu saja" lanjut Anisha berkisah pada pak Anton dan Bu Susi.

" kamu jangan bersedih ya, masih ada kami " lanjut pak Anton tersenyum menguatkan Anisha.

Anisha hanya menganggukkan kepalanya.

" ibu tidak menyangka ternyata Yanti dan Wijaya orang tua kamu, dan ibu juga tidak menyangka kalau mereka meninggalkan ibu untuk selamanya.padahal setelah pulang dari luar negri ibu berusaha mencari tahu dimana mereka " lanjutnya lagi.

" ternyata Allah mempertemukan ibu dengan mu Anisha "kata Susi lalu berdiri dan duduk disebelah Anisha.

" Almarhum Yanti dan Wijaya pasti bangga mendapatkan anak yang Sholehah seperti kamu nak " lanjut susi sambil memeluk Anisha.

"nak bolehkah ibu bertanya padamu satu hal ..?"

" tanya apa Bu..?"

" apakah kamu sudah punya pacar..?"

" pacar..?" kata Anisha kaget

" ya sayang, karena ibu mau menjalankan amanat Almarhum Yanti dan wijaya,kedua orang tuamu" kata Susi sambil memandang Anisha.

mendengar perkataan istrinya pak Anton terkejut, kenapa istrinya berbicara seperti itu pak Anton memandang istrinya penuh tanda tanya besar.

" amanat apa Bu..?" tanya Anisha pada Bu Susi.

" jawab dulu apakah kamu punya pacar..?"

" Nisa ngak punya pacar Bu, Nisa ngak mau pacaran,tapi Nisa mau pacarannya setelah menikah jadi halal segala - galanya." katanya.

" intinya siapapun jodoh Anisha kelak,Anisha ingin bukan Anisha saja yang disayanginya tapi harus juga menyayangi adik Anisha karena hanya Adel yang Nisa punya Bu.." lanjutnya lagi.

Bu Susi dan pak Anton tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

" jadi amanat apa Bu dari almarhum ayah dan bunda..?" tanya Anisha lagi

" kami sudah berjanji kalo kami punya anak pertama laki - laki ataupun perempuan, kami akan menjodohkannya,itu janji kami sebelum ibu pindah keluar negri .." kata susi.

Anisha langsung menoleh ke Bu Susi dan pak Anton.

" dijodohkan..? tanya Anisha

"iya nak,." jawab Susi

" apakah kamu mau menjalankan amanat ayah dan bunda mu nak ?" tanya nya lagi pada Anisha

Anisha diam dan menundukkan kepalanya.

" gimana sayang..?" tanya nya lagi.

Anisha mengangkat wajahnya dan menatap Bu Susi.

" insya Allah dengan bismillah, Anisha akan menjalankan amanat Almrhum ayah dan bunda.tapi Anisha minta sama ibu dan bapak jangan terburu - buru dulu untuk menikah,karena Anisha akan menceritakan semua ini pada adel. karena takutnya Adel belum siap menerima kenyataan kalau kakaknya menikah secepat ini.apalagi dia baru saja lepas dari kesedihan kehilangan ayah dan bunda Bu " ujarnya

" iya sayang,ibu akan menunggu kesiapan mu untuk bertemu dengan anak ibu nantinya .." kata Susi.

" terimakasih, ibu bapak atas pengertiannya.oh ya silahkan diminum minumannya..." kata Anisha mempersilahkan kedua suami istri itu.

" iya sayang terima kasih ya .." kata Susi tersenyum penuh kemenangan.

tapi lain dengan pak anton,dia bingung dengan sikap istrinya ingin sekali dia menanyakan tentang perjodohan itu.

padahal dalam kata sepakat tidak ada kata amanat perjodohan yang ditujukan untuk Anisha.

pak Anton memandang istrinya ingin meminta penjelasan dari semua ini.

namun Bu Susi hanya melempar senyum manisnya buat suaminya.