Keyra Alzein terpaksa mengubah penampilannya menjadi cupu, merelakan diri menjadi bahan bully-an di SMA Dirgantara demi misi kebebasan dan kejanggalan kematian saudara kembarnya yang bunuh diri satu tahun yang lalu.
Namun, siapa sangka ia malah jatuh cinta pada sosok Ketos seperti Devano.
Disaat Keyra yakin akan perasaannya, satu kenyataan pahit mengusik dimana ia tahu bahwa Devano adalah cinta pertama Arin.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Janji yang terakhir
Merasa familiar melihat jalan yang dilalui Devano, Keyra pun mendesaknya agar jujur.
"Mau kemana sih?" tanyanya tak sabaran.
"Ke tempat Arin!" jawab Devano pelan, akan tetapi mampu didengar oleh Keyra.
Ia terkejut bukan main meski eskpresi wajahnya diam dengan bibir terkunci rapat.
"Ayo turun!" ajak Devano. Entah apa yang akan dilakukannya yang jelas Keyra merasa jantungnya berdetak lebih cepat dan perasaannya gelisah sejak memasuki area gundukan.
Hingga sampailah mereka di makam Arin, Keyra semakin dibuat terdiam kala Devano meminta mawar putih yang ia bawa.
Apa yang bakal lo lakuin Dev? Batin Keyra bertanya-tanya. Ia melihat Devano meletakkan mawar putih di dekat nisan milik Arin. Dan Keyra sekarang yakin, jikalau selain Ferdy Devano lah yang datang sebelum ia dan Bang Satria ke makam waktu itu.
"Rin, gue dateng buat nepatin janji gue kemarin!"
Devano menoleh ke arah Keyra, gadis itu hanya menatapnya diam tanpa kedip.
"Dan ini mungkin yang terakhir kalinya gue datang sendiri, maaf ya! Gue pernah nanya, kalau misal gue,--- Gue udah jatuh cinta sama Keyra dan gue kesini bareng dia," ujar Devano. Seolah setiap kata yang keluar dari bibirnya didengar oleh Arin.
"Dev!" panggil Keyra, ia rasa Devano tak perlu sampai seperti itu didepan makam Arin.
Devano bangkit lalu berdiri menghadap Keyra. Ia meraih buket satunya di tangan Keyra lalu sedikit berjongkok.
"Key, ini kesekian kalinya gue ngomong! Biar lo tau kalau gue sama sekali nggak jadiin lo pelampiasan, gue serius sayang sama lo. Lo mau kan jadi pacar gue?" ujar Devano. Meski lubuk hatinya ragu dan tak siap menerima penolakan.
Setelah berhasil membuat heboh seisi Dirgantara, kini ia kembali membuat heboh makhluk halus seisi makam dengan menyatakan cintanya disana.
"Eng,-- nggak ada tempat yang lebih romantis gitu?" tanya Keyra. Raut wajahnya memerah antara malu dan terharu.
"Diterima enggak? Kalau diterima mah bisa gue pikirkan buat ajak dinner romantis," ujar Devano. Jauh hatinya harap-harap cemas. Jika masih ditolak juga mungkin pilihan terakhirnya adalah menyerah.
Devano berdehem sebentar untuk mengusir kegugupannya.
"Iya." Jawaban singkat, padat, jelas akan tetapi berhasil membuat Devano langsung berdiri dan menghambur memeluk Keyra saking senangnya. Sesenang itu dia mendapat jawaban iya dari Keyra.
"Oke sekarang! Kita resmi pacaran, iya kan?" tanya Devano sekali lagi merasa tak percaya.
"Iya-iya, Dev."
"Kalau gitu kita harus segera pergi," ujar Devano. Telapak tangannya menggenggam erat tangan Keyra mengajaknya keluar dari area pemakaman. Baru beberapa langkah, Keyra sempat menoleh menatap nisan Arin sambil bergumam, "sorry, Rin!"
"Gue gak punya alasan buat nolak Devano," batin Keyra.
Hari ini semesta menjadi saksi, bahwa Keyra dan Devano menjalin hubungan. Meski pandangan masyarakat sekitar kurang baik karena mereka yang pacaran, akan tetapi bagi Keyra yang sudah tujuh belas tahun dan Devano yang setahun lebih muda bukanlah masalah yang besar.
Umur hanyalah masalah waktu, yang terpenting bagi mereka adalah bisa saling menjaga diri agar tidak terjerumus pada hal negatif dan berlebihan seperti Moza dan teman-temannya.
Di lain tempat, tepatnya di kediaman Moza. Sang ayah terpaksa menjual beberapa aset
keluarga seperti mobil dan tanah demi membebaskan sang putri tercinta. Namun, Ayu tetaplah Ayu meski putrinya saat ini mendekam di penjara ia malah sibuk menggoda Giovan.
"Pa, mobil kita mana?" tanya Ayu sepulang dari pergi. Bukan melihat anaknya ke penjara ia malah sibuk bepergian sana sini.
"Mana? Sudah aku jual buat jaminan Moza!" ketus sang suami.
"Apa??? Papa udah gila ya? tujuh puluh juta itu bukan uang yang sedikit," keluh Ayu.
M"Terus kamu mau anak kita dipenjara? Akhir-akhir ini bahkan Moza mendapat siksaan dari seniornya di cell? Apa kamu pernah memikirkan Moza barang sedikitpun hah?" kesal suaminya lalu memilih meninggalkan Ayu sendirian di ruang tamu.
"Ish apaan sih," kesal Ayu.
"Kok jadi aku yang serba salah," smabungnya sekali lagi.
***
manissss bangeeeet 😘😘😘😘
terima kasih ka
maaf ya ka mimah aku banyak nuntut.abis suka bgt sama sama devano dan keyra.pokoknya novel2 ka mimah keren2 semua 👍👍👍👍👍
Key ngmbeknya jangn lama2 keburu Devano di gondol yg lain😁😁🤣
seperti temen ku yang kembar. ya begitu sikap dan sifatnya. 🤭🤭🤭
kalau ngambek suka ngilang ya, 😁😁😁
CATAT ITU!!!!!!