NovelToon NovelToon
Dua Akad Satu Cinta

Dua Akad Satu Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Poligami / Penyesalan Suami / Konflik etika
Popularitas:87.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Tiga Tahun berumah tangga, Amanda merasa bahwa pernikahannya benar-benar bahagia, tapi semua berubah saat ia bertemu Yuni, sahabat lamanya.

Pertemuan dengan Yuni, membawa Amanda pergi ke rumah tempat Yuni tinggal, dimana dia bisa melihat foto pernikahan Yuni yang bersama dengan pria yang Amanda panggil suami.

Ternyata Yuni sudah menikah lima tahun dengan suaminya, hancur, Amanda menyadari bahwa dia ternyata adalah madu dari sahabatnya sendiri, apakah yang akan Amanda lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh

Dengan berjinjit Amanda berjalan menuju balkon. Dia ingin mendengar siapa yang menghubungi suaminya.

"Ada apa," ucap Azka dengan suara datar.

"Mas, kamu janji akan pulang hari ini, tapi kenapa belum sampai. Apa kamu batal merayakan ulang tahun Nathan?" tanya wanita di seberang sana.

Wanita itu adalah Yuni, sahabatnya Amanda.

"Aku pulang besok. Aku tunggu di restoran biasa. Aku pasti akan merayakan ulang tahun Nathan. Tapi aku tak janji pulang ke rumah!" seru Azka.

"Mas, kenapa tak menginap? Hanya satu atau dua hari aku mohon luangkan waktumu untuk Nathan!"

"Sebentar lagi liburan, ibuku akan menjemputnya. Seperti biasa, aku mau hanya Nathan yang ikut."

"Mas, mau sampai kapan kamu begini. Kita sudah menikah lima tahun, apakah tak ada sedikitpun perasaan cinta itu untukku. Aku ini ibu anakmu," ucap Yuni sambil menahan air mata.

Pernikahan mereka memang karena perjodohan. Orang tua Azka menerima lamaran dari ayah dan ibu Yuni karena mereka merasa berhutang budi.

Saat usaha orang tua Azka bangkrut, keluarga Yuni yang membantu. Mereka juga membiayai kuliahnya Azka.

"Yuni, dari awal menikah, kamu sudah tau perasaanku. Kamu bilang menerimanya!"

"Mas, aku berharap dengan berjalannya waktu rasa cinta itu akan tumbuh. Apa kamu ada wanita lain sehingga tak bisa mencintaiku?" tanya Yuni.

"Apa urusanmu. Seperti yang kau mau, asal aku tetap jadi suamimu, kau menerima semuanya. Jadi jangan pernah ingin tau privasi ku!"

"Mas, di awal pernikahan, kamu tak begini. Walau tak mencintaiku, kamu masih sering pulang. Masih mau memberiku nafkah batin. Tapi belakangan ini kau semakin menjauh."

"Kau mau apa? Katakan saja!"

"Aku hanya ingin kamu memberikan kesempatan padaku. Buka hatimu, beradalah di sampingku, aku yakin bisa membuatmu mencintaiku. Jika kamu saja menghindariku terus, bagaimana aku bisa menggapaimu!"

"Sudahlah Yun, aku capek. Aku tak mau berdebat. Sore besok aku tunggu di restoran biasa!"

Tanpa persetujuan dari Yuni, sambungan telepon dimatikan. Azka lalu duduk dan mengambil rokok. Dia menarik napas dalam sebelum menghidupkan api rokok.

Amanda kembali berjalan berjinjit menuju tempat tidurnya. Dia jadi berpikir setelah mendengar obrolan sang suami.

"Sebenarnya siapa yang berbohong di sini? Yuni apa Azka? Yuni mengatakan kalau Mas Azka sangat perhatian dengannya, tapi yang tadi aku dengar Mas Azka sedikit bicara ketus. Yuni, apakah pernikahanmu tak bahagia karena kehadiranku. Maafkan, aku. Aku janji akan menyelesaikan semua. Beri aku waktu tiga bulan lagi. Mas Azka akan kembali menjadi milikmu satu-satunya. Aku juga ingin membuka topeng mertuaku, yang selama ini ikut membohongi ku," ucap Amanda dalam hatinya.

**

Malam itu, setelah telepon ditutup sepihak oleh Azka, Yuni hanya bisa duduk terpaku di tepi ranjang. Suara detik jam di dinding terasa begitu keras, mengisi ruang yang sunyi. Lampu kamar menyala redup, namun matanya menatap kosong ke arah ponsel di tangannya, layar yang kini gelap, tapi masih menyisakan gema ucapan suaminya:

“Aku tak janji pulang ke rumah.”

Dada Yuni sesak. Ia sudah berusaha keras untuk tidak menangis lagi, tapi air matanya jatuh begitu saja. Lima tahun ia mencoba menjadi istri yang sabar, memahami segala dinginnya sikap Azka, menunggu hatinya terbuka. Namun malam ini, semua usahanya terasa sia-sia.

Ia menggigit bibir bawahnya, menahan isak. “Mas … bahkan untuk ulang tahun Nathan pun kamu tak ingin pulang. Apa sesulit itu mencintaiku?”

Tangannya meremas ujung selimut. Di meja rias, ada bingkai foto keluarga mereka bertiga, Azka, dirinya, dan Nathan yang saat itu baru berusia dua tahun. Senyum di foto itu tampak bahagia, padahal Yuni tahu, hanya dirinya yang benar-benar tersenyum.

Ia menatap foto itu lama. “Besok sore kamu mau ke restoran ... setidaknya kamu masih mau datang,” bisik Yuni lirih. “Aku akan pura-pura kuat di depan Nathan. Aku nggak mau dia lihat ibunya menangis lagi.”

Yuni kemudian menutup lampu kamar. Dalam gelap, hanya suara napasnya yang berat terdengar. Ia berdoa dalam hati, bukan lagi untuk dicintai, tapi agar bisa bertahan demi Nathan.

"Mas, aku tau kamu bertahan dengan pernikahan ini hanya karena Nathan. Aku juga begitu. Aku tak mau dia hidup tanpa kehadiran ayah. Kita masih satu keluarga saja, kamu jarang pulang apalagi kalau kita pisah," ujar Yuni dalam hatinya.

Keesokan paginya.

Udara masih lembap sisa hujan semalam. Yuni menyiapkan sarapan untuk Nathan sambil berusaha tersenyum. Bocah kecil itu duduk di kursi makannya, bersemangat menanyakan apakah ayahnya akan datang.

“Ayah datang, kan, Bun?”

Yuni menatap wajah anaknya yang polos itu, lalu mengusap lembut kepalanya.

“Iya, Sayang. Ayah akan datang nanti sore di restoran. Tapi malamnya mungkin ayah harus kerja lagi.”

Nathan mengangguk, menerima jawaban itu tanpa curiga. Yuni memalingkan wajah sejenak agar anaknya tak melihat air matanya yang nyaris jatuh.

Setelah Nathan selesai makan, Yuni mengambil ponselnya. Ia membuka daftar kontak dan menekan nama Amanda.

Suara lembut terdengar di seberang sana.

“Halo, Uni!" sapa Manda. Saat ini Azka sedang berada di kamar mandi sehingga dia leluasa menerima telepon dari sahabatnya itu.

"Pagi, Manda.” Yuni berusaha menormalkan suaranya. “Maaf ganggu pagi-pagi, kamu sibuk nggak?”

“Nggak, kenapa?”

"Aku cuma mau mengingatkan kamu, jangan lupa sore nanti. Ulang tahunnya Nathan. Kami rayain kecil-kecilan di restoran dekat taman kota, yang biasa kamu suka.”

“Oh, iya ... tentu. Aku akan datang, Uni. Tapi mungkin agak telat," jawab Manda.

Yuni tersenyum samar, meski suaranya tetap lirih. "Aku juga pengin ngenalin kamu sama suamiku, Manda. Besok dia datang, walau cuma sebentar.”

“Wah, akhirnya aku bisa ketemu sama suami kamu,” jawab Amanda pelan, berusaha terdengar senang meski dadanya tiba-tiba terasa berat.

"Iya,” sahut Yuni. “Aku harap kamu datang ya, Manda. Nathan pasti senang banget lihat kamu.”

“Tentu, Uni. Aku nggak akan absen.”

Telepon ditutup. Yuni terdiam menatap layar ponselnya beberapa detik. Bibirnya tersenyum tipis, tapi matanya masih basah.

"Setidaknya sore ini Nathan bahagia,” gumamnya pelan. “Kalau aku harus pura-pura kuat lagi, aku pasti sanggup.”

Ia lalu beranjak ke kamar untuk menyiapkan baju Nathan, menata kado, dan berusaha menata hatinya yang hancur. Dalam hati kecilnya, masih ada secercah harapan bahwa mungkin, meski hanya untuk satu malam, Azka akan memandangnya bukan sebagai kewajiban, tapi sebagai istri dan ibu dari anaknya.

1
Eka ELissa
kmu Manda sama2 korban Yun jdi dgrin pnjlsan Manda....marah boleh TPI ksih sdikit wktu yaa...buat Manda bicara.....
Eka ELissa
Azka nikh ma Yuni nikah siri manda kyaknya....wong KK aj GK punya... tu Nathan....sbr ya Manda smoga bis ini kmu bhgia
Eka ELissa
stres kmu Azka hrus nya kata itu kmu ucpkn dulu bukn Skrang....udh terlanjur hancur....😡😡😡😡
Eka ELissa
kata GK nyangka itu hrus nya buat kmu sendiri tau.....Manda GK nyangka lok kmu itu kadal jadi jadian.... bntr lagi dtang surat ke dua dari Yuni...
nah loh....kmu cndirian 🤣🤣🤣🤣😡😡😡
Eka ELissa
dia juga sama yuun....bilang knpa hrus kmu Yun...yg jdi madu nya...
jdi yg slh tu Azka tau kadal buduk itu😡😡😡😡
Ida Nur Hidayati
Yuni tolong dengerin semua penjelasan Amanda tentang hubungannya dengan Azka. agar kamu tidak salah menilai Amanda
Ida Nur Hidayati
dari awal orang tua Azka juga berperan mendukung dan melamar Amanda
Ida Nur Hidayati
mertuamu bilang sekarang ada dipihakmu Yun...dulu dulunya gimana. mereka juga mendukung pernikahan Azka dan.Amanda
Marini Suhendar
Bakal salah paham mereka ber 2..slama blom mendengarkan penjelasan dr azka
Ma Em
Yuni jadi benci sama Amanda padahal kan Amanda jujur emang tdk tau kalau Azka sdh menikah dan punya anak , semoga Yuni bisa memaafkan Amanda dan berbaikan kembali .
Ruwi Yah
walaupun kamu istri pertama tapi manda yg azka cintai jadi jangan merasa kamu yg tersakiti yuni
Ruwi Yah
kalian berdua sama2 korban jadi kamu jangan egois yuni walaupun kamu istri pertama tapi jangan lupa kalau manda yg azka cintai kamu hanya istri bayangan
Aisyah A
Yuni km sok JD korban mlh membenci Manda.
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
IndahMulya
semoga yuni bisa memaafkan amanda, dan mrka berdua bisa sama2 membalas perbuatannya azka. pasti seru tuh
Daulat Pasaribu
si yuni sama amanda korban,seharusnya si azka dpt karmanya dong thor.apalagi kesalahannya lebih besar ama istri pertamanya
IndahMulya
kalau endingnya si amanda malah balik sama azka krna mengatasnamakan cinta artinya si manda munafik. cinta itu ga salah, tapi caranya azka yg salah. dan azka ga pantes dpt cintanya manda atau yuni
Daulat Pasaribu
enak kali si azka,uda nyakitin si yuni begitu dalam.tapi gk dpt karmanya
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!