menceritakan dua saudara kembar, yang berusaha menyelamatkan kalung peninggalan kakek mereka. kemudian mereka terpisah.
salah satu dari mereka nyasar ke zaman kuno. yang Dimana ia menggantikan posisi putri jendral Ricard.
ia menjalani kehidupan nya, sambil ia mencari jalan keluar dari sana, dan kembali ke dunia modern.
apakah melia dapat kembali menemukan jalan keluar ? apakah ia akan di pertemukan kembali dengan saudaranya ?
simak terus ya geng...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian 22
***
(hais, malas sekali menanggapi mereka, aku tau, ia ingin mengatakan bahwa aku tidak memiliki teman, dan pantas berteman dengan kaum rendahan.) monolog Jelita dalam hati.
"Oh, kakak mungkin hanya berbaik hati kepada pelayan yang tidak ada tata Krama ini. Mereka sama sekali tidak sopan, makan besama dengan tuannya." Sindir Ira. Ketiga pelayan itu langsung menunduk, dan pelan-pelan mereka menggeser duduk mereka, mereka ingin beranjak dari sana. Namun tiba-tiba jelita bersuara.
"Kalau kalian beranjak, mending kalian ikut dia saja. Kan kalian lebih mendengarkan kata-kata nya.." sindir Jelita sambil melipat kedua tangannya dan melirik kearah ketiganya. Xixi, lili dan yuyu, mereka kebingungan, jika mereka mendengarkan kata-kata Ira, maka mereka akan kehilangan nona mereka. Kalaupun mereka mendengarkan jelita, maka mereka akan dianggap tidak sopan kepada majikan mereka, dan otomatis mereka menentang sistem khasta dan peraturan yang berlaku di kerajaan purnama ini.
Mereka bertiga tidak bisa berbuat apa-apa, jika mereka harus dihukum karena sudah melanggar peraturan khasta, maka mereka akan menerimanya dari pada tidak mengikuti jelita lagi.
( Biarlah, aku akan mendengarkan nona saja, dari pada aku harus kehilangan majikan yang berlaku baik padaku.) Ujar Yuyu dalam hatinya.
( Tidak apa, aku setia pada nona. Aku bersedia kalau harus di hukum, yang penting masih akan melayani nona. ) Batin Xixi. Sementara lili hanya diam saja. Ia tidak peduli apapun, namun yang pasti ia lebih mendengarkan kata-kata jelita, dan hanya akan menuruti Jelita. saat disindir pun, lili tidak beranjak dari tempat duduknya.
Jelita tersenyum tatkala mendengar isi hati para pelayannya. Ia berdiri menghampiri kedua adik tirinya. Ia melipat kedua tangannya diatas dadanya.
"Hayya.... Adik adiku yang baik hati Dan pengertian, taukah kalian kalau kalian menakuti ketiga pelayan ku yang berharga. Dan juga, aku Tidak butuh ditemani oleh kedua ulat bulu, nanti tubuh ku jadi gatal-gatal." Ucap Jelita terus terang. Semua yang hadir dirumah makan itu tersenyum cekikikan mendengar Kata sindiran yang keluar dari mulut jelita.
"Lalu, kalau adik adik yang tampilannya kek badut ini mau datang untuk makan, maka duduk dan makanlah, tidak perlu mengganggu orang lain, taukah adik adik ini, bahwa kalian sangat tidak sopan kepada orang lain." Tutur Jelita. Lira dan ira mengepalkan tangannya dibalik lengan hanfu itu. mendengar itu semua, lira jadi tidak tahan untuk membalas dan menghina Jelita.
"Heh.... Kamu itu hanya seorang sampah yang bodoh, yang pantas untuk disingkirkan dan di permalukan, memangnya apa yang dilihat dari kamu, sampai kami harus menghargai mu berserta orang orang rendahan ini...!!" Ujar lira dengan kata-kata yang sangat menusuk. Namun jelita tetap tenang. Ia tersenyum.
"Walaupun aku sampah dan bodoh, tapi aku tidak serendah itu. Mengganggu dan membuli orang yang bodoh. Aku juga tidak merendahkan mereka yang berada dibawah ku, dan juga aku tidak iri kepada mereka yang berada diatasku. Dan aku pun tidak mengusik kalian, lantas. Apa alasan kalian menghinaku...? Apakah karena kalian cantik dan juga tidak bodoh ?. Namun perlu kalian ketahui, cantik tidak melambangkan bahwa kalian lah yang pantas memiliki segalanya, namun cantik itu juga bisa menjadi petaka bagi sendiri. Kalian juga mengaku orang paling pintar dan jenius, namun melihat sikap kalian saat ini, kalian tidak lebih dari seorang yang idiot dan tak punya pemikiran." Ucapnya panjang lebar. Ira pun menjadi geram
"Kau......!!" Ucap ira sambil menunjuk muka jelita.
"Kenapa, tidak terima ya...!!, Atau aku ngomong nya terlalu benar ya...!!" Kemudian jelita mengeluarkan sedikit auranya dan ketegasannya. "Apa sekarang kalian merasa sakit hati, maka jangan menghina orang lain tanpa sebab lagi...!!" Ujar jelita memperingatkan keduanya.
Semua orang yang ada di rumah makan itu, menyaksikan perdebatan Mereka. Orang orang disana cukup terkejut melihat ketegasan jelita dalam membalas saudari tirinya itu.
"Apanya yang sampah, ia bahkan seberani itu membalas kata-kata kedua saudari tirinya" ujar salah satu pengunjung disana.
***
mohon kritik dan saran nya
nggak ada pula yang berani bunuh sama aja membiarkan musuh hidup
bakal ada balas dendam
sungguh luar nalar.