NovelToon NovelToon
Empty Love Syndrome

Empty Love Syndrome

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Tamat
Popularitas:5.2M
Nilai: 5
Nama Author: Elis Kurniasih

Instagram elis.kurniasih.5

Perjuangan cinta sepasang suami istri yang menikah karena cinta.

Akankah mereka bertahan dengan berbagai ujian yang datang silih berganti? Akankah kekosongan cinta yang sempat hadir karena kesibukan keduanya menambah kerapuhan bahtera rumah tangga itu?

Cekidot
Maaf ya, cerita ini bertebaran bawang yang bisa buat mata perih perih dikit 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengembalikan kebersamaan yang hilang

“Al, kamu datang sendiri lagi?” tanya Aminah, nenek Alana.

“Iya, Nek. Mas Reno sibuk. Katanya nanti siang dia mau zoom meeting, makanya ga bisa ke sini,” jawab Alana setelah mencium punggung tangan sang nenek.

Sudah satu bulan ini kesehatan Aminah naik turun, sejak dokter menyatakan bahwa sang nenek mengidap diabetes. Padahal Aminah gemar olahraga, walau usianya sudah di atas kepala lima. Namun, kesukaannya terhadap makanan dan minuman manis, tetap membuat dirinya terkena penyakit ini ketika memasuki usia kepala enam.

“Harusnya, kalau Reno tidak bisa ke sini. Kamu juga tidak usah ke sini. Temani suamimu.”

Alana menatap wajah neneknya. “Tidak bisa, Nek. Alana khawatir dengan nenek.”

“Kenapa sih, kamu harus kerja? Memang uang dari Reno kurang?” tanya Aminah lagi.

Alana menggeleng. “Ini bukan karena uang, Nek. Tapi Alana ingin tahu sejauh mana kemampuan diri Alana.”

Aminah terdiam. Ia cukup sering melihat Alana dan Reno datang terpisah. Ia khawatir dengan kesibukan itu, justru membuat hubungan mereka merenggang. Aminah sering melihat pasangan yang seperti ini saat ia masih menjadi pegawai negeri sipil di kelurahan. Sebab itu pula, Asih ibu Reno yang dulu teman kerja Aminah dikelurahan memilih untuk mengundurkan diri demi menjaga keseimbangan keluarganya. Apalagi kala itu, usaha Bagas ayah Reno sedang beranjak naik.

“Usia pernikahan kalian itu, usia yang rentan, Al. apalagi belum ada anak. Nenek khawatir, jika kalian berdua sibuk dengan urusan masing-masing akan memberi jarak pada hubungan kalian,” kata Aminah lagi.

Alana mengambil piring dan kembali duduk di hadapan sang nenek sembari meletakkan buah segar yang ia bawa. “Yang penting kami tetap saling mencintai, Nek. Bukankah itu sudah cukup?”

Aminah menggeleng. “Tidak. Cinta saja tidak cukup, Al. Sewaktu masih pacaran memang bisa bilang seperti itu, karena cinta kalian sedang menggebu. Tapi setelah menikah, rasa itu bisa terkikis jika tidak bisa merawatnya. Sama halnya seperti bunga. Ketika kita beli, bunga itu sedang mekar, tapi ssampianya di rumah beberapa hari, bunga itu layu dan tidak segar lagi, apalagi jika tidak disiram dan diberi air. Padahal jika dirawat pun akan sedikit layu, teapi dalam jangka waktu yang lama.”

Alana mendengarkan perkataan sang nenek dengan seksama. Lalu, ia menggenggam tangan yang mulai keriput itu.

“Kunci pernikahan adalah kepercayaan dan kesetiaan. Alana dan Mas Reno memegang teguh itu. Walau kami bekerja, kami tetap tahu batasan, Nek,” ucap Alana meyakinkan sang nenek bahwa pernikahannya baik-baik saja.

Memang selama Alana kerja, mereka malah jarang bertengkar. Tidak ada lagi kecemburuan dan keposesifan Alana. Alana yang sibuk kerja membiarkan Reno yang juga sibuk dengan pekerjaannya. Terkadanga, Alana pun melewatkan menelepon Reno saat jam makan siang. Dan, Reno pun tidak mempermasalahkan, karena ia sendiri lupa akan kebiasaan istrinya itu.

Kedekatan Reno dan Dewi masih sebatas rekan kerja. Reno menepati janjinya dengan membatasi diri terhadap lawan jenis. Hanya Dewi, wanita yang terbilang dekat dengan Reno. Itu pun karena memang ia adalah asisten Reno. Mereka pun akan tampil bersama, jika perusahaan sedang membutuhkan mereka untuk bersama. Di luar dari itu, tidak.

Alana mengupas buah apel untuk Aminah, lalu memberikannya.

“Gula darah nenek sekarang sudah bagus. Jangan makan bubur ayam dulu ya, Nek.” Alana memperingati, karena sang nenek memang menyukai makanan itu. Hampir setiap pagi, ia meminta Mbak Tuti, asisten rumah tangganya untuk membeli makanan itu.

“Iya, nenek sudah mengganti dengan quaker yang kamu beli.”

Alana mengangguk. “Bagus kalau begitu.”

“Al, kamu sudah menemui mertuamu?” tanya Aminah lagi.

“Sudah, Nek. Tadi sebelum ke sini, Alana mampir ke rumah Mami. Nanti sore, Alana juga mampir lagi ke rumah Mami, katanya Mami minta dibuatkan bolu pisang. Bolu pisang buatan Alana lebih enak katanya.”

Aminah mengangguk dan tersenyum.

“Nenek mau bolu pisang?”

Aminah menggeleng. “Hah, nenek sudah tidak bisa makan makanan enak sekarang.”

“Bisa, Nek. Asal tidak banyak.”

Aminah kembali menggeleng. “Tidak ah, nenek takut gula darah nenek tinggi lagi.”

Alana tersenyum dan memeluk tubuh yang tidak lagi sekal itu. Aminah adalah satu-satunya orang tua yang Alana miliki. Ia sangat menyayangi sang nenek, mungkin melebihi dari sayangnya pada apa pun termasuk Reno.

Hari semakin sore. Alana kembali ke rumah orang tua Reno. Ia sudah berjanji pada sang ibu untuk membuatkan kue.

Ponsel Alana berdering, menunjukkan pesan dari sang suami.

“Sayang, nanti malam Mas nyusul.”

Alana tersenyum. Kemudian, ia kembali berkutat pada alat dapur. ia ditemani oleh ibu mertuanya.

“Al, Reno memamg sibuk sekali sampai tidak bisa datang?” tanya Bagas, ayah Reno yang tiba-tiba ikut bergabung.

“Katanya nanti malam mau ke sini kok, Pi. Soalnya tadi siang Mas Reno ada zoom meeting.”

“Anak itu, disuruh kelola perusahaan Papi, malah milih jadi budak orang lain,” ujar Bagas kesal.

“Memang anak itu susah sekali di atur dari dulu. Makanya waktu dia bilang suka sama kamu, Mami langsung suruh dia buru-buru nikah. Kalau ngga, ngga tau kapan tuh anak nikah,” sahut Asih.

Alana hanya tersenyum.

“Al, kalian sudah ke dokter lagi?” tanya Asih ragu.

Alana menggeleng. “Belum, Mam. Sejak dokter bilang kami subur, kami tidak lagi ke dokter.”

“Apa kalian perlu second honeymoon? Apalagi kalian berdua sama-sama kerja. Pasti butuh refresh berdua dong,” kata Asih lagi.

“Ide bagus, Mam. Nanti, Alana bilang sama Mas Reno,” jawab Alana antusias sembari menatap ke kedua orang tua Reno bergantian.

Bagas merangkul bahu Asih yang lebih pendek. “Nanti, Papi akan siapkan tiket untuk kalian. Pokoknya tempat paling bagus dan romantis.”

“Kamu mau kemana?” tanya Bagas pada menantu kesayangannya.

“Kapadokia,” jawab Alana nyengir.

“Tempat yang lagi viral karena seria tivi itu?” tanya Asih.

“Ih, Mami update banget,” sahut Alana.

“Iya dong. Malah Mami suka marah-marah sama Papi kalau abis nonton serial itu.”

Alana tertawa. “Beneran?”

“Iya, nih, lengan Papi abis dicubitin Mami kamu.” Bagas menunjukkan lengannya yang merah kebiru-biruan.

Alana tertawa geli, hingga menutup mulutnya.

“Maaf, Papi. Abis Mami kesel banget sama suaminya. Enak aja seneng-seneng sama wanita muda padahal istrinya lagi hamil.”

“Biarin aja, nanti ga Papi bayar lagi aplikasi bulanan yang menayangkan serial itu,” kata Bagas dan berlalu pergi.

Asih mengejar suaminya. “Jangan dong, Papi! Kalau Papi lakukan itu, Mami juga mogok kasih jatah.”

“Dih.” Bagas menoleh ke arah istrinya.

Kedua wanita dan pria paruh baya yang masih romantis hingga kini pun tak lagi berada di dapur. Alana masih tertawa sembari menggelengkan kepalanya. Kata Asih, sewaktu muda, Bagas juga seorang workaholic, dia pekerja keras. Terkadang Asih merasa terabaikan saat itu. Tetapi kesetiaan Bagas sudah teruji. Pria itu benar-benar menjunjung tinggi hal itu, sehingga badai saat usia pernikahan mereka yang masih seumur jagung pun mampun dilewati dan bertahan hingga saat ini.

Adonan kue sudah selesai. Alana tinggal menuangkannya ke dalam loyang dan memasukkannya ke alat panggang.

Grep

Tiba-tiba Reno memeluk tubuh Alana dari belakang dan mencium bahu itu serta leher itu. “Mas kangen banget sama kamu.”

Alana tersenyum. Ia merasakan liur Reno yang menempel di lehernya. “Sayangnya, kamu telat.”

“Maksudnya?” tanya Reno sembari memutarkan tubuh sang istri.

“Aku baru saja ngeflek, mungkin besok akan deras.”

“Huft …” Reno langsung lemas.

Alana tertawa. “Kenapa ga minta dari kemarin?”

“Mas ga tega sama kamu yang tidurnya sampe mendengkur gitu.”

“Ih, enak aja. Emang aku mendengkur?” tanya Alana tak terima.

“Iya. Akhir-akhir ini tidur kamu sampai bunyi.”

“Tapi ngga sampe mendengkur ya.” Alana masih mempertahankan image-nya.

“Bunyi itu namanya mendengkur, Alana,” ledek Reno.

“Mas …”

Reno tertawa. “Terus jerry-nya Mas gimana nih?”

Alana ikut tertawa. “Ngga tahu.” Alana mengerdikkan bahunya dan kembali memegang loyang yang akan ia masukkan ke dalam alat pemanggang.

“Alana,” panggil Reno.

“Apa?” tanya Alana tersenyum.

“Diapain dong ini?”

“Diapain?” Alana balik bertanya dengan meledek.

“Ish, gemes.” Reno langsung merangkul leher Alana dan menggigitnya.

“Mas, aww …” jerit Alana. “Nanti Mami Papi datang loh. Malu!”

“Biarin.”

Alana tertawa. Ia yakin bahwa kekhawatiran sang nenek tidak akan terjadi. Mulai saat ini ia akan percaya sepenuhnya pada sang suami.

Reno pun demikian. Mulai hari ini, ia ingin memgembalikan kebersamaannya dengan sang istri. Menghilangkan kehambaran dan kerenggangan yang selama ini tercipta karena kesibukan masing-masing. Dan, semoga kali ini kebersamaan itu akan bertahan lama.

1
Dewa Rana
segan Thor, bukan enggan
Annisa Yuda
ada yang baru keluar dari kandang 😂
Annisa Yuda
bangun tidur coma pake boxser dikamar sama lawan jenis?? sesantai itu💣
Vitriani
Luar biasa
Dewa Rana
sebelumnya manggil "Sir" sekarang ganti "pak"
Dewa Rana
sepatu kets Thor, bukan sepatu cats
Dewa Rana
gimana caranya berdiri di atas tungku Thor 😃😃
teh rebahan
👍👍
Dewa Rana
memprovokasi Thor, bukan memprovokatori
Komang Diani
keren banget
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
ALNAZTRA ILMU
rumah seperti tongkang pecah menanti mu alana😅😅
ALNAZTRA ILMU
iya benar. lu bdh
ALNAZTRA ILMU
elegan
ALNAZTRA ILMU
sedihhh
ALNAZTRA ILMU
mati
Miyagi Mitsui
Reno Reno
Miyagi Mitsui
ada niat..sepatutnya sesama wanita kan..jangan lah jadi perampas
Dewa Rana
ibunya siapa Thor
Dewa Rana
pelajaran buat kita agar jangan takabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!