NovelToon NovelToon
Dosen VS Ketua BEM

Dosen VS Ketua BEM

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:952.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: AdindaRa

Zella, mahasiswi baru di Universitas Swasta Indonesia telah membuat Leon, ketua BEM yang tegas dan penuh wibawa jatuh cinta pada pandangan pertama saat OSPEK Mahasiswa.

Tidak hanya itu, Levi, seorang dosen jutek, galak, dan tidak banyak bicara yang juga putra pemilik Universitas tersebut juga ternyata diam-diam menaruh hati pada Zella.

Zella yang belum menginginkan untuk berpacaran harus terus menerus mendapatkan teror dari mahasiswi yang mengidolakan Leon dan Levi.

Leon dan Levi pun terus berjuang dengan cara mereka masing-masing untuk mendapatkan hati Zella.

Siapakah diantara mereka berdua yang mampu memenangkan hati Zella?

Adakah Leon atau bahkan Levi yang memenangkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

Winda terus memeluk Leon sambil menangis. Leon yang sudah tidak nyaman pun terus berusaha melepas pelukan Winda. "Sudahlah Winda, kamu bisa menyelesaikan masalah ini baik-baik." ucap Leon.

"Terima kasih, Leon sudah menghiburku. Biarkan aku memelukmu agar aku sedikit tenang." pinta Winda membuat Leon mendengus kesal.

Sedangkan Zella yang sudah di depan pintu ruang kerja papanya langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Papa Green dan Maya masih bertengkar hebat sampai tidak sadar bahwa Zella sudah ada di dalam ruangan.

"Aku tidak mau bercerai denganmu, pah. Aku akan tetap menjadi Nyonya Alexio meski kau tidak pernah menyentuhku." ucap Maya.

Perkataan Maya membuat Zella sangat terkejut dan ia terus berdiri di ambang pintu. "Lalu untuk apa Papa menikahi mama Maya jika selama ini mereka tidak selayaknya suami istri." batin Zella bertanya-tanya.

"Dan aku akan tetap menceraikanmu, Maya. Karena kau sudah mulai bertindak di luar batasmu!" Gertak papa Green.

"Apa maksudmu, pah? Bukankah aku selalu menuruti segala perintahmu." sarkas Maya tidak terima.

"Benar, tapi kali ini aku sudah sangat muak denganmu. Kau menghancurkan keluargaku secara perlahan. Kau sangat keterlaluan Maya, sampai berani mencelakai putraku, Azel." ucap Papa Green membuat Maya ketakutan.

"Sekarang kau tinggal pilih, kuceraikan dan pergi jauh dari kehidupan keluargaku atau mendekam di penjara sesuai waktu yang ditentukan oleh pengadilan." Papa Green memberikan pilihan.

"Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Green. Aku hanya kesal Azel tidak pernah mendengarkan dan menganggapku sebagai mamanya. Ingat, aku juga punya bukti kejahatan keluargamu, Green." ancam Maya.

"Silahkan keluarkan ancamanmu, sesuka hatimu. Karena aku akan tetap menceraikanmu kali ini." ucap Papa Green yang masih tetap dengan pendiriannya.

Maya tercengang melihat suaminya kini tidak takut dengan ancamannya. Selama ini, Maya selalu mengendalikan Green dan keluarganya karena ia memegang bukti kematian istri Green, mama kandung Zella.

Granny Wulan yang merupakan Ibu kandung Green Alexio tertangkap memegang bungkus racun yang menyebabkan istri Green meninggal. Hal ini dijadikan Maya sebagai tameng untuk dapat menikahi Green dan berkuasa penuh atas keluarganya.

Green terpaksa menikahi Maya, karena tak ingin menjebloskan ibu kandungnya ke dalam penjara. Terlebih Granny Wulan hanya mampu diam tak dapat menjelaskan sedikitpun tentang bukti yang sangat menyudutkannya.

"Baiklah kalau begitu, urus perceraian kita. Dan aku akan melaporkan Granny Wulan ke kantor polisi atas pembuhunan istrimu, Ayumi Aliandra." hardik Maya pada Green.

Zella makin tidak kuat mendengarkan apa yang diucapkan oleh Mama tirinya. Ia sangat tidak percaya jika Granny kesayangannya adalah penyebab kematian mamanya. Dalam sekejap saja Zella tidak sadarkan diri dan terjatuh mengenai gucci di dekat pintu ruang kerja Green.

"Zellaaaa." panggil papa Green yang langsung berlari ke arah Zella dan langsung memapahnya.

"Green, fikirkan baik-baik tentang keputusanmu menceraikan aku. Karena aku akan membuat kau, anak-anakmu dan bahkan keluarga besarmu dalam bahaya besar." ancam Maya meninggalkan ruang kerja Green.

Green yang sangat khawatir keadaan Zella langsung memanggil dokter ke mansionnya untuk mengecek keadaan Zella. Leon yang mendengar Zella pingsan, langsung meninggalkan Maya dan menuju ke ruang kerja papa Zella.

"Leon, papa minta tolong jaga Zella sebentar. Ada beberapa hal yang harus papa lakukan." pinta papa Green dan Leon mengangguk menurut.

Leon memandang Zella yang tidak sadarkan diri dan berbaring di sofa dengan cemas. Ia langsung beranjak ke kotak obat yang ada di ruangan tersebut dan mengambil minyak kayu putih. Dengan telaten Leon berusaha membuat Zella sadar dari pingsannya.

Tanpa waktu yang panjang, Zella pun membuka matanya. Dokter keluarga yang baru saja datang langsung memeriksa keadaan Zella yang sudah siuman. Zella tidak perlu dibawa ke rumah sakit, karena ia butuh waktu untuk istirahat dan menenangkan fikiran. Setelah memberikan obat untuk Zella, dokter pun undur diri dari mansion.

"Kak Leon," panggil Zella sendu. Kini ia tidak tahu harus bersandar pada siapa saat terpuruk seperti sekarang ini. Dengan sigap Leon membantu Zella duduk saat melihat Zella berusaha untuk duduk.

"Kau perlu istirahat, Zella." ucap Leon menatap Zella iba. "Bersandarlah, jika kau butuh bahu untuk bersandar. Aku siap jadi sandaranmu." ucap Leon yang langsung duduk di sofa yang sama didekat Zella.

Tanpa pikir panjang Zella langsung menyandarkan kepalanya di bahu Leon. Zella meneteskan air matanya mengingat apa yang baru saja didengar dari pertengkaran papa dan mama tirinya. Ini hal terberat yang Zella rasakan selama hidupnya.

Dulu, dia merasa sangat berat menerima Maya dan Winda menjadi bagian dari keluarganya. Tapi saat ini jauh lebih berat dari apa yang ia rasakan dulu. Ia masih tidak percaya bahwa Granny tersayangnya yang sudah menyebabkan mamanya meninggal.

"Zella yang aku kenal adalah gadis yang sangat tangguh dan luar biasa. Percayalah, Zella. Apapun yang kau rasa berat saat ini, pasti dapat kau jalani dengan baik." ucap Leo sambil mengusap kepala Zella.

"Tapi kali ini aku sangat lemah, Kak Leon." ucap Zella masih terisak.

Leon pun memeluk Zella, "Aku akan menguatkanmu, Zella." ucap Leon membuat Zella sedikit tenang.

Kini Zella sudah tidak menangis lagi dan berusaha untuk kuat menghadapi semua ini. Papa Green belum menampakkan dirinya di hadapan Zella, dan justru Maya yang datang mengecek keadaan Zella.

"Kau sudah lebih baik, bukan?" tanya Mama Maya dan Zella mengangkat kepalanya dari bahu Leon.

"Jangan dekat-dekat dengan Leon, karena dia milik Winda!" ucap Maya sinis dan mengayunkan tangannya hendak menarik Zella agar menjauh dari Leon.

Tapi Leon langsung melindungi Zella dari Maya yang nampak sedikit anarkis. "Maaf bu, saya bukan milik siapa pun di rumah ini. Dan saya mendapat perintah untuk menjaga Zella." ucap Leon.

"Zella, kau sudah mendengar bukan, kebenaran tentang kematian mamamu?" tanya Maya. "Jadi, berbuat baiklah padaku dan Winda. Turuti segala perintah kami atau kamu akan tahu akibatnya." gertak Maya.

Leon terus menggenggam tangan Zella erat. Zella pun berdiri tegap berhadapan dengan mama tirinya. "Sebutkan apa saja akibatnya jika aku tidak menurutimu!" jawab Zella tanpa rasa takut sedikitpun.

Leon yang makin kagum dengan Zella pun bangun dari duduknya dan mendampingi Zella melawan mama tirinya.

"Kau berani menantang ternyata ya!" ucap Maya geram. "Aku akan melaporkan Granny tersayangmu ke kantor polisi dan akan kulenyapkan seluruh keluargamu seperti aku mencelakai Azel." ucap Maya.

"Kalau begitu, laporkan Granny ke kantor polisi sekarang juga.!" tantang Zella makin berani.

Melihat Zella makin berani, membuat Maya naik pitam. Diayunkan tangannya menampar Zella, namun dengan cepat Zella berkelit dan menarik Leon hingga keduanya terjatuh bersama di sofa.

Tangan Maya mendarat di pipi Winda yang baru saja masuk ke ruang kerja papa Green dan berdiri tepat di samping Leon. "Mamaaaaaaa!" pekik Winda kesakitan terkena tamparan dari mamanya.

Maya langsung tersadar bahwa ia salah sasaran. Winda yang mendapat tamparan secara tiba-tiba balik menampar mamanya dengan kencang dan berlari pergi meninggalkan ruang kerja papa Green.

Maya segera mengejar putrinya untuk meminta maaf. Sedangkan Zella dan Leon hanya tersenyum melihat tontonan gratis di depan mata mereka. Sekarang posisi Leon tepat berada di atas tubuh Zella membuat Leon hampir tidak bisa menguasai dirinya.

Leon memandang Zella dengan penuh rasa kagum. Hingga Zella tersadar tubuhnya terhimpit oleh tubuh Leon.

"Kak Leon modus banget deh." ucap Zella mendorong tubuh Leon.

"Hellooooo, yang narik duluan siapa coba?" tanya Leon. "Kalo emang suka sama kakak, bilang aja. Jangan malu gitu dong." ledek Leon sambil menoel hidung Zella.

"Diiiiiih ngarep banget kak Leon nih." jawab Zella.

"Jelas ngarep dong, berharap kamu jatuh cinta sama kakak." ucap Leon blak-blakan. "Kalo kakak modus tuh, udah habis Zella dari tadi kakak mamam."

"Enak ajah, emang makanan?"

"Yap, soalnya bibir kakak udah gak tahan." bisik Leon di telinga Zella sambil mengusap bibir Zella.

Zella langsung menepuk tangan Leon dan keduanya sudah terlihat bercanda. Kini Zella dapat melupakan sejenak masalah yang sedang melandanya.

"Makasih ya kak, udah buat aku tersenyum lagi." ucap Zella.

"Sama-sama. Kita cari makan yuk. Terus jenguk kak Azel ke rumah sakit." ajak Leon dan Zella pun mengangguk setuju.

1
Hadyan Ghauzan
Luar biasa
janah bibah
Biasa
Indah Setyorini
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Waaahh outhor Nakal ya ngeprank semua para Riders,Bikin aku sempat kecewa td sama outhor 🙏🏻🙏🏻😁😁
Qaisaa Nazarudin
Kasihan Silla kalo sampai menikah dgn Dion..
Qaisaa Nazarudin
Loh kok Silla malah segitu aja berjuang demi Leon..Kecewa deh aku..🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Loh kok gitu sih??Leon dn Dion kan sama2 Anaknya,Tetap juga akan jadi menantu nya papa Leon kan..
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah akhirnya Om Bayu nikah juga, Sama Naya lagi, Sahabat jadi sodara ya Silla 👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Pasti yg ke 4 itu Levi kan,,Kan 60 itu Siswa dan juga termasuk Dosen nya 😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Waahh Leon suka sama Silla ya?? Kapan Silla putus sama Reza??
Qaisaa Nazarudin
🙄🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Leon apa Levi sih?? Kan Leon masih dikamar, pingsan tuh dia..
Qaisaa Nazarudin
Rasain tuh Zella, hal kapok2 nya baikin musuh..
Qaisaa Nazarudin
Heran aku makin lama makin menampakkan kebodohan Zella, Sekarang dia malah mengumpulkan musuh2 nya dlm satu tim,,🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkw Rasain tuh, Senjata makan tuan 👏🏻👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Greget aku sama Levi,masih sok jual mahal aja, bikin Zella cuekin Levi thor dan jaga jarak dgn Levi,Biar levi kelimpungan..
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku Green dan keluarganya terlalu lembut dgn Winda, Walaupun udah nikah lain tapi itu tetap papa kandungnya, Winda tanggungjawab nya, Green cuman papa tiri, Sekarang udah cerai dgn Maya, Jadi Winda bukan siapa2 lagi dgn keluarga Green,,Hadeeuuh jangan sampai nyesel nanti saat Winda bertindak,,
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Winda dibiarin bebas?? Winda juga gak benar tuh,udah mamanya di tangkap,pasti dia akan balas dendam mamanya..
Qaisaa Nazarudin
Bodoh aja kalo Green takut dgn ancaman Maya,Kalo aku langsung jeblos dia ke penjara..
AdindaRa: makasih banyak dukungannya kaak. aku sendiri sampai lupa sama ceritanya 😘
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
BODOH memberikannya pilihan adalah pilihan yg salah, kalo Maya milih cerai dan pergi jauh, Dia tetap akan bisa menghancurkan kalian Green 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!