Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 22
Nathan tersenyum miring melihat para bawahan nya tertunduk di hadapan nya. Saat ini ia tengah mengintrogasi orang-orang yang patut di curigai atas masalah penggelapan dana pembangunan yang berada di Bandung.
" jika saya tahu sendiri siapa pelaku nya.... saya tidak akan tinggal diam begitu saja. " Nathan melemparkan dokumen dengan kasar di atas meja lalu melangkah keluar ruangan rapat dengan wajah datar dan dingin.
Mereka yang ada di dalam, meneguk ludah nya takut. Mereka takut melihat aura Nathan yang begitu pekat saat dengan emosi seperti ini.
Bagas tersenyum miring menatap wajah takut-takut mereka yang terlihat jelas di wajah mereka. " see? kalo kalian main main sama singa yang lagi tidur. " Lalu ia melangkah keluar menyusul Nathan yang sudah memasuki ruangan nya.
" Kalian memang tidak becus dalam bekerja!. "
saat membuka pintu, samar-samar ia mendengar suara Nathan yang sedang menahan emosi. Ia masuk dan dapat ia lihat Nathan yang sedang menelpon dengan tubuh menghadap jendela.
" Tunggu hukuman kalian nanti. " Nathan menutup telpon nya dan membalikkan tubuh nya. Ia menatap Bagas yang sedang menatap nya bingung.
" Siapa?. " Tanya Bagas seraya duduk di sofa.
" orang ceroboh. " Sahut nya singkat. Ia berjalan menuju meja nya dan duduk di kursi kebesaran nya. Ia kembali sibuk dengan pekerjaan nya untuk menutupi kerugian akibat penggelapan dana di Perusahaan nya.
Bagas mengangkat bahu nya acuh lalu kembali sibuk dengan berkas yang ada di hadapannya. Palingan yang menelfon Nathan adalah Danis yang lalai dalam menjaga Alula. Ia sudah hafal itu.
" Gue masih gedek sama Lo karena ganggu liburan gue. " ucap Bagas kesal karena Nathan menelfon saat ia sedang santai santainya menikmati tidurnya di kamar. yah liburan orang jomblo seperti Bagas adalah tidur di kamar. miris bukan.
" Bodo amat. " Ucap Nathan singkat tanpa mengalihkan pandangannya.
Bagas mendengus. ini ni kalo punya temen modelan Nathan. Tidak ada sopan-sopan nya.
...****...
Alula keluar dari kamar mandi dengan daster remaja yang melekat pada tubuh nya. Ia baru saja selesai membersihkan dirinya akibat kejadian siang tadi di cafe.
Alula duduk di tepi ranjang. Ia termenung di sana, memikirkan kejadian yang menimpa nya tadi. Padahal ia sudah pergi dari penjara yang ia sebut rumah tersebut, namun Aulia tetap menyakiti nya setiap bertemu. bukannya dulu ia pernah bilang bahwa ia akan berhenti menyakiti Alula jika Alula pergi dari rumah itu.
" *Ka-kakak hiks kapan berhenti sakiti Alula hiks. " Alula yang saat itu habis di pukul dengan sapu oleh Kakak tiri nya hanya bisa menangis.
Aulia menatap bengis ke arah Alula. " Gue gak akan berhenti sebelum Lo keluar dari rumah ini sialan*. "
Alula meneteskan air mata nya ketika mengingat momen menyedihkan tersebut. Saat itu ia tidak sengaja menjatuhkan cemilan kesukaan Aulia dan Aulia yang melihat nya merasa tidak terima. Ia memukul Alula dengan sapu sampai tubuh Alula lebam-lebam dan tidak di situ saja ia juga di kurung oleh mama tirinya di gudang selama satu harian tanpa makan dan minum.
Alula mengusap pipi nya yang basah saat mendengar suara ketukan pintu dari luar. Ia berjalan menuju pintu dan membukanya perlahan. Terlihat di sana salah satu pelayan dirumah ini membawa nampan berisi makanan dan susu.
" ini makanan nyonya. " Alula menerima nampan tersebut lalu mengucapkan terimakasih sebelum pelayan tersebut pergi.
Ia menutup pintu dan berjalan menuju sofa untuk menyantap makanan nya karena memang ia sedari tadi sudah merasakan lapar.
Selesai makan ia langsung meminum susu ibu hamil nya. setelah itu ia merebahkan tubuhnya di atas sofa seraya memandang langit-langit kamar dengan pandangan menerawang. Jujur ia sangat merindukan ibunya walaupun ia tidak pernah melihat sosok tersebut selama hidup nya. Kalau di beri kesempatan ia ingin melihat makam ibu nya berada, cukup itu saja bisa mengobati rasa rindu yang ada di dalam hati nya, namun sampai sekarang Ayah nya tidak mau memberitahu nya dimana makam ibu nya.
lama terjebak dalam pikirannya, tidak terasa mata nya memberat dan ia tertidur di atas sofa dengan segala pemikiran yang mengganjal di hati nya.
Waktu bergulir dengan cepat. sore pun sudah berganti dengan gelap nya malam. Tepat pukul delapan malam, Alula terbangun dari tidurnya, gelap pertama kali yang menyambut dirinya. Ahh ternyata hari sudah malam. Namun mengapa Nathan Belum pulang?.
Alula berjalan seraya meraba-raba dinding untuk menghidupkan saklar lampu. ketika sudah menemukan nya, ia menekan saklar, ia menyipitkan mata untuk menyesuaikan cahaya lampu masuk ke dalam mata nya.
" Nathan belum pulang ternyata. " Ucap nya pelan seraya melihat sekeliling.
Tok tok tok.
" nyonya Lula. "
Alula berjalan menuju pintu dan membukanya sedikit, ia menyebulkan kepala nya. " Ada apa?. "
" Makan malam sudah siap nyonya. " Ucap pelayan tersebut sopan.
" Apa Nathan sudah pulang?. " Tanya Alula menatap pelayan tersebut.
" Belum nyonya. " sahut nya sopan.
" Yaudah nanti aku ke bawah. "
Pelayan tersebut mengangguk lalu pergi setelah mendapat izin Alula.
Alula menutup pintu lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya. " papa jangan tahu kalau kita mandi malem-malem. " Alula terkikik geli lalu masuk ke dalam kamar mandi dan mandi dengan segera sebelum Nathan pulang, jika tidak Nathan akan mengomeli nya karena mandi malam-malam. Nathan kalau sudah mengomel pasti sangat lama.
...****...
" Kok Nathan belum pulang yah. " Alula mengotak-atik ponsel nya yang baru saja di belikan Nathan beberapa hari yang lalu.
selesai makan, Ia duduk di sofa ruang tamu untuk menunggu Nathan, tapi sudah 2 jam ia menunggu tapi Nathan tidak menunjukkan batang hidungnya, di telfon pun tidak di angkat.
Lama ia menunggu akhirnya ia tertidur dengan posisi bersandar di sofa. Tidak lama kemudian, pintu utama terbuka, terlihat di sana Nathan dengan penampilan yang bisa di bilang acak-acakan baru pulang dari kantor nya karena masalah yang cukup banyak.
Ia melihat Alula tertidur di sofa dengan posisi yang tidak nyaman. Ia menghampiri nya dan tersenyum tipis melihat nya. sepertinya Alula menunggu nya pulang sampai-sampai ketiduran.
Nathan mengangkat tubuh Alula dan membawanya ke kamar mereka. Ia membaringkan tubuh Alula di atas kasur dan menyelimuti nya sampai batas leher. Setelah melihat posisi Alula nyaman, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket.
sekitar 15 menit ia keluar dari kamar mandi dengan boxer dan kaos berwarna putih. Ia menggosok rambut nya yang basah dengan handuk setelah memastikan rambut nya kering. Ia menyusul Alula dan berbaring di samping nya lalu memeluk erat tubuh Alula.
Cup.
" Good night my wife. "
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS....