NovelToon NovelToon
RISA ARIZ

RISA ARIZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MINOTO-NOVEL

Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.

​Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.

​Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.

​Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.

"MINOTO NOVEL"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14: IMPIAN DAN TUJUANKU..!

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

‎"Aku sudah lama tidak melihatmu. Bagaimana dengan keadaanmu, Reza?" Ucap, reo. Dan mereka berdua ternyata di persilahkan untuk masuk oleh Reza.

‎"Baik." Ucapnya singkat, dengan wajahnya yang dingin.

‎"Ternyata kau tidak banyak berubah, yah?!" Ucap kael, pandangannya mengarah ke wajahnya.

‎"Mau apa kalian datang kemari?" Ucapnya dengan nada yang sedikit tegas.

‎"Ohh ayolah. Mengapa wajahmu selalu cemberut seperti itu?" Setelah kael berkata seperti itu, reo tiba-tiba menepuk pundak, kael. Sontak pandangannya pun mengarah kepadanya.

‎"Begini, Reza. Kami datang kemari untuk menawarkan mu berlatih bersama kami. Kau adalah anak yang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Harap-harap aku dan kael bisa melatihmu... Agar bisa membangkitkan kekuatan yang ada di dalam tubuhmu itu." Ucap, reo, dengan suara yang rendah.

‎"Aku tidak mau." Ucap Reza, menolak penawaran, reo.

‎"Reza. Kau adalah anak yang memiliki kekuatan yang luar biasa... Di bandingkan dengan anak-anak yang lainnya! Dengan begini, ksatria muda akan memiliki sebuah kekuatan yang baru!" Ucap, kael, meyakinkan Reza agar mau ikut di latih.

‎"Apa untungnya aku ikut berlatih dengan kalian?" Ucap, Reza, Lagi-lagi dengan nada yang sedikit tegas.

‎"Yaa tentu saja ada banyak. Kau akan menjadi pahlawan untuk melindungi orang-orang tersayang yang ada di sekitarmu..." Belum sempat melanjutkan perkataan nya, Reza langsung berkata.

‎"Aku tidak memiliki orang tersayang di sini." Ucapnya, Lagi-lagi tegas.

‎"Ahh.. kalau begitu, kau bisa..." Belum sempat menyelesaikan perkataannya, reo, langsung menepuk pundaknya kembali.

‎"Reza. Apa kau tidak mau melanjutkan perjuangan ayahmu?" Ucap reo, yang tiba-tiba di balas oleh, Reza.

‎"Untuk apa?" Ucapnya dan lagi-lagi langsung di balas oleh, reo.

‎"Tentu saja untuk menguasai pedang kembar itu." tangannya tiba-tiba bertunjuk kepada kedua pedang yang tertempel di dinding. "Pedang itu hanya akan berfungsi ketika kau yang mengaktifkan nya."

‎"Aku tidak akan pernah menyentuh pedang itu." Reza membuang muka.

‎"Kalau begitu, apa yang telah kau janjikan kepada adikmu itu... Hanyalah kebohongan saja." Ucap reo, suaranya tiba-tiba tegas.

‎"Apa maksudmu?" Ucapnya, seperti berpura-pura tidak tahu.

‎"Kau jangan berpura-pura tidak tahu, Reza. Dulu, saat adikmu masih ada, kau pernah berjanji kepadanya... Kalau kau akan meneruskan perjuangan ayahmu di masa depan nanti. Aku masih ingat sekali ketika kau mencoba berlatih menggunakan dua pedang kayu. Adikmu sangat senang ketika kau mampu menggunakan dua pedang kayu sekaligus." Ucapnya, dengan kedua tangannya melipat di dada.

‎"Ia sudah tidak ada. Aku tidak perlu melanjutkan perjuangan ayahku lagi." Ucapnya.

‎"Berarti, kau adalah seorang kakak yang tidak dapat menepati janjinya." Ucap reo, meledek.

‎Mendengar apa yang di ucapkan oleh reo, membuat Reza langsung kesal dengannya. "AKU BUKAN ORANG YANG SEPERTI ITU!" Ucapnya, tiba-tiba nadanya tinggi.

‎"Jika kau adalah orang yang bukan seperti itu. Maka tepati lah janjimu itu." Ucapnya, menjawab dengan santai.

Balasan dari Reo membuat Reza semakin kesal. Ia tiba-tiba pergi, meninggalkan Reo dan Kael. Kael menatap Reo dengan bingung. "Eum... sekarang bagaimana?" tanyanya.

‎"Sudah, biarkan saja. Lebih baik kita pergi," jawab Reo sambil berdiri.

‎Reo membuka pintu, bersiap untuk keluar, lalu ia berkata, "Reza, kami tidak bisa lama-lama di sini. Jika kau setuju dengan tawaran kami, katakan sekarang."

‎Kael berdiri dan mendekat ke arah Reo.

‎Ternyata, Reza sedang bersembunyi di balik tembok. Saat Reo membuka pintu, ia kembali berucap, "Oh ya, jika kau setuju, kau akan bertemu dengan seorang anak bermata biru."

‎Pintu rumah tertutup. Kata-kata terakhir Reo membuat Reza terkejut. "Anak bermata biru?" gumamnya, merasa familiar dengan kalimat itu.

‎"Apa dia akan menerima tawarannya?" tanya Kael, masih ragu.

‎"Sudahlah, kita tunggu saja. Kita tidak boleh memaksanya. Aku tahu perasaannya sedang tidak baik-baik saja," jawab Reo. "Semenjak Lunalia tiada, sifatnya jadi seperti itu."

‎"Aku jadi kasihan dengannya," sahut Kael.

‎"Makanya, kita jangan terlalu memaksanya," timpal Reo.

‎Mereka berdua melanjutkan perjalanan.

‎Langit berwarna oranye, menandakan malam akan segera tiba. Reo dan Kael sampai di pelabuhan. "Apa benar kau tidak akan pulang dulu?" tanya Kael.

‎"Tidak. Aku akan bertemu Ariz terlebih dahulu. Banyak yang ingin aku ceritakan," jawab Reo.

‎"Oh... begitu, ya? Maaf, aku belum bisa bertemu dengannya. Aku masih ada beberapa misi yang harus diselesaikan," ujar Kael.

‎"Santai saja. Lebih baik selesaikan tugasmu dulu," kata Reo.

‎"Ya, perkataanmu benar. Jadi, kapan kau akan pulang? Ksatria macam apa yang tidak membawa senjata?" tanya Kael, heran.

‎"Mungkin besok atau nanti malam. Aku ingin bertemu dengannya dulu," ucap Reo.

‎"Eum... baiklah kalau begitu." Kael naik ke kapal. "Setelah misiku selesai, aku akan ikut mengajari mereka berdua," katanya.

‎"Aku tahu. Hati-hati di jalan, Kael," balas Reo.

‎"Eum," Kael masuk ke dalam kapal.

‎Kapal pun mulai bergerak perlahan.

"Hah... aku harus segera pergi ke tempatnya." Reo berjalan menuju tempat tinggal Ariz.

‎Reo terus berjalan di tengah keramaian. Sejak pagi hingga sore, tempat bernama Black Sword itu selalu ramai. Tak ada sejarahnya tempat itu sepi. Beberapa puluh menit kemudian, Reo sampai di rumah Ariz. Awalnya ia ingin langsung masuk, tetapi pandangannya teralih pada lapangan bola tak terpakai yang tak jauh dari sana.

‎Karena penasaran, Reo pergi ke lapangan itu. Di sana, ia melihat Ariz sedang berlari mengelilingi lapangan. Ariz berteriak, "KAU PASTI BISA! KAU PASTI BISA!! KAU PASTI BISA!!!" Bajunya sudah basah oleh keringat. Reo yang melihatnya tersenyum bangga. "Ariz, ternyata kau mendengarkan apa yang kukatakan minggu lalu."

‎Saat berlari, Ariz tiba-tiba terjatuh. Namun, ia langsung bangkit dan kembali berlari. Reo melihat banyak luka di kakinya. Di putaran terakhir, tubuh Ariz tidak kuat lagi dan jatuh begitu saja. Reo terkejut dan segera menghampirinya.

‎"Ariz, apa kau baik-baik saja?!" seru Reo, membantu Ariz untuk duduk.

‎"Ahh? Akhirnya kau datang juga, paman," balas Ariz dengan badan lemas.

‎"Jangan terlalu memaksakan diri. Itu berbahaya," ucap Reo.

‎Mendengar perkataan itu, Ariz tiba-tiba bangkit dan berkata, "Tidak! Aku sudah melakukannya selama satu minggu penuh! Aku akan terus seperti ini sampai aku bisa menjadi kuat!" Semangatnya kembali membara. "Dengan begitu, aku bisa mengalahkan Azura!"

‎"Apa maksudmu, Ariz?" tanya Reo, bingung.

‎"Paman Reo, sekarang aku tahu... impian dan tujuanku! Impianku adalah menjadi ksatria terkuat! Dan tujuanku adalah mengalahkan Azura dengan tanganku sendiri!" teriaknya. "Aku akan terus berlatih agar menjadi lebih kuat! Karena paman pernah berkata, Azura bukanlah lawan yang mudah."

‎Mendengar ucapannya, Reo tertegun. "Maka aku akan jauh, jauh... lebih kuat dari Azura!" lanjut Ariz dengan wajah penuh semangat.

"AZURA, lihat saja! Aku akan menjadi satu-satunya orang yang mengalahkanmu! Aku akan terus ingat janji-janjiku!" pekik Ariz.

‎Reo yang tadinya melongo, tiba-tiba menyahut. "Euh... Mungkin kau terlalu berlebihan, Ariz?"

‎"Tentu saja tidak! Aku akan terus berlatih agar menjadi kuat!" bantah Ariz.

‎"Apa kau pernah bertemu Azura sebelumnya?" Reo bertanya, nadanya menyelidik.

‎"Ehm... tidak, sih."

‎"Lalu, apa kau tahu seberapa kuat Azura itu?" Reo bertanya lagi.

‎"Ehm... tidak tahu?"

‎"Lalu, kenapa kau begitu yakin kalau kau yang akan mengalahkan Azura?"

‎"Tentu saja karena aku akan berlatih dengan keras!" jawab Ariz.

‎"Berlatih? Dengan cara berlari terus menerus? Berlari saja tidak akan membuatmu menjadi kuat, Ariz."

‎Mendengar perkataan reo tadi, membuat Ariz berpikir sejenak...

‎"Eum... Ahh! Itu sebabnya aku meminta agar kau melatihku! Dengan begitu, aku akan bisa jadi kuat, kan?!" Katanya. "Paman, latihlah aku agar menjadi kuat! Seperti kau yang melatih para Ksatria muda itu!" Ariz memohon, matanya berbinar.

‎"Hmm. Aku tidak keberatan. Asal kau niat, aku akan melatihmu sampai kau menjadi ksatria terkuat!" ucap Reo.

‎"Ah! Benarkah?! Kalau begitu, ajari aku sekarang!" Ariz menarik lengan Reo dengan tidak sabar.

‎"Ugh! Apa kau sudah gila? Lihat kondisi badanmu saat ini!" bentak Reo, kesal.

‎"Memangnya ada apa dengan badanku?" Ariz tiba-tiba mencium ketiaknya. "Tidak bau sama sekali."

‎"Payah! Bukan itu yang kumaksud! Tubuhmu itu dipenuhi luka-luka yang cukup parah!" teriak Reo, frustrasi.

‎"Uhh. Sejak kapan kau peduli denganku?" Ariz menatap Reo dengan sinis.

‎"Payah! Apa kau tidak melihat wajah khawatirku, hah?!" Karena kesal, Reo menjambak rambut Ariz.

‎"Ahh! Hentikan!" Ariz memekik kesakitan. Rambutnya terus ditarik oleh Reo.

‎Sepertinya Ariz sudah memiliki seseorang yang dekat dengannya. Mereka nampak akrab sampai-sampai matahari perlahan terbenam di depan mereka berdua...

BERSAMBUNG...

1
Staywithme00
pasti berat yaa Riz, hidup dalam kehampaan. Akhirnya, Ariz punya teman jugaa😭 terharuuu
Staywithme00: semangatt Arizzz ,walau ga di akui seenggaknya ada beberapa teman yg masih stay sama Ariz (it's miracle too)
total 2 replies
Staywithme00
Nah, loh wkwk. hati hati Riz dicincang 😭
MINOTO-NOVEL: Tenang saja. Dia ahlinya menggocek 🏃‍♂️
total 1 replies
kasychan04-(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
kasihan
Staywithme00
wkwk jail emang si ariz
Staywithme00: wkwk ariz emang bedaa😭
total 2 replies
Linguini Acrom
ekselen
Staywithme00
Zi,bener2 dah kelakuannya ngajak gelud emang.
Staywithme00: wkkw bener sii, bukan konoha yee thor😭👍
total 2 replies
Staywithme00
wah ,nanti Ariz bakal ke desa astranovaaa niih.
MINOTO-NOVEL: 🤫 🧏‍♂️ Masih jauh lho, yah.. 😁
total 1 replies
Staywithme00
Ariz, yg dimaksud itu luka badann, bukan bau badan plis😂😭
MINOTO-NOVEL: 11/12
total 3 replies
Staywithme00
betul thor, memperkuat kekuatan yg ada.
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍
MINOTO-NOVEL: That's right..! Pemikiran kita sama..!💪
total 1 replies
Staywithme00
keren thor, makin dibaca, makin seru.
Staywithme00
semangattt kk
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami ☺

Salam Hangat: "MINOTO-NOVEL"

Pembaca Setia: "MINOTT-LOVERS"
total 1 replies
Elisa Surya Prihadi
Semangat thor, ceritanya bagus! 😍
ღYaraღ
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!