NovelToon NovelToon
Crazy Rich Husband

Crazy Rich Husband

Status: tamat
Genre:Komedi / Contest / Badboy / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pernikahan Kilat / Obsesi / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Suami ideal / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 5
Nama Author: Okta Diana

Berniat berlari dari penagih utang, Kinan tak sengaja bertabrakan dengan Reyhan, laki-laki yang berlari dari kejaran warga karena berbuat mesum dengan seorang wanita di wilayah mereka.

Keduanya bersembunyi di rumah kosong, sialnya persembunyian mereka diketahui oleh warga. Tanpa berpikir lama, warga menikahkan paksa mereka.

Keinginan menikah dengan pangeran yang mampu mengentaskan dari jerat utangnya pupus sudah bagi Kinan. Karena Reyhan mengaku tak punya kerjaan dan memilih hanya menumpang hidup di rumahnya.

READER JULID DILARANG MASUK!

Ini hanya cerita ringan, tak mengandung ilmu pelajaran, semoga bisa menjadi hiburan!

Tik tok : oktadiana13

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Okta Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu Pada Diri Sendiri

"Ya udah hati-hati!" ucap Sisil padaku. Aku melambaikan tangan padanya dan masuk dalam taksi. Ponselku terus saja bergetar, sudah lima kali reptilia itu meneleponku. Tapi selalu terabaikan.

^^^Rey^^^

^^^Baby kok cuma dibaca gak dibales?^^^

"Ih," Aku mendengus kesal dan tetap pada pendirian mengabaikan. Tak selang lama dia mengirim pesan kembali.

^^^Kamu dimana? Dengan siapa? Sekarang berbuat apa?^^^

Kenapa aku bernyanyi dalam hati saat membacanya? Gila, dasar cowok gila. Masih bisa-bisanya bercanda.

Lima belas menit perjalanan akhirnya sampai rumah juga. Nampak jelas mobil Rey terparkir rapi di carport rumahku. Sedangkan dia, duduk di kursi teras dengan sepuntung rokok yang terselip di antara jarinya.

Langkah kaki ini semakin ku percepat. "Mau apa pulang?" gertakku dengan raut wajah geram. Aku membuka pintu seraya melototkan mata ke arahnya yang sedang menyeringai.

Aku menengok ke belakang, dia masuk ke dalam mengikutiku. "Kamu kenapa marah-marah? Aku tadi siang baru pulang dari luar kota baby. Nih aku bawain bunga!" Dia memberiku buket bunga mawar merah. Astaga kenapa hatiku meleleh.

"Dan ini ... baju haram buat kita bercinta nanti malam." Dahiku berkerut dalam. Bunga yang dia beri ku taruh di meja dan kini aku sibuk membuka baju pemberiannya. Astaga baju seksi berenda untuk menggoda kaum pria dia berikan padaku.

"Gimana suka? Kamu pasti cantik banget pakai baju itu!" Kenapa dia masih besar kepala? Mungkin kepalaku ini sudah tumbuh sungutnya dua. Aku tak mampu menahan rasa kecewa pada Rey. Ku lempar baju yang dia bilang haram itu ke dadanya.

"Jangan sentuh aku lagi!" teriakku seraya berjalan menuju kamar. Aku berharap dia mengikuti dan membujukku. Dalam hatiku paling dalam, aku sebenarnya sangat merindukannya. Ah plin plan sekali aku.

"Baby ...." Yang benar saja. Aku menipiskan bibir seraya menahan tawa. Rey memelukku dari belakang. "Maafkan aku!" Kemudian dia mencium leher. Sejenak aku terlena kembali. Oh tidak, aku belum mandi.

"Gak ada kata maaf buatmu!" Melepas tangannya yang melingkar di perutku dan mendorong tubuhnya hingga hampir terjatuh. Aku berjalan ke kamar mandi. Jaket masih aku kenakan lagi.

Dan baju ganti ... astaga aku melupakan lagi.

"Aku tunggu di depan pintu baby!" teriaknya yang tak ku pedulikan sama sekali.

Selain lupa membawa baju ganti aku melupakan satu benda penting. Pembalut. Astaga, bagaimana ini? Satu-satunya penolongku hanyalah buaya itu.

Aku menghembus napas gusar. "Rey ...."

"Apa? Mau aku bantuin! Buka dong!"

Dasar otak mesum. Aku mengepalkan tangan. "Tolong ambilkan aku pembalut sama baju ganti dong di lemari kamar!" teriakku ragu. Dia tau apa tidak ya?

"Tunggu bentar!"

Aku bernapas lega. Dia berguna juga setidaknya. Tak butuh waktu lama, Rey kembali mengetuk pintu. Aku sedikit membukanya. "Mana?" Hanya kepala dan tangan yang ku keluarkan. Rey mencoba mendorong pintu ini. "Gak usah macam-macam, aku lagi dapet ya!"

"Masih banyak apa sedikit?"

Brak

Aku membanting pintu dan mengernyit mendengar pertanyaannya. Benar adanya, dia pulang hanya butuh tubuhku. Tak akan menyerahkannya lagi padamu.

Rey masih saja berdiri di depan kamar mandi saat aku selesai. Aku mendorongnya supaya minggir. Dia masih saja mengikutiku, tapi aku suka. Dasar gila, perasaan ini aneh rasanya. Tidak, aku harus tegas kali ini.

"Aku udah punya cowok idaman!" teriakku. "Jadi jangan kamu ucapkan lagi cinta palsumu padaku." Aku berharap dia cemburu.

Raut wajahnya sangat masam. "Siapa?" gertaknya. Aku suka ekspresi itu.

Aku berjalan duduk menyisir rambut di depan kaca. "Yang pasti pangeran tampan, pemilik tempat aku kerja sekarang." Aku melihat dirinya dari cermin.

Dia mengerutkan dahi. "Kerja? Kamu kerja?" Dia berjalan mendekatiku.

"Kalau iya kenapa?" Kini aku memutar badan ke arahnya.

"Kamu itu masih sah jadi istriku! Bagaimana bisa kamu suka dengan laki-laki lain? Lagi pula, aku akan kasih kamu uang, dan kamu gak perlu kerja pulang malam kayak gini!"

Aku berdiri mendekatinya. "Aku suntuk di rumah nungguin suami yang gak jelas kayak kamu."

Raut wajahnya berapi-api. "Aku itu selama ini juga kerja," tegasnya. Aku memalingkan muka. "Kasih tau aku siapa laki-laki itu!"

"Emang kenapa cemburu? Yang pasti dia lebih dari kamu. Tampan, kaya, perhatian, tanggung jawab, idola para wanita. Komplitkan!" Aku sangat menyukai melihat bibir cemberutnya. Rasanya gemas sekali ingin menguncir dengan pita.

"Dimana kamu kerja sekarang?" gertaknya.

"Di hotel, kenapa?" Aku berjinjit mendekatkan wajah padanya.

"Kamu berdua di hotel sama laki-laki lain?" Raut wajahnya kini sangat menakutkan. Matanya melotot tajam, dahinya berkerut dalam, alisnya pun bertautan.

"Ya enggaklah kamu pikir aku kerja apaan," jawabku lirih. "Pokoknya aku lagi jatuh cinta sama anak pemilik hotel itu titik." Aku berjalan menjauhinya menatap ke arah jendela.

"Siapa namanya?"

Aku membalikkan badan. "Memang kamu mau apa? Kamu gak akan kenal." Aku mencebikkan bibir.

"Aku kenal semua pemilik hotel di kota ini," gertaknya.

Aku tertawa meledeknya. "Eh, dia itu banyak pengawalnya ya! Hati-hati kalau buat masalah sama dia!"

"Aku gak takut, kasih tau aku apa nama hotelnya!"

😄

😄

😄

😄

😄

Wkwkkwkwk

1
Nayy
baru baca sudah cocok dengan visual nya semoga makin ke belakang asik juga cerita nya
mimief
yaa...hampir mirip kyk ngimpinya si.cuman ga mati aja
nanggung tuh Thor🤣🤣
mimief
kebanyakan netink si sebenarnya..
kecuali Rey ga mau berjuang bareng baru takut.dia mah .belum apa apa dah jiper duluan
lah piyee
mimief
aku yg meleyot bacanya🤣🤣
mimief
dirayu sama Jirayu
jadi mesti kudu ottoke donk 🤣
mimief
team makan bubur ga diaduk
team makan bubur abis itu nyemil Mie ayam
mimief
dosa Thor..bukan soda
aku juga typo parah...tapi ini artinya beda bgt🤣🤣🤣
mimief
hiks. .hiks
mimief
set dah..tuh mulut enteng bet ngomong nya🤣
mimief
dasar player...
mimief
dasar koplak
mimief
jodoh jalur grebekan🤣🤣
kalea rizuky
liat mark jd inget yaya
Lastri Naila
ha ha ha..ngakak terus baca per episode
Lastri Naila
bagus
Lastri Naila
visual nya cocok banget tengil cool...gumush
Yusni
gantemg banget
Yusni
baru mau baca ne semoga tambah memarik ceritanya
Ridwan
Luar biasa
Sultan Arsyaq
visula Reyhan kurang keren tbor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!